Seorang pria tampan dan Mapan bernama Anan, Dia seorang CEO yang punya sifat sombong dan arogan.
Tetapi dibalik sikap angkuhnya dia sedang mencari ibu dan adiknya yang diusir oleh sang ayah, karena fitnah kejai dari pelakor.
18 tahun kemudian Adilla bekerja sebage OG diperusahaan Anan, yang selalu diperlakukan dengan kasar olehnya.
Akankah Anan akan mengetahui bahwa Adilla adalah adik kandungnya?
Ataukah justru Anan jatuh cinta padanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
You Belong Me
Memiliki aya dengan hanya menuruti hasrat yang egois, hanya akan membuat bidadarinya menderita. Efan sadar dia harus menghentikan hormon sialan itu, sebelum terlambat.
"Love sweatheart.. kita harus berhenti.. bisik efan, setelah mendapatkan kesadarannya. Aya mengerang protes hasratnya telah memuncak, dia tak mau kehilangan bibir dan lidah panas efan ditubuhnya.
"Angel, sweety please sayang.. aku menginginkanmu, sangat tapi tidak sekarang.. bisik efan lagi, sambil mengecup sayang kening aya. Dirapikannya lagi kemeja aya yang berantakan, karena ulahnya bidadarinya sedang terbaring diatas tempat tidurnya. Dengan efan menindih diatasnya, nafasnya tersengal_sengal. efan beranjak menjauhi bidadarinya, setelah mencuri satu ciuman lagi di bibir angelnya.
"Maafkan aku, sweety.. maafkan hormon sialanku ini, kata efan pelan sambil membelai lembut pipi aya yang kemerahan.
"Ngga sayang, ini bukan salahmu.. maafkan aya juga kak.. kata aya pelan wajahnya merona menahan malu.
"Sweatheart, kau terlalu berharga untukku.. aku hanya tak mau menyakitimu sayang.. kata efan sambil menatap sayang bidadarinya.
Aya tersenyum manis pada kekasihnya, betapa cintanya semakin bertambah pada kekasih tampannya. Walaupun aya menyadari umur kakaknya sudah sangat matang sehingga dapat dimaklumi jika gairahnya selalu mudah tersulut, mudah menggebu_gebu.
Tapi efan selalu bisa mengontrolnya, demi rasa cintanya pada aya.
"Thnkyou kak, kakak selalu melindungi dan menjaga aya. i love you.. kata aya sambil memeluk efan lalu mencium pipinya.
"Love you too sayang, so much.. balas efan bahagia, dikecupinya puncak kepala aya. Hatinya ingin meledak, karena rasa cintanya pada bidadarinya.
Tiba_tiba aya kepikiran ingin ke mall membeli beberapa helai baju, untuk di pakai besok dan dipakai dirumah juga baju santai lah.
"Kak ke mall yukk, ajak aya sambil gelendotan manja. Efan menatap adiknya lalu mengangguk tapi hanya sebentar jangan pulang malem_malem.
Mereka pun berangkat, mobil yang dikendarai efan melesat keluar dari mansion itu.. membelah senja yang masih terang, matahari sepertinya ingin menuju ke peraduannya. Sinarnya yang berwarna orange keemasan sedikit demi sedikit semakin menjadi temaram, hingga suasana sore itu begitu indah untuk di lalui sepasang muda mudi yang sedang di landa asmara ini.
Sesampainya di mall efan menuju ke basement, lalu mereka naik ke lantai 1. Aya langsung saja menuju butik langganannya dia memilah, baju apa yang cocok untuk dirinya.
"Kak aya mau ini, tanyanya pada efan.
"Iya sayang ambil aja.. ucap efan.
disaat mereka sedang memilih beberapa pakaian, aya masuk ke ruang ganti dia mencoba beberapa. Sementara dari kejauhan seorang wanita berumur 50an, nampak matanya mengedarkan pandang.
"Bun, bunda sedang mencari siapa?.. tanya Anan bingung.
"Nan tadi bunda seperti lihat adikmu, iya bunda gak mungkin salah lihat itu pasti adilla.. ucap maharani sambil matanya berbinar.
Sedangkan Anan merasa ragu dengan kesaksian bundanya, mengingat maharani pernah mengidap penyakit yang suka berhalusinasi. Tapi kalau Anan tidak mempercayai ibunya, takut dibilang durhaka lagi.
"Bunda melihatnya dimana? tanya Anan akhirnya.
"Itu disana, di butik itu nan.. kata maharani ber api_api, Anan mengangguk lalu mengajak ibunya masuk ke dalam butik itu. Setelah dicari_cari ternyata gak ada siapa_siapa disitu, hanya ada satu pria sedang duduk sambil mainan hp.
