Silent Love

Setelah menempuh waktu 3 minggu berlalu, tersisa sebulan 1 minggu lagi.

Sriya tampak di rundung kesedihan mendalam. Namun, di tutupinya dari semua orang.

Perpisahan para senior hanya menghitung waktu saja.

Sedang sriya terus saja di rundung kesedihan yang mendalam, bukan karena patah hati melainkan kehilangan sosok 4 kakak laki - laki dalam hidupnya.

Walau bukan kakak kandung, namun keempatnya sudah di anggap kakak oleh sriya sejak dulu.

Dan waktu tersisa sebulan dan dalam waktu sebulan, sriya mengalami banyak hal yang tak mengenakkan hati.

Sriya harus kehilangan teman sekelasnya karena harus pindah sekolah,

Di sisi lain teman sekelas sriya yang lainnya ada yang harus putus sekolah karena sebuah perjodohan dari keluarganya.

Sriya yang kini bersama rekan sekelas yang tak terlalu dekat dengannya, mulai berubah sikap.

Waktu sebulan membuat sriya memilih untuk berteman dengan para teman laki - laki di kelasnya.

Beruntungnya teman pria sriya yang sekelas dengannya peka akan situasi hati sriya yang gundah gulana, sedih, dan tertekan.

Waktu tersisa 2 minggu lagi sebelum perpisahan senior.

Sriya lebih banyak menghabiskan waktu di dekat lapangan sekolah tepatnya di depan ruang laboratorium sekolah.

Hal itu di pandang tak baik oleh rekan wanita lainnya, dan mereka mencoba menghibur sriya.

Namun hal itu tak membuat hati sriya luluh akannya.

Setelah momen waktu berlalu dengan cepat, tibalah saat - saat yang mengharukan pun terjadi.

... PERPISAHAN SENIOR DARI SEKOLAH...

Hari besar perpisahan senior dari sekolah pun tiba.

Para junior semua berdatangan hadir di sekolah membuat sekolah seperti kembali mengenang momen saat pertama kali para senior masuk ke sekolah itu.

sriya dan para junior lainnya memberikan banyak perfom untuk kenang - kenangan para senior.

Namun saat itu sriya tak ambil bagian di dalamnya, karena hatinya sudah tak mampu membendung kesedihan.

Bahkan sriya terus menahan air matanya di hadapan semua rekan dan seniornya.

Setelah acara perpisahan di umumkan dan semua di nyatakan lulus.

Sriya hanya bisa berbalik badan dan tak menatap ke arah rombongan senior yang tengah bereuforia dengan semua rekannya.

Meski demikian namun keempat senior sadar dan mengetahui sikap sriya yang membelakangi mereka,

Itu karena sriya sudah menangis dan tak ingin menunjukkan rasa sedihnya pada seniornya itu.

Sriya pergi dari halaman sekolah dan menuju ke kelas dengan air mata yang berderai, dan saat di kelas sriya hanya bisa membenamkan wajah di mejanya dan menangis.

Tak lama vian lebih dulu menuju kelas sriya dan melihat sriya yang menangis seorang diri di kelas.

Melihat hal itu vian hanya bisa menghela nafas berat, tahu akan kesedihan di hati sriya.

Dengan lembut vian mendekati sriya dan mengusap kepala sriya lembut.

" Sriya adikku.. Kumohon jangan menangis, aku tahu kau terluka dengan perpisahan kami, tapi kami berjanji akan selalu mengunjungimu di sekolah ini. Ucap vian mencoba menghibur hati sriya.

bukannya lebih tenang sriya makin terisak dan tersedu - sedu dalam tangisnya.

Dengan lembut vian akhirnya memberikan kecupan manis di kening sriya.

" Aku mohon sriya, hentikan tangismu, kau membuat kami bersalah dalam hal ini.

Sriya mencoba bicara namun tangisnya menutupi semua kata yang ingin di keluarkan dari mulutnya.

Vian yang tak tega mencoba untuk memeluk vian, tapi bingung harus apa.

di sisi lain vian takut jika pasangannya mungkin cemburu.

Sebelum vian sempat memeluk, aldo, gery dan arya pun ke kelas sriya dan mencoba membujuk menenangkan hati sriya.

Aldo pun mengusap kepala sriya.

" Sriya,,, adikku sayang, jika kau bersedih akan perpisahan kita, kau boleh memegang janji kami.

Bahwa apapun itu kami akan kembali ke sekolah ini menjengukmu. Dan jika kami berbohong kau boleh memukul kami,

Atau mencubit kami seperti yang biasa kau lakukan pada kami, saat kami berbuat salah padamu. Ucap aldo.

