di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
"Ck". Riko berdecak kesal pada Daniel yang masih tak menyadari siapa lelaki yang ada di foto itu
"Daniel, tidak kah kamu mengenalinya,.. Jelas-jelas pria itu adalah manager Yunira sendiri, dia Niko!"
Daniel tercengang saat mendengar nama yang di sebutkan oleh Riko, ia baru ingat kalau pria yang ada di foto itu sedang bersama Yunira, dia adalah Manager Yunira sendiri, Niko Erlangga
Tanpa sepatah kata pun, raut wajah Daniel seketika berubah menjadi merah padam, tangannya mengepal kuat meremas selembar foto itu hingga tak terbentuk lagi
Flash back off
Alea tak bicara sepatah kata pun, ia tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya saat mendengar cerita dari Daniel yang mengatakan sebuah fakta lain tentang kakak nya yang ia percaya selama ini
selama tujuh bulan lamanya Yunira meninggalkan kediaman keluarga Sanjaya dengan membiarkan Alea yang terjebak di rumah itu untuk menggantikannya
selama itu pula Alea tetap menaruh harapan dan kepercayaan padanya, akibat Alea yang terlalu menganggap bahwa Yunira begitu baik, hingga ia tak sadar kalau yunira telah membohonginya
"Aku ingin menemuinya!" gumam lirih Alea dengan ekspresi datar
Daniel menatap lekat wajah Alea yang kini terlihat tanpa ekspresi
"Aku ingin bertanya langsung padanya, aku ingin dia memberikan penjelasan langsung tentang hal ini, jika memang dia berbohong, lantas mengapa ia menyeret ku dalam masalahnya?!". Kata Alea sambil dengan mata yang mulai berkaca-kaca
"Kita akan cari Yunira sama-sama!" kata Daniel
Alea menatap lekat pada sepasang mata seorang lelaki yang berada dalam pelukannya saat ini, rasa bahagia dan takut mulai mencabar dalam hatinya
POV Alea
Saat aku mengetahui sebuah kebenaran yang tidak pernah ku duga sebelum nya, saat ini aku tak tau apakah aku harus bersorak gembira karna atau menangis
Aku bahagia ketika mas Daniel mengatakan dia mencintai ku, tapi aku takut jika nanti kami tak pernah bisa bersama
"Jangan terlalu dipikirkan, kita akan cari dia bersama-sama" kata mas Daniel
"Bukan itu yang ku pikirkan!"
Ku lihat mas Daniel mengernyitkan dahi nya saat menatapku "kenapa, memangnya apa yang kamu pikirkan?" tanya nya
Aku mengubah sedikit posisiku saat ini hingga pelukan mas Daniel sedikit longgar, aku menatapnya dan kemudian menghembuskan nafas kasar "Mas, jika nanti seandainya kak Nira terbukti bersalah dan telah membohonginya kita semua, lantas bagai mana dengan hubungan kita saat ini?"
Mas Daniel terlihat diam berfikir, aku berusaha menebak isi kepalanya dari raut wajahnya, tapi entah mengapa aku merasa lelaki yang satu ini begitu sulit di tebak dan di mengerti
...............