"Bun, mungkin bunda salah lihat aja buktinya disini gak ada seorang perempuan pun. Maharani menghela nafas berat, lalu dia memilih keluar dari butik itu.
"Ya Allah ku mohon lindungi putriku, jaga dia dimanapun dia berada. Jika sakit angkat penyakitnya, jika tersesat maka segera sadarkan. Jika dia menderita maka berikan dia kekuatan, jika dia bahagia maka jangan biarkan dia terlena. Airmatanya mengalir di pipi tuanya, dia sangat berharga mereka bisa berkumpul lagi tidak bercerai berai seperti ini.
Cahaya keluar dari ruang ganti itu dia mencoba dress pendek selutut, yang berbahan sifon agak tipis tapi tidak terlalu tipis. Warnanya krem begitu efan mendongak, efan tertegun aya terlihat anggun dan cantik memoesona.
"Kak bagus gak? tanya aya sambil berjalan menghampiri efan yang sedang duduk itu, efan sampai menelan ludahnya dia benar_benar tidak menyangka aya secantik ini. Efan sampai tidak berkedip, aya yang tidak mendapat respon dari efan semakin dekat.
"Kakak, kok diem aja jelek ya? aya yang tadinya bahagia wajahnya berubah menjadi asem.
"Cantik kok dek, cantik banget malah.. mendapat jawaban seperti itu tentu saja aya bingung, begitupun pelayan yang ada disitu.
"Kok cantik, bukannya kalau baju itu bagus ya? ucap pelayan itu lirih namun bisa di dengar oleh aya dan juga efan.
"Oh iya maksudku bajunya bagus kalau dipakai aya, akan menjadi bertambah cantik gitu.. efan meralat ucapannya karena merasa malu.
Akhirnya aya pun mengambil dress itu, bukan cuma satu bahkan efan membelikannya 5 sekalian. Dengan model yang beda dan warna yang beda, setelah selsai berbelanja mereka pun menuju ke food court.
"Angel kita makan dulu ya, tanya efan lembut. Aya hanya mengangguk saja mereka bergandengan tangan, seolah tidak mau terlepas.
Efan memilih tempat duduk di pojok, yang mana disitu restoran siap saji mereka hanya ingin makan makanan ringan saja. karena dirumah bibi sudah memasak, kasihan kalau tidak dimakan bibi pasti kecewa.
"Sayang kenapa kamu cantik sekali sih? tanya efan sambil mengelus pipinya.
"Kakak juga kenapa tampan sekali, hem.. balas aya yang dia mencubit hidung kakaknya.
"Mereka serasi banget ya, ceweknya cantik coba lihat kulitnya putih matanya bulat. cowoknya juga sangat tampan seperti artis aja... bisik_bisik pengunjung yang melihat mereka, namun mereka tak hiraukan baginya cinta itu tidak punya rasa malu.
Dari sudut yang tidak jauh dari tempat mereka, lagi_lagi sepasang mata memperhatikan gerak gerik gadis itu.
"Adilla anakku apakah itu kamu? tanpa sepengetahuan Anan, maharani berjalan mendekati tempat dimana aya berada.
"Adilla.. serunya..
"Adilla... Panggil maharani lagi. Adilla mendongak melihat siapa orang yang memanggil_manggil nama adilla, tapi kenapa mukanya malah menatap kearahku. Aya berpikir mungkin perempuan itu memiliki seorang anak gadis, yang bernama Adilla wajahnya mirip dengan aku.. pikir Adila merasa kasihan.
Dia menatap perempuan setengah baya itu, nggak tahu kenapa hatinya berdesir merasakan sesuatu debaran di dalam hatinya. Jantungnya berdegup dengan kencang, Saya tidak mengenal perempuan itu siapa.
Maharani yang terus saja memanggil-manggil nama Adila, "Adila anakku kamu adilla Sayang ini ini Bunda nak, ini bunda terus aja menceracau berusaha menggapai aya. seorang pria dewasa seumuran dengan Evan, tergopoh_gopoh mendekati maharani.
"Bunda lagi ngapain bun? itu adikmu nan, itu tunjuknya. Melihat sikap aya yang kebingungan Anan membawa ibunya pergi dari situ, takut membuat keributan. mungkin cuma mirip pikir Anan, soalnya penampilan aya bertolak belakang dengan Adilla.
Adilla rambut hitam, sedangkan aya kuning kecoklatan pakaian yang di pake juga branded semua. hpnya iphone tasnya LV gak mungkin itu adiknya, pikir anan.
"Bun kita pergi dulu yuk.. Anan membawa maharani pergi menjauh, aya memperhatikan dua orang itu. dia celingukan, mencari di mana efan kok lama banget.
Bersambung...