NovelToon NovelToon
Baik,Aku Menyerah

Baik,Aku Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Penyesalan Suami
Popularitas:238.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: hantari

Ketika sabar menjadi sadar, peduli menjadi diam maka kamu bebas sekarang.

Ketika Ia kecelakaan hampir merenggut nyawa dan kritis beberapa waktu,suaminya justru tidak peduli dan merawat wanita lain yang hanya demam biasa di rumah sakit yang sama.

Pada akhirnya Liliana menyerah karena tak pernah di anggap dan tak pernah mendapatkan respon balik, sekalipun nyawanya hampir melayang jadi Ia mengajukan perceraian mereka.

Namun Ketika Ia sudah memutuskan menyerah dan bercerai, suaminya tiba-tiba berubah dan ingin mempertahankan pernikahan mereka.

Akankah Liliana berubah pikiran untuk bertahan?
Atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata

"...Kau baru saja berbicara dengan siapa?"

"Jika aku tidak salah dengar kau mengatakan teror?"

Bara tak menunjukkan reaksi terkejut atau apapun,sebaliknya Ia terlihat biasa saja."Tidak ada kau hanya salah dengar"

"Ooh"

Hanya itu jawaban Lily kemudian Ia berbalik masuk kembali ke dalam kamar namun sebelum itu Ia tidak lupa memberikan jaket rajut milik Bara."Mungkin kau ingin lebih lama di sini", ucapnya kemudian berbalik menutup pintu yang langsung berhubungan dengan balkon.

Bara terdiam di tempatnya hanya melihat jaket rajut di tangannya kemudian menghembuskan nafas halus dan membuka pintu masuk ke kamar,namun Ia heran dengan Lily yang sudah membawa bantal dan sudah di ambang pintu kamar.

"Kau mau kemana?"

"Aku ingin tidur di ruang tamu",jawab Lily tanpa menghentikan langkahnya.

"Jika kau berani melangkah selangkah saja keluar dari kamar ini kau tidak akan pernah bisa keluar dari Villa ini"

Mendengar itu berhasil membuat Lily berhenti,Ia membeku di tempatnya mendengar ancaman yang terdengar begitu serius itu terlebih Ia jelas tau Bara bukanlah orang yang suka bercanda atau hanya sekedar menakuti saja.

"Tidak aku tidak mau selamanya tinggal di sini"

Bara tanpa menunggu Lily berpaling membaringkan tubuhnya di atas kasur,Ia tau ancamnya ampuh dalam hati Ia menghitung mundur dari sepuluh hingga ke angka satu.

tepat pada angka ke satu Lily berbalik dan berjalan menuju sofa,tapi sebelum Ia sampai menyentuh sofa ucapan Bara kembali menghentikan niatnya.

"Letak villa ini berada di area perbukitan cuaca dingin di sini sangat ekstrim terlebih malam hari dengan cuaca hujan seperti sekarang,di kamar ini juga tidak ada penghangat ruangan"

Lily memeluk tubuhnya sendiri memang benar cuaca di sana begitu dingin sekarang,Ia menatap sofa yang kosong jika Ia tidur di sana hanya berlapiskan pakaiannya dan hanya beralaskan sofa di cuaca dingin itu pastilah Ia akan demam bahkan mungkin akan mati kedinginan, kemudian Ia menoleh ke arah kasur yang besar empuk tempat yang beberapa saat lalu Ia tiduri memang sangat nyaman dan hangat terlebih selimutnya yang sangat tebal,Ia kemudian menatap ke arah Bara yang sudah memejamkan matanya dengan posisi tidur terlentang.

Hufft...

Ia akhirnya menyerah dan berjalan menuju kasur,Ia beberapa saat berfikir sejenak sebelum akhirnya Ia naik ke atas tempat tidur dan langsung masuk ke dalam selimut besar nan hangat itu,"Nyama dan hangat sekali", gumamnya.

