NovelToon NovelToon
Terpikat Anak Sultan

Terpikat Anak Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Jenn

"Putuskan anak saya sekarang juga! Saya sudah menyiapkan sosok laki-laki yang lebih pantas buat dia daripada kamu yang hanya seorang montir."

"Maaf Pak, tapi anak anda cintanya cuma saya."

Satya Biantara, seorang pria yang hanya bekerja sebagai montir tiba-tiba malah di buat jatuh cinta oleh seorang gadis dari keluarga kaya, dia lah Adhara Nayanika.

"Mas Bian, kita kawin lari aja yuk!"

"Nggak ah capek, enak sambil tiduran."

"Mas Biaaaaannn!!"


Follow IG : Atha_Jenn22

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Jenn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Dengan langkah ringan dan senyum yang cerah Dhara masuk ke dalam rumahnya. Senyumnya langsung luntur seketika saat melihat Arsen sedang ngobrol bersama sang Papa.

"Dhara, baru pulang kamu sayang? duduk sini dulu yuk," titah sang Papa.

"Kalau manis-manis begini biasanya mencurigakan," batin Dhara.

Mau tidak mau akhirnya Dhara berjalan mendekat, dia lalu duduk di samping Papanya.

"Kenapa Pa?"

"Kamu itu lho si Arsen kesini mbok ya di temani dulu biar makin dekat. Kalian ini cocok lho Dhara, Arsen ganteng, kamu cantik," ucap Dhanu.

"Mas Bian lebih ganteng," batin Dhara lagi.

"Maaf Pa, aku capek," Dhara langsung berdiri dan berjalan menjauh dari Dhanu dan Arsen.

"Dhara!!" panggil sang Papa.

Dhara pun menghentikan langkahnya, "Kalau Papa masih terus maksa Dhara menerima perjodohan ini, Dhara pastikan Papa akan kehilangan anak gadis Papa" ancam Dhara tanpa menoleh ke arah Papanya.

Dhanu mengepalkan tangannya, "Kamu berani mengancam Papa Dhara?!"

Dhara kembali berjalan tanpa menjawab pertanyaan sang Papa.

"Adhara, berhenti kamu!!" teriak Dhanu.

"Sudahlah Om, biarin aja. Mungkin moodnya dia lagi jelek."

Dhanu memijat kepalanya, "Bener-bener tuh anak ya, padahal si Pandhu tuh yang cowok aja bisa di atur ini itu, eh ini si Dhara malah ngeyelnya luar biasa."

"Tapi aku makin tertantang buat naklukin hati seorang Dhara Om," ucap Arsen tersenyum tipis.

Sementara Dhara sendiri sampai di kamarnya langsung ngomel-ngomel.

"Kenapa sih harus ada perjodohan, kenapa kayak nggak yakin kalau para anaknya bisa nyari jodoh sendiri? Papa ini memang bener-bener menyebalkan."

"Dek__" Pandhu membuka pintu kamar Dhara.

"Apa?!" sewot Dhara.

"Astaga, yang bikin kesel siapa yang dapat amukannya siapa," ucap Pandhu menggelengkan kepalanya.

"Ya itu si Papa ngebet banget sih jodohin aku sama si sen kanan sen kiri itu, kayak anaknya nggak laku aja," ucap Dhara bersungut-sungut.

"Papa kan ingin yang terbaik buat anaknya dek," sahut Pandhu.

"Ya tapi kan kedepannya yang jalanin anaknya bukan orangtuanya."

Pandhu menghela nafas, Dhara ini plek ketiplek Papanya kalau ngeyel begini.

"Ya udahlah dek, kalau kamu punya pacar coba aja kenalin sama Papa siapa tahu cocok," ucap Pandhu memberikan saran.

"Papa tuh apa-apa yang di pandang harta Kak, jadi kalau pacar aku cuma orang biasa pasti cuma di pandang sebelah mata."

"Coba aja dulu Dhara, kita kan nggak tahu isi hati manusia, siapa tahu Papa nanti bisa berubah saat ketemu pacar kamu."

Dhara menghela nafas lelah, "Kakak keluar deh, aku mau istirahat capek," Dhara mendorong tubuh Pandhu agar keluar dari kamarnya.

***

Sementara Dhara di buat kesal oleh Papanya, kini Bian malah di hadapkan dengan mantan yang semakin menggatal saja. Baru saja turun dari ojol si mantan langsung menghampiri.

"Mas Satya, kenapa pergi lama banget? Bapak Ibu sehat kan Mas?"

"Alhamdulillah sehat Ray, maaf ya aku masuk dulu," jawab Bian cuek.

Raya langsung cemberut dengan sikap dingin Bian padanya.

"Ck..ck..ck, makanya jadi cewek tuh jangan maruk, sama siapa-siapa mau-mau aja," sindir Bhumi.

Mendengar ledekan Bhumi wajah Raya semakin keruh. Wanita itu kembali ke kosannya dengan hati dongkol sebab tak di anggap sama sekali.

"Ahh enaknya," ucap Bian yang langsung rebahan di kasur busanya itu. Bhumi yang memilik kamar sendiri pun memilih berbaring bersama Bian. Barus saja mereka ingin memejamkan mata tiba-tiba suara di luar kontrakan begitu ramai.

"Satya, Bhumi..." panggil seseorang dari luar, Bhumi sendiri langsung terperanjat saat mendengar suara yang tak asing itu.

"Siapa sih?" tanya Bian yang tak terlalu hafal.

"Bu Jamilah oneng, mana belum punya duit lagi," keluh Bhumi, pria itu langsung mengacak rambutnya.

Dengan santai Bian pun langsung bangun dari tidurannya, Bian langsung membuka pintu. Bu Jamilah yang melihat Bian langsung tersenyum lebar.

