Menceritakan tentang dimana nilai dan martabat wanita tak jauh lebih berharga dari segenggam uang, dimana seorang gadis lugu yang baru berusia 17 tahun menikahi pria kaya berusia 28 tahun. Jika kau berfikir ini tentang cinta maka lebih baik buang fikiran itu jauh - jauh karena ini kisah yang mengambil banyak sisi realita dalam kehidupan perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Just story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Dua minggu telah berlalu sejak Yeon Ji menjalani serangkaian perawatan intensif di rumah sakit. Kondisinya perlahan membaik, meskipun bayangan ketakutan yang sempat menyelimuti dirinya belum sepenuhnya sirna.
Di kamar rawat inap yang sunyi, suara langkah kaki terdengar mendekat, diiringi derit pelan pintu yang terbuka. Aska melangkah masuk dengan hati-hati, membawa sekotak buah segar di tangannya.
Aska : yeon ji, apa kabar mu hari ini ?
Yeon Ji mengangkat wajahnya, menatap Aska dengan sorot mata yang lebih hidup dibanding hari-hari sebelumnya. Bibirnya membentuk senyum tipis yang terkesan dipaksakan, namun tetap memancarkan kehangatan.
Yeon ji : tuan dokter, bolehkah aku bertanya sesuatu ?
Aska menarik kursi di samping ranjang dan duduk dengan gerakan lembut, seolah takut mengganggu ketenangan yang tercipta di ruangan itu. Ia meletakkan kotak buah di meja kecil, lalu menatap Yeon Ji lekat-lekat.
Aska : Tentu saja yeon ji, apa yang ingin kau tanyakan pada ku
Yeon ji : Bisakah kau merahasiakan semua nya dari ayah ku
Aska : Ayah mu ?
Yeon ji : Kalau ayah mengetahui kondisi ku, dia pasti akan bersedih. Dan aku sangat takut jika dia mulai memikirkan ku dan menangis tapi aku tak ada disana untuk menghapus air matanya
Aska : Yeon ji terkadang kejujuran memang terdengar menyakitkan tapi itu lebih baik dari pada kebohongan yang terlihat indah
Yeon ji : Tuan, ayah ku tidak seberuntung dirimu. Di dunia ini yang ia miliki hanya aku putri nya, terakhir pertemuan kami dia terus menyalahkan dirinya karena membiarkan pernikahan ini terjadi dan sekarang jika ia mengetahui segalanya aku sangat khawatir
Aska menatap Yeon Ji dengan sorot mata yang lembut, namun ada ketegasan yang tersirat dalam suaranya. Ia meraih jemari gadis itu, menggenggamnya seolah tak ingin membiarkannya merasa sendirian.
Aska : Baiklah, akan ku lakukan asal kan kau mau menjadi teman ku dan terus berkata jujur padaku
Yeon ji : Tapi tuan dokter, kata ayah teman bukan lah hal yang baik
Aska : Lalu apakah menurut mu aku orang yang buruk ?
Yeon Ji menggeleng cepat, ekspresinya berubah gugup seolah takut ucapannya telah menyinggung pria di hadapannya.
Yeon ji: Tidak tuan dokter, anda sudah sangat baik dengan membawa saya tempat yang indah ini dan merawat saya
Aska : Kalau begitu anggap lah aku apa pun yang kau mau selama itu bisa membuat mu merasa nyaman dan bisa bercerita pada ku
Yeon Ji tetap diam. Pipinya tampak memerah, namun ia tak mengangkat wajahnya. Senyum tipis muncul di bibirnya, namun ia tak berkata apa-apa.
Aska mengamati ekspresi itu dengan sorot mata yang lembut. Ia tahu, di balik sikap malu-malu itu, Yeon Ji menyimpan banyak hal yang sulit diungkapkan. Ia tak ingin memaksa, tapi di dalam benaknya, suara hatinya berbicara.
