🗣️🗣️🗣️ cerita ini hasil karya sendiri. tolong hargai!! yg plagiat2 saya doakan tidak tenang hidupnya sampai anak cucu. AAMIIN!!!
* * *
"wajah bodohmu itu sering terlintas dalam pikirku, nyatanya aku merindukanmu tanpa aku sadari" Daniel
Alicia Adara Dinata gadis malang yang harus menanggung sebagai istri pengganti untuk kakak sulungnya Maureen.
Daniel Prasetio, Ceo muda yang terpaksa menikahi putri bungsu dari keluarga Dinata, sebab Maureen tunangannya belum siap menikah. Daniel terpakasa menikahi Alicia karna jabatan Ceo yang dijanjikan orangtuanya akan di berikannya kalau ia sudah menikah
Maureen Angela Dinata tunangan Daniel yang tak lain juga kakak tiri dari Alicia Adara Dinata. Ia mencintai Daniel namun ia tidak mau buru buru untuk menikah sebab ia belum siap melepas kesenangannya bebas kemanapun ia mau.
"Namun keterpaksaan biasanya menjadi kebiasaan dan berubah menjadi sebuah rindu" TSYK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mickey Mouse24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSYK 32
Sesosok pria dengan menggunakan setelan jas warna abu tua dan sepatu pantofel warna hitam mengkilap memasuki lobi perusahaan Prasetio. Pria tinggi bertubuh tegap dengat otot kekar yang tercetak jelas di balik jas yang dipakainya, jangan Lupakan wajah tampan nan rupawan dengan rahang tegas yng ditumbuhi bulu halus, Alis tebal dengan mata elangnya, hidung mancung, bibir seksinya yang merona alami melangkah mantap menuju ruang aula penyambutan peserta magang
"selamat pagi presdir" sapa para karyawan
Daniel tersenyum tipis menanggapi meski Daniel tak membalas sapaan mereka namun dengan sedikit senyum dari Daniel sudah membuat para karyawan heboh dan bersyukur
sebab selama menjabat sebagai presdir Daniel selalu menampilkan wajah datar saat para karyawan menyapanya
senyum tipis Daniel membuat para karyawan melongo tak percaya dengan apa yang mata mereka lihat, Daniel yang menyadari segera menetralkan senyuman tipis yang tercetak di bibirnya kembali datar
Daniel memasuki aula
direktur SDM yang sedang memberika intruksi pada para peserta magang menghentikan ucapannya saat Daniel tiba tiba muncul di aula
"pr.. presdir. ada yang bisa kami bantu" tanya direktur SDM terbata
direktur SDM dan para jajarannya dibuat terkejut dengan kedatangan Daniel yang tak disangka sangka itu
apa ada yang salah? tanya para bawahan Daniel dalam hati
"saya butuh asisten sementara" ucap Daniel datar
semua orang mengerjap bingung
segenting itukah, sampai presdir yang sangat sibuk itu turun tangan langsung meminta sekertaris, bukannya Ali dan Tasya masih kerja bersama Daniel?, juga kerja mereka sangat baik selama inikan? lalu kenapa tiba tiba Daniel menginginkan sekertaris baru sekarang?
"baik tuan nanti saya akan merekomendasikan asisten baru untuk anda yang berkualitas" jawab direktur SDM setelah tersadar dari kebingungannya
"saya butuh sekarang" ucap Daniel berubah dingin
direktur SDM menelan ludah kasar, bagaiman bisa ia menemukan asisten yang cocok untuk tuan presdir Daniel sekarang? apalagi Daniel orangnya sangat perfeksionis pastilah Daniel tidak akan menerima asisten abal abal setidaknya asisten itu harus selevel dengan Ali maupun Tasya yang sangat tanggap dan memiliki iq di atas rata rata
"baik tuan, saya akan menghubungi..."
"kau! " seru Daniel menunjuk ke arah peserta magang yang menunduk di ujung kiri depan dengan telunjuk dan memotong ucapan direktur SDM yang masih kelimpungan mencari alasan
"saya mau dia sekarang" Final Daniel kemudian melangkah keluar dari aula
semua karyawan yang berada dalam aula yang bertugas menyambut peserta magang mengerjap tak percaya dengan keputusan Daniel
"apa presdir baik baik saja?
apa presdir tak salah pilih? peserta magang sebagai asistennya ?
ahh siap siap saja nona berakhir ditendang keluar beberapa saat lagi" batin para karyawan
"kau, Alicia Adara D ikut presdir sekarang" sahut direktur SDM menyebut nama lengkap Alicia yang tertera di name tag.
