NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengantin Baru yang Unik

   "Silahkan duduk di sebelah suami kamu" Ucap bapak penghulu.

Zara langsung duduk di bantu Mama Elena, yang saat ini tengah senyum bahagia.

   "Ar ayo doakan istrimu" Pinta Abah Fais, 3 hari yang lalu Abah Fais memang menghubungi Ar. Dan meminta Ar menghafalkan doa setelah ijab kabun, Abah Fais pun mengajarkan doa dan tata caranya. Ar pun menurut saja walaupun cukup sulit bagi Ar, untuk menghafalkan doa tersebut karena memang sebelumnya Ar tidak pernah tau.

Ar pun meletakkan telapak tangan kanannya tepat di ubun_ubun Zara, "Allahumma inni as aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltaha 'alaihi wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltaha alaihi" Ucap Ar mengecup kening Zara.

DEG

Ada desiran aneh yang menjalar di tubuh Zara,ketika air mencium keningnya dengan tangan gemetar garapan meraih tangan kanan Iya mencium punggung tangan laki-laki yang saat ini sudah berstatus bagi suaminya itu.

Zara langsung menatap Ar yang kini memakai pakaian Senada, dengan gaun pengantinnya yang berwarna putih juga. Zara tersenyum di balik cadarnya, Baru kali ini Zara berani menatap Ar dengan lama. Sementara Ar memasang wajah datar lalu membuang muka, Zara yang awalnya bahagia langsung tersadar jika saat ini Ar memang belum bisa menerimanya.

Setelah acara akad selesai santri dan santriwati pun makan bersama, sementara Zara, Ar dan kedua orang tuanya pun Langsung kembali ke rumah Zara untuk istirahat. Tapi sebelum itu ia akan makan bersama dulu di rumah Zara, setelah berganti pakaian Zara pun menghampiri Abah Fais dan kedua mertuanya di ruang tamu.

"Di sini udaranya sangat sejuk sekali ya beda sama Jakarta" Ucap Mama Elena.

"Tante mau lihat pemandangan di belakang nggak? Tanya Zara.

"Kok Tante sih Mama dong Sayang" Sahut Mama Elena.

"Iya Tante eh Mama" Ucap Zara gugup.

"Mana coba tunjukin sama mama" Ucap Mama Elena berdiri dari tempat duduknya.

"Ayo mah ikut Zara" Ajak Zara kemudian Ia pun berjalan ke belakang rumahnya.

"Saya jadi penasaran" Sahut Abimana yang ikut berdiri dari kursinya dan hendak menyusul istri dan menantunya itu.

"Kalau begitu ayo kita ke sana" Pak Abimana ajak Abah Fais.

"Baru sehari menikah Udah pinter nyari muka aja" Ucap Ar dalam hati. Pak Abimana dan Abah Fais yang hendak pergi ke belakang, menyusul Zara dan mama Elena tiba-tiba Abah Fais menghentikan langkahnya.

"Loh Ar Kenapa masih duduk, kamu nggak mau ikut kami ke belakang? Tanya Abah Fais

"Ah Iya bah ini Ar juga mau ikut kok" sahut Ar yang langsung berdiri dari kursinya, kemudian mereka bertiga langsung menuju ke belakang rumah.

"Masya Allah indah sekali Zara" Ucap Mama Elena ketika melihat hamparan kebun teh, yang hijau terlihat segar itu ditambah udara yang begitu segar begitu sejuk.

"Iya Mah biasanya Nanti kalau udah jam 05.00 sore ada kabut yang turun" Ucap Zara.

"Sepertinya Papa betah kalau tinggal di sini" Sambung Pak Abimana terkekeh.

"Ini kamu yang taro banyak bunga di sini? Tanya Mama Elena, yang diangguki oleh Zara.

"Ya begitulah Elen, Zara itu selalu menghabiskan waktunya di sini Bahkan ia sampai minta dibuatkan gazebo agar ia bisa duduk berlama-lama di sini. Sahut Abah Fais terkekeh, mengingat waktu itu Zara merengek minta dibikinin gazebo minta bantuan dari para santri.

"Ar Bagaimana Apa kamu suka di sini? tanya Pak Abimana.

"Lebih baik kita duduk aja di situ biar lebih enak ngobrolnya" Ujar Abah Fais, sambil menunjuk ke arah Gazebo yang terbuat dari kayu.

Setelah mereka duduk pak Abimana pun kembali bertanya pada Ar, "Bagaimana Ar?

"Sejuk udaranya" jawab Ar singkat.

"Tenang masih ada waktu satu minggu buat kamu di sini" Ucap Pak Abimana.

"Sepertinya tiga hari aja cukup" Jawab Ar Loh.

"Kenapa terburu-buru" Tanya Abah Fais.

"Ar sudah memutuskan untuk kembali ke Jakarta Bah, dan nanti kami akan tinggal di apartemen Ar"

"Ar juga tidak bisa berlama-lama absen latihan basket, Ar hanya izin 3 hari saja" Jawabnya.

"Ya sudah Papa keputusan kamu, Zara pasti menurut selagi itu baik" ucap apa Fais yang diganggu Ar.

Setelah mengobrol cukup lama, mereka pun kembali masuk ke dalam rumah karena hari sudah semakin sore. Dan benar saja apa yang dikatakan Zara tadi, kabut sudah mulai turun saat ini dan mereka pun bersiap-siap untuk melaksanakan salat maghrib.

Dan dilanjut sholat Isya, setelah itu mereka akan makan malam bersama.

Setelah selesai makan mereka pun memutuskan, untuk beristirahat Mama Elena Pak Abimana dan Abah Fais udah masuk ke kamar masing-masing.

