Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak selamat
Saat pulang kerja Felix sudah di sambut tangisan Ana yang begitu melengking hingga sampai di luar rumah .
Huh !!
Dengan langkah besar Felix mendekati sumber suara di mana ayah dan Bunda nya tengah menenangkan putri nya .
" Nanti lehernya sakit Ana " Tegur Felix menatap serius sang Putri.
" Papa " Panggil Ana seseguhkan.
" Dia mau ikut mertua mu tapi Aisyah melarang nya " Felix mendekati putri nya " Berdiri " Dengan patuh Ana berdiri seseguhkan sambil menatap Felix yang berdiri menjulang di depannya.
" Papa sudah bilang sebelumnya kan ? " Felix mensejajarkan tubuhnya dengan sang putri " Jika Ana mau ke sana harus sama Papa dan Mama " Ana mengaguk terisak " Lalu kenapa Ana menangis Hm ? " Tanya Felix .
" Tadi mertua mu sebenar nya tidak masalah kalau dia mau ikut hanya Aisyah menolaknya , takutnya nanti repotin mereka apa lagi Papi mu harus ngurus Mami mu " Ujar ayah Nizam .
" Nanti jika keadaan Mama membaik weekend kita ke rumah Kakek Harits " Ujar Felix lembut .
" Sekarang hapus air matanya setelah itu mandi ,Ana belum mandi kan ? " Ana mengaguk cepat " Belum Papa " Jawabnya .
" Ayo Nenek bantu mandi " Bunda Eca menggegam tangan Cucunya dengan lembut .
" Mandi bareng kakek mau tidak ? " Tawar Ayah Nizam .
" Ayah jangan aneh-aneh ya ,nanti mata Putri ku kotor karena melihat milik ayah yang keriput itu " Tolak Felix tegas .
" Kamu kira ayah akan telanjang di depan Cucuku ,jangan gila " Jawab Ayah Nizam kesal lalu menggendong Ana meninggalkan tempat itu .
" Kamu ini ada² saja " Bunda Eca menggelengkan kepalanya, dia tak habis pikir Felix bisa berbicara seperti itu .
" Hanya jaga² Bunda " Jawab Felix yang tidak ingin di salah kan .
" Lebih baik kamu ke kamar ,Aisyah pasti lagi mikiran Ana " Felix mengaguk lalu ikut meninggalkan tempat itu begitu juga dengan Bunda Eca .
Ceklek
Aisyah langsung menatap ke arah pintu dengan wajah penuh harap ,namun saat melihat suaminya yang masuk tanpa sosok Putri nya membuat nya semakin khawatir.
" Ana ikut Mami mas ? " Tanya Aisyah cepat .
" Tidak ,dia lagi sama Bunda dan ayah " Aisyah menarik napas lega.
" Pasti nangis lagi kan ? " Felix mengaguk membenarkan " Gimana ? sudah enakan " tanya nya mendekati tempat tidur namun tetap menjaga jarak pada sang istri.
" Seperti biasa " Jawab Aisyah sambil memperlihatkan punggung tangannya yang di tempel kan plester yang bentuk bundar .
" Aku mandi dulu baru aku temani " Ujar Felix pelan .
" Aku juga belum mandi ,mandi bersama ya " Felix membalikkan badannya menatap Aira alisnya terangkat sebelah " Bersama ? " Ulangnya di jawab anggukan kepala oleh Aisyah .
" Kamu tidak akan selamat jika mandi bersama Sya " Bukannya takut justru Aisyah mendekati pria itu " Bukannya mas merindukan hal itu " Jawabnya menatap lekat wajah suami nya .
" Aku menginginkanya bahkan sangat tapi aku masih waras Sya ,jadi jangan mengusikku sebelum kamu berakhir mengenaskan " Jawabnya memperingati sang istri.
" Tapi aku menginginkan kegiatan panas kita mas " Aisyah meraba dada Felix dengan abstrak tanpa mengalihkan pandangan dari wajah sang suami " Aku sudah menahan nya sejak tadi " Lanjut nya menggoda Felix .
