NovelToon NovelToon
Alchemist Code

Alchemist Code

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Game
Popularitas:646
Nilai: 5
Nama Author: Miruのだ

Ketika hidupnya terguncang oleh krisis keuangan dan beban tanggung jawab yang semakin menekan, Arya Saputra, seorang mahasiswa semester akhir, memutuskan memasuki dunia virtual Etheria Realms dengan satu tujuan: menghasilkan uang.

Namun, dunia Etheria Realms bukan sekadar game biasa. Di dalamnya, Arya menghadapi medan pertempuran yang mematikan, sekutu misterius, dan konflik yang mengancam kehidupan virtualnya—serta reputasi dunia nyata yang ia pertaruhkan. Menjadi seorang Alchemist, Arya menemukan cara baru bertarung dengan kombinasi berbagai potion, senjata dan sekutu, yang memberinya keunggulan taktis di medan laga.

Di tengah pencarian harta dan perjuangan bertahan hidup, Arya menemukan bahwa Main Quest dari game ini telah membawanya ke sisi lain dari game ini, mengubah tujuan serta motivasi Arya tuk bermain game.

Saksikan perjuangan Arya, tempat persahabatan, pengkhianatan, dan rahasia kuno yang perlahan terungkap dalam dunia virtual penuh tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miruのだ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Elysian

Ferran melemparkan tiga buah pisau yang telah diikat dengan potion, tubuh kepala desa tengah mengalami perubahan lagi. Mengingat dirinya tidak lagi bisa berdiri maupun berjalan, jadi dia hanya bisa mengandalkan serangan jarak jauh dan menengah untuk menyerang.

Daging ditangan kanan dan kirinya berkurang sedikit, kedua lengannya menjadi sedikit lebih kurus dari sebelumnya yang penuh gumpalan daging.

Ferran menyipitkan matanya dan bersiap dengan serangan dari Decay Husk, setelah kedua tangan Decay Husk mengecil seukuran lengan manusia normal. Kedua lengan monster itu secara tiba-tiba memanjang, dan bergerak dengan sangat fleksibel, bagaikan sebuah cambuk.

Bahkan Kira yang melihat hal itupun sedikit terkejut, sedang disisi lain Ferran berdecak kesal untuk pertama kalinya. Pemuda itu segera melompat menghindari lengan panjang Decay Husk, Ferran juga memutar rantainya dan menghantam lengan satunya yang mencoba menyerangnya di udara.

Ketika kaki Ferran telah kembali menapak tanah, pemuda itu segera melesat cepat kearah Decay Husk. Namun secara mengejutkan monster itu bereaksi lebih cepat dari sebelumnya, menarik kedua lengannya dengan sangat cepat, bahkan melebihi kecepatan gerak Ferran.

Ferran tiba didepan Decay Husk, tepat beberapa saat setelah monster itu menarik kembali lengannya. Di momen tersebut, Ferran yang telah bersiap sedari awal segera melompat mundur.

Bang!

Bertepatan dengan Decay Husk yang melecutkan kedua lengannya, bagaikan sebuah cambuk. Berniat menepuk Ferran dengan lengannya, seperti menepuk lalat, yang sedikit disayangkan gagal akibat reflek Ferran yang diatas rata-rata.

Ketika monster itu berniat menarik lengannya kembali, sebuah ledakan tiba-tiba terjadi. Tiga buah pisau yang sebelumnya terikat dengan potion, ternyata juga telah Ferran rencanakan untuk meledak tepat waktu.

Serangan itu berhasil memberikan kerusakan luar biasa pada monster tersebut, yang bahkan juga berhasil membuat Ferran sedikit terdorong mundur, akibat gelombang ledakan yang tercipta.

Ketika ketiga ledakan itu telah usai, dan saat asap masih mengepul tebal dari luka ledakan ditubuh monster itu. Kira tiba-tiba muncul di atas Decay Husk, dengan panah yang telah ditarik sekuat mungkin.

Dua panah dilepaskan, mengenai kedua lengan kurus Decay Husk, panah itu menancap sangat kuat ditanah. Mengunci pergerakan tangan kurus monster itu, yang walau hanya sementara namun cukup efektif.

Kira baru saja menapak tanah, namun dia tidak berniat ambil resiko dan segera bergerak mundur dengan cepat, sembari menembakkan panah lainnya yang menggangu pergerakan Decay Husk.

Ferran menyusul berikutnya, dengan ujung pedang dari senjatanya yang diputar sangat kencang. Pemuda itu mendekat dari samping, dan memotong kembali anggota tubuh dari Decay Husk.

Seolah merasa terancam dengan kehadiran Ferran disekitarnya, Decay Husk bereaksi dengan menumbuhkan duri daging lainnya pada tubuhnya. Ferran yang melihat hal itu segera menggapai rantai senjatanya, dan dengan paksa menghapus momentum dan menghantamkan senjatanya ketanah.

