Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Family Dinner
..." Aku merindukannya bukan tanpa alasan, lama tak bertemu itulah yang butuh obat "...
...-Azril Fathurlutfi-...
***
hari ini sungguh terasa berjalan sangat lama bagi Azril
karena hari ini dia mengingat sahabat kecil nya 5 tahun yang lalu kejadian yang sama terjadi di kelasnya
hanya berbeda jika 5 tahun yang lalu lilis berbicara seperti itu kepada anak laki-laki yang menyukainya sehingga tidak menyukai azril karena azril selalu dekat dengan lilis
Tetapi hari ini sella yang membuat lisa berbicara seperti 5 tahun lalu karena seorang laki-laki dan kejadian tolong menolong oleh Abram menjadi trending topic sehingga sella yang sejak lama mendekati Abram merasa posisinya terancam dengan topic itu
sayangnya sampai hari ini Azril tak mengenali lilis yang sudah berubah menjadi Lisa
Awalnya dia menaruh curiga kepada lisa tetapi karena safira yang notabene tante nya lisa saat mengenalkan dirinya sebagai bunda nya lisa langsung menghancurkan harapan akan kehadiran lilis Hari itu
sempat kembali menaruh curiga karena kejadian yang sama di kelas dengan kejadian lilis 5 tahun lalu
Bukan karena kejadian itu tetapi karena sikap dan cara bicara lisa yang seperti lilis di 5 tahun yang lalu
" huft, Azril sudah cukup kamu melamun disini, sekarang cepat belajar, ingat misi kamu ke Jakarta apa " Lirih nya
***
Di satu rumah mewah nan istana dan di kamar yang luas bak rumah orang biasa di atas kasur yang besar nan empuk
seorang gadis yang di ketahui bernama Sasha Aulia itu sedang memikirkan lirihan azril yang tak sengaja dia dengar tadi
" Lilis, sahabat terbaikku "
Sasha berjalan bolak balik di dekat kasurnya dengan tangan berlipat di dada
" Lilis.. siapa itu lilis? cewe seperti apa yang di sebutkan azril namanya itu.. Secantik apa dia, dan dimana dia sekarang.. "
" sahabat terbaikku "
" sahabat? cewe seperti apa yang bisa jadi sahabat azril? cewe seperti apa yang tahan sama azril? "
" gw harus cari tau siapa itu lilis, dan gw nggak akan biarin cewe itu dekat sama azril "
" tapi.. dimulai dari mana? apa gw minta bantuan sama Rey aja ya.. "
gadis itu melangkah mendekati telfon di kamar nya
" Hallo Non, ada yang bisa saya bantu? " -maid
" eeeeee, Rey di bawah ada? " -sasha
" Tuan Rey baru saja tiba bersama tuan besar Non " -maid
" suruh Rey menemui aku sekarang " -Sasha
Tanpa menunggu jawaban sasha menutup telfon itu
***
Di rumah yang sama mewahnya dengan rumah Sasha rumah milik Abram pun tak kalah mewah
laki-laki yang bernama Abram Putra itu tengah duduk di ruang keluarga bersama kedua orang tua nya
" sayang, malam ini kita makan malam bersama tante safira ya, mamah sudah buat janji nggak enak kalau di tunda terus "
" iya, mamah sama papah aja kan, Abram nggak ikutan kan mah? "
" sayangg, justru kamu harus ikut, tante safira juga bawa putri nya kok, cantik banget orang nya, sopan juga, baik, dan yang terpenting kata tante safira dia lagi sendiri "
Abram mendelik ke arah mamah nya dengan curiga
" mah, ini bukan jaman siti Nurmala, Abram nggak mau di jodohin, sampai kapanpun "
" pah, liat anak bujang mu ini "
" Hahahahahaha, Abram-Abram siapa yang mau jodohin kamu, kamu sendiri juga belum lulus sekolah dan kamu masih harus kuliah dan gantiin papah di perusahaan "
" nggak di jodohin nak, kan masih di rencanakan "
senyum Abram luntur ketika mendengar kata direncanakan oleh sang mamah
***
seorang gadis di kamar mewahnya terlihat sangat cantik nan anggun dan terkesan sangat feminim
dengan gaun berwarna biru selutut dapat membuat nya menjadi sangat cantik dan ramping
Rambut panjang sepinggang nya sengaja dia ikat kuda sehingga menampakkan leher jenjangnya yang sangat putih nan mulus jangan lupakan juga harum
di ambil nya sepatu sneakers putih lalu di pakaikan nya kepada kaki jenjang nan mulus itu
kembali dia menghadapkan diri ke kaca melihat pantulan dirinya sendiri yang sudah seperti putri kerajaan
Dengan make-up tipis yang menghiasi wajah imutnya dengan bibir yang berwarna merah muda
Tok.. Tok... Tok..