Malam hari pun tiba, aku masih betah berada dikamar bersama mas Daniel, yang ku pikir sebelumnya mas Daniel berada di kota S memang untuk sebuah pekerjaan, tapi kemudian setelah semua fakta terbongkar, akhirnya ia pun mengakui kalau ia datang ke kota S memang sengaja mengikuti ku, tapi aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karna aku pikir hal sekecil itu tak perlu di permasalahkan lagi
Aku duduk di tepi ranjang dengan menatap mas Daniel yang juga duduk di samping ku sambil fokus memainkan ponselnya "Mas, bolehkah aku bertanya sesuatu?" ucap ku ragu
"Katakan sayang, aku akan menjawabnya jika aku itu bisa!" kata mas Daniel sambil merangkul pundak ku dan melepaskan ponsel yang ada di tangan nya
Aku menatap lekat wajah mas Daniel, aku berusaha meyakinkan diriku untuk memberanikan diri mengatakan apa yang sejak tadi mengganjal di pikiran ku "Ma'af jika sebelumnya aku terlalu lancang, bukan aku bermaksud menentang takdir, tapi aku hanya ingin suatu kejelasan dari hubungan kita saat ini" kata ku tanpa ragu
Ku lihat ekspresi mas Daniel, dia terlihat sedang menghela nafas "Huft... Aku tau apa maksud mu, aku berjanji akan membuat semuanya sejelas mungkin, hanya dengan menemukan Yunira, kita akan menentukan nasib masa depan kita bersama"
"Tapi mas,... bagai mana jika kak Nira nantinya tau tentang kita, aku tidak memiliki cukup keberanian untuk menghadapinya"
"Untuk masalah itu, sebaiknya kita pikirkan lagi nanti, yang terpenting adalah, menjaga rahasia tentang hubungan kita, jangan sampai ada orang lain yang tau, biarkan semuanya berjalan seperti biasa, sampai nanti kita menemukan Yunira" kata mas Daniel
"Ku pikir akan lebih baik jika saat ini kita akan membuat rencana terlebih dahulu, sebelum menghadapi nya" sambungnya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dua hari telah berlalu...
Alea masih berada di kota S, sedangkan Daniel telah kembali karena ada urusan penting yang sangat mendesak di perusahaan, sehingga ia terpaksa kembali dan membiarkan Alea seorang diri melakukan misinya
Pagi ini setelah keberangkatan Mas Daniel kembali ke negara asal, aku pun memutuskan untuk mulai mencari tau dimana tempat persembunyian kak Nira
Kring, kring, kring... Aku di kagetkan oleh suara ponsel ku yang berbunyi, dan ternyata itu telpon dari Rima
"Hallo rim, ada apa?" tanya ku saat panggilan sudah terhubung
"Lea, sekarang kamu di mana, apa sudah ada titik terang nya?"
"Belum Rim, pagi ini aku akan kembali melanjutkan pencarian ku, lagi pula mas Daniel juga baru kembali tadi pagi-pagi sekali, kamu tau sendiri kan kalau aku tidak bisa melakukan apapun selama dia ada"
"Aku mengerti, tapi aku punya saran kali ini, ku pikir itu akan lebih manjur untuk menemukan tempat persembunyian kakak mu"
"Katakan Rima!"
"................."
"Oke, kalau begitu aku akan coba melakukannya, semoga cara kali ini berhasil"
""Okay, then you have to be enthusiastic, okay!" (oke, kalau begitu kamu yang semangat ya!)
"Thank ya Rima... You are truly my best friend" (makasih ya Rima... Kamu adalah sahabatku yang paling baik)
"Kalau gitu ku Tutup telpon nya dulu ya!"
"Iya rim, bye bye...!!"
Tut, Tut, Tut.... panggilan pun berakhir, kali ini aku akan memulai misiku sesuai dengan apa yang di instruksi dari Rima barusan,
Aku memulai misiku dengan mendatangi sebuah supermarket terdekat, aku mulai mengambil sebuah troli dan mendorong nya menuju beberapa bahan keperluan hidup, setelah beberapa saat aku merasa cukup dengan beberapa barang yang ku ambil, akupun membawanya menuju kasir untuk membayar
Saat aku sedang mengantri, tiba-tiba seorang ibu-ibu terlihat tersenyum padaku dan ia menghampiri ku
"Noya Nira, tumben sekali seminggu ini kita udah dua kali ketemu di sini, perasaan baru kemarin nona abis belanja peralatan kebutuhan si kecil, apa masih ada yang kurang?"
'DEG' aku terkejut saat mendengar ibu itu mengatakan kalau belum lama ini kak Nira datang ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan anaknya
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea