NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:853.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Keegoisan Excel

      Elyana berkali-kali berontak dan ingin melepaskan diri dari pertahanan orang-orang Excel. Dia menjerit-jerit dan berharap belas kasihan Excel untuk melepaskannya. Namun orang-orang Excel terlalu kuat,kiri dan kanan menahannya.

     Dua puluh menit kemudian, mobil Excel tiba di kediamannya. Rumah yang selama tiga tahun menjadi tempatnya bernaung tanpa cinta.

     Orang-orang Excel memasukkan Elyana kembali ke dalam rumah Excel. Semua pintu dikunci rapat, tidak membiarkan ada celah Elyana untuk keluar.

     "Mamaaa." Nada berteriak, dia ingin meraih Elyana. Elyana mendekat dan meraih jemari gadis kecilnya.

     "Sayang." Elyana memanggil dengan suara yang parau.

     "Jangan perlihatkan kesedihan, toh kita tidak akan terpisahkan. Tidak perlu mengungkit perlakuanku selama tiga tahun ke belakang. Yang harus kamu lihat adalah anak kita," tukas Excel sembari bergegas menuju tangga. Dengan terpaksa Elyana mengikuti Excel, sebab tangan Nada memeganginya.

     "Mamaa, kita puyang," celotehnya senang. Elyana senyum terpaksa. Dia sangat kecewa dengan diri sendiri mengapa saat itu tidak pulang sekalian ke kampung halamannya, mengadukan hal yang dialaminya pada kedua orang tuanya.

     Tapi, Elyana bukanlah seorang anak yang senang membebani cerita pahit untuk kedua orang tuanya. Elyana tidak pernah ingin membagi kisah sedih pada keluarganya di kampung.

     "Masuklah, kamar seperti ini yang seharusnya ditempati anakku," ujar Excel. Terdengar masih saja egois, anakku-anakku. Sehingga dengan penuh keyakinan, Elyana tetap akan teguh ingin pergi dari hidup Excel. Dalam hati Excel tidak akan mungkin tumbuh cinta untuknya dalam waktu singkat. Keputusannya tetap teguh, yaitu berpisah.

     "Tidurkanlah Nada, dia sepertinya sudah ngantuk kembali," titah Excel. Dengan senang hati Elyana meraih Nada, lalu membawanya ke atas kasur Nada di mana ia tidur.

     "Setelah Nada tidur, aku mau bicara," ujarnya seraya menuju pintu kamar lalu keluar. Elyana tidak menyahut, dia terlanjur sebal dengan Excel.

     Sepuluh menit kemudian, Nada sudah terlelap. Dia memang sangat ngantuk, sehingga saat dikelon oleh Elyana, langsung tertidur kembali.

     Rasa haus menjalar dalam tenggorokan Elyana, sehingga memaksanya keluar kamar untuk menuju dapur.

     Elyana menuruni tangga. Ketika di bawah tangga, Elyana seperti mendengar suara seseorang berbicara di ruang tamu yang lampunya sudah gelap. Hati Elyana menduga, itu pasti Excel.

     Rasa penasaran Elyana begitu membuncah, perlahan dia menghampiri ruang tamu, lalu berdiri di balik tembok. Elyana sengaja ingin mendengar apa yang Excel bicarakan, sepertinya Excel sedang berbicara dua arah dengan seseorang di telpon.

     "Sabar, Sayang. Malam ini kamu sendiri dulu, ya. Aku harus mencoba menaklukan Elyana. Aku harus hadapkan dia di depan mama dan papaku besok. Aku juga tidak mau dipersalahkan terus atas kepergian dia beberapa minggu yang lalu. Kamu baik-baik di sana, ya. I love you," ucap Excel pada lawan bicaranya.

     Hati Elyana semakin panas. Ternyata hati Excel hanya untuk kekasihnya saja. Elyana menangis, dia dibawa kembali ke rumah ini hanya untuk menjadi pelampiasan nafsu Excel saja. Sedangkan yang Excel cintai jiwa dan raga adalah kekasihnya.

   "Aku tidak mau lagi hanya dijadikan pelampiasan nafsunya saja, meskipun dia suamiku, tapi aku tidak sanggup menerima penghinaan ini. Aku disentuh hanya dia menginginkan saja."

     Elyana kembali menuju kamar, rasa haus tadi, tidak ia hiraukan lagi. Tiba di dalam kamar, Elyana langsung menghampiri Nada, lalu memeluk erat gadis kecilnya dan dia ikut terlena dalam buaian mimpi.

     Sayangnya Elyana, tidak bisa memejamkan mata. Dia bertekad untuk menghindari Excel, kalau-kalau Excel tiba-tiba meminta dirinya untuk menyalurkan hasratnya.

    Derap langkah kaki mulai terdengar, Elyana yakin itu Excel yang sebentar lagi akan memasuki kamar.

     "Kreeeekek, jesssss."

     Suara pintu kamar terdengar dibuka, lalu ditutup kembali. Langkah kaki Excel terdengar mendekat. Jantung Elyana dag dig dig tidak karuan, tapi ia berusaha mengatur nafasnya supaya ditudingnya sedang tidur beneran.

     Langkah kaki Excel berhenti, bayangannya terlihat sedikit oleh celah mata. Excel berdiri di samping tubuh Elyana yang berpelukan erat bersama Nada.

     "Huhhhhhh happpp."

     Tarikan nafas berat terdengar, Excel menghela nafas berat, entah apa yang dia rasakan.

     Secara tidak diduga sebelumnya, tiba-tiba tangan kekar Excel meraih pipi Elyana lalu mengusapnya. Deru nafas memburu terasa menyapu wajah Elyana. Lalu sebuah kecupan mendarat di pipi Elyana, begitu manis.

