Emergency Wedding

Apartemen Langham Residen.

"Cepat turun!"

Boy yang sudah berada di depan pintu mobil, menatap kesal pada Tita yang masih tidak mau turun dari dalam mobilnya.

"Aku mau pulang ke rumah ayah Unta." Pinta Tita.

"Ayah Unta mu itu tidak ada di rumah, jadi cepat turun!"

Boy berusaha menahan emosinya karena ia sadar masih berada di tempat umum, dengan pakaian jas pernikahan. Apa kata orang jika mereka tahu seorang Boy Arbeto yang baru menikah sudah melakukan kdrt terhadap istrinya.

"Kau tau dari mana Ayah Untaku tidak ada di rumah?" tanya Tita.

"Tentu saja aku tahu, kalau kau tidak percaya kau bisa telepon orang rumah dan tanyakan apa Ayah mu itu ada atau tidak." Ucap Boy dengan wajah yang kesal, karena baru kali ini ia berhadapan dengan gadis yang sangat manja. Bahkan Baby adiknya saja tidak semanja gadis gila itu.

Tita tampak berpikir sesaat, lalu mengulurkan tangannya pada pria mesum yang sudah menjadi suaminya.

"Apa? Kau berharap aku meraih tanganmu?" sinis Boy. "Turun sendiri! Kau itu bukan putri raja yang harus aku bantu untuk keluar dari mobil."

"Ish, kau itu terlalu percaya diri sekali. Siapa juga yang meminta bantuan turun dari mobil? Tita itu hanya ingin pinjam ponsel untuk menghubungi Ayah Unta." Tita menggerakkan telapak tangan untuk meminta ponsel suaminya.

"Turun dulu! Nanti aku kasih pinjam."

Tita dengan segera turun dari dalam mobil, lalu menghubungi nomer Ayah unta setelah pria itu meminjamkan ponselnya. Namun karena teleponnya tidak diangkat juga, Tita pun menghubungi nomer rumahnya dan bertanya tentang keberadaan ayah nya.

"Kau benar Ayah unta tidak ada di rumah." Ujar Tita dengan wajah yang ditekuk.

"Aku bilang juga apa, kau saja yang tidak percaya padaku." Boy segera berjalan masuk ke dalam gedung apartemen lalu memasuki pintu lift.

"Tunggu aku .... "

Tita mau tidak mau mengikuti suaminya, karena ia tidak berani untuk pulang sendiri ke rumahnya.

"Kau tahu tidak Ayah unta aku ada di mana?" Tita masih penasaran kemana ayahnya pergi, karena tidak biasanya ayah unta pergi dari rumah tanpa memberitahu Tita.

"Ayah mu sedang menghitung Unta." Jawab Boy dengan asal.

"Menghitung Unta?" Tita mengerutkan keningnya dengan wajah yang bingung.

"Ck, apa kau tidak tahu kalau ayah mu menjual kau dengan dua puluh ekor unta."

Boy mendengar saat Dad Dafa mengatakan kalau mertuanya itu, menerima perjodohan dari orang tuannya dengan imbalan lima persen saham Kenz. Drc dan dua puluh ekor unta.

"Menjual aku dengan dua puluh ekor unta?" tanya Tita dengan wajah yang terkejut.

"Kenapa? Kau pasti tidak menyangka ayah kesayanganmu itu menjual dirimu." Boy tersenyum sinis saat melihat wajah Tita yang terlihat sangat terkejut.

"Ayah unta kejam ...." Tita menghentak kakinya di atas lantai lift.

"Kau baru tahu ayahmu kejam?" Boy semakin semangat untuk memanas-manasi.

Tita menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Ayah unta kejam mengambil dua puluh ekor unta untuk dirinya sendiri, seharusnya Ayah itu sepuluh ekor dan untuk Tita sepuluh ekor."

Gubrak

Boy langsung menjedurkan keningnya kearah dinding Lift, dengan raut wajah yang sangat sedih dan juga kesal. Sedih karena mendapatkan istri yang begitu bodoh, dan kesal karena istrinya tidak hanya bodoh tapi juga sangat materialis.