Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7. KEMBALI MENJADI PEMIMPIN
Karena kondisi kesehatan Tuan Aditama semakin menurun, akhirnya Regen saat ini yang menangani perusahaan menggantikan Tuan Aditama sebagai CEO, ALC COMPANY.
"Hari ini kamu akan kembali lagi memimpin perusahaan, setelah beberapa tahun belakangan ini kamu vakum mengelolanya. Papa yakin akan kemampuan yang kamu miliki. Kamu mampu menjalankan perusahaan kita yang Papa rintis dari nol."ucap Tuan Aditama sembari memeluk putranya.
"Doakan saja yang terbaik untuk kita Pa, Tapi entah mengapa kali ini Regen sedikit gugup." ucapnya sambil berusaha mengembangkan senyumnya.
"Rileks saja, tidak perlu gugup seperti itu. Papa tahu betul siapa putra Papa ini. Apalagi kamu sudah pernah memimpin perusahaan itu, sebelum kamu melanjutkan pendidikan S3.
Regen berpamitan kepada Tuan Aditama, lalu ia meninggalkan rumah utama keluarga Aditama menuju ALC COMPANY.
Setelah melakukan perjalanan sekitar tiga puluh menit membelah jalanan ibukota, yang lumayan macet, akhirnya Regen tiba di ALC COMPANY
Tampak petugas keamanan yang melihat mobil yang tak asing menurutnya menghidupkan klakson, petugas keamanan itu langsung membuka lebar pintu gerbang kantor.
Tampak semua mata tertuju ke mobil yang baru saja tiba di area parkiran kantor. Karena sudah beberapa tahun belakangan ini, Regen tidak pernah menginjakkan kaki di sana.
Regen turun dari mobil miliknya setelah sopir pribadinya membukakan pintu untuknya.
Tubuh kekar itu berjalan memasuki kantor utama ALC COMPANY. Semua para karyawan karyawati yang bekerja di sana menunduk hormat. Karena mereka mengetahui siapa sosok Regen Aditama.
Apalagi sebelumnya Tuan Aditama sudah memberikan informasi kepada para karyawannya, kalau Regen yang akan memimpin perusahaan miliknya yang baru datang dari luar negeri.
Alven yang melihat kehadiran Regen di sana pun mengembangkan senyumnya, Regen memang mengenal mantan istri dari Alven. Tetapi Regan tidak begitu dekat kala itu.
Hubungan Alven dengan Regen dulu lumayan dekat, karena mereka teman satu sekolah dulu. Sehingga Tuan Aditama masih mempertahankan Alven bekerja di perusahaan miliknya. Karena ia mengetahui Alven merupakan sahabat dari putranya.
Desas-desus perceraian Alven dengan Tamara pun, terdengar jelas di telinga Regen, Padahal baru pertama sekali pria itu masuk ke kantor, setelah beberapa tahun Vakum dari perusahaan Itu.
"Apa? Alven bercerai dengan istrinya?
"Iya,apa baru kamu tahu?"tanya Januar selaku asisten Regen saat ini yang merupakan temannya sejak kecil.
"Iya, Alven sudah bercerai dengan Tamara, Bahkan dia sudah menikah kembali dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai desainer bernama Soraya.
"Apa Soraya?"
"Iya, Parahnya lagi, Tamara memergokinya sedang bercumbu mesra dengan Soraya di ruang kerjanya di kantor ini."
"Astaga, ternyata Soraya tidak berubah."
"Kamu kenal dengan Soraya?"
"Soraya yang desainer lulusan California kan?" ucap Regen.
"Iya, Tuan Aditama juga menyaksikan perkelahian itu, Jujur aku juga tidak tega melihat kondisi Tamara saat itu, yang begitu hancur. Tapi aku tidak dapat berbuat banyak, itu urusan pribadi masing-masing."ucap Januar memberitahu kepada Regen.
Regen menggelengkan kepalanya. Sedikit banyaknya dia tahu mengenai Tamara. Karena Tamara saat itu sebelum menikah dengan Alven memiliki jabatan menjadi seorang manajer pemasaran di kantor ALC COMPANY.
"Aku tidak menyangka, Alven sehina itu tega menghianati istri dan anaknya. Apalagi seperti yang kamu katakan, dia tidak menganggap putrinya ada. Padahal putrinya sangat menyayanginya dan mengharapkan dirinya tetap berada di sisi mereka."Regen benar-benar tidak habis pikir akan teman SMA nya itu.