     Elyana tahu, sikap seperti itu selalu Excel tunjukkan padanya saat ingin memadu kasih. "Kamu memang menginginkan tubuhku saja, Mas. Selalu begitu sikapmu," batin Elyana sedih.

     "Kenapa tidak sejak dulu aku bisa mencintaimu Elyana?" gumam Excel berat. Entah apa maksud ucapannya barusan. Elyana terus berpura-pura tidur.

     "Aku harus meyakinkan mama dan papa besok. Kalau aku akan berusaha mencintai Elyana," gumamnya lagi sembari menjauh.

     "Mama Erina dan Papa Erik? Aku harus bicara dengan mereka, secepatnya," batin Elyana.

***

     Pagi pun menjelang, Elyana sudah terbangun. Dia melakukan aktifitas seperti biasa, tapi hanya fokus kepada Nada saja, tidak dengan Excel.

     "Ayo, kita ke dapur. Nada mau sarapan, bukan? Bi Ocoh sepertinya sudah memasak, wanginya enak sampai tercium," ujar Elyana sembari membawa Nada keluar kamar.

     "Elyana," panggil Excel ketika tubuh Elyana baru saja nongol dari dalam kamar.

     Elyana menoleh dan menatap Excel. "Kemarilah, aku mau bicara," suruhnya. Elyana sebetulnya enggan, karena ia mau membawa Nada ke dapur.

     "Mama dan papa, hari ini akan ke rumah. Bersikaplah baik. Karena kepergianmu, membuat mama jadi sakit. Jadi, tolong jangan perkeruh lagi keadaan. Aku tidak mau disalahkan, gara-gara kamu pergi, mama dan papa murka."

     Elyana membalikkan badan, tanpa bicara sepatah katapun setelah Excel berbicara. Hatinya mulai beku, setelah tadi malam dengan jelas ia mendengar ucapan Excel saat berbicara dengan seseorang di telpon, yang diduga kekasihnya.

     "Papa, yuk, mamam." Nada meronta lalu menghampiri Excel. Keberadaan Excel jauh lebih menarik dari dirinya buat Nada. Elyana sedih, Nada seperti lebih dekat dengan Excel.

     Tanpa ingin meneteskan air mata lagi, Elyana segera berlalu menuruni tangga menuju dapur.

     Setelah sarapan, sekitar jam 10.00 pagi, Bu Gina dan Pak Erik datang. Kedatangan mereka membuat Elyana bahagia. Dia merasa lega, karena inilah kesempatan untuk bicara pada kedua mertuanya.

     "Aku harus punya kesempatan untuk bicara pada Mama Gina dan Papa Erik." Elyana membatin.

     "Assalamualaikum." Ucapan salam menggema. Elyana segera menghampiri kedua mertuanya dengan suka cita. Bu Gina terlihat bahagia saat melihat Elyana, dia memeluk erat tubuh Elyana.

     "Jangan pergi lagi, Nak. Kami sangat khawatir denganmu dan Nada. Kamu tahu, betapa kami sangat sedih saat mendengar kamu pergi. Untuk itu, jangan pergi lagi," mohon Bu Gina sembari memeluk dan meneteskan air mata.

     Elyana merasa dilema, apa yang harus ia lakukan, sementara kedua mertuanya begitu menyayanginya?

Bersambung.

Kira-kira, apa yang akan Elyana putuskan?

1
Kadek Bella
ngok ending nggak sampai punya anak
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
sakitnya sampe sini😭
sekarasih natalina
maaf koreksi thor anak sekecil itu biasanya akan lbh dkt dgn ibunya, apalagi jika bapaknya bekerja krn seharian bersama ibunya, beda klo anak sdh remaja. dan biasanya anak sekecil itu meskipun ga ada bapaknya dan srg d tinggal tugas si anak baik baik aja krn mmg kesehariannya bersama ibunya. krn menurut pengalaman pribadi saya sebagai anak tentara, mertua tentara, adik ipar tentara begitu bapaknya pulang tugas kdg si anak lupa tdk mengenali bapaknya. jd sesuaikan lah dgn fakta yg nyata jgn terlalu halu
Nasir: Hehehehe... iya Kak, tapi kan ada juga yg seperti Nada. Cuma jarang. Halu boleh tapi ini masih masuk akal kok....
total 1 replies
guntur 1609
hahahah makanya dikunci. bingung aku memikitkanya
guntur 1609
dasar kalian egois semunay
guntur 1609
dasar rafka. raja drama
guntur 1609
alasan sj rafka
guntur 1609
hahah kau dukunglag si rafka tu.
guntur 1609
dasar rafka. ada ja alasanya
guntur 1609
mantannya Exel. tu ya cewek yg kau sukai babang rafka
guntur 1609
radain kau kan kau selingkuhi elyana. akhirnya kau dibalas dengan oerselingkuhan
guntur 1609
kau dikit elyana serep mu nyet. sdh mulai bosan kau sm Erin kau mau berpaling lagi sm rl... hello sok kepedean kau
guntur 1609
bangun woi
guntur 1609
kepedean kau
guntur 1609
kau yg egois monyong
guntur 1609
sdh yg ketiga kalinya. brti jodohmu yg tertunfa
guntur 1609
gak perlu lagi kau hub ginaneliana. ujung2 nyandiabterap membela exel
Nasir: Wkwkwkw.... keren si Kakak ksh nama kepanjangan nene gina.
total 1 replies
guntur 1609
dasar kau gina. bukanya kau tanyain dlu sm el. kau mau gk di dusun sm suamimu. nmnya anakmu pasti kau bela
Sabaku No Gaara
👏👏👏
Nasir: Makasih Kak..,
total 1 replies
guntur 1609
biadab kau axel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!