Dan saat ini hanya tinggal Ar dan Zara saja.

"Kakak mau istirahat" tanya Zara takut.

"Gak"... jawab Ar singkat sambil memainkan ponselnya.

"Kalau gitu Zara ke kamar duluan ya Kak" Pamit Zara.

"Terserah"... jawab Ar yang sama sekali tidak menatap Zara ia Malah fokus menatap layar ponselnya.

Zara langsung saja masuk ke dalam kamarnya, ia memutuskan untuk tidur lebih dulu. Dan ia tidak melepas jilbab dan cadarnya, ia sudah bertekad dalam hati. Akan buka cadar di depan Ar, ketika Ar sudah bisa menerima dirinya.

Saat ini Pak Abimana terbangun Iya melihat jam, yang menunjukkan jam 01.00 dini hari. Ia pun keluar menuju kamar mandi untuk buang air kecil, Tapi begitu melihat ke ruang tamu ia melihat Ar yang sedang tertidur di sofa.

Pak Abimana segera menghampiri Ar, dan membangunkannya.

"Ar bangun"... Ucap Pak Abimana dengan suara yang dikecilkan, karena ia khawatir Abah Fais akan mendengar.

"Hemm"... Ar pun langsung membuka matanya.

"Kamu mau mempermalukan Papa di depan desain papa? Tanya Pak Abimana sedikit garam.

"Ada apa sih Pah?... Tanya Ar bingung.

"Ada apa kamu bilang ngapain kamu tidur di sofa, bukannya menemani istri kamu di kamar" Ucap Papanya

"Tapi Pah Ar gak mau tidur bareng sama dia" Ucap Ar.

"Kamu itu sekarang sudah menjadi suaminya, bersikaplah untuk menjadi suami yang baik"

"Tapi Ar gak mencintainya pah" jawab Ar

"Jangan terlalu membencinya, karena kebanyakan benci itu bisa berubah menjadi cinta" ucap Pak Abimana.

"Gak akan" Jawab Ar.

"Papa gak mau tahu kamu pindah ke kamar Zara sekarang, sebelum Pak Fais melihat kamu di sini" Ucap Abimana tidak ingin dibantah.

Ia pun buru_buru ke kamar mandi karena sudah kebelet pipis, sementara dengan langkah malas Ar memasuki kamar Zara. Setelah berada di dalam ia melihat Zara sudah terlelap, dengan keadaan masih memakai kerudung dan juga cadarnya.

"Buset gak gerah apa" gumam Ar dalam hati. Tapi dia malah menatap Zara dan terus memperhatikan, perempuan yang saat ini sudah menjadi istrinya.

"Gue jadi gue jadi penasaran sama wajahnya, Seperti apa apa sih gue intip sedikit ya? gumam Ar dalam hati. Lalu ia hendak menyingkap cadarnya, tapi tiba-tiba saja Zara malah bergerak memiringkan kepalanya membuat art terkejut.

"Dih ngapain juga gue penasaran sama cewek munafik kayak dia, gumam Ar dalam hati, ia malah mengambil bantal dan memutuskan untuk tidur di bawah saja dengan beralaskan karpet.

Zara terbangun setelah mendengar suara azan subuh berkumandang, ia melihat ke samping ternyata Ar tidak ada di sana. Dan itu tandanya Ar tidak tidur di sampingnya, Apakah Ar tidur di ruang tamu ya? Tanya Zara dalam hati. Ia pun memutuskan turun dari ranjang tempat tidurnya, dan iya berniat untuk mengambil wudhu sambil mencari Ar.

Tapi tiba-tiba

Bruukkk

"Awww"...Ucap Zara tersandung sesuatu, yang buat dirinya jatuh dan menimpa sesuatu. "Pantes aja aku cari guling nggak ada ternyata gulingnya jatuh, Ucap Zara dan ia belum sadar saat ini.

"Woi lu mau ngapain sih? tiba-tiba Zara terkejut setelah mendengar suara, ya Sama persis dengan suara Ar.

"Loh kok gulingnya bisa ngomong sih" Ucap Zara sambil membenarkan jilbabnya.

"Agresif banget sih lu jadi cewek, lo sengaja kan mau ngapa-ngapain gue. Pas gue lagi tidur" tanya Ar

"Aaaaa"... Ar langsung menutup mulut Zara, sehingga membuat Zara hanya bisa mengedip_ngedipkan matanya saja.

"Lu ngapain pakai teriak sih? kalau Mama Papa Dan Abah dengar dikiranya gue lagi ngapa-ngapain lo" Ucap Ar tajam.

"Maaf Kak aku nggak tahu kalau Kakak ada di bawah" Ucap Zara takut, dan saat ini dia sudah menjauh dari tubuh Ar.

"Alasan aja lu, bilang aja lu mau ngapa-ngapain gue kan dasar agresif" kesal Ar, lalu dia pun bangun dan pindah ke tempat tidur Zara

"Huh kenapa Kak Ar galak banget sih" Guman Zara dalam hati.

"Kak udah Subuh, kita salat dulu" Ajak Zara

"Berisik lu gue mau tidur" bentak Ar.

"Astagfirullah"... Ucap Zara berusaha sabar.

____Tbc___

1
musfirah
seru menyenangkan dan cerita nya egk berat
musfirah
seru banget cerita nya autor lanjut terus semangat
Sultan Scout
Luar biasa
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Buat kalian yang suka membaca bertemakan konflik, percintaan atau perjodohan bahkan permusuhan semua ada disini..

Yukk mampir siapa tau suka dengan ceritanya, thnks buat yang udah baca😍❤ Love you all.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!