NovelToon NovelToon
ISTRIKU DUA TAPI AKU MASIH PERJAKA

ISTRIKU DUA TAPI AKU MASIH PERJAKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mega Biru

Orang bilang punya istri dua itu enak, tapi tidak untuk Kelana Alsaki Bragha.
Istrinya ada dua tapi dia tetap perjaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mega Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

“Bang, kita mau ke mana?”

Bening bingung melihat Kelana yang tak pernah mau menjawab pertanyaannya. Namun gadis muda itu sudah dibawa ke salon untuk menyempurnakan penampilannya dari ujung kaki ke ujung kepala, hingga Bening tampak semakin cantik dengan dres anggun berwarna putih, ditujuan make up tipis yang tampak natural.

“Kita mau ke mana, Bang?” Untuk ke sekian kalinya Bening bertanya pada Kelana yang sedang mengemudi dengan tatapan kosong.

“Abang!” Bening mengguncang lengan Kelana.

“Saya mau bawa kamu ke suatu tempat. Dan itu rahasia karena saya mau kasih kejutan untuk kamu.” Akhirnya Kelana menjawab.

“Kejutan apa, Bang? Ulang tahunku yang ke 16 masih 7 bulan lagi. Aku nggak lagi ulang tahun.”

“Kejutan itu nggak harus di waktu ulang tahun. Pokonya kamu tunggu saja, sebentar lagi kita sampai.”

“Oke.” Bening menurut dengan menyandarkan punggung pada kursi mobil, setelah dilanda penasaran.

Hening.

Bening memperhatikan wajah Kelana dari samping, namun tanpa sadar bibirnya itu tersenyum karena baru sadar ternyata Kelana memiliki wajah yang lumayan tampan di matanya.

‘Ternyata suami aku memang ganteng, baik, udah dewasa, punya pekerjaan tetap, hormat sama ibunya, tanggung jawab, dan berkarisma,’ batin Bening.

“Kamu kenapa senyum-senyum?” Kelana melihat senyuman Bening dari kaca spion tengah.

Dengan gesit Bening memalingkan wajahnya ke arah jendela. “Siapa yang senyum?” Lanjut melepas senyuman diam-diam.

“Kamu.”

Kelana melihat senyuman Bening di pantulan kaca. Senyum yang tampak jelas, cantik, seperti orang yang sedang jatuh cinta.

“Enggak.” Bening menetralkan wajahnya.

“Kalau mau senyum, senyum saja. Kenapa harus ditahan? Tapi kenapa kamu senyum nggak ajak-ajak? Saya ingin senyum juga agar nggak stres lagi.”

Bening menoleh pada Kelana. “Kalau mau senyum, ya tinggal senyum aja, Bang. Kenapa harus diajakin?”

“Karena saya sudah nggak bisa senyum semenjak banyak masalah.”

“Masalah itu buat diselesaikan, Bang. Bukan buat dipikirkan. Sekarang, coba Abang senyum buat aku.” Bening mendekatkan wajahnya untuk memandang wajah Kelana dari dekat.

“Nggak bisa, Bening.” Kelana tetap fokus mengemudi, berusaha mengangkat bibir untuk tersenyum, namun masalah dipikirannya tak bisa membuatnya tersenyum.

“Gini loh, Bang.” Bening menarik pipi Kelana hingga giginya nampak, namun langsung menarik lengannya karena merasakan debaran aneh.

‘Duh, kok jantung aku deg-degan kenceng lagi? Kayaknya beneran aku punya penyakit jantung,' batin Bening, sambil was-was memegang dada.

“Kamu kenapa?” Akhirnya Kelana menoleh.

“Jantung aku deg-degan, Bang. Tapi kali ini nggak sakit.”

“Nggak sakit gimana? Kamu sakit?” Kelana tampak khawatir.

“Aku nggak sakit kok, Bang. Cuma kata ibu, kalau dada aku sakit waktu lihat laki-laki pelukan sama perempuan lain, itu artinya aku lagi cemburu. Terus kata ibu, cemburu itu artinya cinta?”

“Benar apa kata ibu kamu. Memangnya kamu sedang cemburu sama siapa? Kamu sudah mulai jatuh cinta? Sama siapa? Jangan bilang sama teman sekolah kamu yang ngaku-ngaku gebetan kamu?”

Bening menggeleng. “Enggak kok, Bang. Aku sama Sabit murni temenan. Aku juga nggak pernah deg-degan kalau ngeliat dia dekat sama siswi lain.”

“Lalu kamu jatuh cinta sama siapa?”

“Abang jangan kepo.” Bening membuang muka malu-malu.

“Ya udah kalau kamu nggak mau cerita. Kita sudah sampai.” Kelana menghentikan mobilnya di tempat parkir yang sangat ramai.

