NovelToon NovelToon
Wanita Warisan Kakak

Wanita Warisan Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Trihandayani

"DUARRR"

Akhirnya Zevana mengetahui dibalik sikap dingin suaminya. Gadis bernama lengkap Zevana Azalia Hermina Salim itu harus menelan pil pahit dalam rumah tangganya. Ia baru saja mengetahui kalau suami yang baru seminggu menikahinya itu ternyata memiliki tambatan hati. Pantas selama ini suaminya bersikap dingin, bahkan mereka tidak tidur satu kamar.

Apakah pernikahan itu akan terus berlanjut? Atau Zevana akan mencoba membuat suaminya jatuh hati padanya? Bukankah akan sangat melelahkan dan menyakitkan bila bertahan? Dan apakah suaminya mau melepas Zevana jika ada seseorang yang mau membahagiakan Zevana?

Inilah kisah Zevana seorang Putri dari orang ternama nan alim dan disegani. Siapa sangka rumah tangganya begitu nelangsa. Beri support ke author yahh..

Sebelumnya mohon maaf bila ada kesamaan antara nama tokoh, alamat, ataupun yang lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Trihandayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WWK BAB 19

Setelah merapikan kembali mukena dan sajadah. Zevana naik keatas ranjang, ditariknya selimut dan segera tubuh Dokter cantik itu berbaring. Rasa tak nyaman ditubuhnya membuat Zevana tak kunjung terlelap. Akhirnya Zevana memilih beristigfar, berharap dengan itu dirinya segera terpejam. Dan benar saja selang beberapa menit, mata Zevana berlahan tertutup rapat.

.

.

Subuh-subuh sekali Zevana meninggalkan apartemen Rayhan.

"BRUUUMM"

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima belas menit, mobil Zevana berhenti di sebuah gedung apartemen elit. Usai memarkirkan mobilnya di basement, segera Zevana keluar dari mobil dan menuju lift. Ditekannya tombol lift, segera lift itu menutup dan meluncur keatas.

"TINGG"

Terbukalah lift dan menampilkan ruangan yang begitu menakjubkan. Sesampainya disebuah pintu, tangan Zevana terulur. Ibu jarinya menempel tepat di area fingerprint lock.

"KLIIK"

Zevana segera masuk keruangan itu. Ck, bukan ruangan sih lebih tepatnya apartemen. Ah tidak salah, unit apartemen yang terletak di kantai paling atas gedung apartemen. Sering disebut kondominium, dan terkenal dengan nama penthouse. Yah, Zevana memiliki sebuah penthouse yang tidak seorang pun tahu termasuk keluarganya. Dirinya sering menghabiskan waktu di tempat ini meski hanya sekedar tidur, makan, nonton, ataupun menulis.

Tidak ada yang tahu kalau Zevana adalah seorang penulis. Tulisan-tulisannya bahkan sudah di cetak menjadi buku dan terjual hingga ratusan ribu. Dari situlah Zevana dapat membeli penthouse yang harganya cukup fantastis ini.

Usai memasuki unit apartemennya, Zevana segara masuk kedalam kamar utama. Segera Zevana naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuh lelahnya. Ahh, nyaman sekali bahkan lebih nyaman dari rumah maupun apartemen milik Rayhan. Ngomong-ngomong soal Rayhan, apa lelaki breng.sek itu sudah bangun ya?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rayhan berlahan membuka kelopak matanya. Dipandanginya sisi ranjang yang sudah kosong. Sesaat kemudian, Rayhan langsung terduduk. Bukankah semalam Zevana tidur disebelahnya? Ck, mengingat kejadian semalam sontak membuat Rayhan mengacak rambutnya frustasi.

"Arghhhh, kenapa jadi tambah kacau!? Siapa yang berani macam-macam dengan!? Gara-gara obat l*kn*t itu, aku tidak bisa mengontrol diri." Rancau Rayhan disertai dengan amarah.

Sejurus itu dirinya langsung meraih piama kimono dan segera keluar dari kamar, tujuannya hanya satu kamar Zevana. Semoga istrinya itu ada disana.

Pupus sudah harapan Rayhan kala melihat kamar Zevana yang kosong. Rayhan menyisir setiap sudut kamar itu. Ada sedikit kelegaan kala melihat isi lemari dan barang lainnya masih lengkap. Itu berarti Zevana tidak minggat dari apartemen karena kejadian semalam. Apa mungkin saat ini istrinya tengah didapur? Segera Rayhan melangkahkan kaki menuju ruangan dapur.

Kosong, tidak ada satu orang pun di apartemen ini selain dirinya. Rayhan kemudian berlari kembali kekamarnya. Diraihnya benda pipih keluaran terbaru itu. Masih jam segini pikir Rayhan, jam enam pagi. Biasanya Zevana masih di kamar untuk bersiap.

Rayhan pun mencoba menghubungi nomor Zevana. Ahh bahkan nomornya saja memanggil tidak berdering. Rayhan beralih kepanggilan biasa, berpikir mungkin Zevana kehabisan kuota. Namun, saat panggilan tersambung hanya suara operator yang terdengar.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, coba beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan."

