Malam hari dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang dokter, Lin Feng mengalami kecelakaan saat mobilnya menabrak sebuah truk. Mengalami luka parah, nyawa Lin Feng tidak terselamatkan. Dia mati dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mengira dirinya akan di kirim ke tempat penghitungan kebaikan dan keburukan selama hidupnya, Lin Feng justru menyadari dirinya terbangun sebagai seorang Kaisar Kekaisaran Petir, yang berada di Alam Langit.
Terbangun dengan kekuatan sistem, Lin Feng harus berjuang mempertahankan Kekaisaran Petir yang berada di ujung kehancuran. Dengan bantuan sistem, sanggupkah Lin Feng mempertahankan Kekaisaran Petir dari kehancuran?
Cari jawabannya dalam Novel “Sistem Sang Penguasa...”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Binatang Suci Tingkat Dewa Spiritual Langit
Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih.
...----------------...
Permaisuri Shui Mei melihat sekeliling untuk mencari pemilik kekuatan petir yang menyelamatkan hidupnya. Terus melihat sekeliling, Permaisuri Shui Mei melihat pria berdiri di atas batang pohon. Namun, dikarenakan jaraknya cukup jauh, Permaisuri Shui Mei tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu. “Apa itu kamu?” tanya lirih Permaisuri Shui Mei yang tidak mungkin pergi meninggalkan tempatnya untuk memastikan siapa pria yang dia lihat.
“Permaisuriku, apa yang sedang kamu lihat? Apa ada monster lainnya?” tanya Putra Mahkota Huo Wen yang kembali bersiao melindungi Permaisurinya.
“Hamba tidak melihat apa-apa. Hamba hanya bersikap waspada supaya tidak kecolongan seperti barusan,” jawab Permaisuri Shui Mei yang tak lagi melihat pria di atas pohon.
“Maafkan aku yang lengah menjagamu. Setelah ini, aku tidak akan lengah menjaga melakukan tugasku. Apapun yang terjadi aku pasti melindungimu!” kata Putra Mahkota Huo Wen.
Permaisuri Shui Mei hanya menganggukkan kepalanya, dan kembali dia mengarahkan pandangan pada pria di atas pohon. Akan tetapi, saat dia mengarahkan pandangan ke tempat itu, dia tidak lagi melihat sosok pria yang tadi terlihat olehnya. Dia hanya melihat sebuah pohon rindang yang bergerak-gerak tertiup angin.
Sementara itu, Xiong Hu dan yang lainnya baru saja selesai membunuh seluruh monster yang menyerang rombongan Putra Mahkota. Setelah memastikan seluruh monster telah mati, mereka segera mengumpulkan kristal inti kehidupan monster yang mati di tangan mereka.
Selesai membunuh seluruh monster di tempat itu dan mengumpulkan seluruh kristal inti kehidupan para monster, Xiong Hu dan yang lainnya memutuskan langsung pergi, tapi saat mereka ingin pergi Putra Mahkota Huo Wen dan Jenderal Kekaisaran Api menghadang di depan mereka.
Menanti apa yang ingin dilakukan Putra Mahkota Huo Wen dan Jenderal Kekaisaran Api, Xiong Hu dan yang lainnya hanya diam di tempat mereka. Namun, kalau mereka memiliki niatan buruk, dengan senang hati Xiong Hu dan yang lainnya akan memusnahkan mereka.
Putra Mahkota Huo Wen melangkah maju satu langkah ke depan, lalu dengan arogan dia berkat, “Aku Putra Mahkota Kekaisaran Api, Huo Wen, ingin kenyewa jasa kalian untuk mengawalku sampai kembali ke kaki gunung Tianhuang begitu menyelesaikan urusanku di puncak gunung! Kalau kalian menolak, aku pastikan kalian akan menjadi buronan Kekaisaran Api!...”
“Sungguh seorang Putra Mahkota yang tidak tau diri,” kata Huang Zou.
“Ditolong bukannya mengucapkan terimakasih, tapi justru mengancam kami,” ujar Xiong Hu.
