NovelToon NovelToon
Hamil Kontrak

Hamil Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nenahh

Ayana Amalia seorang gadis berusia 19 tahun yang masih kuliah rela mengorbankan rahimnya untuk mengandung dan menjadi ibu surogasi anak dari seorang pasangan kaya raya untuk menebus hutang keluarganya dan mengobati penyakit ibunya,
namun kesalahan datang Proses ibu surogasinya gagal Ayana malah terikat cinta dengan tuannya hingga mengandung anak tuannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nenahh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cemburu

Beberapa bulan kemudian Ilham sedang sibuk bulak balik ke luar kota banyak kerjaan yang belum terselesaikan, bahkan dengan Marta pun dia jarang sekali komunikasi.

Begitu juga dengan Ayana bahkan dia jarang memberi kabar hingga Ayana merasa kesepian, dirumah dia hanya di temani oleh Bu Asih yang menjadi ibu kedua baginya, Marta pun sibuk dengan kerjaannya dan juga kekasih gelapnya.

Perut gadis cantik itu sekarang sudah mulai membulat karena ada dua bayi di dalamnya, sudah mulai banyak pergerakan kecil, yang membuat Ayana merasa lelah setiap saat.

Dan hari ini adalah hari kepulangan Ilham Abuzar setelah beberapa hari di luar negeri, kedatangannya sungguh di nanti oleh Ayana, karna semenjak Ilham sibuk dia tidak pernah mendapat perhatian lebih ayah kedua anaknya.

"aku sangat merindukan mu mas" Marta antusias menyambut kepulangan suaminya, lalu memeluknya, Ilham pun terbawa nafsunya di lumat habis bibir Marta di hadapan Ayana,

Mereka bercumbu mesra di hadapannya gadis yang mengandung benihnya. hingga terdengar suara nafas Ilham yang sudah memberat menahan hasratnya.

"maaf saya permisi"

Suara Ayana memecahkan suasana suami istri itu yang tenang bermesraan.

"Ayana" panggil Ilham.

Ayana pergi ke kamarnya menahan air matanya.

"Mungkin Ayana malu mas lihat kita, maklum dia kan belum pernah tau rasanya seperti ini" Marta kembali menggoda suaminya."

Ilham hanya tersenyum, benaknya selalu memikirkan Ayana, sudah begitu rindu ingin berjumpa mencurahkan segala hasratnya.

"Mas, maaf yah aku ada jadwal pemotretan sore ini, kamu gapapa kan aku tinggal sebentar," mengelus lembut dada Ilham.

"Kamu ga rindu ya, suami baru pulang sudah di tinggal." mencium kening Marta.

"ga lama ko aku janji jam delapan malam sudah sampai di rumah."

"baiklah aku tunggu"

"Mas istirahat dulu ya,"

"Oke baby"

Bagus sekali Marta, kamu memang pengertian, tahu betul aku ingin bertemu Ayana.

Ilham senyum menyeringai saat mengantarkan Marta sampai depan rumah, sampai mobil yang di kendarai Marta tak terlihat oleh pandangannya.

Lalu dia menaiki tangga menghampiri Ayana yg tengah berbaring di sofa yang menempel ke jendela.

"Tok, tok, tok" suara ketukan pintu kamarnya.

"Ada apa?"

"Tidak, bagaimana kabar calon anak ku." Ilham masuk mendekati Ayana yg sedang membaca artikel kehamilan.

"kau hanya ingin tau kabar anakmu, tanpa peduli kabar yang mengandungnya, bayinya akan sehat jika ibunya sehat." dengan senyum menyeringai seolah tidak suka dengan kehadiran Ilham

"Ayana, bukan gitu maksudnya, kau tau aku sibuk beberapa bulan ini"

"Iya, bukan kah saat kau datang, kau sama sekali tidak melihat ke arah ku, kau asik bercumbu di depan orang yang mengandung anakmu."

"tapi Marta istriku"

"kau tau sudah punya istri kenapa menghamili aku, memang aku sudah kontrak dengan mbak Marta untuk menjadi ibu surogasi, kesepakatannya aku mengandung bayi tabung, bukan dengan paksa kau mengambil kesucianku."

