NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA

TAKDIR CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:950
Nilai: 5
Nama Author: myranda

Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 1

Naiya adalah gadis cantik yang masih berumur 4 tahun, dia dan pengasuhnya baru saja pulang dari sekolah Taman Kanak-kanak. Saat ingin masuk kedalam rumah Naiya melihat Ayahnya sedang berusaha menahan ibunya.

" Merry tolong jangan pergi, aku janji aku akan berusaha mendapatkan nya kembali. "

"Jika Kamu dan Naiya ada bersama ku aku akan berusaha semampuku untuk membahagiakan kalian berdua, aku tidak akan membiarkan kalian berdua mengalami kesulitan apapun, tapi jangan pergi" Kata Irwan ayahnya Naiya mencoba menahan tangan Merry istrinya.

" Maaf mas,,,,, "

" Aku tidak bisa bersama kamu dan Naiya lagi. "

" Aku tidak ingin hidup susah ditambah lagi aku tidak sanggup bertemu dengan teman-teman ku. Mereka akan mengejek dan menertawakan ku nanti karena aku sudah miskin. Aku tidak mau hidup miskin. " Kata Merry

" Tapi jika kamu pergi, bagaimana dengan ku dan Naiya? " Kata Irwan

" Aku tidak perduli mas, terserah kamu saja, pokoknya aku tidak ingin hidup dengan kalian lagi. "

" Aku masih muda, masa depanku masih panjang"

" Aku akan mengirim surat perceraian kita, sebaiknya kamu jangan menghalangi aku lagi " Kata Merry setelah mengatakan itu dia pun melepaskan tangan Irwan dan membawa kopernya. Saat melewati pintu dia pun melihat Naiya yang sudah berdiri di pintu dan mendengarkan percakapan mereka.

" Ibu.... Ibu mau kemana? " Kata Naiya

" Naiya.... Ibu akan pergi mencari pekerjaan, saat ini kamu tinggal lah bersama dengan ayah kamu. Jangan nakal dengarkan perkataan ayah kamu dan jangan pernah mencari ibu. "

" Jika ibu mau membawa kamu, ibu akan menjemput kamu suatu hari nanti. Kamu mengerti? " Kata Merry

" Baik ibu.... " Kata Naiya setelah itu dia pun hanya terdiam melihat ibunya pergi tanpa menoleh.

Naiya pun menghampiri ayahnya yang masih tertunduk diam.

" Ayah.... Ibu mau kemana? " Kata Naiya

" Ibu ada pekerjaannya di luar kota nak, jika pekerjaan ibu sudah selesai dia akan menemui kita" Kata Irwan menutupi masalahnya.

" Lalu kenapa ayah menangis? " Kata Naiya

" Tidak apa-apa nak, sekarang kamu ganti baju setelah itu kita akan pergi ke desa menemui kakek kamu"

" Untuk sementara waktu kita akan tinggal disana " Kata Irwan

" Lalu apa aku tidak bersekolah? " Kata Naiya

" Kamu bisa sekolah disana nanti, disana terdapat sebuah danau yang sangat cantik, kita akan naik perahu setiap harinya, selain itu kamu akan mendapatkan teman baru" Kata Irwan

" Hore.... Aku mau" Kata Naiya merasa sangat senang.

" Jika begitu kamu masuk lah kedalam kamar kamu dulu, ayah ingin bicara dengan bi Dina sebentar " Kata Irwan

" Baik ayah" Kata Naiya pergi masuk kedalam kamarnya.

" Bi Dina,,,,, "

" Maaf,,,mulai hari ini kamu tidak perlu bekerja untuk saya lagi. "

" Saya mengalami kebangkrutan dan saya tidak sanggup untuk membayar kamu lagi. " Kata Irwan

" Baik pak, saya mengerti" Kata Bi Dina

Kini Irwan pun membawa Naiya pulang ke kampung halamannya, dan mulai saat ini dia akan tinggal dan bekerja di kampung halaman bersama dengan anak dan ayahnya.

Beberapa tahun pun berlalu, kini Naiya sudah duduk di bangku SMP. Saat pelajaran berlangsung kini seorang guru memanggil Naiya dan segera menyuruhnya pulang.

Naiya pun bertanya kepada gurunya soal apa yang terjadi, gurunya pun mengatakan bahwa kini ayahnya Naiya meninggal dunia karena saat menyelam asam urat ayahnya kambuh sehingga tidak dapat menggerakkan kakiknya dan akhirnya meninggal dunia didalam danau.

Naiya pun sangat terpukul mendengar kabar tersebut, sementara selama ini hanya ayah dan kakeknya yang ia miliki karena sejak ayahnya bercerai dengan ibunya, ibunya bahkan tidak pernah memperdulikan Naiya.

Kini ayahnya sudah meninggal dan hanya tersisa kakeknya akan tetapi selama ini keadaan kakeknya pun sudah tidak sehat karena faktor umur membuat ketahanan pisik sudah sangat lemah.

Hari-hari pun berlalu kini Naiya sudah lulus dari SMA dan dia pun di terima di sebuah universitas terbaik yang ada di sebuah kota besar yaitu kota asal Naiya dulu.

" Apapun yang terjadi kamu harus kuliah Nak, ini demi masa depan kamu. " Kata Yusman kakeknya Naiya

" Tapi kita tidak memiliki cukup biaya Kek, walaupun aku dapat beasiswa nantinya akan tetapi itu tidak akan cukup di tambah lagi dengan kakek, siapa yang akan menjaga kakek jika aku pergi" Kata Naiya

" Kamu tidak usah khawatirkan kakek, kakek masih bisa mengurus diri sendiri. "

" Jika kamu tidak kuliah apa yang akan terjadi kedepannya. "

" Saat ini mencari pekerjaan tidak lah mudah"

" Jika kamu hanya seorang tamatan SMA, apa yang akan kamu lakukan. Kamu akan hanya dapat tinggal didesa ini dan sebagai nelayan penyelam seperti yang dilakukan ayah kamu dulu. " Kata Yusman

" Apa yang kakek katakan memang benar, tapi kek,,,,, "

" Biaya hidup tinggal di kota sangat lah mahal, semua serba beli. Bukan seperti di kampung ini"

" Semua tinggal ambil, jika ingin ikan tinggal pancing, jika ingin sayur tinggal petik diladang. "

" Kalau tinggal di kota, numpang toilet saja bayar"

" Naiya memang ingin mencari pekerjaan tambahan, akan tetapi sebelum kekota Naiya harus mengenal seseorang terlebih dahulu disana entah kerabat atau teman agar Naiya dapat tinggal disana sementara waktu sampai Naiya mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal" Kata Naiya

" Begini saja, sebenarnya kakek masih menyimpan nomor kontak ibumu "

" Ibumu juga masih tinggal di kota X, kamu hubungi saja dia siapa tahu saja dia dapat membantu kamu "

" Bagaimana pun juga, dia wali kamu saat ini dan kamu masih tanggungjawab nya. " Kata Yusman memberikan nomor ponsel kepada Naiya

" Baiklah Kek.... " Kata Naiya menerima nomor tersebut.

Naiya pun sejenak ragu-ragu untuk menghubungi nomor itu akan tetapi saat ini dia sangat membutuhkan bantuan ibunya. Naiya pun akhirnya merendahkan dirinya dihadapan ibunya agar ibunya membantunya.

Naiya pun menghubungi ibunya dan tidak berapa lama kini nomor tersebut pun terhubung dan dijawab seorang wanita.

" Hallo" Kata wanita itu

" Hallo.... " Kata Naiya dengan gugup

" Ini siapa ya.... " Kata wanita itu

" Apa ini dengan ibu Merry? " Kata Naiya

" Iya saya sendiri " Kata Merry

" Bu.... Ini aku Naiya.... " Kata Naiya mendengar itu Merry pun terdiam dengan waktu yang sedikit lama.

" Hallo.... " Kata Naiya kembali menegur ibunya karena ibunya tidak berbicara dengan waktu yang sedikit lama.

" I... Iya... "

" Ada apa Naiya... " Kata Merry gugup.

" Bu.... Aku diterima disebuah universitas yang ada di kota X, akan tetapi sudah sangat lama aku tidak dari sana dan aku sudah lupa dengan tempat itu. Dan selain itu, sebelum mendapatkan tempat tinggal aku tidak memiliki tempat tinggal. " Kata Naiya

" Naiya.... Ibu sudah menikah dan ibu juga sudah memiliki seorang anak."

" Aku tidak bisa membawamu tinggal bersama ku tanpa ijin suami ibu terlebih dahulu. "

" Ibu akan coba berbicara dahulu kepada suami ibu. Ibu akan menghubungi kamu nanti" Kata Merry mendengar itu Naiya pun merasa kecewa.

