area non Bocil !!!!
Demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahku, aku terpaksa terjebak di lingkaran merah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Yang aku harus akui adalah dia memang sangat cantik, walaupun kulitnya sedikit coklat, tapi tetap bersinar, pinggul dan d4danya yang padat, pinggangnya ramping, dilihat saja membuat orang bersemangat.
Tapi aku sekarang benar-benar tidak ada niat untuk mendapatkan dia.
"sudah datang."
Mela menyapa aku, aku menganggukkan kepala sambil tersenyum, lalu aku melepaskann kemeja aku.
"Perbannya sudah aku lepas, aku lihat dicermin, beberapa luka tusuk ini sedikit jelek, aku tidak suka seperti ini, ada cara lain tidak?"
Mela menatap aku, dia juga mengukur badan aku dengan pengukur, setelah beberapa saat, dia sudah membuat rencana gym aku.
"Dari rencana ini, dalam tiga sampai enam bulan, bentuk badan kamu akan berubah total, beberapa bekas luka ini nanti akan membuat kamu terlihat semakin pria, bukan jelek"
Karena mela pelatih gym, maka aku percaya dengan dia.
"Lalu nanti bisa menggoda kamu tidak?"
Mela tertawa,"kamu harus latohan dulu baru lihat hasilnya."
Ini adalah jawaban yang pintar.
Setelah bercanda, aku naik ke atas sepeda.
Sepeda dan mesin lari adalah dua alat yang bisa aku gunakan sekarang, kalau tidak nanti bekas luka di dada dan punggung aku akan robek lagi kalau menggunakan tenaga terlalu besar.
Setelah menyelesaikan waktu latihan yang ditentukan oleh Mela, dia juga mengajari gerakan membentuk badan.
Walaupun aku sudah fokus, tapi aku tetap sulit untuk tidak melihat getaran d4da dia saat dia melompat.
Tapi di saat aku mengalihkan pandangan dari d4danya ke kaki indah itu, aku tiba-tiba melihat ikat tali sepatu dia lepas.
"Tali sepatu kamu lepas."
"Fokus, jangan memikirkan hal lain."
Aku sudah baik mengingatkan dia, tapi dia malah memberi aku pelajaran, terlihat jelas dia merasa aku terpengaruh oleh d4da dia, jadi sengaja aku menggoda.
Lalu, faktanya memberikan aku bukti yang sangat kuat.
Beberapa saat kemudian saat dia mengangkat kakinya, Mela menginjak tali sepatunya sendiri, lalu kakinya kehilangan keseimbangan, seluruh badanya terjatuh ke arah alat angkat beban di sebelahnya, dan melihat posisnya itu, kepalanya pasti akan menabrak tiang besi alat tersebut.
"Ah!"
Di saat Mela berteriak, dengan cepat aku menopang dia menghindari alat angkat beban itu dan terjatuh ke lantai.
Setelah terjatuh, aku merasa mata aku gelap, lalu aku seperti di sesaki oleh sesuatu.
Sangat besar, sangat padat, dan juga tercium wangi yang sangat menggoda.
Tapi ini terlalu besar, langsung menyesaki mulut dan hidung aku.
Setelah itu mela langsung berdiri dan mukanya memerah.
Aku berbaring di lantai melihat dia, sekarang aku baru tahu tadi yang menyesaki aku ternyata adalah d4danya yang padat itu.
Kejadian terlalu tiba-tiba jadi aku tidak memperhatikannya, kalau dari awal sudah ada persiapan, aku pasti akan mencoba rasanya seperti apa.
"Aku bilang tali sepatu kamu terlepas, kamu tidak percaya, sekarang aku menyelamatkan kamu dan hampir saja sesak nafas."
Aku berdiri sambil mengeluh, Mela yang malu mukanya sudah sangat merah.
"Terima kasih"
Mela berterima kasih ke aku dengan rasa malu, ini membuat aku sedikit tidak enak. Sudah disesaki dengan svsunya, sekarang dia juga berteri makasih ke aku.
Tapi aku juga neras lega melihat alat angkat beban itu, kalau aku tidak membantunya, mungkin sekarang kepala Mela sudah pecah.
