zahrana atau zahra nadhifa , di dunia maya ia adalah seorang penulis novel daring yg cukup terkenal namun di dunia nyata ia adalah istri seorang ceo perusahaan terkenal zayn aditya alfatih .
terlahir dari anak pembantu tiga tahun zahra diperlakukan layaknya asisten rumah tangga, namun setelah tiga tahun pernikahan ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya nathan arfansyah seorang dokter bedah.
zahra juga dekat dengan erik sepupu zayn lalu bagaimana kah kisah mereka berempat.
akankah zahra menemukan cintanya sesuai dengan kisah novel yang ditulisnya ? juga akankah ia bercerai dengan zayn atau justru tumbuh benih cinta ? lalu bagaimana dengan nathan dn erik?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan tinggalkan aku!
Zahra bingung bagaimana ia menanggapi nathan yang sudah menghubunginya, sementara zayn hanya diam menunggu jawaban apa yang wanita itu berikan.
Namun ditengah suasana kebingungan diantara mereka bima datang membawa berkas yang harus segera ditanda tangani, tentu zahra tersenyum menatap tuannya yang akan sibuk.
" pak ini berkasnya, meetingnya sebentar lagi" ucap bima sekretaris zayn yang membuat laki laki itu kesal meliriknya.
" bravo ! Tuan harus kerja kalo begitu saya pamit" ujar zahra dengan semringah.
sebelumnya ia memutuskan sambungan telepon dari nathan secara sepihak, namun karena ia juga ingin bertemu dengan nathan jadilah ia mengirim pesan pada lelaki itu.
Zayn yang melihatnya makin kesal karena sikap zahra yang tak menghargainya, wanita itu malah berniat menerima ajakan dokter nathan itu.
" kamu mau menemuinya za? Tidak, tidak boleh" tanya zayn yang sekaligus sebuah larangan untuk zahra.
" kenapa tidak boleh, kita pasutri hanya dibuku nikah lagi pula tuan juga bohong soal tidur bareng dihotel karena saya sama sekali tidak merasakan apapun" ujar zahra dengan wajah kesal.
" jadi kamu sudah sadar kamu itu polos jadi jangan temui dia bisa saja ia hanya mempermainkanmu" ujar zayn melarang keras dengan menuduh nathan.
"tapi saya tetap ingin bertemu" ucapnya tak bisa diganggu gugat.
Zahra memasukkan ponselnya kedalam tas lalu beranjak dan berjalan ria seolah tengah kasmaran, sedangkan zayn mengepalkan tangannya yang mulai kesal karena zahra menerima ajakan nathan untuk bertemu di cafe.
" ijaaaah !" teriak zayn
" berani kau keluar dari ruangan ini saya pastikan dika dikeluarkan dari sekolah" ujar nya lagi dengan wajah yang sudah marah.
Zahra yang sudah diujung pintu pun menggantungkan kakinya yang sudah hampir keluar pintu, mendengar ancaman tuannya membuat wanita itu lupa siapa yang ada dibelakang sana.
Pria galak dan dingin itu selalu berkuasa atas dirinya namun kali ini dia tak ingin seperti itu lagi, dia tak ingin selamanya menjadi budak rumah pria menyebalkan itu.
" terserah tuan saja!" ucapnya tanpa menoleh memantapkan hati bahwa ia sudah memilih untuk bertemu dengan cinta pertamanya.
Zahra pergi meninggalkan ruangan itu sedangkan zayn semakin kesal lantaran ia merasa zahra sudah tak patuh lagi.
Sedangkan bima hanya menganga melihat situasi yang sudah dipenuhi aura kegelapan yang ada diruangan itu.
Zayn menatap bima dengan wajah yang sudah memerah .
" batalkan meeting sekarang" titahnya pada sekretarisnya itu.
" tak bisa tuan meeting ini mengenai proyek film sekarang yang akan dihadiri oleh beberapa investor" ucap bima serba salah.
" sialan !" umpat zayn lalu akhirnya berjalan ke kursi kebesarannya.
Ia sandarkan tubuhnya di kursi itu sambil memijat pelipisnya yang pening, mencari ide untuk menghalangi dua manusia itu agar saling menjauh.
Bagaimana pun caranya ia tak peduli yang jelas ia harus menawan gadisnya kembali, juga dokter keluarga itu harus ia singkirkan agar tak lagi menghubungi ijahnya.
