NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

"Saya calon suaminya!!" Semua orang di dam ruangan itu menoleh ke arah suara itu berasal.

"Alam?" Gumam Dania.

"Kalau begitu ijab kabulnya bisa segera di mulai!!" Ucap penghulu bersorban putih itu.

"Maaf Pak, tapi bukan dia calon suami saya!!" Tegas Kania menatap tajam Alam yang mendekat ke arahnya.

"Apa maksudnya ini Nak? Katanya Farel yang akan menikahi kamu?" Bunda juga bingung dengan pernyataan Alam barusan.

"Saya yang akan menikahi Kania Bunda, Ayah!!" Ucap Alam tegas menatap Ayah dan Bunda bergantian.

"Apa maksud Pak Alam!!" Kania menatap Alam dengan kesal.

"Kania, kamu sudah dengar apa yang aku ucapkan. Jadi tidak perlu ku ulangi lagi!!" Tegas Alam.

"Tapi aku tidak mau menikah denganmu!!" Balas Kania sengit.

Perawat dan Penghulu sebagai orang asing di ruangan itu hanya bisa diam dengan tatapan bingung menyaksikan drama keluarga itu.

"Tidak ada waktu lagi Kania. Ayah harus segera di operasi. Dan dimana lelaki yang katanya ingin menikahi mu, kenapa tidak datang juga?" Tantang Alam, kali ini dia tidak mau mengalah.

"Kania, Nak!!" Panggil Ayah dengan lemah.

"Iya Ayah, sebentar ya? Farel pasti datang!!" Kania beralih kepada Ayahnya.

"Menikahlah dengan Alam!!" Ayah menatap putrinya dengan berkaca-kaca.

"Ayah, Ayah tau sendiri kan kalau Kania sudah memutuskan pertunangan kita waktu itu?"

"Aku belum menyetujuinya, jadi secara tidak langsung kau masih tunangan ku!!" Sela Alam setelah mendengar perkataan Kania.

"Aku tidak peduli, aku tetap tidak mau!!" Kania masih saja teguh dengan pendiriannya. Ia bukan lagi Kania yang dulu yang akan sangat bahagia jika Alam akan menikahinya.

"Jangan egois kamu Kania, kita tidak punya banyak waktu lagi. Kamu tidak lihat kondisi Ayah sekarang ini!!" Alam yang dingin dan galak sudah kembali lagi, setelah beberapa hari pria itu menjadi pendiam di hadapan Kania.

"Kania, sebaiknya kamu cepat ambil keputusan!!" Dania ikut mendesak Kania.

"Ayah mohon Nak, kabulkan permintaan Ayah kali ini!!" Lagi-lagi Kania harus mendengarkan permohonan dengan suara yang lemah itu.

"Tapi Ayah, Kak Dania dan Kak Alam mereka saling men__"

"Alam sudah menjelaskan semuanya kepada Ayah setelah kepergian kamu waktu itu" Potong Ayah dengan suara tersengal-sengal.

Kania menatap Alam mencari jawaban tentang apa yang Ayahnya katakan. Tapi pria itu hanya diam seolah mengiyakan ucapan Ayah Kania.

Dania juga terkejut dengan apa yang di dengarnya. Selama ini Ayahnya bersikap biasa saja, bahkan tidak pernah berubah kepada Dania, masih menyayangi Dania seperti dulu.

"Berarti selama ini Ayah hanya pura-pura tidak tau? Ayah masih menyayangiku walau aku telah menyakiti putri kesayangannya. Betapa malunya aku!! " Batin Dania merutuki dirinya sendiri.

Kania beralih menatap Bunda dan Kakaknya. Mereka berdua kompak mengangguk meyakinkan Kania.

"Tapi Kak" Kania masih berat karena setau Kania, Dania dan Alam adalah sepasang kekasih.

"Menikahlah Dek!!" Dania mengulas senyum utuk adik kesayangannya.

"Ayah, beri waktu Kania untuk satu kali lagi menghubungi Farel, jika masih tidak ada jawaban. Kania terima menikah dengan Kak Alam!!" Kania menitikkan air mata yang sejak tadi tertutup dengan kegelisahan.

Kania sedikit menyingkir, menarik napasnya dalam. Berdoa dalam hatinya jika pria itu akan datang bak pemeran utama dalam sinetron yang akan datang di saat waktunya sudah tiba.

Kania menarik ponsel dari telinga kanannya, dengan perasaan yang tidak bisa di jabarkan dengan kata-kata, yang jelas Kania tidak bisa menahan air matanya yang terus menetes.

