Braaak......
Tora meletakan setumpuk uang di atas meja,dia juga meletakan selembar kertas disamping uang itu.
"tanda tangani ini ,pakai uang nya untuk mengoperasi carla " ucap tora dengan tegas
Henny menatap ke arah suami nya, dia mengernyitkan dahi nya karena melihat setumpuk uang yang diberikan oleh suami nya itu. Apalagi ada kertas yang terlihat jelas bertuliskan surat perceraian,membuat nya merasa semakin bingung .
"ada apa pa? uang dari mana ini ? dan ini....surat cerai siapa ?" tanya henny dengan nada bingung nya .
"tidak perlu tau dari mana uang ini,yang penting carla bisa di operasi segera. Kita yang akan bercerai,aku sudah ngak sanggup hidup miskin bersama kalian. Yang penting carla sehat dan kalian bahagia bersama " jelas tora dengan tegas membuat henny merasa terkejut
Deg
Jantung nya terasa mau lepas dari dada nya ,dia tidak menyangka kalau pernikahan nya akan berakhir seperti ini. Apalagi selama ini tora dan dirinya baik-baik saja ,tidak pernah sekali pun mereka b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Nyonya dan tuan besar Wardana memang sudah memasang CCTV tersembunyi di dekat Farel tanpa Farel ketahui,dia ingin melihat apa yang dilakukan oleh semua orang disana.
Apalagi dengan kondisi Farel yang seperti itu,mereka yakin kalau suatu saat akan terjadi hal yang ngak diinginkan dan mereka lebih dulu mengetahui nya . Makanya mereka memilih untuk memasang CCTV di ruangan dan di lorong depan ruangan Farel dan terbukti saat ini hal yang tak diinginkan sudah terjadi
Tadi nya nyonya Devtra memasang CCTV itu karena ingin menuntut siapa pun yang sudah membuat penyakit Farel kambuh,dia ingin melihat sendiri bagaimana keadaan Farel jika dikantor.
Kedua orang tua Farel ingin melihat apa yang dilakukan Farel dan Henny didalam ruangan itu,mereka tersenyum sendiri saat menonton setiap momen malu-malu henny. Apalagi Farel terlihat sedikit lebih agresif dari biasa nya, mereka memperhatikan wajah Farel yang terbilang cukup bergairah .
Hingga terlihat jelas Farel terganggu dengan suara bel pintu,mereka juga melihat Cecilia dan teman nya berada di depan pintu ruangan Farel dan berusaha ingin masuk kesana. Ada rasa marah dihati nyonya Devtra melihat kelakuan Cecilia,dia tidak menyangka jika Cecilia bisa seperti itu.
Apalagi melihat kejadian selanjutnya,dia yakin jika Cecilia mengatakan sesuatu pada teman nya itu hingga wanita itu menarik tangan Farel dan membuat penyakit Farel kambuh. Nyonya Devtra menggeram,dia mengepalkan tangannya dengan cukup kuat hingga akhirnya dia tak tahan melihat farel yang sudah berada di sandaran Aditya.
Nyonya Devtra berlari ke arah mobil,begitu juga dengan tuan Wardana. Dia mengikuti istri nya dari belakang, kemudian dia masuk kedalam mobil nya. Mobil berjalan cukup cepat,mata nyonya Devtra tidak berkedip sekali pun dari ponsel nya.
Nyonya Devtra masih memantau keadaan yang ada,sedangkan tuan besar Wardana sudah menelpon dokter pribadi yang biasa mengobati Farel. Bisa dipastikan kalau Farel akan dirawat cukup lama di rumah sakit,tapi mata mereka berdua seolah tak percaya dibuat nya.
Sentuhan tangan Henny membuat Farel kembali semula,walaupun nafas nya masih belum terlalu normal tapi terlihat jelas sekali perubahan nya. Hal itu juga terlihat diwajah para karyawan yang dari tadi memperhatikan disana,begitu juga dengan mata Cecilia yang sudah membulat dengan besar nya.
"Ngak mungkin " gumam Cecilia yang masih menatap ke arah Henny.
Temannya yang berada disamping nya menatap ke arah Cecilia,dia mengernyitkan dahi nya karena dia curiga kalau Farel memiliki penyakit yang tak diketahui orang tapi Cecilia juga mengetahui nya. Dia yakin jika dia dijebak oleh Cecilia,hingga akhirnya dia menarik lengan Cecilia dengan kasar.
"Kau menjebak ku hah?" tanya wanita itu dengan ketus,dia tidak lagi fokus pada Farel dan Henny. Dia menatap ke arah Cecilia dengan tajam,Cecilia tidak memperdulikan nya .
