Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.
Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.
Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…
SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 100 BABAK PENYISIHAN, SISTEM TARUNG
Di tengah arena yang dipenuhi oleh ratusan jenius berbakat dari seluruh benua, seorang tetua Kekaisaran Tianlong melangkah ke panggung utama. Ia memegang gulungan besar yang mengandung formasi khusus untuk menentukan pembagian undian peserta babak 100 besar.
"Sekarang, kita akan memulai pembagian undian untuk babak penyisihan!" Suaranya bergema di seluruh arena, mengandung tekanan ringan yang cukup untuk menenangkan para peserta yang gelisah.
Ia mulai membacakan nama-nama kekuatan besar yang telah terdaftar sebelumnya.
"Sekte Pedang Surgawi!"
Di antara peserta, seorang pemuda dengan pedang panjang di punggungnya maju dengan langkah percaya diri, diikuti oleh sorakan dari para pengikutnya.
"Keluarga Bai dari Negeri Utara!"
Seorang wanita dengan jubah es melangkah ke depan, auranya begitu dingin hingga udara di sekitarnya membeku sesaat.
"Sekte Nirvana Abadi!"
Setelah mendengar namanya dipanggil, seorang pria tua dengan jubah emas berdiri, senyumnya penuh percaya diri.
Satu per satu, berbagai sekte dan keluarga berpengaruh dipanggil untuk mengambil posisi mereka di arena. Namun, sesuatu yang aneh mulai terjadi—di antara begitu banyak nama yang disebutkan, belum ada yang mendengar nama kekuatan misterius yang baru saja datang dengan naga hitam raksasa.
Bisik-bisik mulai menyebar di kalangan penonton dan peserta.
"Apa mereka tidak terdaftar?"
"Tidak mungkin! Dengan kekuatan sebesar itu, bagaimana bisa nama mereka tidak ada dalam daftar?"
"Kau pikir mereka siapa? Mungkin mereka hanya tamu yang datang untuk menyaksikan, bukan bertanding."
Namun, pada saat tetua hampir selesai membaca daftar nama, ia tiba-tiba ragu. Pandangannya tertuju pada Taixuan Dijiing, pria yang duduk dengan tenang di tempat duduk undangan tertinggi yang seharusnya belum terisi.
Akhirnya, dengan keraguan yang jelas, tetua itu berbicara, "Untuk yang terakhir... ehm... tuan yang terhormat, bisakah Anda menyebutkan nama kekuatan Anda? Karena... di dalam daftar ini, tidak ada catatan mengenai kehadiran sekte Anda."
Suasana langsung menjadi hening.
Semua mata tertuju pada Taixuan Dijiing dan murid-muridnya.
Saat itulah, dengan tenang, Taixuan Dijiing berdiri dari tempat duduknya. Matanya menyapu seluruh arena, penuh dengan keagungan yang seolah melihat semua orang sebagai semut kecil.
Tanpa terburu-buru, ia melangkah maju, tangannya tetap berada di belakang punggungnya.
Saat ia mulai berbicara, suaranya bergema ke seluruh sudut arena—bukan hanya karena kekuatan kultivasinya yang mengerikan, tetapi karena setiap kata yang keluar darinya mengandung tekanan yang mendominasi.
"Kami adalah Sekte Kekaisaran Abadi."
Begitu kata-kata itu terdengar, udara di arena seakan berhenti bergetar.
Tekanan yang menyelimuti kata-kata tersebut begitu besar hingga beberapa peserta dengan kultivasi lebih rendah hampir berlutut karena tidak mampu menahan penindasan yang tiba-tiba datang.
Bahkan Kaisar Tianlong yang duduk di singgasananya tanpa sadar mengepalkan tangan, mencoba menahan dampak dari aura mendominasi yang terpancar dari Taixuan Dijiing.
Para tetua dan pemimpin sekte yang hadir saling bertukar pandang dengan ekspresi penuh keterkejutan.
"Sekte Kekaisaran Abadi...? Aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya!"
