NovelToon NovelToon
CINTA Di Ujung PISAU

CINTA Di Ujung PISAU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Rmaa

Elina Widiastuti, dengan rambut sehitam malam yang terurai lembut membingkai wajahnya yang cantik jelita, bukanlah putri seorang bangsawan. Ia hidup sederhana di sebuah rumah kecil yang catnya mulai terkelupas, bersama adik perempuannya, Sophia, yang masih belia, dan kedua orang tuanya. Kehidupan mereka, yang tadinya dipenuhi tawa riang, kini diselimuti bayang-bayang ketakutan. Ketakutan yang berasal dari sosok lelaki yang menyebut dirinya ayah, namun perilakunya jauh dari kata seorang ayah.

Elina pun terjebak di pernikahan tanpa dilandasi rasa cinta, ia pun mendapatkan perlakuan kasar dari orang orang terdekatnya.

bagaimana kelanjutannya?

silahkan membaca dan semoga suka dengan ceritanya.

mohon dukung aku dan beri suportnya karena ini novel pertama aku.
jangan lupa like, komen dan favorit yah 😊
kunjungan kalian sangat berarti buat aku. see you

selamat membaca


see you 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Rmaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Setelah sebulan tak ada kabar Hendra kembali lagi kerumah, tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia masuk ke kamar lalu menguncinya. mendengar ada sesuatu dikamar mamanya, Elina mencoba memeriksanya. namun pintu itu terkunci membuat Elina merasa kebingungan, padahal selama ini ia tidak pernah mengunci pintu kamar itu karena sesekali jika merasa rindu pada mamanya, ia selalu tidur dan berlama lama dikamar itu.

Elina terus saja mencoba membuka nya lalu tangannya menggerak gerakan pegangan pintu, betapa terkejutnya Elina ketika tiba tiba Hendra muncul dari balik pintu, lalu mengumpat kasar.

"papa?"

"ngapain kamu, ganggu aja" bentak Hendra lalu menutup kembali pintu dengan kerasnya.

"pa, papa... keluar, kita harus bicara" Elina berteriak sambil mengetuk pintu kamar. namun percuma saja Hendra tak mau membuka nya, tangan Elina memerah akibat ketukan yang terlalu lama. ia menyerah lalu kembali ke kamarnya.

.

.

Pagi pagi sekali Elina bangun untuk memulai sarapannya, sesekali ia melirik pintu kamar yang semalam masih saja terkunci. banyak yang ingin ia tanyakan pada papa sambungnya itu, tentang kemana perginya Sophia dan tentang mamanya yang telah meninggal. sempat waktu diperjalanan menuju rumah sakit Ratih sadar dan mengucapkan sesuatu, yang hingga sekarang membuat nya sangat penasaran.

ingatan nya masih terekam sangat jelas ketika sebelum Ratih kehilangan kesadaran, ia selalu menyebut nama Sophia dan juga Hendra. "selamatkan" dan "pergi jauh" kata kata itu membuat Elina kebingungan apa sebenarnya yang dimaksud oleh mamanya.

"ehemm" Elina tersentak. lalu menoleh sekejap.

"buatkan aku kopi" kata Hendra lalu duduk sambil menghisap rokok.

tatapan Hendra yang tajam membuat Elina takut. tapi ini saat yang tepat untuk bertanya tentang dimana adiknya Sophia.

sambil menghela napas panjang Elina memberanikan diri bicara.

"papa, aku mencari Sophia. Tapi dia tidak ada. apa yang terjadi? "tanya Elina ragu ragu.

"aku tidak tahu. mungkin dia pergi bermain" jawab Hendra asal sambil menyeruput kopinya.

"bermain? . dia bukan anak kecil lagi yang tidak tau jalan pulang. apa kamu tau sesuatu? " tanya Elina lagi.

"Elina, berhenti !. kamu tidak mengerti apa apa" Hendra memukul meja.

Suasana di ruangan semakin tegang dan tidak nyaman. Seperti ada beban yang menghimpit dada. kali ini Elina harus kuat dan berani menghadapi Hendra.

"jangan berbohong papa! . aku memiliki bukti" ucap Elina asal. sebenarnya dia sudah sangat gugup dan takut.

"bukti apa?. kamu hanya berfantasi"

Karena Elina mulai curiga dengan gerak gerik Hendra ia terus bertanya hingga membuat Hendra kehilangan kesabaran.

"Baiklah Elina! Aku menjual Sophia untuk menebus utang! sekarang kamu tahu! puas! " ucapnya tanpa ada sedikit penyesalan.

"apa?!papa...bagaimana bisa kamu melakukan itu?!"teriak Elina

"kamu tidak mengerti apa apa! aku terpaksa melakukan itu untuk menyelamatkan keluarga ini! "hardik Hendra.

"selamatkan keluarga?kamu hancurkan keluarga ini. bagaimana bisa? aku tidak percaya ini. dia anak kandung mu " tangis Elina pun pecah. orang yang ada di hadapannya itu bukanlah manusia.