“Sebaiknya kamu segera menyingkir sebelum kesabaran kami habis! Kalau tidak segera menyingkir, bukan hanya kamu yang kamu lenyapkan, tapi Kekaisaran Api juga akan kami ratakan dengan tanah!” seru Xiao Rong.
Merasa situasi tidak baik untuk Putra Mahkota Huo Wen, dan lagi keempat orang yang ternyata tidak takut dengan ancaman Putra Mahkota Huo Wen. Jenderal Kekaisaran berkata pada Putra Mahkota Huo Wen, “Yang Mulia, sepertinya identitas mereka bukanlah sesuatu yang dapat kita singgung. Dari sorot mata mereka, tak satupun dari mereka takut dengan kekuatan Kekaisaran Api...”
Putra Mahkota Huo Wen juga menyadarinya dan pada akhirnya dia memilih pergi menyingkir dari hadapan empat orang yang mengarahkan sorot mata tajam padanya.
“Lain kali jangan lupa mengatakan terimakasih pada orang yang telah menyelamatkan kehidupan kamu!” kata Xiong Hu sebelum dia dan yang lainnya menghilang dari hadapan Putra Mahkota Huo Wen dan Jenderal Kekaisaran Api.
Permaisuri Shui Mei menghampiri Putra Mahkota Huo Wen yang terlihat masih tidak terima dengan penolakan yang baru dia dapat. “Yang Mulia, sebaiknya kita segera pergi melanjutkan perjalanan sambil menunggu Jenderal yang pergi menjalankan tugas dari Yang Mulia. Dengan bau darah di tempat ini, hamba khawatir akan banyak monster atau iblis yang segera datang ke tempat ini...”
Putra Mahkota Huo Wen hanya menganggukkan kepalanya, lalu dia kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung Tianhuang.
Sementara itu Xiong Hu dan yang lainnya yang sudah kembali berkumpul dengan Lin Feng, keempatnya segera menyerahkan kristal inti kehidupan monster yang mereka dapatkan pada Lin Feng. Selain mendapatkan banyak kristal inti kehidupan monster tingkat Langit, keempat binatang kontrak Lin Feng juga telah berhasil meningkatkan kekuatan mereka.
“Sebaiknya kita kembali melewati jalur baru menuju puncak gunung Tianhuang supaya tidak kembali bertemu dengan mereka,” kata Lin Feng setelah mendengar cerita Xiao Rong tentang ancaman Putra Mahkota Huo Wen pada mereka.
Xiong Hu dan yang lainnya menganggukkan kepala, lalu mereka pergi melanjutkan perjalan menuju puncak gunung Tianhuang.
...----------------...
Satu hari berlalu, Lin Feng dan yang lainnya sudah dapat melihat keadaan puncak gunung Tianhuang yang diselimuti petir. Hanya dengan melihatnya saja, sudah membuat tubuh Lin Feng bergetar. Bukan bergetar karena rasa takut, tapi tubuhnya bergetar karena semangat ingin menyerap seluruh kekuatan petir di puncak gunung Tianhuang.
Jika orang lain menganggap petir di puncak gunung Tianhuang adalah sesuatu yang mengerikan dan harus mereka hindari, berbeda dengan Lin Feng yang menganggap petir itu sebagai sumber kekuatannya. Dia sudah diberitahu sistem kalau petir itu dapat meningkatkan kekuatannya, oleh karena itu dia sudah tidak sabar menyerap kekuatan petir di puncak gunung.
Sejak pertemuan dengan rombongan Putra Mahkota Huo Wen, rombongan Lin Feng tidak bertemu dengan rombongan lain yang berjalan menuju puncak gunung Tianhuang. Tidak aneh dengan keadaan seperti ini karena sebagian dari mereka yang mendaki gunung Tianhuang, mereka akan berhenti mendaki begitu sampai di punggung gunung.
Bagi mereka yang tidak memiliki tujuan tertentu, punggung gunung Tianhuang adalah batas tertinggi yang bisa mereka datangi. Kalaupun mereka memaksa naik, mereka yang tidak memiliki kekuatan dan dan hanya kelompok kecil, mereka semua akan menjadi mangsa iblis dan monster di kawasan yang lebih tinggi.