Ayana membuang muka menatap indahnya pemanjangan jauh di sana di balik jendela, tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipi mungilnya.

"kau kenapa tiba-tiba marah-marah" dengan nada tinggi.

"Aku hanya ingin kau mengerti kondisiku, mengandung itu tidak mudah bahkan aku mengandung dua bayi sekaligus."

"Maafkan aku Ayana, mulai hari ini aku akan lebih memperhatikan mu aku janji"

"Tidak perlu, harusnya disini aku yang tau diri, hidup cuma numpang ko."

"syuuuuuttttt," Ilham menaruh telunjuknya di bibir Ayana agar gadis itu berhenti berbicara.

"Kau sudah banyak bicara dari tadi, sekarang diam lah aku akan selalu ada di sisimu"

Ilham memeluk erat Ayana, tampak tidak ada penolakan dari gadis itu, dia sudah mulai sedikit tenang.

Lalu menciumnya lembut, pipi kanan kiri, kening, bibir, bahkan sampai ke lehernya Ayana, Ilham tidak bisa untuk tidak terbuai jika sudah bersentuhan kulit dengan Ayana.

tangannya kini mulai aktif meraih area-area favorit nya, hingga membuat desahan keluar dari bibir mungil gadis itu.

matahari sudah terbenam hari sudah mulai gelap, sebentar lagi istri sahnya akan pulang namun dia sedang berada di atas pacuan kegairahan,

"Oh baby, kau begitu hebat, aku mencintaimu baby"

"Come on baby aahhhh, aku sudah mencapai puncaknya, mendesah Lah." kata-kata Ilham membuat Ayana membara.

"aahhh,aahhh, massss" rintih Ayana.

"Ahhhhh," akhirnya Ilham mencapai puncak gairahnya bahkan dari awal, dia tidak pernah membuang benihnya di luar.

Ayana lunglai berjalan ke kamar mandi, tubuhnya terasa habis berperang dengan harimau, serasa bola dunia berada di bahu ya.

"Mas, aku mau berendam air hangat agar tubuhku segar, kamu kebawah aja, takut mbak Marta datang."

"Sini, biar aku antar ke kamar mandi," Ilham menggendongnya ke kamar mandi meletakkan dengan perlahan di sebuah bathtub besar, Ilham menyalakan keran air hangat dan sabun aroma terapi agar kekasihnya rileks.

"Aku ke bawah ya?, kamu hati-hati keluar masuk kamar mandi" lalu meninggalkan Ayana dengan sebuah kecupan.

Jam menunjukkan pukul delapan, Ilham masuk ke kamarnya namun belum juga menjumpai sang istri, dia membersihkan dahulu tubuhnya menghilangkan jejak wewangian dari tubuh Ayana.

Setelah selesai, Ilham keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk pendek di bagian pinggang nya dan mendapati istrinya sudah berada di kamarnya.

"Kamu sudah pulang? aku menunggumu sedari tadi."

"Waw, kamu terlihat sexi sekali mas"

"apa kau tidak merindukanku"

"Aku sangat merindukanmu, Marta berusaha menggoda Ilham.

Lalu ia membuka handuk yng melingkar di pinggang Ilham, dan membuka bajunya sendiri tanpa diminta oleh Ilham.

Mereka melakukan hubungan intim tanpa pemanasan dahulu.

"Baby ayo, baby come on, ahhh" Ilham mendesah dan begitu nafsunya dengan Marta padahal yang dia bayangkan adalah wajah kekasih gelapnya yaitu Ayana.

Tak kalah dengan Ilham, Marta pun lebih buas dia sudah terlatih dalam permainan ini bersama simpanannya.

Saat Ilham sudah sudah berada di puncaknya, ia melihat ke arah pintu yang sedikit terbuka, rupa-rupanya Marta lupa mengunci pintu.

Dia terus melanjutkan aktifitasnya sesekali menatap ke arah pintu itu, Ilham dan Ayana sama-sama mencapai puncaknya.

