Fanya dipertemukan oleh dua laki-laki yang lebih muda darinya,benar-benar membuat hidupnya begitu berliku.Perjalanan asmara yang rumit tak lepas dari ketiganya.Bagaimana kisah selanjutnya?
Meski Lo mutusin buat pisah,satu hal yang harus Lo tau,gue kan tetap nunggu Lo.Sama seperti dulu,gue gak akan dengan mudah melepas Lo gitu aja,Fanya.Sekalipun nanti Lo bersama orang lain,gue akan pastiin pada akhirnya Lo akan tetap kembali bersama gue.Ingat ini Fanya,takdir Lo cuma buat gue,bukan untuk orang lain - Baskara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
empat belas
"Baru datang mukanya udah di tekuk aja,"ujar Alex sembari menarik kursi di sebelahnya untuk ia duduki.
"Ya biasa,pusing sama tugas kuliah,"ucap Fanya sembari menghela napas.
"Oh gitu.Pantesan,gue juga waktu kuliah gitu kok."
"Iya",tatapan Fanya beralih pada Al.",Gue gak tau kalau Al ikut juga malam ini",ujarnya.
"Tadi Alex bilang mau ketemuan sama Lo.Daripada gabut di rumah gada kerjaan,mending gue ikut aja.Gak apa-apa kan?" ujar Al.
"Ya,,,gak apa-apa si,"jawab Fanya sambil mengambil buku menu untuk menghindari tatapan Al.
Al tersenyum lalu memanggil pelayan agar bisa memesan.Aku memesan seporsi cheeseburger dan Cola.
"Oh iya,btw apa yang mau Lo omongin?" tanya Alex.
Fanya menatap ragu ke arah Alex, selanjutnya dia melirik ke arah Al.
Menyadari tatapan Fanya, Al berniat untuk pindah tempat. "Gue pindah dulu ya, takut mengganggu obrolan kalian," ujar Al dengan rasa tidak enak hati.
"Eh,gak apa-apa.Sebenarnya gue cuma mau nanyain perihal hubungan Alex sama Sagita aja si,"ujar Fanya sambil menatap Alex.
Wajah Alex terlihat sedikit terkejut,sedetik kemudian dia kembali mengubah raut wajahnya menjadi biasa.
"Oke,jadi apa yang mau dibicarain mengenai hubungan gue sama Sagita?" tanya Alex sambil meminum minumannya.
"Beberapa hari ini Sagita sering curhat sama gue mengenai hubungan kalian.Dia bingung dengan kedekatan kalian, dibilang pacar bukan,teman juga bukan.Dia bingung .Setiap kali mau jalan sama yang lain dia ngerasa gak enak lo,tapi setiap mau jalan sama Lo dia ngerasa kaya ada pembatas antara kalian,"ujar Fanya menjelaskan.
Fanya melihat wajah Alex terlihat lebih terkejut dari sebelumnya.
"Sagita mau jalan sama cowok lain?" tanya Alex dengan raut sedih.
"Setahu gue si iya.Sagita itu cantik,dari jaman sekolah dia banyak dideketin cowok bahkan sampai sekarang.Tapi dia gak pernah tertarik sama siapapun selain Lo,"
"Tunggu,itu artinya Sagita suka sama gue dari SMA?"
Fanya mengangguk mengiyakan. "Makadari itu setelah dia lulus kuliah dan ketemu Lo lagi dia keliatan seneng banget,apalagi kalian semakin dekat.Tapi masalahnya ini,gak ada kejelasan di hubungan kalian."
"Euh,gimana ya,Nya.Gue bingung jelasinnya,"ujar Alex sambil memainkan tangannya.
"Gini deh,Lo selama ini deketin Sagita itu maksudnya apa?cuma sebagai teman atau ada perasaan lain?"tanya Fanya.
"Maaf nih kalau gue nimbrung.Gue juga punya pertanyaan yang sama buat Lo Lex.Lo kan udah sering jalan sama Sagita dan ya terkadang gue juga ikut buat nemenin Lo.Setelah gue perhatiin,kayanya kalian berdua juga punya perasaan yang sama.Jadi apa yang buat Lo gak jadiin Sagita sebagai pacar?"tanya Al.
"Begini,jujur ya sebenarnya gue juga sayang sama Sagita.Tapi satu hal yang selalu gue pikirin.Gue takut status kita berubah dan apa yang kita jalanin sekarang juga berubah.Seandainya gue jadiin dia pacar,pas rasanya akan beda,nanti kita berantem dan sebagainya lalu kita putus.Setelah putus pasti gue gak akan bisa deker sama dia lagi, kalaupun dekat lagi pasti rasanya akan beda,"ujar Alex.
"Ya ampun, Lex.Jadi itu alasan kenapa Lo gak mau jadiin Sagita sebagai pacar.Ternyata Lo lebih payah daripada yang gue bayangin,"ujar Al lalu terkekeh.
Alex melempar tisu pada Al."Berisik Lo."
Fanya terkekeh sebentar, ketika wajahnya kembali berubah setelah melihat Alex yang terlihat murung.
"Terus gue musti gimana?"tanya Alex.
"Ya Lo nyatain perasaan Lo dan kasih kepastian mengenai hubungan kalian.Emangnya Lo mau Sagita jalan sama cowok lain?apalagi sekarang dia kerja di kantoran dan udah pasti yang deketin dia bukan cowok labil lagi."
