NovelToon NovelToon
Shiza Gadis Taruhan

Shiza Gadis Taruhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Idola sekolah
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: ririn rira

Shiza, murid pindahan yang langsung mencuri perhatian warga sekolah baru. Selain cantik, ia juga cerdas. Karena itu Shiza menjadi objek taruhan beberapa cowok most wanted di sekolah. Selain ketampanan di atas rata-rata para cowok itu juga terlahir kaya. Identitas Shiza yang tidak mereka ketahui dengan benar menjadikan mereka menganggapnya remeh. Tapi bagaimana jika Shiza sengaja terlibat dalam permainan itu dan pada akhirnya memberikan efek sesal yang begitu hebat untuk salah satu cowok most wanted itu. Akankah mereka bertemu lagi setelah perpisahan SMA. Lalu bagaimana perjuangan di masa depan untuk mendapatkan Shiza kembali ?


“Sorry, aku nggak punya perasaan apapun sama kamu. Kita nggak cocok dari segi apapun.” Ryuga Kai Malverick.


“Bermain di atas permainan orang lain itu ternyata menyenangkan.” Shiza Hafla Elshanum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn rira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelang dari Shiza

Ryuga bersandar pada sisi motornya, di sudut bibir ada permen kaki yang mengisi rongga mulut. Tampang tengil menambah kesan urakan namun beraura mahal. Ryuga fokus pada pintu berwarna putih di depannya yang hanya terbuka sebelah sambil menunggu Shiza keluar dari sana. Mereka setiap hari berangkat dan pulang bersama. Ryuga berdiri dari posisi duduknya menyambut suara langkah terdengar keluar. Senyumnya mengembang di isi permen kaki yang belum habis.

Ryuga memudarkan senyum setelah melihat sosok yang keluar. Seorang pria sangat tampan berkharisma di balut jas hitam bertubuh kekar rambut rapi tersisir di belakang serta wajah bersih dari kumis dan jenggot. Sorot mata begitu tajam mengintimidasi.

"Kamu yang nama nya Ryuga?"

"Iya Om." Pemuda itu membentuk postur tegap seperti pemimpin upacara. Namun ia lupa membuang tangkai permen kaki dari mulutnya.

"Kamu tidak berniat menculik anak saya 'kan?"

"Enggak om, kami beneran ke sekolah." Ryuga menjawab cepat.

"Awas saja sampai melipir kemana-kemana." Papa Rajendra masih berdiri di tempatnya. "Dengan ketampanan kamu yang tidak seberapa itu saya bisa mencari kamu."

"Iya Om saya pastikan Shiza sampai ke sekolah dengan selamat tanpa kekurangan apapun."

"Hati-hati dijalan jangan grepe-grepe anak saya kalau mau tangan kamu tetap utuh !" Papa Rajendra melenggang pergi masuk ke dalam mobilnya.

Ryuga bernafas lega lalu menoleh ke arah mobil hitam yang perlahan meninggalkan pekarangan. "Huh... Nyeremin banget tuh bapak mertua." Gerutunya kesal. "Tampan juga aku."

"Maaf ya lama."

Ryuga tersenyum lembut. "Nggak apa-apa, seberapa lama pun tetap aku tunggu."

Sepasang anak manusia itu membelah jalan berkendara santai tanpa terburu-buru. Ryuga merasa nyaman dan tenang saat bersama Shiza. Entah kenapa ia masih enggan memutuskan hubungan mereka padahal hadiah sudah di terima. Melaju beberapa menit Ryuga dan Shiza sudah tiba di sekolah. Seperti biasa tanpa melewatkan pemeriksaan. Tidak jauh dari sana ada Candra yang memperhatikan, jujur ia rindu ingin bicara dan bercanda dengan Shiza tapi keputusan sudah di ambilnya. Candra tersenyum tipis melihat Ryuga sangat posesif pada temannya itu.

"Kangen ya ngumpul bareng?"

Candra tersentak merasakan berat di pundaknya. "Nggak juga."

"Jangan sedih ada aku yang selalu ada." Dimas berkata penuh percaya diri.

Setiba di kelas pandangan Candra bertemu dengan manik mata Shiza. Mereka hanya saling mengunci tatapan membiarkan gemuruh terasa di dalam dada. Shiza memutuskan pandang lebih dulu dan menurunkan tatapan ke atas meja.

"Dia belum minta maaf." Aysela duduk menghadap ke arah sahabatnya itu.