" Sya " Felix memejamkan matanya saat merasakan tubuhnya mulai panas dingin " Bukannya mas menyukai desahan ku " Dengan sengaja Aisyah meletakan tangannya di antar kaki Felix membuat pria itu memegang.
💐
💐
💐
" Bukannya aku sudah memperingati mu tadi " Aisyah tersenyum mendengar ocehan Felix yang tidak berhenti nya sejak mereka ke luar dari kamar mandi .
" Jangan tidur kamu belum makan malam " Ancam Felix saat Aisyah akan memejamkan matanya.
" Iya mas " Jawab Aisyah pelan .
" Begitu saja,aku suka melihat nya" Felix yang baru saja akan memakai celana nya langsung menatap ke arah tempat tidur " Jangan gila " Jawabnya ketus lalu melanjutkan kegiatan nya karena sebelumnya dia lebih dulu mengurus Aisyah.
Tok ...tok ..
" Papa ...Mama " keduanya menatap ke arah pintu " Papa " Felix langsung memakai baju nya lalu berjalan ke arah pintu .
Ceklek .
" Kenapa lama membuka pintu nya " Protes Ana menatap Felix .
" Papa lagi baju " Jawab Felix kembali menutup pintu kamarnya .
" Siapa yang ikat rambut nya ? " Aisyah tertawa melihat mode ikat rambut Ana yang sudah seperti pohon yang banyak rantingnya.
" Kakek , soalnya nenek lagi mandi " Jawab Ana tersenyum.
" Pantasan kamu sudah seperti rusa " Cibir Felix pelan .
" Mas " Tegur Aisyah melotot kan matanya " Aku mengatakannya yang sebenarnya Aisyah " Jawab Felix menjatuhkan tubuhnya di atas kasur .
" Bangunkan aku saat makan malam " Gumam Felix memeluk pinggang Aisyah yang sudah bangun bersandar di kepala ranjang.
" Tadi aku di larang " Cibir Aisyah .
" Kamu dan aku beda " Jawab Felix seadanya.
" Ana nonton ya Pa " Izin Ana lembut .
" Hebm " Ana langsung mengambil remot TV memberikan pada Aisyah " Marsya Ma " Aisyah langsung memberikan tontonan yang di inginkan putri nya .
" Ayo baring" Aisyah langsung menatap ke arah bawah " Tadi katanya tidak boleh " Jawab Aisyah bingung.
"Aku meminta mu baring bukan tidur " Jawab Felix ketus .
"Sama saja nanti aku ketiduran " Ucap Aisyah .
" Aisyah " Aisyah merebahkan tubuhnya dengan pelan,entah kenapa dia tidak bisa mendengar suara rendah suaminya begitu juga dengan Putri mereka seperti magnet yang memiliki kekuatan paling besar sehingga dengan cepat kedua nya menurut .
Felix langsung memeluk Aisyah yang telentang tangan kanannya di letakan di atas perut Aisyah sesekali mengelus nya dengan pelan .
" baru sebesar jagung saja sudah merepotkan ku apa lagi nanti sudah lahir " Gumam Felix di belakang Aisyah .
" Apa dulu Ana juga seperti ini " Aisyah menggelengkan kepalanya" Hanya mual saja " Jawab Aisyah matanya fokus pada layar yang ada di depannya.
" Lalu apa yang kamu lakukan ? " Felix meletakan dagunya di pundak sang istri mencium aroma tubuh sang istri.
" Tidak melakukan apa pun,kalau sudah baikan baru aku kerja " Jawab nya tenang .
" Kamu kembali karena sudah cape kerjakan " Tuduh Felix .
" Iya " Jawab Aisyah sekenanya membantah pun percuma karena berbicara dengan suaminya itu sama saja bohong .
" Sudah pasti,kamu kan anak manja " Aisyah memutar bola matanya malas .
" Terserah kamu " Jawab Aisyah kesal .
" Janga tidur ya ,awas kalau tidur " Ancam Felix sebelum memejamkan matanya .
" Pemaksa " Cibir Aisyah menatap ke arah samping nya sekilas.
" Mama kecilkan sedikit suara nya ya ,Papa lagi istirahat " Ana membalikkan tubuh nya lalu mengangguk " Iya Ma " Jawabnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...