Naira berbalik menghadap Nauval ."wah kalungnya bagus Nai ,ada huruf inisial N," Kata Naira sambil tersenyum.
"N untuk Naira, N untuk Nauval juga, jadi di mana pun kamu nanti nya akan selalu ingat sama aku Nai ," Kata Nauval sambil tersenyum.
"Bisa aja kamu Val , makasih ya, aku akan jaga baik baik Kalung ini ,"ucap Naira senang sambil memeluk Nauval.
Nauval terdiam saat Naira memeluknya,ada rasa nyaman yang dia rasa, seakan tidak mau jauh lagi dari sahabat nya itu.dia membalas pelukan itu sambil mengusap kepala Naira .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Maryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Keyla dan Arga pacaran
Keyla dan Arga resmi berpacaran. Bukan hanya sekedar hubungan pacaran biasa, tapi sebuah hubungan yang dibangun di atas pondasi saling pengertian, dukungan, dan kepercayaan. Arga, dengan kesabarannya yang luar biasa, membantu Keyla untuk melepaskan bayang-bayang masa lalu, khususnya rasa cemburu yang pernah menguasainya. Ia tidak pernah memaksa Keyla untuk melupakan Tian, tapi ia selalu ada untuk Keyla, mendengarkan keluh kesahnya, dan memberikan semangat.
Hubungan mereka bukan tanpa tantangan. Keyla masih sesekali merasa cemburu, bukan karena Arga, tapi karena bayang-bayang masa lalu. Kadang, ia masih teringat bagaimana ia pernah kehilangan kendali karena cemburu kepada Putri dan Tian. Namun, Arga selalu ada untuk menenangkannya, membantunya untuk menghadapi rasa cemburunya dengan cara yang sehat dan dewasa.
Arga mengajarkan Keyla untuk mengelola emosinya dengan lebih baik. Ia mengajak Keyla untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti bersepeda bersama, melihat bintang di malam hari, atau sekadar duduk-duduk di kafe sambil mengobrol. Arga juga mendorong Keyla untuk terus mengembangkan bakatnya di bidang fotografi. Ia selalu mendukung Keyla dalam setiap kompetisi dan pameran karya.
Putri dan Tian pun sangat mendukung hubungan Keyla dan Arga. Mereka senang melihat Keyla akhirnya menemukan kebahagiaan yang ia cari. Mereka sering mengajak Keyla dan Arga untuk berkumpul bersama, membuat suasana semakin hangat dan akrab. Naira, Cia, dan Vino juga ikut senang melihat Keyla bahagia. Mereka merasa lega karena Keyla sudah bisa move on dari rasa cintanya kepada Tian.
Keyla dan Arga juga menjalin hubungan yang baik dengan keluarga masing-masing. Keluarga Arga sangat menerima Keyla, dan keluarga Keyla pun sangat menyayangi Arga. Mereka semua merasa cocok dan saling menyayangi.
Suatu hari, Arga mengajak Keyla untuk pergi berlibur ke luar kota. Mereka menghabiskan waktu bersama di sebuah kota kecil yang tenang dan indah. Mereka menikmati pemandangan alam yang menakjubkan, berjalan-jalan di sepanjang pantai, dan menikmati kuliner khas daerah tersebut. Di sana, Arga melamar Keyla.
Keyla sangat terkejut dan bahagia. Ia tidak menyangka Arga akan melamarnya. Tanpa ragu, Keyla menerima lamaran Arga. Ia merasa sangat beruntung telah menemukan seseorang yang tulus mencintainya dan selalu ada untuknya.
Pernikahan Keyla dan Arga berlangsung dengan meriah dan penuh haru. Putri, Tian, Naira, Cia, dan Vino menjadi saksi kebahagiaan mereka. Mereka semua merasa sangat bahagia melihat Keyla akhirnya menemukan kebahagiaan sejati. Keyla dan Arga pun memulai hidup baru mereka dengan penuh cinta dan harapan. Mereka membangun keluarga kecil yang bahagia, dipenuhi dengan kasih sayang dan kebersamaan. Kisah mereka menjadi bukti bahwa setelah badai cemburu, akan selalu ada pelangi kebahagiaan yang menanti.
Di sisi lain Tian mengajak putri pun pergi jalan jalan untuk merilekskan pikiran atas musibah yang baru saja terjadi.
Setelah badai emosi mereda, Tian mengajak Putri untuk liburan singkat. Bukan liburan mewah, tapi liburan sederhana yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dan merekatkan kembali hubungan mereka setelah kejadian dengan Keyla. Tian memilih sebuah tempat yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota, sebuah desa kecil di kaki gunung dengan pemandangan alam yang menenangkan.
Perjalanan mereka dimulai dengan suasana hati yang masih sedikit tegang. Keduanya masih terbayang-bayang kejadian di kantin, tangisan Keyla, dan rasa tidak nyaman yang mereka rasakan. Namun, selama perjalanan, Tian berusaha untuk menciptakan suasana yang lebih rileks. Ia memutar musik yang menenangkan, bercerita tentang lelucon, dan sesekali menggenggam tangan Putri untuk memberikan rasa aman dan nyaman.