"Biar aja, aku nggak marah mungkin Candra memang pengen sendiri kita nggak tahu ada masalah apa sampai dia seperti itu. Mungkin sensitif maka nya nggak mau berbagi. Kalian tetap temenan ya sama dia."

Aysela tersenyum. "Dari kelas sepuluh Candra belum pernah dekat sama orang lain selain Dimas dan kamu adalah orang pertama yang jadi teman terdekatnya. Candra banyak menghabiskan waktu sendirian kalau Dimas sedang aktif di basket."

"Tapi mereka kaya nggak akur."

Aysela tertawa. "Pertemanan mereka memang seperti itu."

Shiza kembali melirik pada Candra dan Dimas. Sekilas mereka seperti orang bermusuhan. Shiza merasa lega karena masih ada Dimas. Pembelajaran di mulai hari ini mereka belajar kelompok di isi tiga orang.

"Selir-selirku." Suara Dimas menarik atensi semua orang. "Aku satu kelompok sama si Ungu dulu ya. Jangan sedih besok aku sekelompok sama kalian lagi kok." Sambungnya mendapatkan tabokan dari Violet.

"Nama aku Violet ya Dimas."

"Sana berantem di lapangan biar masuk base sekolah." Seru Cakra menggeser meja.

Shiza dan Aysela menggeleng kepala melihat tingkah teman mereka itu. Dimas memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mereka memindai semua orang di dalam kelas hanya mereka berdua yang belum berkelompok.

"Aku gabung kalian." Chio meletakkan buku-buku nya sambil menggeser kursi. "Nggak apa-apa 'kan?"

"Iya." Sahut Shiza tersenyum.

🌷🌷🌷🌷🌷

Meski pun resmi berpacaran tapi tidak sedikit orang mencari perhatian Shiza dan Ryuga mencoba peruntungan untuk jadi selingkuhan. Sayangnya pusat perhatian dua insan itu hanya pada pasangannya, totalitas memang untuk hubungan mereka.

"Duduk Shiza kenapa berdiri?" Keluh Ryuga sejak tadi tidak suka melihat kekasihnya berdiri duduk mengambil apa yang di butuhkan.

"Iya."

Ryuga tersenyum senang lalu melanjutkan makannya. "Hari ini kita main kemana?"

"Aku kurang tahu tempat bagus disini."

Ryuga tersenyum. "Kalau gitu kamu ngikut aja ya." Pemuda itu tersenyum.

"Za, kamu belum ambil ekskul 'kan disini ?" Aysela baru ingat.

"Iya, ekskulnya apa aja."

"Banyak, nanti aku kirim ke kamu." Sahut Chio langsung mengirim nama-nama ekskul di sekolahnya.

Shiza membuka room chat. Manik matanya berbinar melihat salah satu bidang kesukaannya. "Musik, aku suka."

Ryuga menoleh. "Nanti kamu satu ekskul sama Candra dong." Wajah tampan itu terlihat tidak senang.

"Candra ikut musik juga." Shiza tidak bisa menutupi raut senangnya.

"Tuh 'kan ! Kamu senang, kamu jangan ikut itu deh." Ryuga merasakan jika semua pandang tertuju ke arahnya. "Jangan salah paham aku nggak cemburu tapi nggak suka aja."

"Apa bedanya yang mulia !" Chio gereget sekali

"Ya udah sih, kalau memang Shiza mau ikut musik. Kenapa pakai dilarang segala." Sahut Dariel tersenyum tipis sangat puas melihat wajah kesal sahabatnya.

Ryuga mendelik kesal. "Kamu boleh ikut itu tapi aku yang antar jemput ya."

Shiza mengangguk sambil tersenyum. Sementara yang lain menatap jengah pada Ryuga.

"Kapan bisa di cintai seperti Shiza." Gumam Adel tidak lepas memandang wajah sahabatnya itu.

🌷🌷🌷🌷🌷

Izin telah di kantongi kini Ryuga dan Shiza berada di salah satu tempat yang sering di kunjungi anak muda. Tidak hanya kalangan mereka saja ada juga orang-orang dewasa.

"Pasar malam." Shiza melihat banyaknya orang berjualan disana.

"Iya, aku pengen sekali kesini sejak kecil tapi nggak ada kawan." Tatapan sendu terbaca di dua bola kata Ryuga. "Kadang aku iri sama Dariel dan Chio bisa datang kesini bersama orang tua mereka waktu kecil. Aku pengen makan jajanan disini, belanja dan juga merasakan bermain disana." Tunjuk Ryuga lagi sambil tersenyum hambar.

