NovelToon NovelToon
Istri Sang Gubernur

Istri Sang Gubernur

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mata-mata/Agen / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: nur danovar

Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.

Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....




Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19 Detak Jantung

Amelia sedang berkebun seperti anjuran dokter Hendra. tangannya perlu terapi untuk segera pulih yaitu dengan kegiatan yang ringan.

Tantra menghampiri Amelia, hari ini weekend ia juga sedang libur dari pekerjaannya sebagai gubernur. ia mengenakan kemeja putih dan celana panjang warna putih. Tantra mengambil tempat duduk di atas batu besar di dekat Amelia berkebun.

Amelia sibuk menanam bunga mawar dan juga bibit sayuran.

"Apa kau terbiasa berkebun dokter?" Tantra membuka suara.

Amelia terkejut menoleh ke arah Tantra ia tidak menyadari sejak kapan pria itu duduk disana.

"Iya aku suka berkebun, aku pernah menjual hasil kebun untuk biaya kuliah" jawab Amelia tanpa menatap Tantra.

Tantra menggulung lengan kemejanya, ia melepas sepatunya lalu ikut berkebun bersama Amelia.

"Mas mau apa? nanti baju mas kotor! "

"Ikut berkebun"

Amelia menatap penampilan tantra, outfit ya terlalu berlebihan jika untuk kegiatan berkebun.

"Apa mas tidak punya stelan santai?"

"Stelan santai seperti?" Tantra mengerutkan keningnya. ia merasa sudah memakai stelan santai.

"Ya seperti kaos oblong, celana pendek, sandal jepit, topi dan semacamnya"

"Setiap hari aku memakai baju seperti ini" kata Tantra.

"Baiklah besok kita belanja baju santai, oke pak Gubernur?" Amelia tersenyum manis. sangat manis hingga Tantra hampir mabuk melihatnya.

Senyum yang manis, apa dia sering tersenyum seperti itu pada kekasihnya?

Ada rasa cemburu menyusup di relung hati pak gubernur. ia tidak rela Amelia mencintai pria lain. ia ingin Amelia hanya mencintai diri suatu hari nanti.

"Mas? katanya mau berkebun? kenapa melamun nanti kesurupan!" Amelia menirukan ucapan Tantra kemarin.

Tantra tertawa, ia senang Amelia mengerjai dirinya seperti itu. Tantra merasa terhibur.

"Ini ayo masukan tanahnya ke dalam polibag hitam ini" Amelia menyerahkan sekop pada Tantra.

Jadilah keduanya berkebun di halaman samping rumah, tertawa bersama sesekali Tantra mengerjai Amelia dan begitu pula sebaliknya. dinding dan jarak diantara mereka tak terlihat untuk sekian waktu. Amelia menikmati momen itu sampai ia lupa jika dirinya adalah mata-mata Alvin.

"Ouh!" Tantra terpekik kesakitan.

"Mas ada apa?" Amelia bergegas meraih tangan Tantra dan melihatnya, takut jika Tantra terluka.

"Tidak apa-apa aku hanya bercanda" Tantra tertawa jahil.

Wajah Amelia terlihat kesal ia melempari Tantra dengan gumpalan kecil tanah liat hingga kemeja putih yang di kenakan Tantra kotor.

"Hei Amelia hentikan nanti tanahnya masuk ke mata!" kata Tantra sembari tertawa meraih lengan Amelia.

Amelia kehilangan keseimbangan ia limbung dan terjatuh menimpa tubuh Tantra yang juga belum siap. keduanya goyah dan jatuh ke tanah. tubuh Amelia menindih Tantra.

Suasana semakin romantis ketika angin meniup rambut Amelia hingga menutup sebagian wajahnya. Tantra menyingkirkan helaian rambut itu. hampir saja keduanya berciuman tapi Amelia terkejut. ia seperti kembali berpijak di bumi. ia menyadari segalanya. hampir saja dirinya terbawa suasana, saat ini jantungnya berdebar begitu cepat.

Amelia hampir bangkit dari atas tubuh Tantra tapi lengan kekar pria itu menahan pinggangnya.

"Ada apa Amelia? kenapa jantungmu berdebar cepat? "

Amelia tidak menjawab, ia terlihat gugup dan langsung bangkit dari atas tubuh Tantra. Amelia berjalan pergi meninggalkan Tantra di halaman. sementara Tantra hanya tersenyum memandang Amelia yang berjalan menjauh memasuki ruang samping.

Aku bisa merasakan detak jantung mu Amelia...

Tantra tersenyum tipis mengingat momen tadi yang ia alami dengan Amelia.

Amelia langsung melepas sarung tangannya dan berlari ke kamarnya. ia memenangkan dirinya, wajahnya memerah mengingat kejadian tadi bersama Tantra.

Tidak Amelia, apa yang kau lakukan? jaga kewarasan mu jangan sampai kau terpesona pada Tantra dan terbawa suasana. ingat siapa dirimu....

1
Yusra Azizah
ceritanya seru
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
* bunda alin *
sejauh itu positif kenapa enggak.. berambisi dengan hal baik .. ye kannnn...
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏
* bunda alin *
semoga pak gubernur selalu d jalan yg benar ,, tiap manusia ada ambisi utk pencapaian dirinya sendiri
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
* bunda alin *
ya walaupun cerita nya berawal hal yg tdk baik dokter Amelia... smoga happy ending buat pak gubernur sma Bu dokter 🥰
* bunda alin *
makasih sdh menciptakan novel ini .. so sweet banget .. sehat selalu Thor 🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!