NovelToon NovelToon
Prince Ashfey

Prince Ashfey

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Evolusi dan Mutasi / Fantasi Isekai / Slice of Life
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kei L Wanderer

Setelah bereinkarnasi ke dunia lain, Klein memutuskan untuk merubah hidupnya. Sebagai seorang yang bekerja keras dalam belajar dan akhirnya menjadi pekerja kerah putih yang terus-terusan bekerja lembur sampai kematiannya, di kehidupan ini dia memutuskan-

Tidak akan bekerja dan hidup dengan santai!

Untungnya, Klein bereinkarnasi sebagai pangeran pertama dengan keluarga yang menyayanginya. Belum lagi, dia juga menunjukkan bakat sihir yang sangat luar biasa, langka di antara umat manusia.

Latar belakang hebat dan bakat super, bukankah itu cocok sebagai pahlawan atau semacamnya?

Bahkan jika itu benar, Klein tidak peduli. Dalam hatinya, hanya ada satu tekad yang selalu dia jaga.

‘Di kehidupan ini-‘

‘Aku hanya ingin bermalas-malasan!’

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klein Si Penggembala

Melihat ke arah Klein yang berdiri di atas arena pertarungan, semua orang tampak kebingungan. Mereka jelas tidak menyangka kalau pemuda itu berinisiatif untuk maju pertama.

Kebanyakan dari mereka bahkan berpikir Klein akan menggunakan statusnya untuk mendominasi peserta lain dan naik ke atas panggung pada saat-saat terakhir.

‘Mungkinkah dia sudah menyerah?’

Pemikiran semacam itu tiba-tiba muncul dalam benak orang-orang.

Tidak ada yang bisa menyalahkan mereka berpikir seperti itu. Lagipula, Klein si pangeran biasa-biasa saja memang jarang tampil menonjol. Kalau pun tampil menonjol, itu bukan pada sisi positif.

“Saya memilih untuk menantang!” ucap salah satu peserta sambil mengangkat tangannya.

Dia adalah siswa kelas dua, Warrior yang bisa dianggap kurang menonjol. Namun orang itu tampak bersemangat.

Dalam benaknya, pemuda itu sudah berpikir tidak akan bisa lolos ke babak 64 besar. Oleh sebab itu, dia ingin tampil menonjol setidaknya sekali.

Mengalahkan seorang pangeran dari kerajaan besar, itu merupakan pencapaian luar biasa. Dia sangat bersemangat setiap kali memikirkannya.

“Penantang, silahkan memasuki arena pertarungan,” ucap sang wasit dengan tenang.

Mendengar itu, pemuda kelas 2 tersebut naik ke atas arena pertarungan dengan penuh semangat. Banyak orang yang sadar langsung menatapnya dengan ekspresi iri. Lagipula, pencapaian semacam itu memang sulit didapatkan.

“Cornelius Von Disk!” ucap pemuda itu lantang ketika memperkenalkan dirinya sambil memberi hormat dengan wajah bangga.

“Klein Ashfey.” Klein mengangguk ringan sebagai tanggapan.

“Kedua peserta, silahkan bersiap-siap. Pertarungan akan dimulai dalam 3, 2, 1, mulai!”

Ketika kalimat wasit terucap, Cornelius langsung mencengkeram pedang besar dengan ekspresi serius. Dia mencoba melihat kelemahan Klein, tetapi apa yang tidak dia duga tiba-tiba terjadi.

Saat pertandingan dimulai, Cornelius merasa bagian bawah kakinya menjadi licin dan hampir terpeleset. Dia secara refleks menopang tubuhnya dengan pedang. Ketika merasa pijakannya lebih stabil, pemuda itu tiba-tiba melihat bayangan.

Pada saat menoleh, Cornelius terkejut ketika melihat Klein sudah muncul di dekatnya. Dia hendak mengangkat pedang untuk menyerang, tetapi lawannya tidak memberinya kesempatan.

Klein sudah mengangkat tongkatnya, lalu mengayunkan ke bawah tanpa sedikit pun keraguan.

Pukul pergelangan tangan, buat lawan melepaskan pedangnya.

Putar tongkat lalu pukul bagian perut, buat lawan mendengus kesakitan.

Putaran lain disusul pukulan tepat di belakang lutut, buat lawan jatuh berlutut.