"Kenapa nggak kesini sama orang tua kamu?"

Ryuga menoleh lalu menarik tangan Shiza tanpa menjawab. "Kita cari sesuatu dulu."

Shiza mengangguk melupakan pertanyaannya. Kaki keduanya melangkah menuju stand makanan. Shiza merasa terenyuh melihat antusiasnya Ryuga. Apa mungkin pemuda itu tidak pernah menghabiskan waktu bersama keluarganya. Tanya itu bergelayut di benak Shiza.

"Enak ?"

Ryuga mengangguk. "Enak banget kamu cobain deh." Satu suapan ia berikan pada kekasihnya.

Shiza melebarkan penglihat sampai tatapannya jatuh pada pedagang aksesoris. Selama ia mengenal Ryuga sepertinya pemuda itu suka aksesoris serta gantungan kunci yang unik. Shiza menarik tangan Ryuga kesana di depan meja penjual. Pilihan Shiza jatuh pada salah satu gelang titanium yang menurutnya cocok untuk Ryuga.

"Sini tangan kamu?"

Ryuga mengulurkan tangan sambil memakan kue yang di beli. Ia membiarkan Shiza mencocokan gelang di tangannya. "Aku suka yang itu." Ucapnya pada pilihan pertama.

Shiza melihat kembali mencari celah ketidak cocokan nya tapi kata Ryuga gelang itu bagus untuknya. "Ini aku yang bayar nggak terima penolakan."

"Siap tuan putri."

Ryuga menikmati serta mencoba apa saja yang ada disana dan Shiza setia menemani meskipun perasaannya tidak nyaman karena terlalu ramai. Ia tidak mau melunturkan bahagia yang terlihat dari Ryuga. Senyum pemuda itu sangat polos bak anak kecil baru pertama di ajak bermain.

1
Dwi Setyaningrum
nah kan zeva kyknya suka sama shiza Krn cewek ms lalunya deh jd bkn Krn bnr2 cinta..
Human
Nah gitu dong,jd lah Ryuga yang dewasa,,kalau benar benar cinta ya perjuangin dgn benar sprt kt Deryl LG an msh pacaran jg😁
Dwi Setyaningrum
kyknya shiza cocoknya sama Chandra deh😁 tp kasian sama ryuga walau cara mencintanya salah🤔
Human
cm mau komen kenapa tokoh utamanya jd digiring berkarakter jahat😁😁 meski ada yang melatar belakangi sftnya bgtu spti tokoh Jenia skrng Ryuga jg,pdhl sdh melewati ms 7 thn sehrsnya sdh ad proses pendewasaan dr ini mlh sdh ky psikopat/sakit jiwa sj pakai acara culik segala, Ryuga sama sj sprti Gita dan Adel, Candra Karen jg cocok
Elysia Harianto
Candra shiza
mom mayza
candra shiza... pokona nya
Tini Uje
itu bukan cinta ryu..tpi obsesi 😏
Sri Haryati Skep
kapal ryuza
Dwi Setyaningrum
haduhhh ryuuu km cinta apa obsesi sih..ntar km nyesel Lo kalau caramu kyk gt..ternyata 7th ga merubah sifat km yg kekanakan ya..ya aku sih maklum sifat km kyk gt Krn kurangnya kasihsyng d perhatiannya ortu sejak kecil jd km mencari perhatian org lain tp caramu salah Ryu..kalau berjodoh ga akan kemana kok Ryu..
Dwi Setyaningrum
thor namanya Chandra apa Cakra sih..
Ririn Rira: Candra kak makasih banget udah ngasih tahu aku cek lagi di bab selanjutnya ya...
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
msh SMA bang Ryu jgn terlalu galau masa depan juga msh panjang kalau jodoh ga kemana kok..lagian km juga msh sekolah blm bisa cari duit sndr blm bisa dibanggakan😁😁
Dwi Setyaningrum
serasa drama Drakor yg ditik tok deh hehehe
Khafiza Achmad
ada ang mau ketemu
Tini Uje
makin seru nih cerita nya udh pada dewasa ☺️
Khafiza Achmad
lanjut teruuuuud/Determined//Determined//Determined/
Widya
lnjut aj thor
mom mayza
lanjut saja lah
Reni Renee
disini ajaaa
Putry Cacha New Jr.
💪💪lanjut thorr
Tini Uje
lanjott sini aja atuh thor..💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!