"Sekte seperti apa yang bisa memiliki keberanian untuk datang ke sini dan langsung mendeklarasikan diri mereka dengan aura yang begitu mengerikan?"
"Apakah mereka berasal dari benua lain?"
Kaisar Tianlong mengangkat satu tangannya, memberi isyarat agar semua orang tenang. Meski dalam hati ia merasa sangat terkejut, wajahnya tetap mempertahankan ekspresi yang tenang dan berwibawa.
"Sekte Kekaisaran Abadi..." Kaisar Tianlong mengulang nama itu perlahan. "Tuan Taixuan, sekte Anda tampaknya belum pernah terdengar sebelumnya. Dari mana asal kalian?"
Taixuan Dijiing hanya menatapnya sekilas sebelum menjawab dengan tenang, "Sekte kami tidak berasal dari tempat yang harus kalian ketahui."
Jawaban yang sederhana, namun mengandung makna yang dalam.
Banyak yang merasa terhina dengan kata-kata itu, tetapi tekanan dari Taixuan Dijiing membuat mereka tidak bisa membantahnya.
Tetua yang bertugas membacakan nama peserta menelan ludahnya. Setelah memastikan bahwa pria ini benar-benar memiliki kartu undangan tertinggi yang diberikan oleh sistem, ia pun akhirnya mengangguk dengan sedikit ketegangan.
"Dengan ini... Sekte Kekaisaran Abadi resmi terdaftar sebagai salah satu peserta dalam Konferensi Jenius Benua Timur!"
Sorak-sorai dan bisik-bisik segera memenuhi arena.
Konferensi ini baru saja dimulai, tetapi kehadiran satu kekuatan baru telah mengguncang seluruh benua.
Pada saat berikutnya, panitia satunya yang bertanggung jawab akan peraturan datang
Seorang pria tua dengan jubah emas berdiri di tengah arena, matanya tajam menyapu seluruh peserta. Ia adalah salah satu tetua Kekaisaran Tianlong yang bertanggung jawab sebagai penyelenggara utama konferensi ini.
"Para peserta sekalian," suaranya menggema dengan tenang namun penuh wibawa, "Konferensi Jenius Benua Timur kali ini hanya akan memiliki satu metode kompetisi—pertarungan langsung!"
Suasana arena semakin memanas. Para peserta yang haus akan tantangan langsung menatap penuh antusias, sementara sebagian yang lebih berhati-hati mulai berpikir strategi terbaik yang bisa mereka gunakan.
Tetua itu melanjutkan, "Ada 100 babak penyisihan yang akan kita jalankan! Setiap kekuatan yang berpartisipasi diwajibkan mengirim dua orang terkuat mereka untuk bertanding. Ini adalah kesempatan bagi kalian untuk menunjukkan kehebatan kekuatan kalian di depan seluruh benua!"
Ia berhenti sejenak, membiarkan kata-katanya meresap ke dalam pikiran semua yang hadir.
"Aturan dalam kompetisi ini sangat sederhana," lanjutnya, "Pertarungan akan dilakukan satu lawan satu, dan pemenang akan ditentukan dengan dua cara: menyerah atau tidak mampu melanjutkan pertarungan!"
Seketika itu juga, sorakan dan gumaman memenuhi arena.
"Sederhana, tapi sangat brutal!"
"Ini berarti hanya yang benar-benar kuat yang akan bertahan!"
"Apa yang terjadi jika ada yang membunuh lawannya?" Salah satu peserta dari sekte pedang surgawi bertanya dengan suara keras.
Tetua itu menoleh ke arahnya, matanya menyipit.
"Kami tidak melarang kematian dalam kompetisi ini."
Ucapan itu membuat suasana arena menjadi hening sesaat.
"Namun," lanjutnya dengan suara lebih tegas, "membunuh bukanlah tujuan utama! Jika terbukti membunuh lawan dengan sengaja tanpa alasan jelas, maka hukuman akan diberikan sesuai keputusan dewan Kekaisaran Tianlong!"
