NovelToon NovelToon
Jebakan Cinta Pawang Sapi

Jebakan Cinta Pawang Sapi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Fakultas peternakan x Fakultas Hukum

Nyambung nggak jelas ngak Nyambung bangetkan, bau sapi sama tumpukan undang-undang, jelas tidak memiliki kesamaan sama sekali. Tapi bagaimana jika terjalin asmara di dalam perbedaan besar itu, seperti Calista Almaira dan Evan Galenio.

Si pawang sapi dan Arjuna hukum yang menjalin hubungan dengan dasar rasa tanggung jawab karena Evan adalah pelaku tabrak lari kucing kesayangan Calista.
Kamu sudah melakukan tindak kejahatan dan masih bertanya kenapa?" Calista sedikit memiringkan kepala menatap Evan dengan tidak percaya, laki-laki yang memakai kaos putih itu pun semakin bingung.

"Nggak usah ngomong macen-macem cuma buat narik perhatian gue, basi tau nggak!" Hardik Evan emosi.

"Buat apa narik perhatian pembunuhan kayak kamu!"

Beneran kamu bakal ngelakuin apapun?" Tanya Calista yang gamang dan ragu dengan ucapan Evan.

Evan mengangguk pasti.

"Hidupin joni lagi bisa?"

"Jangan gila Lu, gue bukan Tuhan!" sarkas Evan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maling burung

Evan mengetuk ujung telunjuknya di meja kantin, pandangannya lurus ke depan dengan tatapan kosong. Rian yang melihat itu pun merasa aneh dan langsung menyenggol lengan Bobby yang duduk di sampingnya.

"Temen Lu kenapa? diem mulu dari tadi tanya Rian setenagh berbisik tapi masih cukup keras.

Bobby menyedot lemon teanya sampai tetesan terakhir sebelum menjawab pertanyan Rian.

"Apanya yang aneh sih Yan, kalau Evan diam tuh biasa kali, kalau dia salto keliling kantin baru aneh."

"Iya juga ih, Klau dia ceroboh kayak Lu baru aneh ya," kekeh Rian yang mendapatkan lemparan sedotan dari Bobby.

"Apa lagi kalau dia ketawa kayak Elu, bisa geger sebumi," celetuk Bobby yang di sambut tawa lebar Rian, hobi banget mas Rian ini ketawa memang.

Dan Evan sama sekali tidak terganggu dengan rusuh dan ributnya dua sahabatnya itu, mungkin karena sudah biasa. Evan mengambil gelas berisi es susunya tanpa merubah sikap. Dia masih menatap kosong seolah tertuju pada tembok di hadapannya.

"Bob, Lu anterin Caca pulang," ucap Evan tiba-tiba.

"Gue? Ngater pacar Lu pulang? Nggak salah Lu?" cerca Bobby dengan alis yang menukik penuh tanya.

Evan mengangguk. "Ntar gue ikutin dari belakang, gue udah bilang Caca kalau gue masih ada kelas dan gue minta tolong Lu buat anter dia."

"Lha kita kan udah free dari tadi Bro, ini juga kan kita nongkrong buat tungguin Calista pulang. Napa juga pake bohong, segala pake mau ngintilin dari belakang. Anterin pulang aja langsung kayak biasa, atau Lu lagi berantem sama dia?" cerca Rian yang merasa aneh dengan Evan, pasalnya anak itu anti banget yang namanya bohong.

"Bener tuh kata Rian, anterin aja lah. Gue mau ke resto abis ini," tukas Bobby sambil melihat jam mahal yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Kalau nggak, biar Rian aja yang anter. Dia kan pengangguran," lanjut Bobby.

"Kalau gue nyuruh Rian, ketauan boong gue, njir."

Bobby menyengir lalu mengaruk tengkuk yang tiba-tiba gatal, Rian dan Evan satu jurusan dan sekelas pula.

"Cerita dulu baru deh maksud Lu apa. Lu ngerencanain apa sebenernya?"

Rian dan Bobby menatap Evan dengan serius, menanti sebuah jawaban atas rasa penasaran mereka. Evan mengambil nafas dalam, sejenak menata pikirannya. Sebenarnya sudah lama Evan merasa ada yang janggal denganhal ini. Setiap kali ia mengantar Calista pulang, gadis itu selalu meminta turun di tempat pengisian bahan bakar dekat gang kecil. Awalnya, Evan tidak terlalu peduli. Namun, semakin sering Calista mengulang alasan yang sama—ibu kosnya galak dan tidak suka anak kos diantar cowok—rasa penasaran Evan mulai muncul.