"Lalu kamu hanya berteri makasih seperti ini saja?"
Setelah beberapa saat, Mela berkata,"lain kali aku akan traktir kamu makan."
Aku juga tidak peduli dengan makanan itu, aku hanya bercanda dengan dia saja.
Aku melambaikan tangan aku untuk menunjukkan aku hanya bercanda, lalu aku lanjut olahraga.
**
Setelah pergi dari tempat gym waktu sudah menunjukkan jam lima sore, aku pulang ganti baju, lalu menelepon kak Sandra.
"Kak, aku mau makan disana."
"Kalau kamu mau datang ya datang saja"
Awalnya aku mau masih bercanda dengan dia, tapi mendengar suaranya, aku merasa dia sedang tidak fous, sepertinya dia memiliki masalah.
Maka aku naik mobil menuju KTV miliknys.
Setelah memakirkan mobil, sepanjang perjalanan dia selalu mendengar orang memanggil aku Kak Justin, bahakan manajer berumur 30an tahun juga memanggil aku, Tapi suaranya itu tidak terdengar hormat sama sekali.
Setelah sampai di ruangan kak Sandra, dia sedang duduk di depan meja kerjanya sambil memegang dahinya, matanya tertutup alisnya mengerut, kelihatanya seperti ada masalah yang besar, tapi juga seperti badanya sedang menderita.
"Kak, di hari itu aku keluar di luar celana d4lam dan stoking kamu, kamu tidak mugkin hamil kan?"
Sandra tidak menjawab aku, dia terus memegang dahinya bahkan matanya juga tidak dibuka.
Aku menghilangkan niat bercanda aku, aku langsung jalan ke sebelah dia dan memegang dahinya, sangat panas.
"Demam?!"
Kak Sandra berkata dengan lemas,"ya, kemarin malam kepanasan, jadi aku menyalakan Ac semalaman, mungkin aku masuk angin."
Tanpa banyak bicara aku langsung mengangkat badan dia.
Aku mau mengantar dia kerumah sakit, tapi dia menolaknya, dia bilang dia tidak suka dengan bau rumah sakit.
"Aku tidak perduli kamu suka atau tidak, badan lebih penting."
Tanpa peduli dia bicara apa, aku menggendong dia mau keluar dari ruangan.
Tapi di saat ini, pintu ruangan dibuka, ada satu kapten satpam yang tinggi 190 cm lebih masuk ke dalam dengan muka yang panik.
Tapi sepertinya dia sedikit tercengang melihat aku menggendong Sandra, tidak tahu dia harus keluar atau bicara.
Sandra meminta aku menurunkan dia, lalu dia bersandar di badan aku,"Katakanlah"
"Bos, di bawah ada orang ribut."
Sandra menghela nafas dengan kesal, lalu dia berdiri.
Aku langsung menggendong dia ke sofa besar di ruangannya.
"Kamu istirahat saja, aku yang urus."
Setelah meninggalkan ruangan Sandra, aku dan kapten satpam turun ke bawah.
Dia bilang ke aku, ada tamu yang minum terlalu banya, dia datang dan mau mencari wanita, kemudian dengan susah payah dia menjelaskan kalau disini tidak ada wanita. Tidak di sangka setelah dia keluar dari ruangannya dan menarik satu pelayan wanita ke dalam ruangannya, bahkan baju wanita itu pun juga di robeknya.Untung saja mereka datang tepat waktu, jadi tidak ada kejadian yang serius.
"Aku tidak tahu kenapa bisa percaya diri seperti ini, masih di bilang untung mereka datang tepat waktu, kejadian ini dari awal tidak seharusnya terjadi, menghalangi tamu itu tepat waktu kamu merasa hebat?"
Aku memberi kapten satpam ini pelajaran, dia tidak berbicara apa-apa, tapi terlihat tidak senang.
Tidak perlu dipikir aku sudah tahu dia pasti sedang memaki aku di dalam hatinya.
Tapi aku malas berurusan dengan dia, aku langsung datang ke ruangan tadi bermasalah.
Di saat ini ada empat satpam yang melindungi satu pelayan wanita, pelayan itu rambutnya berantakan, bajunya berantakan, bajunya tidak rapi,bahkan stokingnya juga robek.