" tuan sekarang sudah waktunya meeting" ucap bima sedikit ragu setelah hening beberapa saat namun zayn ternyata menurut juga.
" baiklah, bawakan berkasnya" ucapnya membuat bima bernafas lega.
Laki laki yang bergaya rambut gatsby itu pun beranjak dari kursi kebesarannya lalu berjalan disusul sang sekretarisnya.
...****************...
Dicafe horizon zahra dan nathan akhirnya bertemu, dua manusia yang sudah lama saling memendam perasaan itu pun saling tersenyum tanpa suara.
Pesanan sudah di meja namun keduanya masih malu-malu untuk memulai percakapan, zahra menyeruput kopi yang dipesannya lalu menaruhnya lagi.
" enak ?" tanya nathan meminta penilaian dan zahra hanya mengangguk sembari tersenyum.
" maaf ya aku ajak kamu kesini soalnya biar gak jauh dari rumah sakit " ucap nathan namun segera wanita itu menggelengkan kepalanya.
" gak papa kok, kebetulan aku juga lewat jalan ini" sahut zahra.
" sebenarnya aku ingin tanya, kamu itu pengantin penggantinya tuan zayn apa benar?" tanya nathan sedikit ragu karena takut menyinggung perasaan zahra.
" karena kamu sudah tahu artinya aku tak perlu cerita kan... mm Sebenarnya itu sangat memalukan aku kan anak babu menikah dengan anak majikan rasanya gak pantas benar kan, kamu juga berfikir begitu" ucap zahra merendahkan diri.
" tidak! Tidak seperti itu aku hanya ingin tahu saja, aku sempat fikir kalian menikah karena saling mencintai" ucap nathan namun zahra hanya tersenyum.
" sebenarnya aku sudah lama menyukai kamu " ucap nathan tiba tiba.
Zahra yang tengah menyeruput kopinya pun seketika tersedak hingga terbatuk batuk, nathan meraih selembar tisu hendak ia berikan pada wanita yang duduk dihadapannya.
" eh kamu gak apa apa za ?" tanya nathan beranjak dari kursinya lalu menepuk-nepuk punggung zahra sembari memberikan selembar tisu tersebut.
" enggak, gak papa kok " sahut zahra sembari mengambil tisu yang diberikan nathan padanya.
Adegan itu tak sengaja terlihat oleh erik yang kebetulan ada di cafe tersebut, laki laki itu memicingkan matanya melihat wanita yang disukainya itu tengah bersama dokter keluarganya.
Pertanyaan-pertanyaan mulai menggelayut diotaknya tentang kedekatan zahra dan dokter nathan, hendak beranjak untuk memastikan namun seseorang tak sengaja menabraknya.
" aduh... Maaf maaf aku tak sengaja" ucap seorang perempuan dengan rambut lurus sebahu lalu mendongakkan kepalanya dan terkejut dengan siapa ia bertabrakan.
" tidak apa apa " ucap erik sembari melihat ke arah bangku zahra dan nathan namun ternyata sudah kosong.
" sial " umpat erik membuat wanita yang menabraknya merasa bersalah.
" maaf saya gak sengaja sungguh" ucap wanita itu lalu ia meraih tisu yang ada dibangku sebelah mereka.
" saya lap in jas anda kotor pak " ucap wanita itu lagi menawarkan diri untuk membersihkan jas erik yang kena tumpahan minuman.
" tak perlu tangan kamu juga kotor " ucap erik menolak tawaran wanita itu lalu pergi meninggalkan cafe tersebut.
Sedangkan wanita itu hanya menahan rasa kesalnya dalam hati meski sebenarnya ia tahu siapa yang ia tabrak itu.
...****************...
Di tempat lain zayn yang tengah meeting pun masih kesal pada zahra yang tak lagi patuh padanya, laki laki itu menggerutu dan hilang konsentrasi lantaran dalam fikirannya hanya ijah dan ijah.
" beraninya kau tak menurut padaku dasar menyebalkan" ujar zayn tanpa sadar membuat semua yang disana menatap ke arahnya.
Laki-laki yang tengah berbicara pun merasa tak nyaman karena zayn menggerutu kesal, dia berfikir ceo za entertainment itu marah kepadanya mungkin karena hasilnya tak memuaskan.
" awas nanti jika kau pulang" gerutu zayn lagi membuat laki-laki itu panas dingin mendengar ucapan zayn.