Alicia yang sedari tadi hanya menunduk mendongakan kepalanya menetap direktur SDM
"saya pak" tanya ulang Alicia menujuk dirinya sendiri untuk memastikan pendengarannya
"ya. kau tak mendengar apa kata presdir tadi huh" sentak direktur SDM
Alicia menelan ludah dengan susah payah
"jurang kesengsaraan makin di depan nih, tak puaskah pria jelek sombong itu menyiksaku di rumah. huh sepertinya ini alasan kenapa tiba tiba terjadi penarikan peserta magang dari perusahaan Atmajaya" batin Alicia mengerti keadaan
"antar dia ke sekertaris Tasya sekarang" titah direktur SDM pada asistennya
"semangat El" bisik Darius yang berada di samping Alicia
"apa tadi dia presdir Prasetio, itu berarti suamimu yah, huh selain kejam orangnya jelek sekali" bisik Filda yang berada di belakang Alicia meremehkan
"emang kamu liat tadi orangnya" tanya Darius berbisik
"tidak. hanya mendengar suaranya yang dingin itu pasti orangnya jelek" tuduh Filda
"kamu benar beb, dia memang orang utang yang memiliki sifat macan" tambah Alicia membenarkan ucapan Filda yang mengolok Daniel
mereka bertiga kemudian terkikik geli
"jangan senang dulu nona, bisa saja siang ini anda sudah di tendang keluar dari perusahaan jika melakukan kesalahan sedikitpun di depan presdir" ucap asisten direktur SDM yang melihat reaksi Alicia yang nampak bahagia
sementara Daniel yang baru keluar dari lift tiba tiba bersin
"Hajcimm"
Tasya yang berada di kursinya terjingkat kaget karna suara bersin Daniel yang begitu mengelegar dan tiba tiba
"ada yang bisa saya bantu tuan? " tanya Tasya berdiri sopan
"tidak ada" Daniel langsung masuk keruangannya
namun pintu itu kembali terbuka
"oh ya, kalau nanti Dara eh maksud saya peserta magang datang suruh langsung menemuiku" ucap Daniel dan kembali menutup pintu
Tasya mengerjap mendengarnya
"Da.. Dara" gumam Tasya
beberapa menit kemudian 2 orang wanita berbeda usia dan jabatan tentunya keluar dari lift presdir
wanita dewasa itu menunduk hormat saat sudah didepan meja Tasya
"peseta magang ini dimin___"
"Alicia Adara D," Tasya membaca name tag di seragam hitam putih milik Alicia tak peduli penjelasan asisten direktur SDM
"Dara?" ucap Tasya memastikan
"Alicia buk" ucap Alicia membenarkan
"Ah serahlah, kamu silahkan pergi dan kamu ikut saya masuk ke dalam" ucap Tasya mengusir asisten direktur dengan dagunya kemudian menunjuk Alicia dengan dagunya lagi agar mengikutinya ke ruangan presdir
tok tok tok
"masuk! hanya Dara" seru Daniel
Tasya melirik Alicia kemudian membukakan pintu
"Masuk" suruh Tasya datar pada Alicia
Alicia menghembuskan napas kasar kemudian dengan gemetar melangkah masuk keruangan presdir yang Alicia yakin pasti akan ada banyak penyiksaan di sana
Daniel senyam senyum melihat gadis yang sedang menunduk di depannya
"berhubung Ali sedang di luar kota hari ini, untuk sementara kamu harus mengantikannya" ucap Daniel memecah keheningan
Alicia memberanikan diri mengangkat kepalanya menatap Daniel
"itu berarti hanya hari ini" seru Alicia kegirangan, tak masalah jika hanya sehari harus berurusan selama 10 jam dengan Daniel di kantor
"ya hanya hari ini" sahut Daniel menatap lekat Alicia
"baiklah jadi apa yang harus saya bantu pak?" tanya Alicia semangat
"ya, hanya hari ini Ali berada diluar kota tapi kamu selama 6 bulan magang diperusahaan saya, kamu tetap jadi asisten sementara saya" ucap Daniel mematahkan semangat Alicia
*jika diberi piliahanpun saya tidak ingin pindah tempat magang di perusahaanmu namun apa daya demi masa depan* batin Alicia
"bakat saya bukan di asisten" cicit Alicia dengan nada memohon agar Daniel mengerti
"lalu?"
"bakat saya jadi konselor sesuai jurusan saya" jawab Alicia cepat berharap Daniel akan membebaskannya
"lalu, apa saya peduli? hanya orang bodoh yang memiliki hanya satu kemampuan" ucap Daniel menyerigai "oh iya saya lupa, kamu kan memang bodoh" lanjutnya mengolok Alicia
"baiklah jadi tugas saya apa sekarang agar tak membuang buang waktu berharga bapak?" tanya Alicia pasrah namun senyuman di bibirnya tetap tercetak. paksa!
"cih, kau mau menggodaku? " tanya Daniel
"huh? " Alicia mengerutkan dahinya bingung dengan pertanyaan Daniel
"itu kamu senyum senyum kecentilan gitu" tuduh Daniel
Duarrr
Alicia melotot tak percaya dengan perkataan Daniel
meski banyak memang wanita bahkan rata rata wanita menginginkan berada disisi Daniel tapi tidak dengan Alicia apalagi Alicia tau gimana sifat dan sikap kasar seorang Daniel. Alicia bahkan tak berani membayangkan bisa hidup dengan Daniel lebih lama lagi, Alicia berharap Maureen segera datang dan memgambil posisinya
"apa menurutnya senyum berarti berniat menggoda? lalu bagaimana jika ada bapak bapak yang tersenyum padanya? apa dia selalu mengira orang tersenyum maka tertarik padanya? huh menakutkan" gumam Alicia bergidik tak sadar
"aku mendengarmu!" sentak Daniel
######
happy reading readers
mon maap baru nongol, banyak tugas di kehidupan nyata soalnya
semoga masih stay nunggu story abal abal Mickey ini
Salam Mickey Mouse 24
dari Dunia Halu