“Ivory Esmeralda, apakah kau sedang mencoba untuk menguji kesabaranku sekarang? Bukankah sejak awal kau sudah menyetujui semua perjanjiannya?”
“Apa maksudnya Ivory Esmeralda? Namaku jelas-jelas Ivory Asteria, lalu kenapa … Sial, jangan katakan kalau dugaanku benar-benar menjadi kenyataan. Aku memasuki dunia lain?”
“Ingatlah, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu sebagai seorang istri karena kau tahu sendiri bahwa aku telah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai.”
Kalimat yang sama, ekspresi raut wajah dan nada bicara yang sama seperti yang di gambarkan oleh penulis dari novel yang berjudul ‘Kematian Tragis Permaisuri Raja Vampir’ yang Ivory baca sebagian sebelum dia terjatuh dari tangga begitu mendengar kabar tentang kecelakaan kedua orang tuanya.
“Benarkah aku memasuki dunia novel? Pengangguran menjadi Ratu, apakah mungkin? Bahkan Ratu Vampir, bagaimana jadinya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Ramalan & Sihir Hitam
Rend yang hanya ingin sedikit menggoda Ragnar sebelum mereka lanjut dalam pembicaraan serius. Namun, sepertinya Ragnar sedang berada dalam mode tidak ingin bercanda apalagi diganggu dilihat dari raut wajah yang ditunjukkannya. Sehingga mau tidak mau Rend pun harus mengikuti suasana hati dari sahabatnya itu.
“Katakan saja apa yang ingin kau katakan padaku! Lalu pergilah, sebelum para bangsawan mengetahui keberadaanmu di sini dan mulai membesar-besarkan masalah yang tidak perlu,” tukas Ragnar sembari memeriksa beberapa dokumen, sebab mengira kedatangan Rend juga hanya ingin bermain-main saja seperti sebelumnya.
“Aku dengar kau selalu bersikap tidak peduli dengan setiap Ratumu sebelumnya, tapi rupanya kau sangat memperdulikan Ratumu yang kali ini,” ujar Rend membuat Ragnar spontan menghentikan aktivitasnya.
“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?” tanya Ragnar yang merasa ada sesuatu dibalik perkataan Rend kali ini.
“Apakah kau tidak penasaran mengapa setiap vampire wanita yang menempati posisi Ratumu mati mengenaskan di malam pertama setelah pernikahan? Apakah kau tidak berniat menyelidikinya lebih lanjut dan membiarkannya begitu saja? Bahkan Ratu saat ini pun terus menjadi target pembunuh dari para vampire pembunuh dan bahkan bisa lebih dari itu.”
Rend mulai terlihat serius, membuat Ragnar semakin penasaran apa yang akan dia katakan selanjutnya.
Ragnar hanya diam mendengarkan apa yang akan Rend katakan selanjutnya. Dimana Rend memang kembali mengatakan hal yang cukup mengejutkan, “Apakah kau pernah mendengar tentang sebuah adanya sebuah buku ramalan dan juga pedang Asteria, senjata yang bisa membunuh mahluk abadi apapun terutama yang menggunakan sihir hitam?”
“Pernahkah kau berpikir bahwa kematian setiap vampire wanita yang menjadi Ratumu berkaitan dengan buku ramalan itu dan juga senjata Asteria?” imbuhnya yang membuat Ragnar semakin tertarik untuk mendengarkan lebih jauh.
“Apakah kau yang memiliki buku ramalan itu?” tanya Ragnar yang akhirnya buka suara.
“Bukan aku, tapi seseorang yang berkaitan erat dengan sihir hitam yang memilikinya.” Jawaban Rend semakin membuat perasaan Ragnar semakin merasakan firasat buruk.
“Apakah kau juga sudah mendengar bahwa sudah banyak mahluk abadi, terutama bangsa vampire yang kau pimpin dan bangsa werewolf yang aku pimpin mulai menyentuh sihir hitam untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar secara instan?” Rend kembali melanjutkan pembicaraan.
“Ya, aku sudah mendapatkan laporan tersebut.
Bahkan bukan hanya bangsanya sendiri yang mereka korbankan demi mendapatkan kekuatan itu, tapi bangsa manusia juga menjadi target utamanya. Sampai sekarang aku masih menyelidikinya tentang keberadaan mereka, tapi cukup sulit untuk menemukan sedikit informasi. Mereka benar-benar menyembunyikan dirinya dengan sangat baik,” jelas Ragnar.
“Dan sekadar pemberitahuan saja, Senjata Asteria saat ini berada di tanganku selama ini. Aku dan Denzel berusaha mencari cara untuk bisa menyentuh senjata itu, tapi senjata itu terus menolak keberadaan kami. Jangankan menyentuhnya, mendekatinya saja kami mengalami kesulitan. Sudah banyak eksperimen yang Denzel dan aku lakukan tapi senjata itu sama sekali tidak bisa tersentuh sedikitpun, sehingga Denzel terpaksa membuat sebuah ruang rahasia dengan sihirnya.”
