Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DETEKTIF DADAKAN
Fina berdiri dan duduk disamping Karin untuk menenangkan wanita itu.
"Maafkan aku sekali lagi..aku tidak tau harus berbuat apa lagi untuk meminta maaf kepada keluarga ini" ujar Karin dengan isakan tangis.
"Tenang, mbak. Kita tidak sejahat itu untuk tidak memaafkan mu. Rindu pun pasti paham dengan proses waktu. Yang sabar ya, nanti aku coba membujuknya" ucap Fina.
"Apakah kamu tidak memiliki keluarga lagi?" tanya Saka tiba tiba.
"Aku memiliki keluarga di Surabaya. Suamiku sudah sakit sakitan juga jadi aku merawatnya disana. Aku juga memiliki 2 anak lagi dengan suamiku, mereka 2 anak laki laki. Aku ingin mengenalkan putriku kepada mereka sebelum aku tiada" jawab Karin.
"Ayah Rindu benar benar sudah tiada?" tanya Saka lagi lebih ke suasana interogasi.
"Iya, dia sudah tiada saat aku melahirkan Rindu" jawab Karin terlihat semakin sedih.
"Lalu mbak ke Jakarta sama siapa dan tinggal dimana?" tanya Fina.
"Aku berangkat sendiri dan ini tadi baru sampai, aku langsung kesini" jawab Karin.
Noka di ruang tamu ini sebagai pendengar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada orang tua sang istri, tapi dia pun menyalakan recorder suara di ponselnya untuk ia dengarkan kepada Rindu jika sudah siap.
"Mas, biarkan Mbak karin menginap disini ya" minta Fina.
"Sayang, kita tidak bisa membuat orang lain menginap dirumah kita dengan mudahnya seperti ini" sahut Saka.
"Kita bisa bookingkan hotel terdekat dari sini, jika kamu mau" lanjutnya.
"Benar mom, biar nanti aku antar Ibu Karin ke hotel" sahut Noka.
"Ya sudah, yang penting mbak Karin ada tempat menginap malam ini" ujar Fina.
"Tapi aku izin menemaninya ya, Mas. Please" lanjutnya memohon.
Saka tak bisa menolak keinginan sang istri.
"Terserah kamu saja, yang penting kamu bisa jaga diri sama wanita ini" ujar Saka lalu ia berdiri dan meninggalkan ruang tamu.
"Maafkan suamiku ya mbak" ucap Fina merasa tidak enak dengan sikap Saka pada Karin.
"Tidak apa apa, aku tau perasaan Saka kepadaku saat ini. Wajar dia membenciku karena aku sudah melakukan kesalahan besar padanya" sahut Karin.
Didalam rumah, Saka ternyata menyuruh Naka dan Rada jadi mata matanya untuk menjaga Fina saat bersama Karin.
"Naka, Rada, kalian temenin mommy untuk menginap di hotel bareng wanita itu. Sekarang kalian booking 2 kamar yang connect room atau ada pintunya biar sebelahan" suruh Saka.
Tadi waktu masuk kedalam, Saka langsung menghampiri kamar Rindu karena ia tau anak anaknya berada disana.
Tanpa bertanya alasan sang ayah menyuruh seperti ini, Rada langsung membuka ponselnya untuk melakukan pemesanan kamar.
"Mommy mau nemenin ibu nya Kak Rindu nginep di hotel, dad?" tanya Naka yang tidak bisa menahan penasaran.
"Iya, mommy mu itu memang terlalu baik" jawab Saka.
Rindu hanya bisa diam tanpa berkomentar. Hatinya masih berkecambuk dan bercampur perasaanya.
"Udah terpesan dad. Kita berangkat dulu daripada mereka ya berarti?" tanya Rada.
"Iya. Kalian kesana dulu check in, terus bilangin kalau mau booking atas nama Noka atau Fina kasih kamar yang sudah kalian chek in kan biar sebelahan" jawab Saka.
"Oke dad" sahut Rada lalu berdiri.
"Rindu, everything will be okay, right? Kamu tenang aja, semuanya akan baik baik saja" ujarnya kepada wanita yang telah jadi adiknya meskipun angkat dan kini jadi kakak iparnya.
"Makasih kak" sahut Rindu.
Lalu Rada menarik Naka keluar kamar dan segera menaiki mobil mereka keluar rumah.