"diam lah,aku lagi kesal" jawab Cecilia dengan angkuh nya ,wanita yang merupakan teman nya Cecilia hanya bisa diam. Dia ngak berani mengatakan apa pun lagi,karena memang keluarga Cecilia termasuk keluarga berpengaruh.
Henny dan Farel masih bertatapan,nafas Farel sudah mulai berangsur normal. Henny yang menyadari hal itu langsung tersenyum lembut,dia merasa cukup tenang saat ini. Kedua tangannya yang masih berada diwajah Farel segera ingin dia tarik,tapi ternyata ditahan oleh Farel.
Farel bukan hanya menarik salah satu tangan Henny, tapi juga wajah Henny. Dia mencium nya cukup lama didepan seluruh karyawan nya,padahal dia masih di pangkuan aditya membuat Aditya langsung memalingkan muka nya dengan kasar ke arah lain.
cup
"Hhmmmpp....ssshhh "
Henny berusaha mendorong wajah Farel,wajah nya sudah memerah karena begitu malu dengan semua yang ada disana.
"Bubar" teriak aditya, bukan nya melepaskan ciuman nya. Farel malah memperdalam ciuman nya hingga terdengar suara sepatu berlari dari arah lain,membuat Farel menghentikan ciuman nya tapi kening nya masih menempel dengan kening henny. Dia masih menahan tengkuk henny,sehingga henny ngak bisa menjauh.
Terlihat kedua orang tua Farel berdiri tak jauh dari sana ,wajah kedua nya sudah terlihat begitu khawatir hingga akhirnya Farel memilih untuk melepaskan tangannya dari tengkuk milik henny .
"Farel....kamu ngak apa-apa nak?" tanya Nyonya Devtra yang sudah berada didekat nya .
Melihat nyonya Devtra berada didekat nya, henny pun mulai berdiri dan sedikit menjauh dengan wajah yang memerah. Dia merasa semua mata menatap ke arah nya ,sehingga dia memilih untuk menundukan kepalanya saja.
"Aku ngak apa-apa ma,hanya saja tubuh ku masih lemas " jawab Farel dengan pelan,karena memang saat ini tubuh nya terasa lemas dan lelah sekali.
"ya sudah,kalau begitu sebaiknya kita ke ruangan mu dulu " ucap Nyonya Devtra yang langsung membantu putra nya untuk berdiri.
Tubuh kekar dan berisi milik Farel ngak akan bisa membuat semua yang ada disana sanggup untuk mengangkat nya,kecuali di angkat menggunakan tandu oleh beberapa orang. Tapi hal itu ngak akan terjadi di perusahaan ini lagi,dia menatap ke arah Cecilia dan teman nya.
"Sebaiknya kalian saja yang masuk lebih dulu,biar dokter memeriksakan keadaan Farel dulu " jelas nyonya Devtra.
Aditya dan tuan besar Wardana membantu Farel untuk berdiri, mereka memapah Farel masuk kedalam ruangan nya kembali. Sedangkan yang lainnya sudah bubar dari tadi setelah aditya berteriak,mereka masih tak percaya dengan apa yang terjadi didepan mereka saat ini dan memilih untuk diam.
Sedangkan Henny ,dia bingung harus bagaimana dan hanya berdiri mematung ditempat nya saat ini . Dia yakin jika nyonya Devtra melihat mereka berciuman, henny mengepalkan tangannya pada gagang kotak bekal yang dia pegang didepan nya.
Henny masih tetap menundukan kepala nya saat nyonya Devtra sudah berjalan mendekati nya ,dia tak sanggup melihat mata nyonya Devtra saat ini hingga akhirnya dia merasakan bahu nya di sentuh.
"Kau ikut masuk dan menemani Farel,jangan biarkan dia sendirian saat dokter sudah memeriksanya. Mama akan mengurus kedua wanita ini " ucap Nyonya Devtra dengan ramah dan santai,dia menatap lembut pada Henny yang sudah menatap nya karena terkejut dengan panggilan mama .
"Hei....kau mengerti kan?segera masuk,itu dokter juga sudah datang " ucap Nyonya Devtra ,membuat Henny menganggukan kepala nya saja dan mengikuti pria paruh baya yang sudah menundukan kepala nya sebentar pada nyonya Devtra kemudian berjalan masuk kedalam ruangan milik Farel.
Henny harus mengikuti ucapan nyonya Devtra,dia ngak tau apa maksud ucapan nyonya Devtra pada nya tadi
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