Kisah ini terinspirasi dari kisah hidup seseorang, meski tidak sama persis namun mewakili bagaimana alur hidup beberapa wanita, bagaiman dia bermimpi memiliki rumah tangga yang indah, namun pada kenyataannya semua tak semulus harapannya.
pernikahan yang indah adalah impian semua wanita, menikah dengan orang yang bisa memahami dan selalu bisa menjadi pundak baginya adalah impian, namun tak pernah Alifa sangka selama menjalani pernikahan dengan Aby kata indah nyaris terburai dan hambar semakin harinya, apalagi tinggal bersama mertua yang tak pernah bersyukur akan hadirnya. Alifa semakin lelah dan nyaris menyerah akan di bawa kemana biduk rumah tanganya??? salahkan jika perasaan itu terkikis oleh rasa lelah???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesepian.
Malam hari.
Seminggu berlalu tanpa tidur di sisi Alifa begitu berat, Aby sengaja tidak datang seminggu ini ke rumah orang tau Alifa sengaja berharap Alifa semakin rindu dan kbali ke rumahnya, namun Alifa juga tak memintanya untuk datang hanya sebuah pesan yang dia terima.
📨" Kami baik-baik saja, Shasa dan kandungan ku semakin baik, Mas Aby jangan lupa jaga kesehatan."
Pesan terakir hari ini, yah semenjak berpisah rumah, Alifa dan Aby jadi sering mengirim pesan berbeda dengan saat tinggal bersama.
Aby meraih guling dan memeluknya, biasanya tubuh Alifa yang dia peluk, Aby pun menatap ke arah keranjang baju kotornya, biasanya itu tak akan pernah penuh dan berantakan saat ada Alifa namun sekarang semuanya harus dia lakukan sendiri.
"Ckkk, seperti seorang duda aku sekarang." Kata Aby lalu bangkit mendadak ingin membuat kopi.
Aby menuju dapur lalu melihat ke tempat pencucian piring begitu banyak barang kotor, bahkan kecoak pun merayap di atasnya.
"Ya ampun, apa yang di lakukan ibu seharian inj." Batin Aby lalu mengurungkan niatnya untuk membuat kopi, Aby meraih sabun dan spon lalu mencuci piring-piring itu.
Aby mencuci piring dan membereskan semuanya, langkahnya terhenti saat sampai di mesin cuci, begitu banyak baju kotor di sana yang belum di cuci, Aby meraih dan memasukannya ke mesin cuci.
Setelah membereskan baju itu Aby melangkah ke rak dan mengambil cangkir untuk membuat kopi, di seduhnya sendiri lalu duduk di depan TV.
Sepi sendiri, bapak dan ibunya sudah tidur duluan, Aby menyeruput kopi dan menyalakan TV-nya, Acara di TV hanya berputar di mata namun angan Aby melalang buana.
Aby menarik nafas merasa begitu lelah hari ini, banyak pekerjaan di tempat kerja namun sampai rumah nampak semua berangkat, berbeda dengan saat istrinya ada.
Ternyata begini jika tak ada seorang istri, ternyata begini jika tak ada Alifa, gumamnya. Aby heran ibunya seharian melakukan apa kenapa dapur begitu berantakan.
Aby berpikir, begini rasanya jadi Alifa setiap hari, lelah merawat rumah, menjaga anak, memasak untuk satu keluarga dan membereskan pakaian, semua itu dia lakoni selama beberapa tahun dengan omelan ibunya yang sering kali melukainya.
Aby mulai mengulang cerita demi cerita sebelum Alifa menjadi pendiam dan memilih mengambil pekerjaan di luar, Aby mulai menyesal atas sikap acuhnya tentang cerita Alifa tentang bagaimana yang di jalani seharian di rumah.
"Maaf, pasti kamu begitu lelah saat di sini. Maaf Aku tak bermaksud membuat kamu menderita, maaf aku baru sadar saat semua sudah seperti ini. " Gumam Aby lalu menyeruput kopi buatannya lagi.
"Bahkan kopi ini pun tak senikmat buatanmu Dek." Kata Aby lagi lalu menerawang menatap keatas.
"Aku harus bagaimana Dek, bagaimana membawamu kembali ke sisiku tanpa melukai siapapun." Ucap Aby lalu menghabiskan kopinya dan bangkit namun langkahnya terhenti oleh soundtrack lagu dari film yang terputar di hadapannya.
Dimana kamu dimana di sini bukan
Kemana kamu kemana ke sini bukan
Katanya pergi sebentar ternyata lama
Tahukah aku sendiri menunggu kamu
Jangan pergi pergi lagi
Aku tak mau sendiri
Temani aku tuk sebentar saja
Agar aku tak kesepian
Katanya pergi sebentar ternyata lama
Tahukah aku sendiri menunggu kamu
Jangan janji-janji terus
Aku tak mau kau bohong
Temani aku tuk sebentar saja
Agar aku tak kesepian
Jangan pergi pergi lagi
Aku tak mau sendiri
Temani aku tuk sebentar saja
Agar aku tak kesepian
Jangan pergi pergi lagi
Aku tak mau sendiri
Temani aku tuk sebentar saja
Agar aku tak kesepian
"Ishhh, Astaga, kenapa lagunya begitu." Aby meraih remote dan mematikan TV-nya, berjalan ke kamar mencoba untuk tidur.
"Ckkk, lagu di TV pun seperti mengejek diri ini." Ungkap Aby lalu merebahkan tubuhnya, berharap dalam mimpi bisa memeluk Alifa kembali.
***
Up dikit ya kak, besok hari senin biar Author semangat bisa like dan Vote ya🙏😍
biar nyahok ibuk mertua yg oneng itu