NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Dao Pedang

Legenda Pendekar Dao Pedang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:47.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Soccer@

Di Benua Tian Yuan, semua orang berlatih Dao Sihir hingga ke puncak, menjadi dewa abadi sejati. Itu telah di lakukan dari generasi ke generasi, tradisi yang orang semua percaya bahwa Dao Sihir adalah satu-satunya jalan menuju puncak keabadian.

Namun Jian Xin, pemuda sampah yang di anggap sebagai pemborosan oleh semua orang tiba-tiba muncul dengan Jalan Dao yang berbeda. Jalan Dao yang menantang langit, jalan Dao yang telah di tinggalkan semua orang. Yaitu Dao Pedang .....

Dengan hati Dao Pedang yang kuat, dia menempuh jalan yang lebih sulit dan menyakitkan dari orang lain. Semua untuk membuktikan bahwa Dao yang dia miliki bisa membawannya ke puncak!

Dalam perjalanan yang menyakitkan itu, dia tiba-tiba menemukan rahasia besar yang telah lama menghilang. Rahasia yang di tinggalkan oleh Dewa Dao pertama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Hari Pertarungan Tiba!

"Benarkah?" Jiang Xin menatap tubuhnya dengan tidak percaya, kemudian. Dia mengepalkan tangannya.

Saat telapak tangannya mengepal, Qi emas segera muncul dan berputar di sekitar kepalan tangannya. Melihat ini, Jiang Xin mengulas senyum gembira.

"Qi Dao, aku punya Qi Dao!" Jiang Xin bersorak gembira.

"Ya, kamu telah menjadi Ahli Dao sekarang. Selamat untukmu!" kata Shen Jian.

Jiang Xin menatap Shen Jian. "Guru, terimakasih!" ucapnya dengan penuh syukur.

"Tidak. " Shen Jian menggeleng. "Guru tidak melakukan apa-apa, kamu melewatinya dengan kemampuanmu sendiri!" ujarnya.

Setelah mengatakan itu, Shen Jian melambaikan tangannya, dan segera. Sebuah cahaya abu-abu meninggalkan telapak tangannya hanya untuk melesat dan masuk di antara alis Jiang Xin.

Jiang Xin mengerutkan kening saat sebuah ingatan asing memasuki pikirannya, dan setelah beberapa saat. Jiang Xin menatap Shen Jian dengan tidak percaya. "Metode Kultivasi; Jiwa Pedang Surgawi. Guru, ini benar-benar hebat!" ucapnya dengan gembira.

"Seorang Praktisi Dao Pedang berkultivasi dengan cara yang berbeda, begitu juga dengan Metode Kultivasi Dao yang mereka praktekkan. Jiwa Pedang Surgawi adalah metode dasar mengelola roh pedang, nanti. Di masa depan, jika kamu beruntung dan menemukan Metode Kultivasi yang lebih baik. Kamu bisa menggantinya!" terang Shen Jian.

"Baik." Jiang Xin mengangguk, kemudian. Dia menatap Shen Jian dengan ekspresi penasaran di wajahnya, "Guru, di kelas berapa Metode Kultivasi Dao; Jiwa Pedang Surgawi berada?" tanyanya.

"Tidak tinggi," kata Shen Jian. "Itu hanya berada di kelas; Diqiu–Puncak!" sambungnya dengan acuh tak acuh.

"Diqiu ... Diqiu Puncak!" Jiwa Jiang Xin hampir saja keluar dari tubuhnya.

Dia menatap Shen Jian dengan ekspresi tidak percaya di wajahnya, Diqiu puncak. Itu adalah Metode Kultivasi Dao paling tinggi yang pernah di lihat dan di dengar oleh Jiang Xin, bahkan Metode Kultivasi tertinggi yang di miliki oleh Klan Jian paling banyak hanya berada di kelas; Xuan-Menengah, dan itu sudah sangat tinggi. Tapi Shen Jian sebenarnya memberikannya Metode Kultivasi kelas; Diqiu-Puncak dengan tenang seolah-olah itu hanya hal yang biasa. Bagaimana Shen Jian tidak terkejut?.

"Guru, terimakasih!" kata Jiang Xin dengan penuh syukur.

"Jangan sebutkan!" Shen Jian melambaikan tangannya. "Sekarang kamu sudah memiliki metode kultivasi Dao, berikutnya adalah Teknik Tempur dan Teknik Pusaran Dao. Aku akan memberikanmu yang terbaik, tapi ingat. Kamu harus merahasian semua ini dari siapapun!" ujarnya yang di akhiri dengan nada tegas.

"Murid mengerti!" Jiang Xin mengangguk.

Shen Jian kemudian melambaikan tangannya dan mengirim dua cahaya abu-abu untuk masuk di antara alis Jiang Xin.

Ketika itu terjadi, berbagai informasi segera muncul di kepala Jiang Xin. Membuat pemuda itu dengan cepat duduk bersila dan mengelola informasi yang ada di kepalanya.

Melihat Jiang Xin yang tidak membuang waktu tetapi langsung mempelajari informasi dengan serius, Shen Jian mengulas senyum puas. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan menembakkan empat sinar abu-abu ke sekeliling area.

Sinar abu-abu dengan cepat menghilang di dalam ruang, lalu perlahan. Sebuah dinding transparan tiba-tiba muncul yang dengan cepat menutupi seluruh area puncak gunung.

"Pastikan kamu mempelajarinya semuanya dengan hati-hati, tidak perlu khawatir dengan gangguan dari luar. Aku sudah menutup lokasi ini," kata Shen Jian dengan wajah tenang.