Ceklek
Wanita dengan perut buncit nya masuk kedalam kamar gadis cantik itu
" lis sudah siap? "
" sudah tan--- "
ucapan gadis itu langsung di potong oleh wanita berperut buncit itu
" bunda, panggil tante sekarang bunda ya lis "
" Hehehe, iya bun-da "
Sedikit kaku.. Wajar emang karena selama ini gadis itu memanggil wanita itu dengan sebuah tante yang notabene adik dari ibunya
yup.. kalian benar..
gadis yang di ketahui bernama Lisa Deliana itu sudah sangat sempurna untuk di tatap mata siapapun itu
" kamu benar-benar cantik banget malam ini lisa, yaudah yuk berangkat ayah udah nunggu di bawah "
" Ayah? "
" mulai sekarang kamu panggil tante sama om reno bunda dan ayah, nggak ada penolakan sama sekali "
***
Di sebuah restoran bernuansa Eropa tiga manusia sudah duduk di meja yang sudah di pesan dan terlihat tengah menunggu seseorang
" Mah, pah, Abram ke toilet sebentar ya "
" ngapain ke toilet Abram, bentar lagi tante safira sampe loh "
" mau nyuci kencing mah, masa Abram kencing di sini, malu dong sama baju "
" udah mah, Abram jangan lama di toilet sebelum tante safira dan om Reno dateng kamu harus duduk lagi di situ "
" iya pah, Abram ke toilet dulu "
Abram beranjak dengan mendengus kesal karena di suruh menunggu oleh sang mama padahal dia kan jenuh sang adik pun tidak mau ikut
Di sisi lain Lisa bersama safira dan Reno tengah berjalan memasuki restoran bernuansa Eropa itu terkesan sangat mewah dan klasik
" Meja atas nama bapak Dewangkara putra mbak "
" sebentar pak, saya cek dulu "
" Iya, cepat ya "
" meja atas nama bapak Dewangkara putra, ada di ruang VIP nomor 1 di lantai 2 pak "
" baiklah terimkasih, ayo mah, ayo nak "
Reno, safira, dan Lisa berjalan menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 2
keluar dari lift dan berjalan menuju ruang VIP nomor 1 atas nama Dewangkara putra sudah terpampang jelas di depan mata
Pelayan yang berdiri di dekat pintu langsung membukakan pintu itu dan mempersilahkan ketiganya masuk
" Hai sobat, lama tidak bertemu yah " Reno berpelukan dengan Dewangkara
" Hai Dini, lama sekali tidak bertemu " Safira berpelukan dengan Dini
dan Lisa berdiri di belakang safira dengan senyuman cantik di wajahnya
Abram memasuki ruangan itu bertepatan dengan lepas nya pelukan rindu itu
" Ayo duduk fir, Reno duduk " -Dewa
" sayang, duduk dekat bunda nak , di sini " - safira
" Abram, duduk di kursi kamu " -Dini
Safira dan Abram duduk bersebelahan mereka pun sama sekali tak melihat satu sama lain mereka hanya melakukan apa yang di suruh para orang tua
" ini putri Angkat kamu fir? " - Dini
" iya din, namanya Lisa anak dari kakak aku " -Safira
" Cantik sekali kamu sayang, kenalin nama tante Andini Dewangkara putra " -Dini
Lisa membalas uluran tangan dini dengan hangat
" Lisa tante " -Lisa
" Lisa, kenalin ini suami tante, Dewangkara putra dan ini putra tante namanya Abraham putra " -dini
Lisa tersenyum hangat dan mengangukkan kepala sopan kepada Dewangkara lalu menoleh ke samping
mata keduanya terbelalak saat melihat satu sama lain
" Lu "
^^^Kuala kapuas, 1 Maret 2025^^^