Putaran terakhir, ayunkan tongkat secara horizontal dengan kuat, hempaskan lawan keluar dari arena pertarungan.

Melihat tingkat kehalusan gerakan ditambah kecepatan Klein, semua orang tercengang. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau pangeran biasa-biasa saja masih memiliki keterampilan.

“Pemenang, Klein Ashfey. Silahkan istirahat 15 menit, pertandingan berikutnya akan dilakukan setelah istirahat.”

Kata-kata wasit membuat orang-orang tersadar dari lamunan mereka. Orang-orang itu kemudian menatap Klein dengan ekspresi berbeda.

“Orang itu bahkan tidak pernah berkata kalau dia memiliki keterampilan tongkat semacam itu,” gumam Rachel dengan ekspresi dingin.

Tidak seperti teman sekelas lainnya, dia sebenarnya cukup dekat dengan Keluarga Ashfey. Setidaknya, gadis itu sesekali pergi ke pesta besar yang diadakan oleh Keluarga Ashfey. Itu juga yang membuat dia dulunya membenci Klein.

Lagipula, pemuda itu terkenal biasa-biasa saja. Namun, Rachel yang telah bertemu beberapa kali tahu kalau yang lebih menonjol dari Klein bukanlah gelar itu, tetapi triknya dalam menipu orang-orang.

Bocah itu bahkan menipunya beberapa kali dan membuatnya dalam kondisi memalukan, tentu saja Rachel menyimpan kebencian.

Meski begitu, Rachel sendiri tidak tahu kalau Klein memiliki keterampilan nyata. Setidaknya, sebelum mereka berada di kelompok yang sama dalam Ujian Rekrutmen Baru.

“Bukan sihir? Kenapa orang itu tidak membuang sifat buruk itu. Dia benar-benar suka mengalahkan orang dengan tongkat, seperti sedang memukuli dan mengusir seekor an-jing liar,” gumam Arthur sambil memijat pelipisnya dengan ekspresi tertekan.

Walau bisikannya sangat pelan, Rachel yang berada di sampingnya masih mendengarnya. Melihat ekspresi gelap Arthur, dia langsung memiliki kesimpulan berani dalam benaknya.

‘Ternyata orang ini pernah dipukuli dengan tongkat oleh bocah itu!’

Memikirkan sosok gadis kecil yang menggendong bocah lelaki di usia sama tepat di punggungnya lalu berkeliling istana, lalu kata-kata ‘kamu kuat’, ‘kamu hebat’, ‘luar biasa’, dan sebagainya terngiang dalam benaknya membuat ekspresi Rachel menjadi gelap.

Gadis itu menggertakkan gigi. Sejarah gelap dimana dia ditipu dan merasa puas karena dipuji karena ‘sebaik bibinya’ lalu dimarahi oleh ayahnya setelah kembali membuat Rachel mengepalkan tangannya dengan erat.

‘Benar-benar penuh kebencian!’

Rachel merasa ingin melompat turun lalu memukul pemuda itu dengan pedangnya untuk melampiaskan amarahnya.

Melihat Arthur dan Rachel memiliki ekspresi gelap di wajah mereka, Arianna benar-benar bingung.

‘Bukankah bagus melihat Klein menang? Kenapa mereka tampak tidak senang?’

Luna menutup mulutnya sambil tersenyum ringan. Dia jelas mengetahui apa yang kedua orang itu pikirkan. Lagipula, gadis itu selalu menjadi pengikut Klein sejak kecil. Namun dia juga tidak mengatakan apa-apa.

Tidak perlu menabur garam di atas luka mereka karena memang tidak ada gunanya melakukan hal semacam itu.

Pada saat itu juga, suara Klein yang malas terdengar.

“Berikutnya.”

Mendengar itu, wasit tidak bisa tidak bertanya, “Apakah kamu benar-benar tidak ingin beristirahat terlebih dahulu, peserta Klein?”

Klein langsung menatap wasit dengan ekspresi penuh keraguan, tindakan itu langsung membuat wasit tertegun dan hampir marah kemudian.

Lagipula, wasit menanyai untuk sopan-santun, tetapi benar-benar dipandang seperti orang bodoh. Bagaimana mungkin dia tidak marah?

Tentu saja dia tahu kalau Klein tidak kelelahan karena pertempuran sangat singkat, tetapi peraturan tetap saja peraturan.

