Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Brakkk....
pintu di tendang dari luar Oleh Zahra dengan penuh emosi, kesal marah benci sedih semua jadi satu, rupanya duka masih saja datang menghampiri Zahra, kehilangan orang orang yang dia sayangi dan sekarang kekasihnya selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Aaduuhhh.....
Teriak Ray menahan sakit bokongnya tersungkur ke ubin karena dia terjadi gara gara kaget mendengar dombrakan pintu.
Untungnya belalai gajah Ray tidak sampai patah tulang.
"Zahraaa..." kaget mereka berdua.
"Bagus kalian bagus, gue ngak nyangka orang orang yang gue percaya dan gue sayangi ternyata sifatnya begini"
Ray dan teman Zahra itu bukannya merasa bersalah malah mereka dengan cueknya bertelanjang di depan zahra, dan memakai pakaian dengan santai tidak ada malunya.
"Sudah lah Ra... gue sudah bosan dengan hubungan kita, loe sok suci dan ngak mau gue ajak kayak gini, loe pacaran sangat kampungan ngak boleh pegang pegang loe pikir ini zaman apa, seandainya loe mau muasin gue, gue ngak akan cari cewek lain"
"Cih... dasar laki laki otak ************ bersyukur cinta gue ngak terlalu besar sama loe, dan bersyukur gue tau lebih cepat perselingkuhan loe, jadi gue ngak terlalu sakit hati, yang gue ngak bisa terima loe berdua munafik di depan seperti orang baik ternyata kalian orang orang bejad"
"Jangan salahin orang Zahra, seandainya loe mau ngelayanin pacar loe, ngak mungkin juga dia mau cari cewek lain, loe jangan munafik Ra, semua orang butuh kayak gini, sudah biasa kali Ra.."
"Dasar wc umum, penampungan dari mana mana mau, dan gue ngak nyangka ternyata loe lebih dari ******, suka ngerebut milik orang, dan parahnya lagi yang loe rebut pacar sahabat loe!" maki Zahra.
"Jaga omongan loe Ra... gue bukan ******, gue ngelakuin karena suka sama suka, dan gue cinta sama pacar loe, dan dia juga mau nerima cinta gue, apa salahnya kami berhubungan" marah Tia.
"Iya iya.. ****** masih kalah terhormat dari loe, mau tau kenapa? ****** di pakai laki laki dia di bayar per jam kerjanya, klau loe cuma di ajak ngangkang di masukin dan setelah puas di tinggal tanpa bayaran cih... sungguh murahan!" hina Zahra.
"Tutup mulu loe Ra... klau ngak mau kita putus ngak pa apa, gue ngak akan putusin loe, asal loe mau lakuin ini sama gue, puasin gue, klau loe mau gue ngak akan mutusin loe" Roy.
"Najis gue mau sama loe, dan maaf gue bukan sampah tempat berkumpulnya lalat, lalat di kasih makan bagus tetap aja akan nyari sampah, mending loe sama sampah aja sana, dan mulai hari ini kita bukan siapa siapa lagi, loe bukan pacar gue lagi dan loe bukan sahabat gue lagi, klau kita ketemu dimana pun jangan pernah tegur sapa dan anggap tidak pernah kenal" tunjuk Zahra.
"Ra... jaga ucapan loe, loe akan menyesal putus sama gue, saat loe menyesal dan minta gue balik ke loe lagi, gue yang ngak akan mau Ra.. lebih baik loe pikir baik baik sebelum loe menyesal putus sama gue, apa susahnya sih Ra ngelakuin itu" bujuk Ray.
"Dih... najis, ogah gue balik sama loe, dan bahkan gue menyesal pernah ketemu sama loe, dan pernah pacaran sama loe!" maki Zahra di berbalik pergi.
"Kalau kalian mau berhubungan seperti itu. lebih baik menikah lah, jangan sampai membuat orang tua kalian malu, dan jangan sampai kalian kena penyakit kelamin" cetus zahra dan dia benar benar meninggalkan rumah itu.
"Aagggkkk... sial kenapa bisa ketauan sih..." dumel Ray.
Namun tidak dengan teman laknat zahra tersebut dia malah sangat puas menghancurkan hubungan Zahra, karena Zahra saingan terberat buat dia, Zahra pinta, cantik dan di sukai banyak orang membuat dia sangat iri kepada zahra.
Bersambung...