Bima yang berada dibelakang zayn segera menyadarkan tuanya yang kalang kabut itu.
" pak zayn, apa ada yang kurang ?" tanya bima menyenggol bahu bosnya.
Zayn yang tersadar pun menunduk malu mengingat dirinya yang kehilangan konsentrasi saat meeting, dia memijat pelipisnya dan merasa kesal pada dirinya sendiri.
'apa yang kufikirkan, dasar bodoh' batin zayn.
" maaf saya kurang fokus, saya sedang kesal karena kucing saya tak lagi patuh dan suka keluyuran sekarang dia malah berubah menjadi kucing berbulu beruang" ucap zayn asal sedangkan bima hanya tersenyum mendengar alasan konyol bosnya yang bahkan tak memiliki kucing.
" oh begitu saya fikir ini masalah rumah tangga anda pak , kucing seperti itu butuh kasih sayang pak dia harus dikurung dirumah agar tak kabur entah kemana" ucap seorang pria tua investor perusahaan tersebut memberikan saran.
" ya anda benar pak eko lain kali saya kurung dan borgol sekalian biar cepet bunting " ujar zayn membuat semuanya tersenyum.
" benarkan saya bilang harus segera dibunting in bos biar gak direbut orang" ujar bima dengan suara berbisik membuat zayn mendelik padanya.
Rapat pun diteruskan meaki zayn sendiri masih susah fokus dan memikirkan apa yang dilakukan du manusia itu saat bertemu.
...****************...
Malam pun tiba, zahra tak ikut makan malam karena saat sore ia makan bersama dengan nathan direstoran lama sambil bernostalgia.
Wanita itu mengingat-ingat kembali masa mudanya bersama dokter tersebut yang begitu banyak kenangan indah, namun saat ia ingat bahwa ia sudah menikah dengan tuannya membuatnya kesal pada diri sendiri yang tak tahu kapan dirinya bercerai dengan tuan galak dan dinginnya itu.
Zayn yang masih kesal pun melempar bantal sofa pada zahra yang duduk di tepi kasur sementara ia baru masuk kekamar.
" apaan sih tuan main lempar-lempar bantal segala " ujar zahra menggerutu menatap zayn sebal.
" jangan ingat dokter nastar itu didepanku aku tak suka " titah zayn dengan wajah sama kesalnya.
" pak zayn namanya nathan bukan nastar kalo tak suka tinggal ceraikan saya lalu menikah lagi dengan non karina, orang kaya nikah sama orang kaya " sahut zahra tak mau kalah.
" ijah !" teriak zayn menatap wanita dihadapannya dengan api menyala.
" sudah berapa kali saya bilang jangan menyebut nama nya lagi, dia bahkan masih berobat" ucap zayn dengan nada kian meninggi.
Zayn pun beranjak pergi dari kamar mereka bahkan menutup pintu dengan kasar membuat wanita itu tersentak kaget , sementara zahra tertegun mengingat ucapan zayn tadi.
" masih berobat , apa maksudnya non karina sedang sakit " gumam zahra merasa bersalah dengan ucapannya tadi.
Wanita itu melihat kearah pintu yang tertutup itu, dia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu namun baru kali ini ia melihat tuannya amat sangat marah.
Zahra tak bisa tidur lantaran memikirkan sikap zayn tadi padahal biasanya ia selalu berfikir masa bodoh, namun melihat samping kasur yang kosong membuatnya merasa aneh.
Wanita muda itu beranjak dari kasurnya hendak mencari dimana keberadaan laki-laki yang tengah merajuk itu.
Sampailah ia di ruang kerja zayn yang pintunya terbuka, dia melongokkan kepalanya dan benar zayn ada disana tengah tidur di sofa panjang dengan memeluk tubuhnya sendiri.
Dia mengambil selimut yang tak jauh dari sofa tersebut lalu menyelimuti tubuh zayn hingga batas leher, ia tatap wajah laki-laki yang biasanya galak itu begitu lelap, tenang dan ... tampan.
Dan ia pun hendak beranjak pergi namun tiba tiba tangannya terasa ditarik, zahra melihat ke arah tuannya yang masih memejamkan mata.
" za , jangan tinggalkan aku za jangan tinggalkan aku seperti elsa meninggalkanku" ucap zayn mengigau bahkan ia meneteskan air matanya lalu terisak.
" elsa , siapa elsa?" gumam zahra.