Kemudian, tubuhnya berubah menjadi asap abu-abu yang dengan cepat melesat ke arah pisau emas di pinggang Jiang Xin sebelum akhirnya menghilang seolah-olah dia belum pernah ada di sana.

Dengan begitu, suasana di puncak gunung menjadi sepi dan tenang. Jiang Xin duduk dengan tenang saat dia tenggelam dalam pikirannya.

Waktu perlahan berlalu, langit yang awalnya terang menjadi mendung. Setelah mendung. Itu menjadi gelap dengan sinar rembulan yang menyinari puncak gunung.

..

Tanpa terasa, dua hari telah berlalu ...

Saat ini, sinar matahari menggantung tinggi di langit. Awan putih bergulir mengikuti arah angin. Mengambarkan cuaca yang cerah dan baik untuk beraktifitas.

Di puncak gunung, tiga murid klan muncul di samping Jiang Xin. Ketiga murid Klan itu menyapu sekeliling seolah-olah sedang mencari sesuatu.

"Apa kamu menemukannya?"

"Tidak!"

"Haihh, dia pasti bersembunyi karena tahu bahwa hari ini adalah hari pertarungannya dengan Tuan Muda Jiang Wusang!"

"Itu sudah pasti, lagi pula. Setelah semuanya, Tuan Muda Wusang telah berkultivasi selama sepuluh hari, dan tingkat kultivasinya berada di ranah Dao Awal Tingkat Menengah. Jiang Xin yang tidak memiliki Lautan Dao pasti akan hancur di tangannya!"

"Sudahlah, ayo kembali dan laporkan ini kepada petinggi klan!" ajak salah satu murid sambil berbalik dan berjalan menuruni gunung.

Kedua murid lainnya mengangguk dan segera menyusul murid yang sudah pergi lebih dulu.

Beberapa saat kemudian, setelah kepergian ketiga murid. Jiang Xin perlahan membuka matanya. Sinar emas melintas di pupil matanya sebelum akhirnya menghilang dengan cepat.

Menghembuskan nafas, Jiang Xin dengan takjub berkata. "Teknik yang di berikan Guru sangat hebat, di butuhkan waktu yang lama untuk aku memahami sebagian kecilnya."

Setelah mengatakan itu, Jiang Xin mengulurkan tangannya. Qi Dao beredar di telapak tangannya sebelum akhirnya membentuk pedang emas ilusi.

Mencengkram gagang pedang emas ilusi, Jiang Xin dengan santai menebas pohon di sampingnya.

" .. Shing! .. "

Permukaan kulit pohon dengan cepat terbelah dan menunjukan tanda bekas tebasan pedang.

"Sangat tajam dan kuat," gumam Jiang Xin sambil menatap bekas tebasan pedang pada permukaan pohon.

Jiang Xin kemudian mengangkat pedang roh di tangannya dan akan menebas pohon sekali lagi, namun suara Shen Jian tiba-tiba memasuki telinganya.

"Jiang Xin, kamu tidak bisa menghabiskan waktu lebih lama lagi. Baru saja, tiga murid Klan Jian datang ke tempat ini untuk mencarimu. Sepertinya pertarunganmu dengan Jiang Wusang akan segera di adakan!"

Mendengar ini, Jiang Xin tiba-tiba teringat bahwa hari ini adalah hari pertarungannya dengan Jiang Wusang. Jadi tanpa membuang waktu, dia segera berbalik dan melesat menuruni gunung.

Kali ini, kecepatannya saat menuruni gunung telah meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Seolah-olah tubuhnya terasa sangat ringan dan tanpa beban.

Angin kencang berhembus melewati Jiang Xin, membuat rambut dan jubah hitamnya berkibar-kibar saat dia dengan cepat muncul di depan pintu belakang klan.

Melangkahkan kakinya memasuki halaman, Jiang Xin melihat bahwa halaman belakang klan sangat sepi. Ini membuat dia yakin bahwa semua orang telah berkumpul di alun-alun tempat arena pertarungan berada.

Segera, Jiang Xin mendorong kakinya. Menggaruk debu lantai saat dia dengan cepat melesat menuju alun-alun klan.

Sementara itu, di alun-alun klan. Semua orang berkumpul di bawah arena pertempuran. Masing-masing para petinggi klan termasuk Jiang Ruyin duduk di kursi platfrom tinggi yang mengelilingi arena.

1
Feyza
w jadi ikutan kepo nih.. ayo kakek tua cepat katakan..
Feyza
pengen nangis deh.. koq sedih gini ya...
Yudhart art
Banyak yg menanyakan kabar chen xuan
Feyza
lanjut thor
mirna
Luar biasa
Dirman Ha
Xu ni
Dirman Ha
dduk giih
Dirman Ha
dink
Dirman Ha
bu noob
Yudhart art
Enak dibaca dan lebih baik dari cerita novel berbayar yg pernah saya baca selama ini..kesan pertama baca novel ini sangat berbeda dari novel lain.
Semangat dan jaga kenyamanan cerita biar bisa menghibur dan memuaskan pembaca.
Yudhart art
Judul novel ternyata "Legenda Pendekar Dao Pedang", makanya nggk ketemu kalo nyari "Legenda Dao Pedang"
Finoo Finoo
hilang kan bahasa planet laen thor othor
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Black_Pen2024
ehmmm jadi itu hanya benda biasa... oke lanjut Thor... 👍✍️😊
Ardi Muhammad: walikota kira ada siapa disana
Ardi Muhammad: walikota kira ada siapa disana
total 2 replies
Dirman Ha
ddu vi
Dirman Ha
Fu bo
Dirman Ha
cuus xdek
Dirman Ha
nchi
Rinaldi Sigar
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!