"Waah si ganteng udah balik rupanya, mana temen kamu yang suka telat itu hmm?" tanya Bu Jamilah.

"Saya di sini Bu," jawab Bhumi sambil mengangkat tangannya.

"Oh di sini juga rupanya, ayo bayar dulu! Mana janji kamu katanya mau bayar sekarang!" pinta Bu Jamilah menengadahkan tangannya.

Bhumi dengan raut wajah memelas menatap Bian. Bian yang melihat itu langsung membuka tasnya di ambilnya beberapa uang untuk membayar kost-kostan Bhumi.

"Untung kamu punya teman kayak Satya Bhum, coba kalau nggak, udah terusir kamu," ucap Bu Jamilah.

"Satya makasih ya," ucap Bu Jamilah sambil mengerlingkan matanya genit.

Setelah Bu Jamilah pergi, Bhumi langsung menjulidi orang itu.

"Sat, lu pengen nggak dapat duit banyak?" tanya Bhumi.

"Apaan?"

"Jadi piaraannya Bu Jamilah" jawab Bhumi enteng dan langsung di iringi tawa menggelegar.

"Jan Cangkemmu enteng tenan Bhum," ucap Bian kesal.

Mendengar Bian ngomel membuat Bhumi makin tertawa.

***

Keesokan harinya Bian pun sudah bekerja kembali, tiba-tiba rekannya memintamya untuk berhenti terlebih dahulu, ada seseorang yang ingin menemuinya.

Bian pun menurut, pria itu mencuci tangannya membersihkan oli dan kotoran.

Bian melihat seorang pria paruh baya sedang duduk menyilangkan kaki dengan santainya.

"Maaf Pak, Bapak nyari saya?" tanya Bian.

Pria itu melihat Bian dari atas sampai bawah, seolah menilai. Bian yang di tatap seperti itu malah merasa risi.

"Kamu yang namanya Satya Biantara?"

Bian pun kembali mengangguk, "Ya, saya!"

"Saya aka langsung to the point aja, Putuskan anak saya sekarang juga! Saya sudah menyiapkan sosok laki-laki yang lebih pantas buat dia daripada kamu yang hanya seorang montir," ucap Dhanu tegas.

Sedangkan Bian sendiri langsung terkekeh,

"Maaf Pak, tapi anak anda cintanya cuma saya."

Dhanu berdecih, "Kehidupan kalian itu jauh, kalau kamu sadar diri harusnya kamu tak mencoba mendekati putri saya."

"Jauh karena harta kan Pak?"

"Iyalah, cinta aja tak akan kenyang Satya. Mau kamu manjakan apa Dhara ini nantinya, kalau terus bersama kamu?"

"Setiap rejeki sudah di atur Pak, saya yakin Dhara bisa hidup meskipun hanya sederhana dan tak kekurangan makan dan minum."

"keras kepala juga kamu ini," sindir Dhanu.

"Saya masih harus bekerja Pak, kalau Bapak sudah selesai, saya pergi kembali kerja."

"Pergilah nanti kalau kamu tak kerja, mau makan apa kamu" ucap Dhanu seperti meremehkan.

"Kalau begitu saya permisi," Bian pun langsung pergi begitu saja, dengan hati yang sedikit dongkol.

Setelah Dhanu pergi, gantian Dhara yang datang. Gadis itu langsung menyusul Bian yang berada di belakang.

Dhara mengerjapkan matanya saat melihat Bian melepas kaosnya dan menyisakan kaos dalam yang begitu ngepas di tubuh besar Bian. Dhara seolah menahan nafasnya saat melihat Bian mengusap keringat di leher dan lengannya.

"Godaan apalagi ini, Tuhan," batin Dhara.

1
Fathur Rosi
up lagi tor
Atha Jenn: waaahh makasih ya udah mau baca 😁😁
total 1 replies
Fathur Rosi
Luar biasa
Fathur Rosi
bagus ceritanya.....tpi kok sepi ya
Heru Aza
bagus cerita nya
Zakireksi Reksi
tololllllllllllll
Viethree bwi
/Smile//Smile//Smile/ lagi bayangin bentukannya mas bian
Atha Jenn: /Drool//Drool//Drool/
total 1 replies
Sri Ratna Dewi
aku suka ceritanya cuma sayang jarang up nya
Atha Jenn: besok² semoga bisa rutin ya kak 🥰
total 1 replies
Viethree bwi
kalo aq jadi dhara... bisa langsung nikahin aja gak sih... /Grin/
semangat kak jen
Atha Jenn: heiii kamu udah sampai sini 🤩
total 2 replies
karya author satu nggak perlu di ragukan lagi, lope sekebon buat author nih.
aku mampir kak Jen ♥️
Viethree bwi
bu sri, aq mau jadi mantumu juga... /Smile/
Viethree bwi
njiiiirrr... untung si Dhara gak salah pegang... /Smile/
Atha Jenn: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sri Ratna Dewi
awas ada yg melorot dhara😁😁
Atha Jenn: Mas Bian..tolong handuknya pegangi yang kenceng 🤣🤣🤣
total 1 replies
Viethree bwi
astagfirullah... lagi salting saltingnya... tau tau abis /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Atha Jenn
/Grimace//Grimace/
Viethree bwi
segitu doang thooorr... kurang banyak..
/Sob//Sob/
Viethree bwi
bikin haluku semakin menyala
Atha Jenn: aku pun
total 1 replies
Sri Ratna Dewi
Baru bab awal tapi udah menarik semoga ceritanya sesuai harapan
Donny Chandra
Wah, bikin baper!
Atha Jenn: makasih 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!