NovelToon NovelToon
HILTJA RAVEN QUEEN

HILTJA RAVEN QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Iblis / Epik Petualangan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:923
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDesa Batu Chadas yang terletak diHolland Tengah. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja. Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan. Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja. Melainkan bisa menghubungkan dunia lain. yaitu Dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.

Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. nantikan kelanjutan nya..
pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19.DUNIA BAYANGAN

Saat mereka semua membuka mata. Mereka melihat tempat yang aneh. langit bewarna merah jingga. Yang seharusnya langit berwarna biru dan kelabu. Pepohonan seperti tangan manusia tinggi menjulang Dan kering tiada dedaunan. dengan suara suara aneh

“Kita benar-benar di sini,” bisik Alexa, berusaha menenangkan dirinya.

Mereka bertiga mulai berjalan. Mengikuti jejak energi yang dirasakan Alexa. Yah kerena Alexa yang paling sensitif terhadap makhluk halus. Saat berjalan langkah mereka tidak mudah. Ia merasakan banyak roh roh muncul dari segala arah. depan samping dan belakang mereka.

Mereka melihat banyak bayangan dan makhluk aneh bermunculan disudut pandang mereka. ditambah suara aneh yang mengganggu. Membuat bulu kuduk mereka merinding.

Saat sedang berjalan mereka melihat sosok makhluk tinggi besar mata merah menyala menghambat perjalanan mereka. Suaranya berat dan menggetarkan tanah.

“Ini bukan tempat kalian. Manusia tidak diizinkan di sini.” Ucap suara makhluk itu.

“Kami di sini untuk menghentikan Hiltja,” kata Leo tegas.

Makhluk itu tertawa, dingin dan penuh ejekan. “Kalau begitu, kalian harus membayar harganya. Serahkan sesuatu yang berharga.”Maka aku akan membiarkan kalian. "ucap nya

Alexa maju, melepaskan kalungnya dan menyerahkannya pada makhluk itu.“Ini... ambillah.”

Mata Maxim membelalak. “Alexa! Apa yang kau lakukan?”itu liontin ibu mu. ucap Maxim.

“Kita tidak punya pilihan lain. itu yang dia inginkan. yang penting kita sampai tujuan. Apapun aku akan lakukan. Yang penting kedatangan kita tidak sia sia."jawap Lexa.

UWA.. HA.. HAA. HA... (suara tawa makhluk aneh)

Dan makhluk itu tertawa kegirangan menerima kalung itu, lalu tiba-tiba menghilang seperti asap. Jalan di depan mereka kini terbuka.

Mereka pun melanjutkan jalan nya. Hingga akhirnya mereka melihat sebuah istana besar yang terbuat dari bayangan. yang memiliki energy sangat kuat energi jahat.

“Mungkin Hiltja ada di sana,” bisik Alexa.

Dan mereka pun saling pandang. Pertempuran akan dimulai. Dan mereka pun pasrah apakah mereka dapat keluar lagi atau pun tidak

DUNIA BAYANGAN

"Tempat apa ini? Dimana kita ini??" Tanya Leo, matanya memandang sekeliling dengan waspada.

"Dunia Bayangan Dunia Hiltja bersemayam. "jawab Maxim sambil menggenggam belatinya erat. "Kita harus berhati-hati."

Alexa merasakan getaran aneh di tubuhnya, seolah dunia ini berusaha menariknya lebih dalam. "Aku tidak suka tempat ini," gumamnya dengan ketakutan.

"Hiltja tahu kita di sini, waspada" kata Alexa dengan suara gemetar.

Leo menghunus belatinya. "Apa kita harus melawan mereka?"

"Jangan!" Jangan dulu. Belum waktunya kita bertempur. "seru Maxim.

"Itu hanya pengalih perhatian. Kita harus menemukan inti kekuatannya dulu" ucap Maxim lagi.

"Apakah kalian tersesat wahai manusia??? "tanya sosok putih dengan rambut panjang menjuntai ke lantai

"Kami datang mencari Hiltja. " jawap Maxim dengan berani.

Hiiiiiiii.... hiiiiii... Tidak mudah untuk menemukan nya. Sambil melihat kilau cincin yang Maxim pakai.

Kau mau ini?? Kau bawa dulu kami ketempat Hiltja "ucap Maxim. Dia pun memberikan cincin milik kakeknya dan bayangan putih seperti mbah kunti itu pun pergi. Dan pintu kedua terbuka.

"Max... apa kah kau tidak salah untuk memberikan barang antik kakek mu. " tanya Leo.

"Tidak masalah yang penting jarak kita bertemu Hiltja sebentar lagi sampai Dan semakin mendekat. "jawap Maxim.

Mereka pun berjalan mendekati istana bayangan itu. mereka melihat begitu banyak roh roh diatas kepala mereka. Dengan suara suara bisikan. ada yang memanggil nama Alexa... Alexa.. kami disini.

Maxiiimmm... maxiimmm... kalian nanti akan mati.

Leoooooooooo. Pergi lah sebelum terlambat.

Macam macam suara aneh mereka dengar. Suara yang sangat bising yang bisa membuat orang jadi gila Dan stress jika tidak tahan.

