Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Kenapa diam? Jawab Agatha!" ucap Erik saat melihat tunangannya hanya diam saja.
Padahal Agatha hanya perlu menjawab iya atau bukan. Tapi kenapa wanitanya terlihat sangat kesulitan untuk menjawab, membuat hati dan pikirannya mulai bertanya-tanya apa benar yang diucapkan Aluna selama ini. Agatha nya telah berselingkuh dengan Nick, dengan mantan tunangan Aluna sekaligus mantan atasan wanitanya.
"Aga—"
"Maaf...." Agatha menangis sambil bersujud dihadapan Erik. "Maafkan aku sayang."
Deg.
Erik mengepalkan kedua tangannya dengan erat, menahan emosi saat melihat wanitanya berulang kali mengatakan maaf bahkan sampai bersujud dihadapannya. Bahkan saat ini emosinya semakin kacau, ketika bibir yang selalu membuatnya candu saat mereka berciuman, mulai merangkai kata menceritakan apa yang tidak diketahuinya selama ini.
Setelah mendengar pengakuan Agatha. Erik pun memutuskan untuk pulang karena jiwa dan raganya terasa sangat lelah. Pria itu bahkan langsung tertidur dengan lelap setelah sampai di apartemen. Tanpa menyadari jika Aluna, wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya sah nya belum kembali ketempat tinggal mereka.
Hingga pagi menjelang. Erik masih belum menyadari kalau semalaman istrinya tidak pulang, dan entah tidur dimana. Pria yang sudah terbiasa tinggal sendirian di apartemen nya itu baru menyadari jika Aluna tidak ada, saat ia hendak berangkat kerja.
Jika kalian berharap Erik akan mencari Aluna atau menghubungi ponsel wanita itu untuk bertanya dimana keberadaan wanita tersebut, maka harapan itu harus kalian kubur dalam-dalam. Karena Erik tidak melakukan apa pun bahkan tak peduli sama sekali. Ia berangkat ketempat kerjanya tanpa rasa beban, karena berpikir disana pun mereka pasti akan bertemu.
Dan ya, mereka bertemu karena keduanya bekerja sebagai atasan dan bawahan. Tadinya Erik pikir Aluna akan marah saat melihatnya,.mengingat wanita itu sampai tidak mau pulang ke tempat tinggalnya.
Tapi ternyata dugaan Erik salah. Aluna justru bersikap biasa saja dan sangat profesional seharian ini. Padahal seharusnya wanita itu marah mengingat apa yang sudah dilakukannya kemarin dengan menyingkirkan Aluna dan lebih memilih pulang bersama Agatha.
"Tadi malam tidur dimana?" tanya Erik tanpa sadar saat mereka bersiap untuk keruangan meeting.
Rasanya ingin sekali Erik menampar bibirnya karena sudah kelepasan bicara. Bukan apa-apa, hanya saja ia takut jika Aluna salah paham dengan pertanyaannya tadi, dan mengira dirinya peduli pada wanita itu.
"Dimansionku," jawab Aluna sembari berjalan hendak keluar dari ruangan.
Namun langkah kakinya terhenti, saat pergelangan tangannya ditahan oleh Erik.
"Kenapa tidak pulang ke apartemen?"
Oh my God, pertanyaan macam apa lagi itu. Seharusnya Erik bahagia karena Aluna pulang ketempat asalnya. Bukannya justru bertanya kenapa wanita itu tidak pulang ke apartemen nya.
"Aku lupa..." jawab Aluna dengan tertawa.
"Lupa?" Erik mengerutkan keningnya dengan bingung.
"Aku lupa kalau sudah menikah dan harus pulang ke tempatmu," jawabnya dengan berbohong.
Karena sebenarnya Aluna sengaja tidak pulang ke apartemen Erik, karena hatinya masih merasa kesal dengan perbuatan pria itu yang menyingkirkannya begitu saja demi Agatha.
"Alasan yang menggelikan," ejek Erik dengan perasaan kesal namun entah karena apa.
Sementara Aluna tidak mempedulikan sama sekali ejekan Erik. Ia justru mengalungkan lengannya pada leher pria itu dengan tatapan yang menggoda.
"Sepertinya kau begitu berharap aku pulang ke apartemen mu?"
"Ck, jangan terlalu percaya diri."
Erik hendak melepaskan lengan Aluna yang berada di lehernya. Namun Aluna justru semakin mengeratkan pelukannya, membuat dada wanita itu menempel pada dada bidangnya.
"Tentu saja aku percaya diri. Buktinya kau bertanya dimana aku tidur semalam, dan kenapa tidak pulang ke apartemen?" Aluna mengulang dua pertanyaan Erik tadi.
Dua pertanyaan yang membuat hatinya yang sempat kesal, kini berbunga-bunga hanya karena perhatian kecil yang diberikan Erik.