Noka mendapatkan pesan dari Rada jika kamar mommy mereka udah ke booking.
Noka bisa mengira jika sang Daddy sudah menyiapkan mata mata untuk mommynya itu atau bisa disebut jaga jaga waspada.
Saat Noka, Fina dan Karin akan keluar rumah, mereka melihat ada mobil yang sudah keluar duluan dan pagar sudah terbuka.
"Siapa yang keluar, Ka?" tanya Fina.
"Mungkin Naka, lagi main sama temen temennya, mom. Santai aja" jawab Noka asal asalan.
Lalu Noka mengambil mobilnya dan membiarkan Fina dan Karin duduk di bagian belakang mobil.
Sesampainya di lobby hotel, Noka sudah langsung diberikan card access kamar untuk ibu dan ibu mertuanya dan ada note diatasnya.
"Ini kamar connect room, aku dan Naka ada disebelahnya untuk menjaga mommy. Kamu urus saja Rindu biar dia lebih tenang - from Rada"
Noka tersenyum menyeringai dan mengambil kertas note itu lalu ia masukkan satu. Setelah itu ia memberikan card access kamar kepada Fina.
"Ini mom, kamarnya" ucap Noka.
"Makasih sayang. Kamu segeralah pulang pasti dicariin istrimu" sahut Fina.
Noka pun menyalami sang mommy dan ibu mertuanya bergantian.
"Kamu sangat sopan sekali" puji Karin.
"Terima kasih" ujar Noka.
"Mom, aku balik dulu yaaa, bye" lanjutnya lalu meninggalkan ciuman dipipi sang ibu.
"Bye, hati hati" sahut Fina lalu Noka pun pergi dari lobby dan masuk ke mobilnya untuk kembali ke rumah.
"Kamu benar benar berhasil mendidik putramu sehebat ini, Fin" celetuk Karin.
"Noka itu mirip daddynya banget. Terkadang dia juga sangat keras kepala dan pemarah kepada seseorang yang sudah melukainya. Tapi Alhamdulillah nya dia memang hebat" ujar Fina.
"Putrimu juga hebat, nanti aku akan menceritakan kisah Rindu di kamar" lanjutnya.
Lalu mereka berdua menuju kamar sesuai card access yang diterima.
Saat masuk kamar, mereka langsung duduk di tepi ranjang.
Tanpa mereka ketahui, ternyata Rada dan Naka sudah meletakkan recorder di bawah ranjang. Kedua anak ini begitu menjiwai menjadi detektif pelindung bagi sang ibu.
"Aku mengajak mbak ke sini, untuk bisa berbicara berdua dengan santai. Aku sangat ingin mendengar cerita sesungguhkan dari kisahmu, Mbak Karin biar aku bisa mengerti keadaanmu. Mungkin aku bisa membantu hubunganmu dengan Rindu saat kamu mengatakan apa yang sudah kamu alami selama ini" ucap Fina.
"Aku mengerti. Kamu wanita pintar, tidak semudah itu membiarkan orang asing bersamamu. Aku tau kamu pasti sangat ingin mengetahui ceritaku. Aku akan menceritakannya karena hal ini sangat penting untuk diketahui Rindu terkait asal usulnya meskipun juga tidak bisa menghilangkan kesalahanku atau menjadikan ceritaku sebagai alasan untuk membung bayiku sendiri" sahut Karin.
Namun tiba tiba suara perut kosong berbunyi.
Krucuk,krucuuuk..krucuuuk..
Perut Karin berbunyi.
"Hahha, sebelum kita saling cerita, lebih baik mbak Karin makan dulu aja ya. Aku pesenin lewat receptionist ya" tawar Fina dan Karin tersenyum malu.
"Hehe maafkan aku. Aku belum makan sejak naik kereta tadi" sahut ibunda Rindu itu.
"Iya tidak masalah. Itu menunya disambil nakas, ambilah dan pilih menu yang mbak inginkan. Aku kayaknya pesen minuman aja sama snack" sahut Fina.
Karin pun mengambil menu yang tersedia dan membukanya.
"Aku pesen nasi goreng dan air putih saja" ujarnya.
"Oke, aku teleponkn receptionist" ucap Fina lalu melakukan panggilan.
Ia pun memesan 1 nasi goreng, 1 waffle dan 2 air putih.
Setelah itu panggilan ia tutup.