Wuuuussss... Suara angin yang begitu kencang

Alexaaaa... Maxiimmmm.. Leoooo... Ini bukan tempat kalian. kalian hanya akan mati.(saudara misterius)

"Apakah kalian mendengar suara suara itu. "tanya Lexa.

"Yah lex kami sangat mendengar nya. bisikan suara yang sangat jelas diatas kepala. "jawap Maxim.

Pertarungan Terakhir

Sebelum mereka bisa bertindak lebih jauh, ruangan itu mulai bergetar. Sebuah suara tawa familiar menggema, memenuhi ruangan dengan teror.

"Kalian pikir itu cukup mudah?" Suara Hiltja terdengar, penuh ejekan. "Aku tidak membutuhkan altar dan cermin untuk kembali. Kehadiran kalian saja sudah cukup untuk memanggilku."

Bayangan gelap mulai melingkupi ruangan, dan sosok Hiltja muncul, lebih besar dan lebih menakutkan daripada sebelumnya. Mata merahnya bersinar seperti bara api, dan cakar tajamnya memancarkan energi yang membuat udara di sekitar mereka terasa berat.

 "Apa yang harus kita lakukan?!" teriak Leo panik.

Alexa mengambil langkah maju, meskipun lututnya gemetar. "Kita tidak bisa mengalahkannya dengan kekuatan fisik," katanya. "Ini tentang kekuatan hati dan tekad kita."

"Kalian datang menyerahkan diri kalian sendiri. Hihihi... suara tawa Hiltja.

"Kalian memang suka bermain dengan ku. Aku tidak sabar ingin bermain main. Hihihi... Tawa Hiltja yang lebih kuat.

Ruangan itu semakin gelap, hanya diterangi oleh cahaya merah menyala dari mata Hiltja. Aura kejahatan yang pekat memenuhi udara, membuat nafas terasa berat.

Hiltja tertawa, suara menyeramkannya menggema memenuhi ruangan, seperti badai yang memekakkan telinga.

"Ah, aku bisa mencium rasa takut itu! Begitu manis... Begitulah kalian seharusnya lemah, tak berarti, dan tak berdaya di hadapanku!" bisik Hiltja.

"Leo," katanya tegas, sambil menatap rekannya. "Kita ada di sini bukan untuk melarikan diri. Kita ada di sini untuk melawan kegelapan dan membuktikan bahwa rasa takut bukanlah akhir. Kita memiliki sesuatu yang lebih kuat daripada itu!"

Leo memandangnya dalam diam. Kegelisahan di matanya perlahan pudar, digantikan oleh percikan keberanian yang mulai menyala. Ia mengangguk. "Kau benar... kita tidak boleh menyerah sekarang."

Hiltja, yang menyadari perubahan itu, mengeluarkan raungan marah. Dengan cakarnya yang berlumur kegelapan, ia menciptakan badai angin yang berputar-putar, mencoba menelan mereka. Namun, Alexa tetap tak bergeming. Ia meraih tangan Leo, menggenggamnya erat.

“Kami tidak takut padamu!” teriak Alexa, suaranya menggema seperti letupan api yang menyala di tengah malam gelap.

Leo menambahkan, "Kau mungkin memiliki kekuatan besar, Hiltja, tapi ada satu hal yang tidak pernah bisa kau ambil dari kami harapan!"

Teriakan mereka memicu pancaran energi terang yang tiba-tiba meledak dari tubuh mereka. Cahaya itu menyelimuti mereka seperti perisai. Hiltja terkejut, mundur selangkah. Mata merahnya menyala lebih intens. "Apa ini? Cahaya ini... tidak mungkin!" raungnya dengan nada putus asa.

Alexa memejamkan mata, membayangkan semua momen yang telah menguatkan mereka perjuangan bersama, pengorbanan, dan kepercayaan yang tak tergoyahkan. Dia tahu bahwa hanya dengan mengingat semua itu mereka dapat melawan kegelapan.

“Leo,” bisiknya lembut. “Ingatlah semua yang telah kita lalui. Pusatkan pikiranmu pada kenangan itu.”

Leo memejamkan matanya, membiarkan pikirannya dipenuhi oleh semua momen yang telah mengikat mereka rasa sakit, kebahagiaan, dan keberanian yang terus mendorong mereka maju. Dalam sekejap, energi mereka menyatu, membentuk bola cahaya besar yang terus membesar, melindungi mereka dari segala kegelapan.

Hiltja meraung, mencoba memecah perisai itu dengan cakarnya, tetapi usahanya sia-sia. "Berhenti! Kalian tidak bisa melakukan ini! Aku abadi! Aku tak terkalahkan!"

Alexa membuka matanya. Cahaya terang bersinar dari dalam dirinya, bagaikan mentari yang baru terbit. Dengan suara penuh ketenangan tetapi menggetarkan, ia berkata, "Kau mungkin abadi, Hiltja, tapi kau tidak pernah bisa lebih kuat dari cahaya yang ada di hati kami.

(Apakah pertemuan kali ini akan berhasil??? )

BERSAMBUNG....

1
Ferry Fadliansyah Dmk
ditgu thor
Ferry Fadliansyah Dmk
lanjut thor
Wida_Ast Jcy
penuh teka teki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!