" Baiklah bu,,,, aku akan tunggu kabar dari ibu" Kata Naiya

Setelah panggilan itu terputus, Yusman pun menghampiri Naiya.

" Bagaimana??? Apa kata ibu kamu" Kata Yusman

" Ibu sudah menikah Kek, dan dia ingin berbicara terlebih dahulu dengan suaminya. " Kata Naiya

" Apapun keputusan ibu kamu, kamu harus menghargainya " Kata Yusman

" Baik kek.... " Kata Naiya

Setelah beberapa jam berlalu kini Merry kembali menghubungi Naiya.

" Naiya ibu sudah berbicara dengan suami ibu, dia setuju kamu tinggal bersama dengan kami dan selain itu dia juga bersedia menanggung semua biaya kamu. " Kata Merry

" Terimakasih bu... " Kata Naiya

" Berterimakasih lah kepada suami ibu nanti"

" Lalu kapan kamu akan kesini? " Kata Merry

" Sebenarnya kuliah mulai bulan depan akan tetapi aku ingin berangkat lebih awal satu bulan karena sebelum kuliah aku ingin mencari tempat tinggal dan pekerjaan untukku. "

" Jadi aku ingin berangkat hari sabtu" Kata Naiya

" Hari sabtu ibu dan keluarga ibu sedang keluar negeri, tapi tidak apa-apa, ada beberapa pembatu dirumah. Nanti Ibu akan menyuruh mereka mengurus kamu sampai ibu kembali" Kata Merry

" Baik bu... " Kata Naiya

Setelah panggilan terputus Yusman pun menghampiri Naiya.

" Bagaimana Nak,,,,, apa ibu kamu setuju" Kata Yusman

" Iya kek,,, ibu setuju" Kata Naiya

" Syukur lah.... "

" Nak.... Saat kamu tinggal bersama dengan mereka, kamu turuti semua perkataan mereka, apapun itu kamu harus mengalah kepada mereka karena bagaimana pun juga kamu menumpang dirumah itu. "

" Jika ibu kamu marah, kamu tidak usah melawan, bersabar saja sebentar sampai kamu dapat tempat tinggal" Kata Yusman

" Baik kek, aku mengerti... " Kata Naiya

Sebelum berangkat ke kota X Naiya pun pergi ke makam ayahnya untuk berjiarah. dan cuaca pun sudah mulai sore akan tetapi saat ingin pulang hujan pun turun begitu deras dan bersyukur Naiya membawa payung.

jarak pemakaman dengan rumahnya lumayan jauh, Naiya pun berjalan kaki menuju rumahnya hingga dia tidak sengaja melihat seorang pria dewasa sedang berteduh dibawah pohon.

Naiya pun melihat pria itu sepertinya bukan orang dari sini dan ditambah lagi wajah dan pakaiannya penuh dengan lumpur.

" permisi kak,,, apa kakak butuh bantuan? " kata Naiya melihat penampilan pria itu.

" oh... tidak... terimakasih " kata pria itu

" apa kakak benar-benar tidak apa-apa? " kata Naiya kata Naiya melihat keadaan pria itu saat ini.

" aku baik-baik saja" kata pria itu

" kakak tinggal dimana, mari aku antar" kata Naiya

" sebenarnya aku bukan tinggal disini, akan tetapi karena beberapa pekerjaan aku tinggal di Fila yang diatas gunung itu, akan tetapi aku ingin kembali ke kota jalanan sangat licin membuat mobil yang aku tumpangi sedikit kesulitan. "

" karena takut mobil jatuh, aku memilih berjalan kaki dan menunggu supir ku disni, hanya saja saat turun gunung jalanan begitu licin membuat kakiku terpeleset dan tidak sengaja terjatuh. namun setelah tiba di kota aku akan membersihkannya nanti" kata Pria itu

" jika begitu ambil ini untuk kakak, jarak kota dari sini cukup jauh. jika kakak terlalu lama terkena hujan kakak bisa sakit " kata Naiya memberikan payung nya kepada pria itu.

" lalu bagaimana dengan kamu? " kata Pria itu

" rumahku ada di kaki gunung itu dan tidak jauh dari sini, aku bisa berlari "

" kakak hati-hati dijalan, aku pergi dulu" kata Naiya memberikan payung nya dan berlari meninggalkan pria itu.

" tunggu dulu... " kata pria itu ingin bertanya siapa namanya akan tetapi Naiya sudah pergi berlari jauh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!