Melihat wajah gelap wasit, Klein pura-pura batuk lalu kembali berbicara.

“Tidak perlu. Saya baik-baik saja.”

Wasit menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri agar tidak marah. Akhirnya dia tenang lalu berkata, “Penantang berikutnya, silahkan naik ke atas arena pertarungan.”

Saat itu, banyak orang merasa ragu. Namun beberapa orang juga masih tidak percaya dan naik untuk mencobanya.

Hasilnya? Tentu saja dipukuli sampai hitam dan biru, lalu berguling untuk menelan debu kekalahan.

Karena Klein tidak ingin beristirahat, pertarungan demi pertarungan dilakukan. Satu demi satu peserta dijatuhkan, sampai akhirnya pejuang ke sembilan juga harus menerima kekalahan.

Saat itu, banyak orang langsung protes karena Klein menggunakan metode licik untuk membuat pijakan mereka menjadi licin. Mereka protes karena itu tidak adil dan licik.

Sebagai tanggapan, Klein hanya menggaruk kepalanya dengan ekspresi malas.

“Bukankah kalian tahu kalau aku seorang Mage? Apa salahnya seorang Mage menggunakan sihir untuk mengalahkan musuhnya?” Pemuda itu memiringkan kepalanya.

“Kamu akhirnya sadar kalau kamu seorang Mage!” Para penantang meraung marah, memelototi Klein dengan enggan.

Wasit juga menatap Klein dengan sudut bibir berkedut. Orang itu tidak bisa tidak mengeluh dalam hatinya.

‘Bukankah itu alasan mereka marah, Kawan? Kamu seorang Mage, jadi kamu harus bertarung dengan penuh martabat dan elegan.’

‘Orang-orang itu jelas lebih suka ditembak bola api atau ditusuk tombak es daripada dipermalukan.’

‘Kamu jelas berkata kamu seorang Mage, tapi apa maksudmu dengan memukuli orang dengan tongkat seperti sedang memukuli an-jing liar? Itu keterlaluan, ok?’

Meski begitu, hasil akhir tetap tidak berubah. Klein keluar sebagai pemenang, bahkan memegang rekor tercepat dalam menyelesaikan tantangan tahap ini.

Hari itu juga, rumor tentang Klein mulai tersebar. Daripada menyebutnya Pangeran biasa-biasa saja, banyak orang yang mulai menyebutnya Klein Si Pengembala.

Bukan karena dia memberikan petunjuk kepada orang-orang dan meluruskan jalan mereka. Bukan juga karena dia suka mengendalikan orang dan memanipulasi mereka.

Akan tetapi, julukan itu diberikan karena sebuah kalimat tersebar ketika menggambarkan gaya bertarung Klein yang ‘unik’.

‘Ketika tongkat berayun ringan, para domba akan lari ketakutan.’

>> Bersambung.

1
Zidan Satya
serius nih diginiin lgi??
wkwkwk setiap cerita dibikin alur smpe setengah doang abis itu gk di lnjut
dah gw duga juga sih tpi tetep aja agak kecewa

yg pengen gw blng yg terbaik aja buat lu thor
Regan
sudah lama gak baca novel dari author favorit saya
Nirius
thor...
Saiken
Re dan Re2, sama isinya dengan ep 53.
king vilain
kutunggu ubahnya thor
bysatrio
puas dengan arc ini.
Kazuma
eps nya kok ngulang² thor?
bysatrio
kerenn
Nani Kurniasih
diulang ya..
king vilain
semangat thor
MALAIKAT IZRAIL
Saran ya bang, semisal emang abang nulis cuma menyalurkan hobi dan menghibur kami, kami minta lanjut

Tapi kalau emang buat ada side income kayaknya karya ini ga sepopuler yg kemaren jadi mungkin kalo emang ga cuan kami ga masalah ga dilanjut

Walau tetep harapannya bisa membaca kisah ini sampai bener bener tamat
Bagus Prakoso
tata bahasa urut dan mudah dimengerti, lanjutkan thor aq suka novelmu
Irul Gomblong
ngulang?
Arya00
dasar tukang investasi
Nani Kurniasih
👍👍👍
Haytrea
Benar sekali
o
mantap
o
war biasah
Nani Kurniasih
👍👍
Arim 2
novel baru nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!