"Caca nggak mau gue anter atau gue jemput dari kos dia, dia selalu nunggu gue di POM bensin. Gue pengen tahu di mana kos dia. Kalau gue tanya, dia selalu jawab dia nggak mau kena amuk, ibu kosnya strict banget gitu," tutur Evan dengan serius.

"Mungkin aja bener gitu Van, lagian selama ini juga fine-fine aja dia nunggu atau turun di tempat itu," sahut Bobby.

"Lagian Lu sama dia cuma pacaran ala-ala, ngapain sampe segitunya sih, bentar lagi juga udah putus," Rian menimpali ucapan Bobby.

"Gue cuma pengen tau, dan selama Caca sama gue dia tanggung jawab gue!" tegas Evan yang langsung membuat Bobby dan Ria mengangguk, tapi diam-diam mereka tersenyum tipis.

Evan tahu hubungan mereka baru berjalan dua minggu, dan itu pun bukan karena cinta. Tapi tetap saja Calista adalah tanggung jawab Evan selama mereka menjalin hubungan. Dan naluri penasaran seorang Evan tidak pernah salah, pasti Calista sembunyikan sesuatu.

Seperti yang sudah direncanakan Bobby menunggu Calista di parkiran kampus, di depan mobilnya. Calista yang melihat Bobby melambai padanya pun tersenyum lalu bergegas menghampiri.

"Maaf ya Bob ngerepotin," ucap Calista saat sudah di hadapan Bobby.

"Halah kayak sama siapa aja Lu Cal, masuk gih." Bobby membuka pintu mobil untuk Calista sebelum beranjak ke sisi lain mobil.

Calista pun masuk, dengan manis dengan save belt yang sudah ia pasang dengan rapi. Bobby pun menyalakan mesin mobil, perlahan mobil berwarna kuning metalik itu menjauh dari area kampus. Setelah beberapa waktu perjalanan Bobby melirik sekilas pada Calista yang sejak tadi tidak mengeluarkan suara.

"Tumben Lu diem Cal, biasanya cerewet ngalahin beo," celetuk Bobby, ia melirik sepion mobil memastikan Evan masih mengikutinya.

Calista tersenyum tipis."Suara aku lagi mahal."

"Tumben amat,"sahut Bobby yang masih merasa aneh, tapi Bobby tidak lanjut bertanya. Dia biarkan calista beristirahat, wajah gadis itu tampak sangat lelah dengan kantung mata yang terlihat jelas.

Mobil Bobby akhirnya berhenti di tempat biasa, Evan memarkirkan mobilnya beberapa meter di belakang. Dari kejauhan, ia melihat Calista turun dari mobil dengan santai, melambaikan tangan ke Bobby sebelum menyeberang jalan. Evan menunggu beberapa saat, memastikan Bobby benar-benar pergi, lalu ia segera keluar dari mobil.

Calista menyelinap masuk ke gang sempit di antara deretan rumah warga. Langkahnya cepat dan ringan, membuat Evan harus ekstra hati-hati agar tidak ketahuan. Namun, Calista tiba-tiba berhenti dan menoleh ke belakang.

“Sh*t,” gumam Evan dalam hati sambil buru-buru merapat ke dinding, menyembunyikan diri di balik tiang listrik yang penuh tempelan poster acara kampung. Ia menahan napas, menunggu hingga suara langkah Calista kembali terdengar menjauh. Tapi, begitu ia hendak melanjutkan pengejaran, suara berat seorang pria tua menggelegar di belakangnya.

“WOI, NGAPAIN LU DI SITU?! Mau maling burung ya?!”

Evan menoleh dengan ekspresi kaget campur panik. Seorang bapak-bapak bertubuh besar, bertopi miring, dan membawa sapu lidi berdiri di dekatnya, melotot curiga.

“Eh, enggak, Pak. Saya cuma... jalan-jalan,” jawab Evan cepat, berusaha tersenyum sopan, meskipun jantungnya rasanya mau copot.

“Jalan-jalan apaan di sini? Ini wilayah kampung, bukan taman kota! Burung gue sering ilang, pasti lu dalangnya, ya?” bentak si bapak sambil mengacungkan sapu lidinya ke arah Evan.

“Beneran, Pak. Saya nggak ngapa-ngapain. Saya cuma... ya ampun."

"Kalau bukan mau nyolong, ngapain lu sembunyi ngendap-ngendap kayak gini?" cerca bapak itu masih dengan tatapan curiga.