"apakah kamu membunuh mama? " pertanyaan itu spontan keluar dari mulut Elina.

"aku tidak membunuhnya, dia saja yang terlalu bawel" ucap Hendra tanpa ada penyesalan.

"dasar bajingan! pergi kamu dari sini!" bentak Elina ia juga melemparkan piring kearah Hendra.

"mama? adikku? Apa kamu masih manusia! " teriak Elina lagi.

Hendra mendekati Elina lalu menjambak keras rambutnya.

"jika kamu ingin menyelamatkan Sophia, cari aku di Prestige Bar" ucap Hendra lalu keluar dari dari rumah meninggalkan Elina.

Elina terjatuh di lantai, tangisnya pecah tak terkontrol. wajah nya pucat, mata merah dan tubuhnya gemetar. Dia merasa kehilangan pegangan hidupnya, apalagi ia baru mengetahui fakta baru tentang Sophia.

suasana yang tegang menghimpit rumah,cahaya lampu tampak redup. bayangan bayangan didinding seperti menari nari udara terasa berat dan tidak nyaman.

Elina merenungkan kenangan dengan mamanya dan Sophia. Dia ingat senyum mama dan pelukan sophia, dan kata kata kasih sayang mereka. Air matanya kembali mengalir, kesedihan yang tak berakhir.

.

.

.

Saat turun dari taxi, mata Elina berbinar. baru kali ia ia melihat tempat seperti itu, seperti nya kali ini ia pergi terlalu jauh.

Elina berdiri didepan prestige Bar, hatinya berdebar.sesuai dengan apa yang papanya katakan. Sophia ada disana, Dia harus menyelamatkan adiknya.

Dengan tekad dan keberanian Elina melangkah masuk. Musik berdentang, cahaya neon berkedip dia melihat wanita wanita muda menari diatas panggung.

Elina menjadi pusat perhatian pria pria nakal, mereka menatapnya dengan mata takjub beberapa diantaranya menggodanya.

"Hey, cantik! Mau bergabung denganku"ajak seorang pria berotot dengan tatapan mesum.

" kamu baru di sini? Aku bisa menunjukkan kesenangan malam ini" kata pria lain.

Elina merasa tidak nyaman dan berusaha menjauhkan diri,dia mencari Sophia dan tidak menemukannya. pandangannya juga berusaha mecari keberadaan Hendra disana namun ia tidak menemukannya. apakah papa sambungnya itu membohonginya? perasaan Elina jadi takut.

Tiba tiba seorang pria paruh baya mendekatinya.

"kamu anak Hendra kan?, aku tau apa yang kamu cari"

Elina waspada.

"apa yang kamu maksud? "

pria itu tersenyum licik.dan dia adalah mr, Budi.

"Sophia telah menjadi milikku. kamu bisa menggantikannya"

Elina pun merasa marah dan takut, ia harus keluar dari situasi ini.

Ruangan sempit dan pengap itu hanya di terangi oleh satu lampu neon yang berkedip-kedip. Bau apek dan lembap memenuhi udara. Elina duduk di kursi kayu yang sudah lapuk, tangannya mengepal erat. Mr. Budi berdiri di depannya, tubuhnya tegap dan wajahnya dingin.

"Ayahmu sudah memberi tahu semuanya. Kau harus menggantikan Sophia. Jangan membuat masalah."ucap Mr Budi.

Elina menunduk, air matanya berlinang. Ia tak berani menatap mata Mr. Budi. Rasa takut dan putus asa memenuhi hatinya.

" Aku... aku tidak mau. Sophia masih muda..." suara Elina bergetar.

" Muda? Kau pikir ayahmu peduli? Dia hanya peduli dengan uang! Kau harus mengerti posisimu. Kau hanya pion dalam permainan ini. Patutlah, atau kau akan menyesal." ancam Mr Budi

Mr Budi mendekat, bayangannya jatuh di atas Elina. Suaranya berubah menjadi lebih dingin dan mengancam.

"Jangan coba-coba melawan. Kau tidak akan bisa lari. Lebih baik kau bekerja sama, dan mungkin saja, kau bisa melihat adikmu lagi"

Elina menggigit bibirnya, menahan isakan. Ia merasakan tekanan yang luar biasa. Ia ingin melawan, tetapi ia juga takut. Takut akan apa yang terjadi pada dirinya dan Sophia jika ia menolak.

" Bagaimana... bagaimana dengan Sophia? Apa yang akan terjadi padanya?" lirih Elina.

" Itu urusan ayahmu. Kau urus saja dirimu sendiri. Lakukan apa yang ku perintahkan, dan mungkin saja, dia akan baik-baik saja. Tapi jika kau melawan... aku tidak bisa menjamin keselamatannya"

Mr. Budi tersenyum sinis, sebuah senyum yang membuat Elina semakin takut. Ia terjebak dalam jebakan yang mengerikan. Ia harus memilih antara keselamatan dirinya sendiri dan keselamatan adiknya. Keputusan yang begitu berat, dan begitu menyakitkan.

.

.

.

Lanjut yah

See you 😍

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!