Tepat pada saat itu Bara mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping ke arah Lily, Lily merasakan gugup seketika karna posisi mereka sekarang begitu dekat,Ia kemudian berbalik mengubah posisi tidurnya membelakangi Bara, namun Bara seperti orang mengigau yang sudah memejamkan matanya namun masih berbicara.

"Tidak sopan membelakangi seseorang di samping mu"

Lily memejamkan matanya kuat kemudian setelah beberapa saat Ia akhirnya berputar hingga menyamping seperti Bara, matanya terbuka melihat wajah Bara secara langsung dengan posisi yang begitu dekat.

"..."

Suasana begitu hening dengan lampu yang redup,mata Lily fokus memperhatikan setiap garis wajah pria di depan matanya itu, sebelum memejamkan mata Ia terus memperhatikannya,tak pernah hilang rasa kagumnya pada ketampanan dan kesempurnaan yang di miliki pria itu meskipun Ia begitu membencinya.

Malam itu hanya terdengar suara rintikan hujan yang terdengar kecil,dengan jarum jam yang terus berputar dan nafas halus yang terdengar,waktu terasa berhenti di sana dengan pasangan suami istri yang sudah setahun menikah namun untuk pertama kalinya tidur di ranjang yang sama.

Setelah puas memandangi wajah sang suami, Lily akhirnya mengantuk kemudian berangsur-angsur memejamkan matanya masuk ke alam mimpi.

Tepat pada saat Lily sudah sepenuhnya tertidur mata tajam bak elang milik Bara terbuka, pemandangan wajah istrinya yang langsung menyambut matanya.

Sama seperti yang Lily lakukan beberapa saat lalu,Ia juga hanya diam memperhatikan wajah cantik lembut itu dengan dalam.

Namun tidak seperti Lily Bara justru sama sekali tidak mengantuk,Ia terus memandangi wajah cantik sang istri seolah candu baginya.

***

"Teror?,teror apa?"

"Dari mana Bara tau tentang teror itu?apa selama ini sebenarnya dia sudah memata-matai ku?"

"Tidak-tidak mungkin,Bara tidak akan tau hal itu"

"Tapi kenapa tadi dia mengatakan itu?,apa jangan-jangan dia memang sudah tau semuanya sejak awal dan hanya berpura-pura di samping ku untuk menahan ku agar aku tidak bertindak dan membuat wanita itu mati?,apa dia sengaja dekat dengan ku untuk melindungi wanita ja**Ng itu?!"

Laura seperti seorang yang depresi terus mondar-mandir menggigit kukunya dan terus mengoceh.

"Aaaaakh!"

prankhh!!Brak!!

Semua yang ada di meja terhambur kan ke lantai, botol-botol minuman mahal yang tadinya di atas meja terpecah dengan seluruh isinya yang tumpah.

Namun Laura sama sekali tidak peduli akan hal itu, Ia hanya khawatir akan sesuatu yaitu Bara yang akan tau semuanya yang telah Ia lakukan selama ini"

Kemudian dalam ketakutannya Ia akhirnya menghubungi seseorang dan menyuruhnya datang ke apartemennya, tepatnya apartemen yang di berikan Bara untuknya.

"Datang sekarang juga ke apartemen ku"

Beberapa saat kemudian seorang pria datang dengan gaya yang sama sekali tidak mencerminkan pria baik-baik.

"Halo sayang,ada apa kenapa kau memanggilku tengah malam begini? ingin bersenang-senang dengan ku?"

Dia adalah Dodi kekasih gelap Laura,Ia juga adalah rekannya.

"Diam lah,apa kau tidak tau kalau Bara pria itu sudah tau semua rencana kita"

Dodi tampak terkejut hingga kesadarannya yang tadinya tidak baik karna minum alkohol sedikit sadar."Bagaimana bisa?,apa yang dia katakan?"

Sambil melipat tangan di depan dada dan menggigit kukunya Laura mulai bercerita.