Rayhan menghela nafas kasar, "Apa aku coba cari ke rumah sakit saja?" Monolog Rayhan yang sudah berjalan hendak ke kamar mandi.

"Tapi kalau ketemu kembarannya itu, aku harus ngomong apa? Masa iya bilang Zevana kabur dari rumah gara-gara itu. Belum tentu kabur juga, tapi belum tentu ada di rumah sakit juga." Kembali Rayhan bergumam dan urung untuk ke kamar mandi.

"Apa aku coba telfon Zevan saja?" Ahh Rayhan bingung.

"Aku coba tanya Zevan saja." Putus Rayhan akhirnya dengan jemari yang sudah sibuk mencari nomor kontak Kakak Iparnya itu.

Beberapa saat menunggu, akhirnya panggilan tersambung juga.

📞 "Assalaamu'alaikum, Bang." Ucap Zevan disebrang sana.

"Wa'alaikumsalam." Rayhan menjawab salam sebelum bertanya. "Kamu di rumah sakit?"

📞 "Iya, Bang. Baru saja sampai, kenapa memangnya?" Tanya Zevan.

"Apa Zevana ada disana?" Rayhan ragu-ragu menanyakan hal itu.

📞 "Loh, Abang tidak tahu? Zevana ambil cuti dua hari, katanya mau istirahat." Jawab Zevan dengan raut wajah bingung di sebrang sana.

"Begitu ya? Tadi dia pamit pergi, tapi tidak bilang mau kemana. Aku pikir ke rumah sakit, libur rupanya." Saut Rayhan berbohong dan semoga Zevan tidak curiga.

📞 "Sudah coba telfon?" Tanya Zevan.

"Sudah, tapi nomornya tidak aktif." Jawab Rayhan apa adanya.

📞 "Tunggu saja Bang, mungkin kehabisan batre. Jeje kadang gitu suka ngilang habis itu susah di hubungin." Papar Zevan.

📞 "Udah dulu ya, Bang. Kalau ada apa-apa kabari aja, ada pasien masuk ini. Assalaamu'alaikum." Tukas Zevan lalu memutus sambungan udara setelah mendengar Adik Iparnya menjawab salam.

Rayhan semakin bingung mendengar kalau Zevana tidak ada di rumah sakit. Kemana istrinya itu pergi pikirnya. Salahnya juga tidak bangun lebih awal. Ahh, dia juga lupa kalau selama ini selalu mengabaikan Zevana. Mana mungkin istrinya itu akan berpamitan kalau pergi.

Rayhan tidak ingin lebih pusing lagi, jam sudah menunjukkan pukul enam empat lima. Dirinya harus segera ke kantor, untuk masalah Zevana akan Ia pikirkan nanti.

Tak butuh waktu lama, Rayhan sudah rapih dengan setelan kantor. Memang dambaan setiap wanita. Dari hidung, mata, alis, hingga bibir bahkan postur tubuhnya yang arghhh. Tentu wanita akan dibuat senyam-senyum kala melihat ciptaan Tuhan yang satu ini.

Usai memasang jam mahal koleksinya, Rayhan segera meraih ponsel, dompet, serta kunci mobil. Segera kaki panjang itu melangkah menuju parkiran basement. Aston Martin warna hitam mengkilap milik Rayhan pun melesat meninggalkan gedung apartemen.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tepat pukul sembilan pagi, Zevana baru membuka matanya. Hal pertama yang Ia rasakan adalah, lapar. Yah lapar karena ini sudah lewat jam sarapan untuknya. Apa lagi semalam dirinya hanya makan salad buah di acara itu. Soal acara itu, Zevana mendadak menyesal sudah datang kesana. Kalau tidak, mungkin ceritanya akan berbeda bukan?

Zevana segera beranjak dari kasur empuknya. Dering ponsel Ia abaikan karena perutnya sudah sangat perih. Bahkan tubuhnya sudah mulai gemetaran.

Sesampainya di dapur, Zevana membuka lemari es. Ada beberapa bahan makanan disana. Tapi tidak mungkin dirinya memasak, itu akan butuh waktu lama. Apa lagi pesan makanan, sama saja. Pilihan Zevana jatuh pada roti tawar dan selai blueberry favoritnya. Tak butuh waktu lama hanya lima menit mungkin, tersajilah dua potong roti bakar.

Zevana lalu mengambil susu UHT dalam lemari es dan menuangkannya kedalam gelas. Setelahnya Ia duduk di meja makan dan segera menikmati sarapan yang agak terlambat.

Sembari menikmati sesuap demi sesuap roti, Zevana memikirkan hubungannya dengan Rayhan kedepannya. Suaminya itu sudah merenggut apa yang selama ini Ia jaga. Zevana menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri beberapa kali. Ahh tidak, dirinya harus melupakan apa yang terjadi semalam.

To Be Continued...

1
anggita
iya.. bener itu😑 .... 💪🇮🇩 🇵🇸
anggita
like iklan👍☝... moga novelnya lancar.
Hikari_민윤기: aamiin Yaa Allah, makasih Kak supportnya...
total 1 replies
anggita
iku boso jowo... bhs Inggrisnya more easy🤭
Hikari_민윤기: haduh ndak bisa saya bahasa inggris cuman bisa yes or no 🤭🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!