Mendengar itu, beberapa peserta menghela napas lega, sementara yang lain tetap memasang ekspresi serius.
"Selain itu," pria tua itu melanjutkan, "pemenang dari kompetisi ini akan mendapatkan pengakuan resmi sebagai kekuatan terkuat di Benua Timur! Tidak hanya itu, tetapi juga hadiah khusus dari Kekaisaran Tianlong!"
Hadiah khusus?
Mata banyak peserta mulai berbinar.
Tetua itu tersenyum samar melihat reaksi mereka, lalu melanjutkan, "Sekarang, semua kekuatan silakan berdiskusi dan tentukan dua orang terkuat yang akan mewakili kalian dalam kompetisi ini!"
Setelah pernyataan itu, semua kelompok mulai berdiskusi dengan serius.
Di sisi Sekte Kekaisaran Abadi, Taixuan Dijiing duduk dengan tenang di kursinya. Bai Lingxue dan Qin Wushuang berdiri di belakangnya, sementara Feng Yuheng serta para tetua lainnya duduk dengan ekspresi serius.
Mereka tidak khawatir.
Karena bagi mereka, tidak peduli siapa yang dikirim... kemenangan sudah pasti di tangan mereka.
Di tengah riuhnya diskusi di antara berbagai kekuatan yang hadir, Kaisar Tianlong duduk di atas singgasananya yang megah, alisnya sedikit berkerut. Matanya tajam menatap ke arah kelompok yang baru saja memperkenalkan diri sebagai Sekte Kekaisaran Abadi.
Rasa penasaran menggelayuti benaknya.
Tanpa ragu, ia melambaikan tangannya, memanggil seorang pria paruh baya dengan jubah emas yang berdiri tak jauh darinya. Itu adalah tangan kanannya, Grand Marshal Wei Zhong, seorang pria yang telah melayani Kekaisaran Tianlong selama lebih dari lima dekade.
Tanpa suara, Wei Zhong membungkuk hormat sebelum melangkah lebih dekat.
Kaisar Tianlong melirik sekilas ke arahnya sebelum berbicara dengan suara pelan namun tegas.
"Wei Zhong, apakah kau yang memberikan undangan tertinggi kepada pria itu?"
Wei Zhong mengangkat alisnya, jelas menunjukkan keterkejutan. "Hamba tidak, Yang Mulia."
Kaisar Tianlong mengerutkan dahi.
"Jadi, kau juga tidak tahu tentang kekuatan ini?"
Wei Zhong menggeleng, matanya ikut beralih ke arah Taixuan Dijiing yang duduk dengan penuh ketenangan.
"Sekte Kekaisaran Abadi... tidak pernah terdengar di Benua Timur sebelumnya, Yang Mulia. Bahkan dalam catatan lama kita, tidak ada informasi mengenai mereka."
Kaisar Tianlong menghela napas pelan.
"Sebuah sekte yang tidak diketahui, namun mampu menerima undangan tertinggi dalam konferensi ini? Ini bukan hal biasa."
Wei Zhong tidak menjawab, tetapi pikirannya pun dipenuhi pertanyaan yang sama.
Kaisar kembali mengarahkan pandangannya kepada pria berjubah hitam yang duduk di kursi undangan tertinggi itu. Taixuan Dijiing tampak tenang, seolah sama sekali tidak terpengaruh oleh suasana di sekitarnya.
Namun, saat mata mereka bertemu...
Kaisar Tianlong tiba-tiba merasakan sesuatu yang luar biasa aneh.
Seolah-olah di balik sosok pria itu, ia bisa melihat bayangan samar seorang manusia raksasa yang sedang mencekik para dewa.
Sosok itu begitu mengerikan, penuh dominasi dan kekuatan absolut.
Sekujur tubuh Kaisar Tianlong langsung menegang. Napasnya tercekat, dan tanpa sadar, ia segera memalingkan tatapannya, seolah menolak untuk melihat lebih dalam.
