NovelToon NovelToon
Senja & Fajar

Senja & Fajar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Senja dan Fajar, dua murid pintar yang selalu bersaing di peringkat teratas.

Namun, perbedaan status sosial membuat hubungan mereka dipenuhi rintangan. Maminya Fajar tidak menyukai Senja, gadis yatim piatu dari panti asuhan, dan akan melakukan apapun untuk memisahkan keduanya.

Mampukah Senja dan Fajar mempertahankan hubungan mereka, atau akankah semua berakhir tragis?

Baca dan temukan jawabannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Ikut Lomba Fisika ?

"Senja, Fajar. Bisa kalian ke sini sebentar. Jangan keluar kelas dulu." suruh Bu Ana, wali kelas sekaligus guru mapel fisika.

Keduanya sontak menoleh ke arah Bu Ana dengan rasa ingin tau. Setelah itu Senja dan Fajar segera menghadap ke Bu Ana.

"Sebelumnya, ada apa ya Bu kok kita dipanggil ?" tanya Fajar menyuarakan rasa keponya.

"Jadi ada lomba fisika yang diadakan oleh beberapa sekolah. Tiap-tiap sekolah turut serta menyumbang donasi untuk hadiahnya. Hadiah untuk juara 1 pun lumayan loh, totalnya 10 juta. Dan setiap sekolah masing-masing mengeluarkan 2 perwakilan. Ibu ingin kalian ikut lomba tersebut." jelas Bu Ana dan diangguki oleh Senja juga Fajar.

"Maaf Bu, tapi kan kita sudah kelas 12. Bukannya lebih baik yang ikut adik kelas saja." ucap Senja

Sebenarnya gadis itu campur aduk mendengar berita yang disampaikan wali kelasnya barusan. Satu sisi ia senang karena hadiahnya bisa diberikan kepada sang Bunda jika ia menang. Namun di satu sisi yang lain ia juga merasa tidak senang jika harus mengikuti lomba tersebut dengan Fajar. Bukankah ia sudah berprinsip tidak akan mau berurusan dengan cowok itu lagi.

"Begini, kelas 10 dan 11 sekarang belum ada yang menguasai materi fisika sebaik kalian berdua. Jadi untuk itu pihak sekolah memercayai kalian untuk mengikutinya. Masalah kalian sekarang sudah kelas 12 itu sebenarnya bukan masalah besar. Karena kan kelas 12 sekarang belum disibukkan dengan ujian. Ini pun masih awal perjalanan kelas 12 di semester 1.

"T-tapi Bu..."

"Kenapa Senja ?"

"Persiapan buat UN kan harus disiapkan jauh-jauh hari seperti sekarang ini."

Bohong jika alasan Senja adalah hal tersebut. Sebenarnya ia hanya tidak mau dipasangkan lomba dengan Fajar.

"Ibu mengerti akan hal itu. Ibu jamin, lomba nya ini gak akan mengganggu persiapan UN kalian. Lomba nya juga akan dilaksanakan minggu depan. Jadi masih banyak waktu lagi Senja untuk menyiapkan UN." Senja merespon dengan menganggukkan kepalanya mengerti.

"Bu, boleh kita minta waktu untuk memikirkan apakah harus mengikuti lomba ini atau tidak ?" tanya Fajar

"Hm, baiklah. Ibu beri waktu kalian berfikir dan besok kalian harus menghadap ke Ibu untuk memberikan jawabannya. Ibu benar-benar berharap kepada kalian berdua untuk berpartisipasi dalam lomba ini."

"Iya Bu, terima kasih atas pengertian Ibu kepada kita." Bu Ana mengangguk sembari tersenyum.

"Ya sudah kalo gitu, kalian boleh istirahat." ucap Bu Ana

...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...

Sepulang sekolah Senja melihat Bunda nya tengah berbicara dengan Bu Rini, pemilik rumah yang menyewakannya kepada sang Bunda.

"Tolong kasih saya waktu seminggu lagi untuk melunasinya." pinta Bu Asri

"Sudah berapa kali ha bilang seminggu lagi mau melunasi tapi tetap saja tidak lunas-lunas." Bu Asri berlutut dan memeluk kaki Bu Rini.

"Saya mohon, beri waktu seminggu lagi. Kali ini saya berjanji akan membayarnya."

"Lepas" Bu Asri menurut dan melepaskan tangannya yang memeluk kaki Bu Rini.

"Awas ya kalo kamu ingkar, saya gak akan segan langsung menyuruh kamu angkat kaki dari rumah ini." lanjut Bu Rini

Dan setelah berkata begitu Bu Rini langsung pergi. Senja menatap perempuan paruh baya yang kini telah berderai air mata. Ia pun ikut menangis melihat orang yang disayang seperti ini.

Perlahan Senja mendekat dan memeluk Bunda nya. Ia membawa sang Bunda ke dalam pelukan.

Tak terkecuali yang berada di dalam rumah juga ikut menangis sesenggukan dan akhirnya berlari keluar ikut memberi pelukan kekuatan.

Mereka Aini, Rika, Bela, dan Dinda. Memang mereka berempat tidak diperbolehkan untuk keluar saat ada suara Bu Rini. Kata Bu Asri, "biarlah Bu Rini, Bunda yang menemuinya. Kalian tidak usah ikutan, dan cukup diam di dalam saja."

Namun siapa sangka mereka malah melihatnya dari ruang tamu.

"Bunda nggak apa kok anak-anak, kalian tidak usah sedih ya." ucap Bu Asri sembari memeluk kelimanya dengan erat.

Mereka hanya diam, larut dalam tangisan.

Bu Asri menyewa rumah tersebut dengan biaya 3 juta per 6 bulan. Dan selama 3 bulan Bu Asri belum sanggup untuk membayarnya karena memang hasil laundry dan juga jualan kue tidak cukup untuk membayar.

Tabungannya pun sudah habis. Apa mungkin ini saatnya untuk pindah dan menyewa rumah yang lebih mencukupi untuk uang sewa per bulannya. Namun kasihan anak-anaknya nanti karena rumah yang akan ditempati lebih kecil.

Dulu, ia punya materi yang begitu melimpah, dengan suami yang begitu penyayang. Namun kebahagiaan itu sirna setelah dirinya dikatakan mandul dan tidak bisa mempunyai anak. Suaminya sibuk berselingkuh, perusahaan sang suami pun jadi bangkrut. Rumah yang berisi kenangan romantis dirinya dengan sang suami berakhir disita. Suaminya pergi meninggalkannya.

Tapi semua itu telah berlalu semenjak Bu Asri memutuskan membuka lembaran baru dalam hidupnya. Ia menyewa rumah untuk ditempati dan membuka panti asuhan kecil. Hidupnya kembali berwarna ditemani malaikat kecil tak berdosa yang dibuang dan tidak diinginkan.

Kebahagiaanya kini hanya tertuju pada anak-anaknya. Jika anaknya bahagia, ia pun akan turut bahagia.

1
Alexo. ID
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
qinaiza: thank you 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!