Marta lalu bangkit bersih-bersih, dan Ilham memakai bajunya , langsung mengarah ke pintu betapa terkejut saat dia melihat ada gadis yang dia cintai menangis berjalan mundur lalu berlari ke luar.

"Ayana, Ayana, tunggu."

Ilham berlari mengejar Ayana, memegang tangan gadis itu lalu memeluknya.

"Sejak kapan kau berada di depan pintu"

"Kamu gak perlu tau itu mas, yang pasti mulai sekarang kamu ga boleh lagi menyentuhku."

Suaranya berat, terasa sesak di dada,

"aku salah menaruh hati, aku jijik dengan tubuhku sendiri, aku jijik dengan anak ini" bulir-bulir bening terus bercucuran.

Ilham mendorongnya hampir Ayana terjatuh.

"Jangan pernah kau salahkan anak yang ada di kandunganmu" matanya terbelalak nada suaranya tinggi dia marah pada ucapan Ayana.

"Lalu siapa yang aku salahkan, ya aku yang salah, karna telah masuk ke dalam rumah ini, sampai hamil dan terlanjur mencintaimu, aku menyesal menerima kontrak ini."

"Aku dan Marta suami istri kita berhak melakukannya"

"ya, Memang betul," Ayana menyeka air matanya, "dan kamu gak berhak menyentuhku lagi, apa kau buta tidak melihat pintu yang terbuka, bahkan jika kau seorang tuan sekalipun tidak pantas melakukannya jika ada budakmu yang melihat."

Apa lagi yang melihatnya adalah orang yang menaruh perasaan padanya. Yang sudah di hamili nya.

"Aaaaaah," tiba-tiba tangisannya terhenti dia memegangi perutnya sambil membungkuk kesakitan dia merasakan keram yang dahsyat karna emosinya tidak terkontrol.

"Ayana, ada apa denganmu," Ilham panik seketika.

"lepas," Ayana menepisnya dengan cepat, " sudah ku peringatkan jangan pernah menyentuhku lagi."

lalu dia pergi ke kamarnya, menaiki anak tangga dengan keadaan sedikit membungkuk menahan sakit.

Dia berbaring di atas ranjang, membuang nafas panjang untuk menenangkan dirinya sendiri.

Sedangkan Ilham tidak berani mengikuti Ayana, sebab ada istrinya di rumah nanti akan menjadi rumit.

biarlah sekarang sudah malam, biar dia istirahat, besok aku akan bicara padanya.

malam sudah terlalu larut waktunya makhluk di muka bumi ini Istirahat bagaimana semestinya, Ilham dan Marta pun sudah terlelap di bawah selimut meski dengan hati yang tidak tenang memikirkan gadis itu.

di sisi lain Ayana masih tidak bisa tidur perutnya masih terasa sakit namun tidak seperti tadi.

"nak," air matanya menetes, ini pertama kali dia bicara dengan janin di kandungannya dengan mengusap-usap perutnya.

"Mama minta maaf, hari ini mama sudah membuat kalian lelah ya, mama egois tidak memikirkan kesehatan kalian, mama janji sayang mama ga akan lagi emosi"

"Pintar, anak baik," Ayana tersenyum ketika nyeri diperutnya menyusut hilang. Dan dia terlelap dengan sendirinya.

1
angel novitasari siregar
lanjut Thor ku cuantik/guanteng
Win wina
Setelah mengetahui peselingkuh Marta,Aku jdi mendung Ayana bersanding dgn suami Marta
Mila
Buruk
Mila
Bagus banget cerita nya seru dan bikin aku pengan selalu membaca novel ini setiaap hari nya 🥰
Mila
aku suka bangat sama novel ini 🥰🥰
Cevineine
Lanjut thorr👍
Auzora
semangat /Good/
ˢⁱᵐᵖ 2ᴅ
Nggak kecewa! 👌
Nenahh: makasih kaka
total 1 replies
Nenahh
makasih Kaka😍
Dira Alina
Wajib baca! Dijamin bikin galau tapi bahagia~ 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!