Wei Zhong yang berdiri di sampingnya memperhatikan perubahan ekspresi Kaisar dan berbisik, "Yang Mulia, ada apa?"
Kaisar Tianlong menggeleng pelan, mengambil napas dalam untuk menenangkan dirinya.
"Tidak ada..." gumamnya pelan, meski pikirannya masih bergejolak.
"Orang itu... tidak sesederhana yang terlihat."
Ia mengepalkan tangannya di atas singgasana, mencoba menenangkan diri.
Namun, satu hal sudah jelas baginya—Sekte Kekaisaran Abadi bukanlah kekuatan biasa.
Disaat sang Kaisar masih menenangkan diri, Pihak Panitia pun akhirnya memulai babak 100 besar dalam kompetisi kali ini
"Untuk pertandingan pertama dalam babak 100 besar ini, dua kekuatan besar akan saling berhadapan!"
Suasana mendadak hening. Semua orang menunggu dengan penuh antisipasi.
Tetua itu melanjutkan, "Dari sisi timur, perwakilan dari Sekte Serigala Langit, Han Ziyang!"
Di antara tribun sekte, seorang pemuda bertubuh kekar dengan rambut abu-abu melompat ke arena. Pakaiannya serba hitam dengan simbol kepala serigala di bagian punggungnya. Sorot matanya tajam seperti binatang buas, penuh dengan semangat bertarung.
"Hahaha! Akhirnya aku bisa bertarung!" serunya dengan tawa liar.
Para penonton bersorak, terutama para anggota Sekte Serigala Langit yang memukul-mukul kursi mereka dengan penuh semangat.
Tetua itu kembali berbicara, "Dan lawannya, dari sisi barat, perwakilan dari Istana Bunga Es, Bai Qingyue!"
Dari sisi lain arena, seorang perempuan melangkah maju dengan anggun. Rambut panjang keperakan terurai di belakangnya, mengenakan jubah putih kebiruan yang dihiasi dengan ukiran bunga es. Wajahnya cantik namun dingin, tanpa ekspresi sedikit pun.
Penonton dari Istana Bunga Es bersorak lembut, namun ada keanggunan dalam cara mereka mendukung.
Bai Qingyue menatap Han Ziyang dengan tatapan dingin.
"Tak perlu banyak bicara. Mari mulai."
Han Ziyang menyeringai. "Menarik! Aku akan lihat apakah wanita dari Istana Bunga Es benar-benar sekuat rumor!"
Tetua itu mengangkat tangannya, lalu berkata dengan suara lantang.
"Pertandingan pertama, dimulai!"
Begitu pertandingan dimulai, Han Ziyang langsung menerjang dengan kecepatan luar biasa. Aura buasnya meledak, dan cakarnya yang berlapis energi serigala menghantam ke arah Bai Qingyue.
"Hah! Kau tak akan bisa menghindar dari ini!" teriaknya dengan penuh keyakinan.
Namun, Bai Qingyue tetap tenang. Dengan satu gerakan ringan, tubuhnya tampak seperti kabut es yang bergerak anggun, menghindari serangan Han Ziyang dengan mudah.
"Hmph. Serangan liar tanpa teknik," gumamnya.
Sementara itu, di kursi eksklusif yang masih menjadi sorotan banyak pihak, Taixuan Dijiing duduk dengan tenang, matanya mengamati pertarungan dengan tajam. Bai Lingxue dan Qin Wushuang, yang duduk di sampingnya, juga menyimak dengan penuh perhatian.
"Master," Qin Wushuang akhirnya berbicara, "sepertinya Han Ziyang lebih agresif, tapi kenapa aku merasa Bai Qingyue belum benar-benar tersudut?"
Taixuan Dijiing hanya tersenyum tipis. "Lihat baik-baik. Han Ziyang memang memiliki kekuatan besar, tetapi dia memiliki titik lemah yang jelas."
Bai Lingxue yang sejak tadi diam juga ikut menatap dengan serius. "Titik lemah?"