Aska : " Maafkan aku yeon ji karena tidak bisa menyelamatkan mu sejak awal tapi setidaknya aku akan berjuang untuk melawan ketidakadilan yang kau terima dengan keterbatasan yang ku bisa "
Setelah satu bulan yang penuh dengan siksaan batin dan fisik, Kim Woon akhirnya diperbolehkan untuk keluar dari pengasingan rumahnya dan kembali menjalankan tugasnya. Namun, meski ia telah dibebaskan, ia merasa seolah masih terkurung dalam penyesalan dan kesalahan yang ia buat.
Di ruang tamu yang sunyi, Do Hyun duduk dengan tatapan tajam, seolah tidak ada yang bisa lolos dari pengamatannya. Kim Woon berdiri di depannya, terlihat lelah dan penuh kegelisahan.
Do hyun : Aku berharap kau merenungi banyak hal dalam sebulan ini, dan berfikir lebih bijak kedepan nya untuk mengambil keputusan yang menyangkut keluarga kita
Do hyun: jangan pernah lupa kim, kalau putra mu bukanlah milik mu lagi dia adalah anggota keluarga kami
Kim woon: tuan, bisakah saya bertemu nona ?
Kim woon : beberapa minggu ini saya kesulitan untuk tidur, saya merasa tidak tenang bukan karena meragukan anda tapi ini karena hanya pertama kalinya saya jauh dari nya jadi
Do hyun : kim kenapa kau begitu takut ? Berapa kali harus ku katakan aku bukanlah musuh mu... Tentu saja, kau bisa menemui yeon ji
Kim woon : benarkah itu tuan, saya bisa menemui putri saya sekarang ?
Do hyun : Aku memang bilang kau bisa menemui nya tapi apakah kau akan menemui nya dengan penampilan seperti ini ?
Do hyun: Kim aku tidak pernah lupa jika kau adalah ayah dari menantu keluarga ini, dan kau juga jangan melupakan bahwa putri mu adalah istri dari pewaris keluarga ini
Do hyun : Dengan datang dan berpenampilan seperti ini apa yang akan para pelayan katakan mengenai yeon ji ? Dan bagaimana mereka akan menghormati nyonya rumah ini jika ayah nya saja tidak bisa menghargai dirinya sendiri
Do hyun : Ini adalah kunjungan pertama mu setelah pernikahan, datang lah dengan pakaian yang pantas juga hadiah yang setera untuk membungkam mulut para pelayan itu dan mendapatkan rasa hormat mereka untuk putri mu. Lagi pula kim kau tidak ingin putri mu jadi khawatir kan dengan melihat mu begini setelah kepergiannya?
Kim woon : Tapi tuan hadiah yang setara dengan kedudukan nya saat ini aku tidak tahu seperti apa ?
Do hyun : Kau sudah melihat hadiah - hadiah yang ku berikan pada nya kan ?
Kim woon : Ya tuan, tapi itu sangat mahal. Uang ku tidak cukup untuk membeli nya
Do hyun : Karena itu aku memanggil mu untuk memberi mu pekerjaan, aku akan naik kan 2 kali bayaran dan kau akan mendapat kan bagian mu bukan untuk perbulan tapi setiap urusan yang kau selesai kan jika kau bersedia kembali berkerja pada ku
Kim woon : Apapun yang kau putuskan mengenai diri ku, aku pasti akan menerimanya. Sebagai anjing mu aku telah kehilangan hak untuk diri ku sejak lama
Do hyun : Itulah yang paling ku suka dari mu kim, kau selalu ingat dimana posisi mu...
Do hyun : baiklah kim, bersiaplah untuk karena siang nanti aku akan mengirim mu bersama sam ke jepang untuk mengurus kasus gubernur yang terlibat pencucian uang. Kau harus menghilangkan para saksi juga bukti dengan hati-hati.
Kim woon : baik tuan, saya akan lakukan yang terbaik
Do hyun : Ingat kim, dulu kau hanya bekerja untuk ku tapj sekarang dengan membantu ku. Kau juga menyelamatkan nyawa juga kehormatan putri mu