Sesampainya di desa kecil tersebut, mereka langsung disambut dengan pemandangan alam yang indah. Udara segar pegunungan, sawah hijau yang membentang luas, dan suara gemericik air sungai menciptakan suasana yang sangat menenangkan. Mereka menginap di sebuah homestay sederhana, tetapi nyaman dan bersih.
Hari-hari berikutnya mereka habiskan dengan kegiatan yang santai dan menyenangkan. Mereka berjalan-jalan menyusuri jalan setapak di tengah sawah, menikmati keindahan alam sekitar. Mereka mengunjungi air terjun yang masih alami, berendam di air dingin yang menyegarkan. Mereka juga mencoba memasak makanan khas daerah tersebut bersama penduduk setempat, belajar tentang budaya dan kearifan lokal.
Di malam hari, mereka duduk di teras homestay, menikmati langit malam yang dipenuhi bintang. Mereka berbincang-bincang tentang banyak hal, mengenang masa-masa indah mereka bersama, dan merencanakan masa depan mereka. Tian mengungkapkan rasa syukurnya karena masih memiliki Putri di sisinya. Ia juga meminta maaf karena tidak bisa selalu ada untuk Putri, terutama saat Putri merasa tertekan karena kejadian dengan Keyla.
Putri pun mengungkapkan perasaannya. Ia merasa sedikit terbebani dengan kejadian tersebut, tapi ia juga bersyukur karena Tian selalu ada untuknya. Ia menyadari bahwa hubungan mereka telah diuji, tetapi hal itu justru membuat ikatan mereka semakin kuat. Mereka saling memaafkan dan berjanji untuk selalu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.
Liburan singkat tersebut memberikan dampak yang positif bagi hubungan Putri dan Tian
Liburan singkat tersebut memberikan dampak yang positif bagi hubungan Putri dan Tian. Mereka kembali menemukan keharmonisan dan keintiman yang sempat terganggu oleh kejadian dengan Keyla. Keheningan desa, keindahan alam, dan waktu berkualitas yang mereka habiskan bersama membantu mereka untuk saling memahami dan menguatkan satu sama lain. Mereka kembali merasa dekat dan saling percaya.
Setelah kembali ke kota, Putri dan Tian lebih menghargai waktu bersama. Mereka lebih sering menghabiskan waktu berdua, menikmati hal-hal sederhana seperti menonton film di rumah, memasak bersama, atau sekadar berbincang sambil menikmati secangkir kopi. Mereka juga lebih terbuka dalam berkomunikasi, saling berbagi perasaan dan pikiran tanpa ragu.
Tian menjadi lebih peka terhadap perasaan Putri. Ia lebih sering memperhatikan detail-detail kecil yang menunjukkan perasaan Putri, dan ia selalu berusaha untuk memberikan dukungan dan perhatian yang Putri butuhkan. Ia juga lebih sering membantu Putri dalam mengerjakan tugas kuliah dan kegiatan lainnya.
Putri pun menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Ia lebih fokus pada studinya dan mengembangkan bakatnya di bidang desain. Ia juga lebih aktif dalam kegiatan kampus dan organisasi. Ia merasa lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.
Mereka berdua semakin kompak dan saling mendukung dalam segala hal. Mereka saling membantu dalam menghadapi masalah dan selalu ada satu sama lain dalam suka dan duka. Mereka menyadari bahwa hubungan yang kuat dibangun bukan hanya dengan kata-kata romantis, tapi juga dengan tindakan nyata dan komitmen yang tulus.
Hubungan mereka menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka, terutama Keyla. Keyla melihat bagaimana Putri dan Tian mampu melewati masa sulit dan kembali menemukan kebahagiaan bersama. Hal ini memberikan Keyla semangat dan motivasi untuk move on dan menemukan kebahagiaan sendiri.
Beberapa bulan kemudian, Putri dan Tian merayakan ulang tahun hubungan mereka. Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan bersama teman-teman dekat mereka, termasuk Keyla, Naira, Cia, dan Vino. Suasana pesta sangat hangat dan penuh kebahagiaan. Mereka semua merasa bersyukur karena persahabatan dan hubungan mereka semakin erat dan kuat.
Putri dan Tian menyadari bahwa perjalanan hidup mereka tidak selalu mulus, tetapi mereka selalu mampu melewati setiap rintangan bersama. Mereka belajar dari setiap pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Mereka semakin menghargai satu sama lain dan berkomitmen untuk selalu bersama, menjalani hidup dengan penuh cinta, kebahagiaan, dan kebersamaan. Mereka telah menemukan harmoni dalam hubungan mereka, sebuah harmoni yang tercipta dari saling pengertian, dukungan, dan kepercayaan.