"Ayah, nikahkan Kania sekarang juga!!" Jawaban Kania sontak membuat semua yang ada dalam ruangan itu bernapas lega.

"Alhamdulillah!!" Bunda dan yang lainnya berucap syukur. Termasuk si penghulu dan perawat yang sudah mulai bosan berada di ruangan itu.

Alam sudah siap menjabat tangan Ayah, bersama penghulu di yang berada di sampingnya. Dengan bermodalkan sejumlah uang yang berada di dalam dompet sebagai maskawin, Alam berani mempersunting Kania.

Ayah dengan penuh haru menjabat tangan laki-laki yang akan mempersunting putri kecilnya, laki-laki yang akan mengambil tanggung jawabnya selama ini. Melepaskan putrinya bukanlah hal yang mudah namun Ia bersyukur jika laki-laki itu adalah Alam.

Sah..

Sah..

"Alhamdulillah" Ayah tersenyum sangat bahagia karena impiannya telah di kabulkan oleh Kania. Di samping itu Ayah juga percaya jika Alam bisa menjaga Kania jika dirinya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Ucap lantang ke dua saksi membuat Alam bernapas lega. Senyum tipis terukir di bibir pria dingin itu, seperti tidak ada keterpaksaan di dalam dirinya. Berbeda dengan Kania yang terus saja menundukkan kepalanya, tidak ingin Ayah melihat kesedihannya.

"Selamat Nak, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri!!" Bunda menciumi ke dua pipi Kania.

Kania menangis sesenggukan di pelukan sang Bunda. Dirinya sama sekali tidak menyangka kepergiannya selama tiga tahun menjadi hal sia-sia jika kini haris kembali terikat dengan penyebab kepergiannya.

"Sudah Dek jangan menangis lagi, seharusnya kamu bahagia saat ini agar Ayah juga ikut bahagia" Kania mengusap punggung adiknya.

"Kakak kamu benar sayang" Bunda melepas pelukannya. "Hapus air mata kamu, dan tersenyumlah. Beri Ayah semangat untuk berjuang di dalam sana!!" Buda mengusap air mata di pipi Kania dengan tangan keriputnya

"Iya Bunda" Kania mengangguk paham.

"Selamat sayang, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. Jadilah istri seperti Bunda, istri yang baik dan berbakti kepada suami. Terimakasih sudah mengabulkan keinginan Ayah ini. Maaf jika selama ini Ayah belum bisa membahagiakan kamu" Pesan Ayah dengan penuh air mata bahagia.

"Iya Ayah, Kania akan ingat nasehat Ayah" Kania menciumi punggung tangan Ayahnya.

"Alam, Ayah percayakan Kania padamu. Bahagiakan dia seperti Ayah membahagiakannya. Sayangi dan cintai dia sepenuh hatimu. Jangan pernah mencoba untuk menyakitinya, jika itu terjadi Ayah yang akan mengambilnya sendiri darimu!!" Kini Ayah beralih kepada menantu kesayangannya.

"Baik Ayah alam janji, pegang janji Alam ini!!" Jawab Alam dengan penuh keyakinan.

"Terimakasih Pak penghulu dan saudara-saudara sekalian karena telah membantu mewujudkan keinginan terakhir saya" Ayah tersenyum hangat kepada Penghulu dan ke dua saksi itu.

"Sama-sama Pak kalau begitu kami permisi" Ketiga orang itu undur diri dari keluarga yang sedang di selimuti bahagia dan sedih menjadi

satu.

"Bunda, Dania, Kania. Kalian bertiga doakan Ayah ya. Maafkan Ayah jika selama ini banyak salah, Ayah sayang kalian bertiga"

"Kami juga sayang sama Ayah. Kita pasti selalu berdoa untuk Ayah!!" Jawab Bunda tak bisa menahan kesedihannya. Seperti firasat jika ucapan suaminya adalah salam perpisahan mereka.

"Suster, saya sudah siap!!" Dengan wajah bersemu bahagia Ayah menuju ruang operasi. Pasrah kepada sang pencipta antara hidup dan matinya.

-

-

-

-

-

-

Happy reading, semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak mu😘

1
Sri Yuni
dr awal baca sdh meng-syedihh thor 😭
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
Soritua Silalahi
bukan sia sia Kania..klu dulu alam terpaksa klu skrg dgn penuh cinta
Soritua Silalahi
sedih banget jadi Kanianya
Siti Masitah
dah mati aj..kok egois x
Siti Masitah
bagus di cintai dri pd mencintai sendirian..
Siti Masitah
mokondo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!