Membuat ujung pedangnya menancap ketanah, Ferran segera beralih ke ujung belati dari senjatanya. Memutarnya dan memakainya untuk menangkis serangan Decay Husk, yang kurang efektif akibat jarak keduanya yang terlalu dekat.

Ferran dengan cepat melemparkan tiga buah potion, Dan melompat mundur kebelakang tiga kali. Pemuda itu mencabut dua buah duri hitam, yang menempel pada tubuhnya dan segera mamakan Pill tuk memulihkan Hp.

Tiga buah ledakan kembali terjadi berturut-turut, Hp dari Decay Husk telah diambang batas akibat ledakan tersebut. Monster itu mengembang kembali, membuat tubuhnya menyerupai ikat buntal.

Ferran berdecak kesal, dia mengambil potion lagi dan segera mencampurnya secepat mungkin. Disisi lain, Yonlan yang baru saja mengobati rekan-rekannya yang terluka, juga menyadari akan situasi dari Decay Husk.

Tanpa ragu, pemimpin penjaga desa itu segera melemparkan tombaknya kearah Decay Husk yang menggelembung. Hal tersebut juga diikuti oleh para prajurit lain yang masih bisa berdiri.

Dua buah panah juga ikut menyerang dari arah Kira, menembus tubuh Decay Husk yang tengah menggelembung itu. Disaat-saat terakhir itu, sebuah potion kembali dilemparkan kearah Decay Husk, menyebabkan ledakan lainnya yang sukses membunuh monster itu.

Decay Husk berhenti bergerak, tubuhnya dengan lemas jatuh ketanah dalam kondisi masih menggelembung. Semua orang yang melihat hal itu menghela nafas lega, melihat ancaman utama mereka telah berhasil ditumbangkan.

Ferran mengerutkan dahinya dan berjalan mendekati mayat Decay Husk, baru setengah jalan Ferran dari mayat Decay Husk. Tubuh monster itu tiba-tiba kembali bergejolak, daging-daging di tubuhnya bergerak tak terkendali.

Melihat hal itu, Ferran berniat segera mundur menjauh, bahkan Kira dikejauhan pun secara reflek menembakkan dua anak panahnya pada mayat Decay Husk, yang tidak memberikan pengaruh apapun.

Semua orang di area itu panik bukan main melihat Decay Husk masih dapat menyerang, walaupun telah ditumbangkan. Yonlan segera memerintahkan semua pasukannya tuk berlindung, sedang Kira dan Ferran juga segera mundur menjauh.

Disaat-saat krusial itu, sebuah cahaya menyilaukan turun dari langit, menghantam mayat Decay Husk yang hampir meledak.

Cahaya itu bagaikan siraman air bertekanan tinggi, yang tidak hanya menekan Decay Husk. Tapi juga membakar mayat monster itu hingga akhirnya menjadi abu, dan tidak lagi membahayakan orang-orang disekitarnya.

Semua orang terkejut melihat hal tersebut, bahkan Yonlan sekalipun memandang fenomena barusan dengan tatapan tidak percaya. Kira jatuh berlutut bermandikan keringat dingin, ini adalah momen pertama kalinya Kira benar-benar merasa nyawanya terancam didalam game.

Mengingat dia sebelumnya belum pernah merasakan hal serupa, walaupun pernah memainkan game ini dua kali. Disaat yang sama, Ferran juga berlutut dan memegangi kepalanya, mencoba mengatur nafasnya agar lebih tenang.

Akhirnya semua orang berkumpul setelah momen menegangkan barusan, Yonlan mengumpulkan semua pasukannya yang tersisa. Di Etheria Realms, NPC sangat berbeda dengan pemain dan monster.

Jika mengingat pemain dan monster akan berubah menjadi partikel cahaya, saat mereka mati. Maka hal serupa tidak berlaku bagi NPC, karena jika mereka mati maka mayat NPC akan tetap utuh dan tentu akan tetap perlu dikuburkan.

Dalam pertarungan ini, dari 12 orang yang Yonlan bawa, empat diantaranya gagal terselamatkan. Ada tiga orang yang terluka serius, namun berkat Pill dari Ferran, mereka berhasil terselamatkan.

Dan dua orang lainnya juga mengalami luka ringan, Yonlan juga sempat terkena serangan, namun itu hanyalah luka ringan bagi dirinya.

Rencananya mereka yang masih dapat berjalan akan membawa jasad teman mereka kembali, untuk dimakamkan. Sedangkan mereka yang terluka parah, dan masih kesulitan bergerak akan dibantu bergerak hingga mencapai desa kembali.

Yonlan menghela nafas pelan, dia ingin merasa sedih, namun melihat jumlah korban yang berhasil ditekan ke titik paling minimum. Terutama setelah menghadapi kejadian barusan saja, sudah cukup untuk membuat Yonlan sedikit bersyukur.

"Anu... Permisi... Terimakasih telah menyelamatkanku sebelumnya!..." Gadis yang seharusnya menjadi korban persembahan, menghampiri Kira dan Ferran saat kondisi telah lebih kondusif.