Bening celingak-celinguk memindai suasana sekitar, bola matanya pun melebar saat melihat area kerumunan dari kejauhan. Namun jantungnya mendadak kembali berdebar saat melihat atribut syuting yang pernah ia cari tau di internet, sekaligus menganga saat melihat artis terkenal yang sedang akting di depan kamera.

“Abang, Abang ....” Bening menepuk-nepuk paha Kelana. “Itu Angga Yunanda sama Natasha Wilona kan, Bang?” Jantungnya semakin berdetak tak terkontrol.

“Benar, ayo keluar.”

Bening mengikuti Kelana yang keluar dari mobil dalam tubuh gemetaran. Gadis muda itu tak bisa mengendalikan rasa takjubnya saat pertama kali melihat wajah artis secara langsung.

“Bang.” Bening memegang lengan Kelana dengan tangan gemetaran. “Aku nggak lagi mimpi kan, Bang? Untuk apa Abang bawa aku ke sini? Kita mau foto sama artis?” tanyanya antusias.

“Bukan, tujuan kita datang ke sini untuk bertemu sutradara."

"Sutradara?" Bening terkejut.

"Benar, sutradara di sini itu om-nya selingkuhannya Dara, saya sudah minta tolong Adipati untuk bujuk om-nya agar mau seleksi kamu.”

“S - s-seksi?” Bening sampai typo karena semakin gugup.

“Seleksi, Bening. Katanya di film terbarunya ini mereka lagi butuh peran pembantu antagonis. Kita coba dulu menawarkan kamu, ya? Siapa tau rejeki kamu dari sini.”

“J-jadi aku bisa casting langsung di depan sutradara, Bang?” Bening semakin terkejut.

“Saya akan penuhi janji saya untuk menjadikan kamu artis. Meskipun saya nggak bisa bantu kamu untuk debut di Korea, tapi seenggaknya saya bisa bantu kamu dari titik ini. Kalau pun kamu ditolak di sini, saya janji akan usahakan cari cara lain lagi.”

“Makasih banyak, Bang.” Bening memeluk Kelana dengan rasa terharunya. “Pokoknya aku akan tunjukan semua skill aku biar diterima.” Bening tampak bersemangat.

Kelana balas memeluk Bening. “Intinya usaha saja dulu, diterima atau enggaknya biar jadi urusan belakangan. Tapi ada satu hal yang ingin saya sampaikan.”

“Abang mau bilang apa?” Bening melepaskan dekapan, memandang lamat, deg-degan lagi, wajah tampan suaminya itu pun sukses membuat Bening ingin tersenyum.

“Saya mau mengucapkan banyak terima kasih karena kamu mau menjadi istri saya untuk membantu balas dendam pada Dara walaupun balas dendam itu nggak mempan."

"Nggak perlu berterima kasih, Bang."

"Saya tetap harus berterima kasih, tapi permainan itu sepertinya akan selesai karena Dara kukuh mau bertahan meskipun saya abaikan. Sekarang, saya sudah nggak bisa memanfaatkan kamu lagi, kamu berhak dengan pilihan hidupmu ke depannya.”

“Maksud Abang?” Bening mengernyit.

"Kamu boleh pergi dari saya."

Bening terkejut. "Pergi?"

“Kamu bisa melanjutkan sekolah, melanjutkan masa muda, dan melanjutkan cita-cita kamu tanpa harus jadi istri saya lagi. Tapi saya janji akan tetap biayai kamu sampai sukses.”

“Jadi Abang mau melepaskan aku?”

Tanpa sadar Bening berkaca-kaca. Ada rasa tak ingin kehilangan di hatinya, ia pun tak mengerti dengan dirinya sendiri. Ada rasa sedih yang tiba-tiba menghampiri.

“Bukan melepaskan, tapi memberi pilihan."

"Itu sama aja, Bang." Bening menahan tangis yang ingin keluar.

"Saya sadar, saya memang egois karena memaksa kamu masuk ke dalam cerita hidup saya. Dan saya sadar, jika permainannya sudah selesai, kamu boleh pilih lanjut atau berhenti.”

Bening reflek memeluk Kelana lagi. “Aku nggak mau berhenti masuk ke dalam cerita hidup Abang. Aku mau jadi istri Abang selamanya.”

1
NT.Fa
Cerita yang sangat menarik, cerita ini bikin penasaran, baca awal jd ketagihan Goodluck
NT.Fa
aku baru tau loh...
NT.Fa
iya nih gimana sih si Kelan. td katanya Terima sekarang gk gitu. /Facepalm//Facepalm/
NT.Fa
wah ini toh yang jadi masalah nya ?
NT.Fa
wih MasyaAllah ni calon suami idaman.
NT.Fa
hahaha bener ni otak mu 🤭
NT.Fa
wih jarang bgt ya jaman sekarang ni😭
Mưa buồn
Sampai begadang buat baca ini, terbayang-bayang sampe pagi.😍
Nami/Namiko
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Tani
Thor, jangan bikin kami tidak bisa tidur karena ingin tahu kelanjutannya 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!