Suami Misterius Ku

Hari ini Sela pulang kerumah setelah dapat izin dari dokter dan nanti nya seminggu sekali harus kontrol pula kerumah sakit agar keadaan nya terpantau sempurna, tidak menunggu teman nya yang lain karena Sela memang tidak mau apa bila Ervan sampai tau di mana letak rumah Sela sekarang karena itu sebuah rahasia menurut nya.

Hanya yang dekat dan sudah terlanjur saja yang tau, itu pun sebenar nya Sela tetap merasa tidak nyaman. bersama Bara ia pulang kerumah dengan mobil Bara juga, Sela tau nya memang inu mobil Bara karena yang mengendarai kan Bara, entah itu mobil rental atau mobil lain nya.

Mobil Sela sudah di masukan bengkel oleh Amara sehingga untuk beberapa hari ini dia tak akan bisa naik mobil dulu, lagi pula keadaan nya sedang parah sehingga tidak mungkin mau mengendarai mobil. toh sudah di pecat oleh Handoko, sehingga dia tidak perlu keluar rumah untuk bekerja di perusahan.

Cukup mengelola usaha nya yang kian maju sekarang, dengan itu saja dia bisa menghasil kan uang tanpa haris di bentak atau pun di marahi atasan. sakit hati juga kadang kala kalau kerja ikut orang tapi di bentak seenak nya tanpa memikirkan perasaan karyawan, sedangkan Sela saja sebenar nya juga punya keryawan yang bertugas mengurus barang jual beli online nya.

Bahkan Sela juga sudah berencana untuk membuka toko kosmetik di daerah atau ruko yang sudah di sewa selama satu tahun, tinggal tunggu buka nya saja. malah sekarang kecelakaan pula sehingga sudah pasti tambah di undur, entah kapan baru bisa membuka toko nya lagi.

"Hati hati rebahan nya, ini tidak boleh banyak gerak dulu loh." Bara telaten mengurus Sela.

"Kamu dari kemarin menemani aku terus, emang enggak kerja ya?" tanya Sela setelah berbaring di ranjang.

"Libur dulu lah, aku mau menemani kamu di sini." jawab Bara.

"Ya ampun kamu sampai libur segala!" seru Sela agak kaget.

"Enggak apa apa, aku bilang sama bos kalau calon istriku sakit." jelas Bara menyusun semua barang Sela di lemari.

"Serius kamu bilang begitu?!" Sela tambah kaget saja rasa nya.

"Lah iya, kan kamu memang calon istriku to! kalau kamu bilang iya, maka besok pun akan ku nikahi kamu." ucap Bara serius.

"Kenapa enggak sekarang aja?" tantang Sela agak bergurau.

"Ayo kalau kamu mau, tinggal panggil penghulu saja." Bara sanggup saja.

"Emang kamu pikir nikah segampang itu, ada orang tua ku juga yang perlu di beri tau dan masih mengurus surat segala macam." Sela tertawa kecil karena menganggap Bara lucu.

"Tapi kamu mau enggak?" Bara berbalik menatap Sela tajam.

Yang di tatap tambah salah tingkah tidak karuan dan asli rasa nya Sela memang sudah jatuh cinta pada pria ini, hanya saja yang tidak Sela sadari itu adalah waktu jatuh cinta nya. entah kapan perasaan dia bersemi untuk Bara, karena tau tau saja dia merasa nyaman dan suka.

Jantung nya juga seolah tidak normal apa bila sedang tatap mata dengan Bara, di dalam diri Bara ada sesuatu yang sangat memikat sehingga Sela tidak mau jauh dan tidak ingin pisah dari pria ini. di yakini juga oleh hati nya bahwa yang ia rasakan sekarang adalah cinta.

"Jawab dong, kok kamu cuma diam saja." Bara mendekat sehingga aroma tubuh nya bisa Sela hirup.

"Aku tidak tau." Sela membuang muka karena jantung seakan mau loncat.

"Jangan bohongi hati mu, Sela! aku tau kau juga merasakan apa yang sudah aku rasakan, di hati kita ada cinta." Bara mengambil tangan Sela dan meletakan di dada nya.

Ceesssh.

"EEGHHHKK!"

"BARA!"

Sela kaget karena saat tangan menyentuh dada Bara, pria ini malah melenguh sampai tertunduk karena sangking sakit nya. tangan Sela sangat menghujam kedalam tubuh nya, Bara juga tidak tau kenapa dia bisa begini setelah di sentuh Sela.

"Uhuk!" Bara terbatuk dan muncrat darah segera namun cepat di tutup dan dia berlari masuk kamar mandi.

"BARA! kamu kenapa, Bara?" teriak Sela cemas juga melihat nya.

Andai saja bisa lari maka akan di kejar nya Bara yang masuk kedalam kamar mandi, di dalam sana. Bara mengatur nafas yang tersendat sendat sambil meraba dada nya yang terasa sangat panas. sungguh aneh karena baru di sentuh saja dia sudah muntah darah, Bara juga tidak tau kenapa bisa begitu.

"Kenapa aku sampai terluka dalam?" heran Bara sungguh tidak mengerti.

Bahkan sekarang mau menopang kaki pun sudah tidak sanggup lagi karena banyak nya darah yang keluar, Bara terduduk menetralkan perasaan nya yang campur aduk dan juga bingung akan keadaan tubuh ini. kenapa bisa muntah darah tepat setelah di sentuh oleh Sela, ini adalah hal yang aneh.

"Apa karena batu merah ada di dalam tubuh nya? tapi batu itu milik ku! lagi pula kenapa batu merah bisa masuk kedalam tubuh dia." Bara heran sendiri.

Bara yang punya batu merah saja sampai heran karena batu itu bisa masuk kedalam tubuh Sela dan entah bagai mana cara mengambil nya, kalau yang ada di pikiran Bara yang tinggal di belah saja tubuh Sela dan dia mengambil batu berharga itu.

"Tidak mungkin karena batu itu, sedangkan aku saja sebelum nya tidak apa apa saat menyentuh batu merah." Bara bicara sendiri.

"BARAAAAA!"

"Sebentar, aku sedang buang air besar!" teriak Bara pula.

"Kamu enggak apa apa kan?!" Sela masih cemas melihat Bara tadi.

"Enggak kok, sebentar lagi aku keluar." sahut Bara.

"Ya udah, aku kira kamu sakit deh." ujar Sela lagi.

Tapi tidak di jawab oleh Bara karena pria ini meraba dada nya dan di lihat ada bekas tangan Sela di sana, dia masih bertanya tanya akan keanehan itu dan saat dia sedang bingung maka muncul lah sebuah suara.

"Bila kau menikahi nya maka batu itu bisa berpindah ketubuh mu." ujar suara wanita yang tidak lain adalah Ibu Bara.

"Aku harus bersetubuh juga dengan nya?" tanya Bara lagi.

"Tentu saja jawaban nya adalah iya, agar batu itu juga masuk kedalam tubuh mu dan kau bisa punya kekuatan untuk melawan Ketua." sahut Ibu Bara.

"Akan ku yakin kan dia supaya mau menikah dengan ku." tekad Bara.

Batu merah adalah batu incaran bagi semua kaum nya, malah masuk pula kedalam tubuh Sela dan Bara tidak bisa mau sembarangan saja menyentuh tubuh nya Sela. bila tidak maka dia sendiri yang akan celaka, barusan saja sampai muntah darah.

Bara.