Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28
"Silahkan menikmati hidangan yang telah di sediakan. Karena Permaisuri dan kaisar telah hadir. Bagi yang ingin memberikan hadiah, kita akan persilahkan satu persatu." Kasim yang bertugas untuk menyampaikan tata acara di perayaan ulang tahun sang permaisuri mengumumkan agar para bangsawan yang membawa hadiah, bisa langsung menyerahkannya di hadapan kaisar dan permaisuri.
"Untuk ulangan tahun ibunda hari ini saya telah menyiapkan hadiah istimewa untuk ibunda." Ucap Putra mahkota, dia melambaikan tangannya untuk memanggil pelayan yang telah dia tugaskan untuk membawa hadiah untuk ibunya.
Beberapa pelayan membawa nampan yang berisi barang-barang berkualitas tinggi, yang di tutup dengan cadar merah.
"Ini adalah patung giok gajah yang sangat langkah, saya membelinya dari negara lain, hanya khusus untuk ibunda. Dan juga yang di sebelahnya gelang giok salju. Yang sangat indah dan cocok di kenakan oleh ibunda permaisuri." Sambungnya lagi.
Permaisuri adalah ibu kandung dari putra mahkota. Sedangkan putra lainnya dari selir-selir lainnya.
Setelah putra mahkota memberikan hadiah, di lanjutkan dengan pangeran dan putri kaisar yang lain.
Begitu juga dengan pangeran ke tiga, dia mengutus Yenrou membawakan hadiah ke depan permaisuri untuk di serahkan.
Gu Yenrou yang tidak biasa bersosialisasi, di suruh untuk memilih hadiah oleh Zhong Rei Yu. Tentu saja dia bingung.
Sehingga Sengthai menyarankan untuk mencari di pelelangan.
Dan akhirnya, dia hanya bisa mendapatkan tusuk konde yang cukup indah.
Tusuk konde yang terkenal berpuluh-puluh tahun lalu. Seorang wanita dari benua lain berkunjung ke kekaisaran Zhong dan menjadi Permaisuri.
Dan tusuk konde kesayangan dari beliau pernah menghilang dan kini muncul kembali di pelelangan.
Ketika Gu Yenrou membuka hadiah yang dia bawa. Ada perasaan menyesal di hatinya, dia kuatir bahwa permaisuri tidak menyukainya.
Karena di antara hadiah-hadiah yang di bawa orang lain, hanya hadiahnya yang paling kecil. Hanya sebuah tusuk konde perak yang memiliki permata putih berkilau.
Tapi, ketika permaisuri melihatnya serta mendengar penjelasan asal mula dari konde tersebut. Dia sangat bersemangat.
Tusuk konde legendaris ini di rumorkan akan dapat mempercantik pemakainya dan juga awet muda.
sehingga dahulu kala banyak yang ingin memilikinya. Sehingga saat mendiang permaisuri kehilangannya dan langsung membuat beliau jatuh sakit. Dan akhirnya meninggal.
Setelah sepuluh tahun, tusuk konde itu kembali lagi. Tentu saja dia sangat senang. Dan tanpa sadar dia langsung berdiri dan menghampiri Yenrou yang sedang bersujud mempersembahkan ke hadapan permaisuri dan kaisar kotak hadiah yang berisi tusuk konde.
Sementara hadiah dari orang lain, hanya pelayan pribadinya yang menerima dan di serahkan kepada pengurus rumah tangga lain.
Sehingga membuat heran para tamu undangan, begitu juga kaisar.
Dia tidak begitu tahu tentang rumor dari tusuk konde tersebut. Karena itu bukan rana kaum pria untuk saling bercerita.
Dengan sedikit bergetar, tangan permaisuri menyentuh tusuk konde yang ada di dalam kotak penyimpanan yang terbuka.
"Berdiri." Ucap permaisuri saat melihat Yenrou masih dalam keadaan bersujud. Ada kelegaan di hati Yenrou, ternyata permaisuri menyukai hadiah yang dia pilih.
Dengan sedikit kesusahan untuk berdiri, dia berusaha agar tidak menyinggung wanita di depannya ini. Karena Permaisuri berada tepat di depannya hanya beberapa senti. Jika dia langsung berdiri, tangannya pasti akan bertabrakan dengan permaisuri.
Permaisuri menyadari bahwa dia telah menghalangi Yenrou untuk berdiri, akhirnya dia mundur sedikit.
Gu Yenrou menyerahkan kotak hadiah tersebut kepada permaisuri. Dengan senyuman indahnya dia menerima benda itu.
'Apakah gadis ini tidak mengetahui bahwa tusuk konde antik ini sangat bermanfaat?' Ucapnya dalam hati, dia tidak mengenal Gu Yenrou saat ini, karena Yenrou memakai topeng di bagian matanya.
Dia hanya berfikir bahwa pengawal pangeran ke tiga tidak memiliki pengetahuan yang luas. 'Atau, dia terlalu polos?' Pikirnya lagi.
Tapi dia tidak perduli, dengan hati senang dia kembali ke kursi kebesarannya setelah tusuk konde tersebut berada di tangannya.
Setelah semua orang telah memberikan hadiah, maka berlanjut dengan persembahan keahlian.
lagi dong kak,tambah penasaran karena samasekali tidak ada gambaran dipikirin daku /Sneer/
ini kenapa pangeran yang di temukan hampir sama kisahnya dengan pangeran pertama yang di buang ke hutan ya. apa jasad yang di temukan gu yenrou bukan pangeran pertama?
duh makin penasaran nih