"Sumpah saya cuma lagi jalan-jalan aja tadi, Pak. Sa-saya cari kos temen saya, tapi ada anjing, jadi saya takut terus sembunyi di sini," kilah Evan berusaha meyakinkan Bapak itu walau dengan sedikit kebohongan.

Karena jika Evan jujur justru akan membawa dia dalam masalah baru, dibisa di tuduh penguntit.

Setelah berdebat singkat, Evan akhirnya berhasil lolos dari interogasi si bapak, meskipun harus berjanji tidak akan masuk ke gang itu lagi. Tapi saat ia kembali menelusuri jalan, jejak Calista sudah hilang. Gang itu bercabang-cabang, dan Evan tidak tahu Calista masuk ke arah yang mana. Dengan langkah berat, ia kembali ke mobilnya sambil mengumpat pelan.

“Sial, pekara burung gue kehilangan jejak Caca?!” gumamnya kesal, tapi jauh di dalam hati ia tahu rasa penasarannya terhadap Calista justru semakin besar.

Tapi untuk sementara ini Evan memutuskan untuk tidak melakukannya lagi, takut dikira maling burung beneran dan bisa kena hakim warga.

1
Jasmine
Ciee so sweet uluh uluh, cueknya Evan itu aslinya dia perhatian banget lho sama Caca . Fix sih ada perasaan Evan sama Caca😍🤭
Aishiteru❤‍🔥
wahhh si gaby mulutnya kayak. gak di sekolah in. padahal anak hukum loo bisa2 nya di merendahkan fakultas lain. yaa sama saja di menjelekkan kampusnya sendiri dong
Aishiteru❤‍🔥
cara ngebahagiain Caca gampang banget.
cukup dengan memberi makan kucing saja Caca udah bahagia banget
Aishiteru❤‍🔥
mau ngakak tapi takut bikin evan tambah bad mood. bisa2 nya si evan di kira kang maling burung 🤣🤣🤣🤣
Aishiteru❤‍🔥
miris banget kehidupan kamu Ca.
semoga kebahagiaan cepat menghampiri kamu
Desi Sari
gk enak bgt jd caca harus bisa menahan sakit hati yg tiap hari di kasih oleh Bibi nya, ini paman nya kmn kh gk tanggung jwb bgt minta caca disana tp dikasarin dan di kejamin sm istrinya diem2 bae
Desi Sari
kan bner evan udh beneran suka dan cinta tp blm mau ngaku itu cinta tp sekedar tanggung jwb pdhl perlakuan evan je caca udh ky org pacaran beneran loh bukan pura2
Desi Sari
syukurin gaby mlah menuai kritikan harusnya bikin dia sadar mlah mah sombong dan gk merasa bersalah
Aishiteru❤‍🔥
di mulut bisa gak khawatir sama Caca ehh di hati dia mengkhawatirkan caca
Aishiteru❤‍🔥
entah apa yang di sembunyikan sama caca. kok dia kekeh banget gak mau di antar pulang sama evan
Aishiteru❤‍🔥
helehhhh....
kalau pas lagi bawel saja bilang cerewet lah, berisik lah.
coba nanti kalau si caca diem. pasti kelimpungan tuh si evan
Jasmine
Ciee Evan pasti lama2 jatuh cinta beneran nih sama Caca wkwk
Caca tuh cerewet karena peduli sama kamu Evan . Ada ada Evan masa dari dulu belum pernah makan sayuran . Sayuran sehat tauuu
Desi Sari
evan omongannya bikin diabetes manis bgt ini dr dlm hati ngomong nya ap cuma buat nyenengin caca sih.
tp keknya evan udh cinta ke caca tp gk sadar deh
Aishiteru❤‍🔥
itu si Bobby mau makan apa gelut kok rusuh banget/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Desi Sari
wah ini evan beneran ngebela krn cinta ap krn harga diri calista
Desi Sari
evan nnti klo putus kebayang2 sm kelakuan unik caca gk sih
Risty Hamzah
Mungkin di balik ceria dan bawelnya caca buat nutupinn hidup nya menyedihkan
Fitri HY
.waowww Gaby "lucu"

.ciyeee Evan ciyeee🥰🥰🥰
Risty Hamzah
Hebat ya caca padahal kelihatan nya seperti cewek manja dan cengeng eh gk tau nya dia cewek mandiri dan pekerja keras
Riri Fafa
aku curiga di gaby ini kalau makan lauk nya pake batako sama semen
gak pernah makan daging deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!