"Tidak masalah... Lagipula, seharusnya kau berterima kasih pada adikmu yang perhatian, jika dia tidak memberi kami misi ini, kami juga tidak mungkin bisa menyelamatkan dirimu!..." Balas Kira sembari menoleh kesana-kemari, mencari keberadaan Iris.

"Eh... Dimana adikmu?"

"... Um... Adik? Anu... Siapa yang kalian bicarakan, aku adalah anak tunggal!" Gadis itu mengerutkan keningnya heran, ketika Kira membahas mengenai orang yang mengaku sebagai adiknya.

"Eh...?"

"... Hah?"

Kira dan Ferran sontak terkejut mendengar hal itu keluar dari mulut gadis didepan mereka, mereka lalu menoleh ke sekitar dan benar-benar gagal mendapati keberadaan Iris.

[Quest Selesai!

Secret Quest: Konspirasi dibalik Dewa Gunung

Kalian berhasil mengungkap bahwa upacara menyembah Dewa Gunung, hanyalah sebuah kedok belaka. Dibalik semua itu, ada bayang-bayang yang ternyata mencoba mengendalikan Desa Ashe, memakai kepala desa sebagai perantara.]

[Menghadiahkan!

Tittle [Gaia's Blessings] didapatkan!

Status [Willpower] didapatkan!

Skill [Elysian's Visions] didapatkan!]

"Tu-tu-tunggu sebentar!... Nona apa kau tidak sadar sedari tadi dibopong oleh seseorang?! Tingginya sekitar... Dan dia seharusnya..." Kira dengan gugup menjelaskan ciri-ciri dari Iris pada Gadis dihadapannya, namun hal itu malah menambah kebingungan dari gadis itu.

"A-apa yang nona maksud?... Sejak aku sadar, aku sudah sendirian sejak tadi, kalau tidak salah... Sejak kalian mulai bertarung, aku tersadar didekat pintu masuk gua, dan aku yakin tidak bersama siapapun saat itu!..."

Rasa takut dan khawatir semakin terlihat diwajah Kira, Gadis itu segera menghadap Yonlan dan pasukannya, "Ka-kapten Yonlan, bukankah kalian seharusnya melihat gadis yang kusebutkan tadi?!"

Yonlan dan rekan-rekan penjaga desanya mengerutkan dahi heran, "Em... Nona, maaf tapi sejak awal kami hanya melihat kalian bertiga yang keluar dari dalam Gua itu! Kami sama sekali tidak melihat orang lain, apalagi orang dengan ciri-ciri yang kau sebutkan!..."

Pernyataan dari Yonlan segera disetujui oleh teman-temannya, mereka bahkan heran karena Kira bersikeras bahwa dia datang bersama satu orang lain, tuk menyelamatkan gadis persembahan.

"Ka-kakak-... Aduh..." Belum sempat Kira menyelesaikan kata-katanya, Ferran telah menjitak kepala gadis itu, sedikit mengejutkan beberapa orang disana.

"Ta-tapi kak-..." Jitakan kedua melayang, membuat Kira benar-benar diam dan memegangi keningnya yang memerah.

"Bukankah sudah kubilang untuk tenang dulu?! Aku punya penjelasan logis, jadi tenangkan dirimu terlebih dahulu!..." Jawaban dari Ferran berhasil membuat Kira diam, hal yang sama juga terjadi pada orang-orang disekitarnya, karena mereka juga penasaran dengan jawaban dari Ferran.

"Iris kemungkinan besar adalah 'Elysian'..." Ferran menyilangkan tangannya, jawaban singkatnya itu seolah berhasil menjawab banyak pertanyaan yang terlintas dalam benak orang-orang disekitarnya.

Elysian, atau bisa dikatakan sebutan bagi ras Malaikat di dunia Etheria Realms, mereka dikenal sebagai pelayan para dewa, dan pengikut paling patuh para dewa.

"Aku pernah membaca sebuah kasus, dimana seorang pernah bertemu dengan Elysian yang menyamar menjadi manusia, untuk memberinya sebuah misi..." Ferran membuka matanya, dan mengangkat telunjuknya dan menunjuk keatas.

"Elysian adalah makhluk yang sangat kuat, monster lemah akan mencoba menjauhi mereka. Itulah sebabnya dalam perjalanan kita kemari, tidak ada satupun monster yang menghadang." Ferran mengangkat satu jarinya lagi.

"Lalu... Elysian juga adalah salah satu ras tertinggi di dunia ini, membuat mereka bisa dengan mudah melihat Fame yang kita miliki!..." Ferran mengangkat jarinya sekali lagi.

"Elysian memiliki basis sihir cahaya, dan kita juga telah melihat tiga sihir cahaya yang membantu sepanjang misi ini! Sampai sini kau mengerti bukan?..." Ferran menurunkan tangannya, dan menutup penjelasannya, menjawab semua pertanyaan dibenak orang-orang disekitarnya, terutama adiknya Kira.

1
Dennis Rodriguez
Merasuki jiwa
Marta Quispe
Penuh emosi!
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!