"Sudahlah Bos, Biarkan saja. Dia pasti nanti dia akan menyesal akan apa perbuatannya terhadap Tamara."ucap Januar sambil memberikan jadwal meeting untuk Regen.
"Oh iya, siang ini kita akan mengadakan meeting di luar kantor. Aku harap Bos tidak lupa karena aku sudah mengingatkannya barusan."ucap Januar sambil terkekeh
"Memangnya kamu kira aku ini sudah pikun, apa? aku masih normal, Apa kamu tidak melihat kalau aku masih bertubuh kekar seperti ini?
"Bertubuh kekar sih iya, tapi mengapa nggak laku-laku?"canda Januar kepada Regen sambil langsung berlalu meninggalkan ruang kerja Regen sebelum dirinya kena amukan sang Bos.
"Awas kamu ya, Bukan aku tidak laku-laku, tapi aku belum mau membuka hati untuk wanita. Banyak wanita yang tebar pesona kepadaku. Tapi aku yang menolaknya."ucap Regen tidak mau kalah dari sahabatnya itu.
"Buktikan kalau memang ada wanita yang tebar pesona kepadamu, tidak perlu Banyak cakap. Kalau kamu memang mampu melupakan wanita durjana itu, Aku ingin melihat kamu bahagia. Aku tidak ingin melihat sahabatku terus terpuruk seperti ini."ucap Januar sambil langsung menutup pintu ruang kerja Regen setelah dirinya keluar dari sana.
Regen hanya terkekeh melihat tingkah Januar yang saat ini mengolok-olok dirinya, Kalau Regen tidak laku-laku karena ia tak kunjung menikah setelah bercerai dengan mantan istrinya, yang tega menghianati cintanya dan memilih menikah lagi dengan pria lain.
Sementara di tempat lain di ruang kerjanya Alven tampak sibuk dengan urusan pekerjaannya. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar jelas di telinganya.
"Masuk!" teriak Alven dari ruang kerjanya. seorang wanita berjalan anggun masuk ke ruang kerja Alven.
"Maaf Pak AlVen, ini ada tugas diberikan Bos untuk bapak."ucap wanita berparas cantik itu kepada Alven yang saat ini masih mengerjakan tugas yang bertumpuk setelah ia tinggal beberapa hari libur karena pesta pernikahannya.
"Ini, kan belum kelar, Kenapa tugas ini kamu berikan lagi kepada saya?"tanya Alven sedikit komplain
"Maaf Pak, memang seharusnya tugas ini adalah tugas bapak. Bapak sendiri yang menunda pekerjaan, Karena Bapak terlalu asik liburan setelah menikah kembali."ucap wanita itu sambil tersenyum lalu mengedipkan matanya sebelah.
Membuat Alven merona. Ia merasa kalau wanita yang menghampiri dirinya yang berprofesi sebagai sekretaris di perusahaan ALC COMPANY memiliki rasa terhadapnya.
"Wah, bisa juga nih dicicipi, bodynya Oke parasnya cantik."gumamnya dalam hati sambil membalas kedipan mata sang sekretaris.
Dia tidak mengetahui, Wanita itu sengaja melakukannya. Menguji Bagaimana kesetiaan Alven terhadap istri keduanya. Istri pertama sudah diselingkuhi, dengan alasan dia berpenampilan dekil. Saat ini, istri keduanya berprofesi sebagai desainer, penampilannya bak seorang model. Tapi sepertinya mata Alven masih jelalatan. Terbukti, ia tersenyum saat wanita itu mengedipkan matanya sebelah, ke arah lelaki yang baru saja melangsungkan pernikahan dengan istri keduanya.
"Dasar lelaki hidung belang, dihadapkan dengan wanita saja dia tidak mampu menahan diri. Aku yakin pernikahannya juga tidak akan lama dengan wanita itu. Lihat saja, aku akan balaskan sakit hati Tamara atas perlakuanmu terhadap Tamara."ucap wanita itu yang dulunya Tamara yang mengangkat dirinya menjadi karyawan ALC.
Padahal dirinya dulu hanya bekerja sebagai petugas kebersihan keliling. Setelah pertemuannya dengan Tamara, saat Tamara bekerja di kantor ALC, Tamara menawarkan pekerjaan untuk wanita itu yang saat ini menjadi sekretaris salah satu manajer di kantor ALC.
"Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia di atas penderitaan Kak Tamara. lihat saja nanti, kau akan meraung-raung meminta maaf kepada Kak Tamara."gumamnya dalam hati setelah meninggalkan ruang kerja Alven.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