Ragnar pun mengungkapkan rahasia besar yang selama ini dia simpan bersama dengan orang-orang yang dia percayai kepada Rend. Mengingat persahabatan mereka yang sudah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu dan juga permasalahan ini juga berkaitan dengan bangsa werewolf.
Benar, eksperimen yang Ragnar dan Denzel lakukan selama ini di ruangan rahasia adalah percobaan untuk mendekati senjata Asteria. Senjata yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, tapi tidak bisa tersentuh oleh siapapun bahkan oleh seorang Raja Vampir yang memiliki kekuatan paling besar di antara vampire lainnya.
“Apa? Kau memiliki senjata itu!?” seru Rend dengan tatapan tak percaya, “Apakah ini berkaitan dengan isi ramalannya?” lanjutnya bergumam.
“Apa maksudmu? Bisakah kau katakan dengan jelas, Rend!” pinta Ragnar sedikit mendesak.
“Sebelum aku memutuskan untuk menemuimu, aku sempat melawan beberapa bangsaku sendiri yang diam-diam menggunakan sihir hitam. Sebelum mati salah satu dari mereka memberiku informasi tentang salah satu isi yang berasal dari buku ramalan itu. Dimana akan muncul seorang Ratu vampire, satu-satunya orang yang bisa mengendalikan senjata Asteria. Satu-satunya senjata yang bisa menghilangkan sihir hitam dan membunuh pemimpin dari sihir hitam itu,” ungkap Rend menceritakan informasi yang dia ketahui secara tidak sengaja.
“Waah … Aku tidak menyangka ada mahluk abadi yang masih menginginkan kekuatan seperti itu. Aku pikir senjata Asteria tidak bisa didekati oleh siapapun, karena memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Siapa sangka senjata itu ternyata sedang menunggu Tuannya,” sela Denzel yang tiba-tiba muncul dengan teleportasi.
“Jadi, pembunuhan para Ratu sebelumnya memiliki tujuan seperti itu. Selama ini aku hanya berpikir bahwa itu ulah salah satu bangsawan vampire yang ingin menempatkan salah satu putrinya atau keluarganya sebagai Ratu satu-satunya di kerajaanku. Ternyata mereka diam-diam bekerjasama dengan pengguna sihir hitam untuk mencegah kemunculan Ratu dalam buku ramalan itu,” gumam Ragnar seakan baru saja mendapat pencerahan yang tidak terduga.
“Benar! Dan aku rasa Ratu Vampir yang muncul dalam buku ramalan itu adalah Ratumu yang sekarang, Ivory Esmeralda! Aku juga yakin kau mulai menyadari ada yang berbeda dengan Ratumu kali ini, bukan?”
Perkataan Rend sontak membuat Ragnar dan Denzel langsung melempar pandangan satu sama lain. Sebab apa yang Rend katakan memang sangat tepat, ada yang berbeda dengan Ratu saat ini yang berbeda dengan ratu sebelumnya. Bahkan fakta bahwa Ivory masih tetap bertahan hidup sampai detik ini juga menjadi perbedaan yang sangat besar dibandingkan dengan para mantan Ratu sebelumnya.
“Melihat ekspresi kalian berdua, sepertinya apa yang aku katakan memang benar!” ujar Rend mulai terlihat sedikit santai, “Maka aku hanya bisa menyarankan padamu, Ragnar! Untuk mencoba menerima Ivory sebagai istri sekaligus Ratumu.” Sambungnya.
“Kau sudah memiliki senjata Asteria itu, kini yang tersisa adalah Ratu Vampir yang bisa menggunakan dan mengendalikan senjata itu. Dan untuk bisa melakukan itu, kau harus membangkitkan kekuatan Ratumu secepatnya dan mencoba mempercayainya.” Rend kembali melanjutkan.
“Dengar Ragnar! Keberlangsungan kehidupan para mahluk abadi dan juga bangsa manusia kini berada di tanganmu dan Ratumu. Jika Ivory sampai terbunuh sebelum kebangkitan kekuatannya, maka itu sama saja dengan akhir dari kehidupan semua mahluk di dunia ini. Dan untuk pemegang buku ramalan itu, aku akan berusaha mencari tahunya. Jadi, pikirkan baik-baik keputusan kedepannya,” ujar Rend sedikit memberikan peringatan.
“Bagaimana kau bisa yakin bahwa Ivory adalah Ratu Vampir dalam ramalan itu?” tanya Ragnar.
“Kau yakin bertanya seperti itu padaku? Bukankah seharusnya kau yang memiliki jawabannya atas pertanyaan yang baru saja kau lontarkan itu.” Rend tersenyum kecut dengan pertanyaan bodoh yang Ragnar tanyakan padanya.
Bersambung ….
mampir absen mo ikut ngehaluin ivory yachhh😁😁
Ragnar apa yang kau pikirkan lagi cari tahu benar atau tidaknya.
Rend Damien Xandrio ternyata adalah orang yang sudah menolong Ivory.