Taixuan Dijiing tidak segera menjawab, membiarkan mereka mengamati. Di arena, Han Ziyang terus menekan dengan serangan bertubi-tubi, tetapi setiap serangannya selalu meleset tipis atau hanya mengenai udara kosong.
"Kau hanya bisa menghindar?! Hadapi aku!" Han Ziyang mulai frustrasi.
Tiba-tiba, Bai Qingyue bergerak. Dalam satu momen, dia menghilang dari pandangan, lalu muncul kembali tepat di belakang Han Ziyang.
"Kau terlalu banyak celah," ucapnya dingin.
BAM!
Satu hantaman telapak es mendarat tepat di punggung Han Ziyang. Pria itu terhuyung ke depan, lututnya hampir menyentuh tanah. Penonton terkejut.
Di tempat duduknya, Taixuan Dijiing akhirnya membuka suara. "Han Ziyang memang kuat, tapi dia terlalu agresif dan mengandalkan insting binatangnya. Lihat baik-baik, dia selalu melangkah dengan kaki kanan lebih dahulu."
Qin Wushuang memperhatikan dengan saksama, dan dia akhirnya menyadari sesuatu. "Benar…! Itu membuat gerakannya tidak seimbang. Jika lawannya cukup cepat, dia bisa dieksploitasi!"
Taixuan Dijiing mengangguk. "Bai Qingyue memiliki teknik yang lebih halus dan pengendalian diri yang luar biasa. Dia hanya menunggu celah itu muncul dan menyerang di saat yang tepat."
Di arena, Han Ziyang menggeram, matanya berkilat dengan amarah. "Jangan bercanda denganku!"
Aura serigala hitam membara di tubuhnya, dan dia mengerahkan kekuatan penuhnya. "Serigala Langit: Cakar Pemecah Bulan!"
Gelombang energi berbentuk cakar besar menghantam ke arah Bai Qingyue dengan kecepatan tinggi.
Namun, Bai Qingyue hanya mengangkat satu tangan, dan dengan tenang membisikkan satu mantra. "Dingin Abadi: Dinding Es Abadi."
CRACK!
Sebuah dinding es raksasa muncul dari tanah, menahan serangan Han Ziyang dengan sempurna. Serangan buas itu menghantamnya tanpa hasil, sebelum retakan es membentuk pola yang tajam.
Bai Qingyue mengangkat telapak tangannya ke udara. "Sudah cukup. Bekulah."
BOOM!
Dalam sekejap, udara di sekitar Han Ziyang membeku. Tubuhnya mulai terlapisi kristal es tipis. Dia berusaha bergerak, tetapi kakinya sudah tertahan.
"T-tidak mungkin...!" Han Ziyang berusaha melepaskan diri, tetapi semakin dia bergerak, semakin cepat es menyelimuti tubuhnya.
Akhirnya, dia berlutut.
"Pemenang: Bai Qingyue dari Istana Bunga Es!"
Sorak sorai memenuhi arena. Beberapa orang terkejut dengan betapa cepatnya Bai Qingyue mengatasi lawannya.
Qin Wushuang menghela napas panjang. "Aku mengerti sekarang… Bahkan kekuatan besar pun akan kalah jika kelemahannya dieksploitasi dengan tepat."
Bai Lingxue menoleh ke arah Taixuan Dijiing. "Master, apakah kami juga akan menghadapi lawan sekuat itu nanti?"
Taixuan Dijiing tersenyum samar. "Mereka bukan tandingan kalian. Tetapi… selalu perhatikan kelemahan lawan. Itu kunci kemenangan."
Dua muridnya mengangguk dengan penuh pemahaman, semakin termotivasi untuk menghadapi pertarungan mereka sendiri nanti.
"Peserta Selanjutnya Bai Lingxue, Sekte Kekaisaran Abadi, Akan mengahadapi Zou Lian, Klan Zou" Ucap Panita dengan suara keras
Note: Kalian lebih suka alur novelnya banyak deskripsi atau tidak, kalo enak suka banyak deskripsi biar author buat lebih singkat ntar , komen aja yaa