Sriya yang mendengar hal itu sempat mengangkat wajahnya dan menatap semuanya.

" Sudah lah, jangan bersedih, kami akan sering - sering menjengukmu disini. Kami janji ucap aldo lagi.

Sriya berdiri dan memeluk aldo, hal itu membuat vian merasa terharu dan menitikkan air mata.

Tak lama sriya melepas pelukan dari aldo dan memeluk vian sambil berkata,

" Jangan tinggalkan aku, kak... Aku mohon... "

Perkataan srita sontak membuat ketiganya berat hati menerimanya,

Karena saat vian lulus sekolah vian akan kuliah dan menikah dengan calon istrinya.

Namun hal itu masih di rahasiakan oleh semuanya dari sriya.

Vian yang di peluk sriya itu, vian hanya bisa menatap ketiganya karena tahu bahwa janji mereka takkan pernah bisa terwujud.

Karena semua sudah akan sibuk dengan kehidupannya masing - masing.

Setelah sehari pasca perpisahan senior, esok harinya semua junior membersihkan sekolah dan sriya serta rekan - rekannya kini menginjak kelas X11¹-⁴

Perpisahan di hari itu membuat sekolah begitu sepi, tak ada lagi canda tawa senior, sikap tegas senior, bahkan taman yang biasanya di datangi oleh senior,

Kini semua tampak hampa dan senyap.

Namun di antara semuanya itu para guru mengetahui bahwa sriya lah orang paling terpukul karena harus berpisah dan kehilangan sosok kakak dalam diri sriya.

memasuki semester baru sriya yang kini menjabat menjadi senior pun hanya bisa terdiam, karena kelas yang mereka tempat adalah kelas aldo dan ketiganya.

Dan hal itu membuat sriya makin terpukul, dan harus mengingat momen kebersamaannya denga. Keempat seniornya itu.

sriya tak berharap akan mendapat kelas yang sama dengan kelas aldo dan ketiganya.

Masuk tahap awal semester sriya menjadi satu - satunya senior perempuan yang paling di kenal senior dengan sikap dingin seperti kulkas seribu pintu.

Sejak momen perpisahan dengan senior, sriya menjadi satu - satunya perempuan di sekolah yang bergabung dalam geng para pria dari berbagai kelas.

Dan sriya satu - satunya yang paling di jaga dan di takuti jika marah.

Hari baru setelah upacara bendera seperti biasanya, para geng pria akan menyambut sriya di depan kelas,

Dan membukakan pintu untuknya, awalnya teman wanita sriya melihat sriya sebagai pribadi yang sombong,

Namun setelah mengetahui alasan sriya bergabung dengan geng pria.

Semua teman wanita sriya tampak tak tenang, karena sriya mencoba menutupi luka hatinya.

Namun karena sriya sudah menjadi pribadi yang bersikap dingin dengan semua orang, membuat sriya mulai di takuti juniornya.

Sementara di sisi lain di dalam lubuk hati sriya, Ia ingin sekali cepat lulus untuk mengejar keempat seniornya itu.

Namun ketika di sekolah sriya yang duduk sendiri yang tetap tak jauh dari geng pria.

Mendapat kabar yang mengejutkan sriya,

yaitu pertama sriya mendapat informasi bahwa vian sedang melangsungkan pernikahan dengan calonnya yaitu via.

Kedua sriya mendapat informasi bahwa arya meninggal dalam umur muda karena sakit jantung yang di deritanya cukup lama,

Namun tak pernah di beritahu oleh arya,seniornya atau bahkan para guru.

Dan terakhir sriya mendapat informasi bahwa gery mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh, sedang aldo di informasikan keluar kota tengah menempuh pendidikan sebagai pengacara.

Sriya yang mendengar kabar itu pun masuk je kelas dan dengan amarahnya sriya mengobrak abrik kelas.

Melempar kursi dan membongkar meja, sembari sriya teriak keras.

Para guru yang mendengar kabar itu juga tak bisa mempercayai fakta yang terjadi.

Di lain sisi ada kebahagiaan namun di sisi lain ada duka mendalam.

Sriya hanya bisa terdiam setelah teriak sekali di kelas. Para geng pria semua tak berani menyentuh atau pun bertanya pada sriya.

Di saat sriya dalam mode amarah yang di pendam.

Sriya yang baru saja merasa kehilangan karena perpisahan berapa hari lalu, kini harus menerima kenyataan bahwa salah satu senior yang di anggap kakaknya sendiri

kini harus pergi selamanya dari hidup sriya, dan hal itu membuat janji yang pernah di buat oleh keempatnya harus pupus di depan mata.

Dan sriya mau tidak mau harus menerima kenyataan pahit itu seorang diri.