Alex terdiam,ia nampak sedang berpikir."Iya Lo bener,gue gak rela kalau Sagita sampai jalan sama cowok lain."
"Yaudah,mending Lo kasih kepastian aja soal hubungan kalian kedepannya mau kayak gimana.Jangan sampai Sagita lelah sama hubungan gak jelas ini dan akhirnya dia nyerah dan menjauh dari Lo",ujar Fanya memberi saran.
"Gitu ya."
"Gue setuju si sama Fanya.Jangan apa-apa udah nyerah duluan.Disetiap hubungan pasti akan ada masalah,tapi gak mungkin kan setiap masalah diselesaikan dengan cara putus.Gue yakin kalian berdua pasti bisa ngelewatin nya sama-sama. Dan bener juga yang dikatakan Fanya, lebih baik Lo kasih kepastian, setidaknya kalau Lo belum siap pacaran dia udah tau gimana perasaan Lo dan rencana Lo mengenai hubungan kalian kedepannya seperti apa."
Alex mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Apa gue ajak Sagita ke festival musik aja ya besok? Di sana gue bakal tembak dia,"ujar Alex meminta saran.
"Hah? festival musik?"
"Iya,festival musik di kampus sebelah Lo. Mumpung besok tanggal merah,jadi gue bisa ajak Sagita buat datang ke sana. Sebenarnya gue sama Al udah niat mau datang ke sana.Kebetulan,panitia yang nyelenggarain acara itu asik tingkat gue. Jadi gue bisa beli 1 tiket lagi buat Sagita."
Aduh! Kalau Sagita ada di festival besok,besar kemungkinan mereka akan bertemu. Ia kan berencana akan pergi bersama Baskara.
"Fanya?" panggil Alex.
"Ya?kenapa?" tanya Fanya bingung.
"Menurut Lo gimana?"
"Euh,ide bagus tuh.Gue setuju sama rencana Lo,semakin cepat semakin baik" ujar Fanya sembari memaksakan untuk senyum.
Alex ikut tersenyum puas.Setelah itu mereka makan sembari membahas rencana Alex besok. Selesai makan, Alex pamit terlebih dahulu untuk menemui temannya yang menjadi panitia acara festival besok.
Sekarang hanya tersisa dirinya dan Al.Fanya mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan pada Baskara jika urusannya dengan Alex sudah selesai. Baskara membalas pesannya dan mengatakan jika dia akan tiba di cafe sekitar 15 menit.
"Besok Lo ikut ke festival musik?" tanya Al.
"Iya, tapi gue udah janji mau datang ke sana sama temen,"ujar Fanya.
"Oh,gitu."
Fanya mengangguk kaku, lalu keduanya kembali terdiam.
"Nya,Lo beneran udah punya cowok?" tanya Al sembari mengaduk minumannya.
"Hah?"
"Kata Lo kemarin,Lo udah punya cowok,"ucap Al.
"Oh,,iya. "
"Siapa?"tanya Al tanpa menatapnya.
"Gue gak bisa kasih tau siapa orangnya "ucap Fanya pelan.
"Kenapa?"
"Gimana ya,gue lebih suka jalanin hubungan tanpa banyak orang yang tau.Apalagi ini pertama kalinya gue punya pacar."
Al nampak terkejut dengan ucapannya."Jadi,ini pacar pertama Lo?"
Fanya mengangguk.
"Jadi Lo backstreet?"
"Bukan begitu,euh gimana ya jelasinnya."
Tiba-tiba ia mendengar suara Baskara dari belakangnya.
"Dia pacar gue."
Fanya segera membalikkan tubuhnya,ia membelalakkan matanya.Baskara berjalan ke arahnya dan Al berpindah tempat menduduki kursi yang tadi dipakai oleh Alex.Sekarang Baskara dan Al duduk berhadapan dan Fanya berada diantara keduanya.
"Lo adiknya Sagita kan? Tunggu..."
Al terkejut sembari menunjuk ke arah Fanya dan Baskara bergantian. Fanya sendiri hanya memejamkan matanya.
"Iya,dia pacar gue,"ucap Baskara lugas.
"Kok bisa? sejak kapan? Bukannya Lo masih SMA ya?" tanya Al terlihat tidak percaya.
"Bisa, gue sama Fanya udah kenal dari kecil, jadi mudah buat kita buat saling menyayangi.Terus kenapa kalau gue masih SMA?"
"Gak apa-apa tapi Lo tau kan kalau Fanya lo?"
Baskara mengangguk."Terus masalahnya dimana? selagi gue dan Fanya saling mencintai gak ada salahnya kalau kita menjalin hubungan."
"Terus kenapa kalian gak mau banyak orang yang tau tentang hubungan kalian?" tanya Al bingung.
"Sebenarnya kita belum siap aja,sama seperti pertanyaan Lo gue agak takut soal pandangan orang terhadap hubungan kita,terutama dari keluarga kita masing-masing.Selain Baskara yang jauh lebih muda dari gue,juga dia yang masih sekolah juga jadi masalah utamanya.Setelah dia kuliah nanti,gue pasti akan publikasiin hubungan kita,"ujar Fanya.
"Oke gue sekarang ngerti soal hubungan kalian sekarang.Kalian tenang aja gue akan tutup mulut mengenai hubungan kalian, terutama pada Alex dan Sagita,"ujar Al tersenyum lemah.
Fanya mengucapkan terimakasih pada Al. Setelah itu Al pamit pada mereka berdua dan meninggalkan keduanya di cafe.