NovelToon NovelToon
I Will Save You This Time

I Will Save You This Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Cerita ini untuk fatcat dengan happy ending

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Nathan melajukan motornya ke apartment miliknya. Meyra tidak menyangka Mamanya Nathan akan berkata seperti itu pada Nathan. Ia kira saat orang tua Nathan bercerai, Mamanya masih sayang dengan anak-anaknya. Tapi yang dilihat tadi ternyata jauh dari pemikirannya selama ini.

Nathan dan Meyra memasuki apartment cowok itu. Nathan menghempaskan badannya di sofa. Dia terlihat begitu lelah dan sedih.

Meyra melangkah mencari keberadaan kulkas di apartment Nathan. Setelah menemukannya, gadis imut itu mengambil air minum dan membawakannya untuk Nathan.

"Nathan minum dulu" Meyra mengambil tempat duduk tepat di sebelah Nathan. Cowok itu kemudian membuka matanya yang tadi terpejam sebentar.

"Minum dulu" Meyra menyodorkan air minumnya dan diterima dengan baik oleh Nathan.

"Mau cerita ?" Meyra menawarkan lelaki itu untuk bercerita padanya. Mengingat kemarin Nathan memang sudah ada niatan bercerita padanya.

Nathan akhirnya menceritakan semuanya pada Meyra. Dari dirinya yang ternyata bukan anak kandung dari Papanya Parviz, sampai masalah perjodohan Papa dan Mamanya dulu. Ia menceritakannya dengan raut terluka.

Selepas cowok itu bercerita, Meyra menariknya ke dalam pelukan. Nathan memeluk Meyra erat, mencari kenyamanan dalam pelukan gadis manis itu. Ia tumpukan kepalanya di ceruk leher Meyra.

"Kamu hebat Athan. Kamu hebat sudah melewatinya dan bertahan sampai sejauh ini. Aku bangga sama kamu. You deserve to be happy, you deserve to be loved, and i'm here for that. I'll always be there for you no matter what." Meyra mengelus pelan kepala Nathan yang berada di ceruk lehernya.

Nathan melepaskan pelukan keduanya. Ditatapnya Meyra, yang kini balik menatapnya dengan tatapan tulus.

"Meyra terima kasih. Terima kasih karena kamu sudah hadir dalam hidupku." Meyra menangkup kedua pipi Nathan dengan tangannya.

"Ini semua sudah takdir Nathan. Takdir yang membawaku untuk menemukan kamu, mempertemukan kita." dikecupnya kening Nathan agak lama. Lelaki itu speechless dan tidak tau harus bagaimana mendapat perlakuan yang manis dari Meyra. Telinga Nathan sampai memerah dibuatnya.

Ditengah suasana yang romantis antara dua anak manusia, tiba-tiba saja perut dari salah satunya berbunyi. Menandakan jika pemiliknya sedang kelaparan.

"Athan laper ya hahaha" Meyra tertawa merdu, membuat Nathan yang awalnya malu jadi terpesona dengan gadis manis itu.

"Aku masakin ya"

"Kamu gak perlu repot-repot Meyra. Kita bisa pesen aja." tawarnya pada Meyra. Dirinya merasa tidak enak harus merepotkan gadis imut itu.

"Gak mau, aku mau masakin kamu pokoknya." putus Meyra dengan tegas. Nathan akhirnya hanya bisa mengangguk menyetujui.

Meyra melangkahkan kakinya ke dapur mencari bahan-bahan yang bisa dimasak. Yang ditemukan hanya sayur, telur, dan beberapa mie. Terpaksa dia harus memasak mie saja dengan menggabungkannya bersama sayur dan juga telur.

"Hehehe, maaf aku lupa belum beli stok bahan-bahan buat masak." cengir Nathan

"Gak apa-apa kok Athan." balas Meyra sembari tersenyum manis.

Usai makanan jadi, Meyra membawanya ke meja makan. Disana sudah ada Nathan yang menunggunya. Berada di momen seperti ini, membuat dirinya dan Nathan terasa seperti pasangan suami istri saja. Meyra tersenyum membayangkan pemikiran tersebut. Sedangkan Nathan dibuat heran dengan gadis itu yang tengah senyum-senyum sendiri.

"Meyra" panggilnya

"Eh, iya." balasnya agak terkejut. Dia baru saja sadar dari khayalannya.

"Kenapa kamu senyum-senyum ? Ayo makan !" Meyra menggeleng, tak tau harus memberi alasan apa dibalik dirinya yang tersenyum sendiri.

"Iya ayo" keduanya makan dengan tenang.

Setelah dua manusia berbeda gender tersebut menghabiskan makanannya, keduanya membawa mangkok-mangkok ke tempat cuci piring.

"Biar aku aja yang nyuci ya, kan kamu tadi udah masak." Meyra akhirnya mengangguk mendengar alasan Nathan ingin mencuci mangkok tersebut.

"Semangat Athan" gadis manis nan imut tersebut menyemangati Nathan sambil menggerakkan tangannya membentuk sebuah love.

"Aduh hatiku" batin Nathan sembari menatap Meyra dengan tersenyum malu.

"Meyra" panggilnya setelah menyelesaikan kegiatan mencuci tadi.

"Ada apa Athan ?"

"Kamu sering gitu juga ke cowok lain, kok jago banget gombalnya ?" Nathan bertanya dengan rasa penasaran yang kuat. Sayangnya pertanyaan dari Nathan membuat Meyra agak kesal.

"Kenapa kamu berpikiran kayak gitu sih. Emang aku keliatan kayak cewek yang sering godain cowok-cowok gitu ?" Meyra berkata dengan raut muka kesal, kemudian ia memalingkan wajahnya.

"Nggak kok, nggak. Maaf udah berpikir yang enggak-enggak ke kamu. Jangan marah." Nathan langsung mendekat ke arah Meyra dan meraih tangan gadis itu lalu menggenggamnya.

Meyra menoleh sebentar ke arah Nathan. Lucu melihat cowok itu yang kini sudah seperti anak kucing menggemaskan.

"Meyra please, maafin aku." Nathan meraih tangan Meyra yang hendak melangkah pergi. Namun gadis itu malah melepaskan genggaman Nathan pada pergelangan tangannya.

"Jangan pergi dulu. Please Meyra maafin aku." mohon Nathan dengan sangat, sembari memeluk Meyra dari belakang, karena gadis itu yang kembali melanjutkan langkah kakinya. Raut muka Nathan kini sudah terlihat sangat memelas.

Meyra melepaskan pelukan Nathan, kemudian berbalik badan menatap ke arah cowok itu.

"Iya-iya, aku udah maafin kok." Meyra memeluk Nathan erat disambut lelaki itu yang memeluknya tak kalah erat. Akhirnya ia bisa bernafas lega setelah Meyra memaafkannya. Gadis manis nan imut tersebut melepaskan pelukan keduanya, lalu menangkup kedua pipi Nathan dengan tangannya.

"Kamu gemes banget si Athan. Aku kan jadi makin suka dan gak bisa jauh dari kamu tau."

"Meyra" Nathan ingin berteriak karena gadis itu merapatkan kedua pipinya, membuat bibirnya terhimpit.

"Hahaha" tawa Meyra yang terdengar begitu puas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!