Xiong Hu dan Huang Zou pernah mendaki gunung Tianhuang, tapi karena waktu itu kekuatan mereka masih sangat lemah, mereka sudah dibuat kesulitan oleh iblis dan monster sebelum akhirnya mereka sampai di punggung gunung Tianhuang. Keduanya yang tidak ingin mati konyol, pada akhirnya mereka memilih turun gunung, dan sejak saat itu ini kali kedua mereka menaiki gunung Tianhuang.
“Ternyata bagian setengah menuju puncak tidak semengerikan apa yang terlihat di masa lalu,” ujar Xiong Hu.
“Wajar saja sekarang tidak terlihat semengerikan dulu karena kekuatan kita saat ini jauh lebih kuat dibandingkan waktu pertama kali mendaki gunung ini. Dengan hanya berada di tingkat Raja, dulu kita bahkan hampir mati sebelum sampai di kawasan punggung gunung,” ungkap Huang Zou.
“Kami sendiri hampir mencapai puncak gunung Tianhuang. Akan tetapi, dikarenakan kami terlalu serakah dengan Qi kegelapan, membuat kami gagal sampai di puncak gunung untuk bertemu dengan kedua saudari kami,” kata Xiao Rong.
“Kalian memiliki saudara yang tinggal di puncak gunung Tianhuang? Apa saudara kalian sangat kuat, dan kenapa kalian tidak menceritakannya sejak awal?” tanya Huang Zou.
“Mereka sudah berada di tingkat Dewa Spiritual Langit, satu tingkat di atas tingkat Dewa Spiritual. Namun, mereka tidak bisa pergi meninggalkan gunung Tianhuang karena jalan keluar mereka ditutup kekuatan petir puncak gunung Tianhuang...” Xiao Bing menunjuk petir puncak gunung Tianhuang.
“Lalu, apa sebenarnya yang menjadi tujuan kalian pergi ke puncak gunung Tianhuang? Apa kalian bermaksud menolong kedua saudari kalian?” tanya Xiong Hu.
Xiao Rong dan Xiao Bing menganggukkan kepala. “Tujuan kami memang ingin menolong mereka, tapi kami sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengeluarkan dari tempat itu,” ujar Xiao Bing.
“Aku bisa saja membantu kalian mengeluarkan mereka, tapi apa imbalan yang akan aku dapat setelah berhasil menyelamatkan mereka?” tanya Lin Feng yang tiba-tiba angkat suara setelah beberapa waktu hanya diam.
“Kalau Tuan menginginkan imbalan, kedua saudari kami dengan senang hati pasti mau menjadi binatang kontrak Tuan. Kedua saudari kami memiliki elemen angin dan es, dan dengan kekuatan yang mereka miliki hamba yakin kekuatan Tuan dapat meningkat ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Xiao Rong.
“Kebetulan aku dapat mengontrak mereka yang memiliki lemen angin dan es. Baiklah, begitu mencapai puncak aku akan mengeluarkan mereka,” ungkap Lin Feng.
Xiao Rong dan Xiao Bing senang mendengar Tuan mereka dapat menolong kedua saudari mereka yang terperangkap di puncak gunung Tianhuang. Akan tetapi, meski senang, mereka sama sekali tidak tahu apa yang akan dilakukan Lin Feng, untuk mengeluarkan kedua saudari mereka. Kalau cara yang digunakan Lin Feng membahayakan keselamatannya, tentu mereka akan menolak penggunaan cara itu.
“Dengan kecepatan kita sekarang, kemungkinan besok siang kita akan sampai di puncak gunung Tianhuang, dan ada kemungkinan kita kembali bertemu dengan rombongan Putra Mahkota Huo Wen. Untuk sementara waktu kita akan menghindari perselisihan dengan mereka, tapi kalau mereka mencari masalah lebih dulu dengan kita, tidak perlu sungkan untuk membunuh si pembuat masalah,” kata Lin Feng sambil terus melanjutkan perjalanan.
...----------------...
Bersambung.
kan udh jdi permaisuri
tapi kok putra mahkota sih??
bukan raja atau kaisar yahh