"Tadi dia mengatakan tentang teror?,aku yakin dia sudah tau rencana kita,dia mungkin sudah tau sejak lama tapi diam saja"

"A...apa dia juga sudah tau tentang kecelakaan istrinya itu?"

"Aku tidak tau,tapi entah kenapa aku merasa kalau dia sudah tau semuanya termasuk kecelakaan itu"

"Bagaimana bisa dia tau?!!!"

Dodi tiba-tiba berteriak di depan wajah Laura dengan penuh amarah sehingga membuat Laura ketakutan,"Jangan salahkan aku!aku juga tidak tau apa-apa tiba-tiba saja dia sudah mengatakan itu tadi"

"Jika sampai dia tau dan menangkap ku maka aku tidak akan melepaskan mu seumur hidup!"

Setelah memberikan ancaman itu Laura di tinggalkan begitu saja.

Tangannya terkepal kuat hingga bayangan masa lalu teringat kembali,dimana ketika Ia masih berada dalam masa kejayaan nya bersama kedua orangtuanya, tiba-tiba ayahnya yang pada saat itu bekerja di dunia politik di tangkap polisi karna dugaan korupsi dana negara yang tidak sedikit hingga di penjara dalam waktu 15 tahun dengan asetnya semua di sita hasil pembelian dana korupsi itu,karna hal itu juga sang ibu yang tidak bisa menahan sedih dan malu bunuh diri meninggalkan dirinya yang pada saat itu berusia 12 tahun, beberapa tahun kemudian kabar kematian ayahnya di penjara membuatnya hancur dan terpuruk.

Hingga Ia bersumpah akan membuat orang yang menyebabkan keluarganya hancur menerima akibatnya tidak peduli jika memang benar ayahnya melakukan korupsi.

Tapi Ia hanya mengandalkan dirinya melawan orang yang sangat berkuasa di negara itu,jadi Ia ingin perlahan masuk ke keluarga itu untuk menghancurkan mereka seperti keluarganya yang hancur,namun sebelum rencananya itu berhasil sepertinya Ia sudah gagal sekarang.

Bersambung...

1
Tati Ibrahim
jgn cepat ksih ksmpatan untuk bara,
krna pnghinaan dan kekecewaan terlalu lama diperbuatnya,apalagi ditmbh tuduhan drimertua,kuatkn hatimu LILy,jgn cepat tergoda.
Haikal syahputra haykal
bongkar lah thor kedok si bara biar orang tua ny tau siapa yg berkhianat
iin marlina
tak ada alasan lagi untuk bersama
menjauh lah ly
han han
seandainya kamu tau mama rosa...anakmu yg lucknut pasti kamu akan lebih kecewa melebihi apapun menantu dan istri yg baik d sia siain kalian akan merasakan penyesalan yg tiada akhir
Adelia Rahma
udah Liana buat apa kamu bertahan jika kehadiranmu saja gak pernah terlihat oleh Bara
Dian Sary
kapan taunya rosa kl anak nya yg bersalah... kok gk pernah up kk... sekali up cuma 1 itu pun jarang... lanjut kk
Surinten wardana
Kesian Lily emang tuh mak lampir Laura kudu di basmi
Uthie
rajin up donggg 💪😆
Ayu Ning Ora Caantiikk
ku kira rosa tau penghianatan bara ee ternyata mlh meniduh lili
Erni Nofiyanti
ceritanya bagus,tp jarang up
abimasta
tinggalkan saja keluarga itu lily
Teh Euis Tea
mmh rosa main tuduh aj
Amalia Siswati
bukan kejaksaan tapi pengadilan
Ryan Jacob
semangat Thor
han han
waduh lg asik malah d gantung yah...jgn lama ya thor upnya lg seru inih...
Naping Usnah
bagus ceritanya
Ade Farida
bagus
Lina aja
di tunggu up nya thor
Erna Tri Widiyati
bikin mewek and penasaran ..up up thor/Drool/
Rina Istikowati
Akhirnya Bara jtuh ci trong tuh sama si Lily
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!