"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 : Serangan balik
...Note : Mandala Gank, gangster yang berkuasa di Sektor Timur bagian utara meliputi seluruh Shouten dan bagian utara Houshen....
......................
...Suasana semakin panas karena matahari semakin meninggi, udara yang bersiulan seakan tak cukup untuk memberi kesejukan....
...Di Sekolah Rakyat Houshen, suasana hiruk pikuk terdengar bahkan hingga keluar sekolah....
...Nampak lapangan depan lobby dipenuhi oleh para siswa pria yang tengah berjongkok dengan tangan di tengkuk....
...Lima orang pemuda tengah duduk menikmati sebatang nikotin yang tinggal setengah tersebut....
..."Huftt, mereka lama sekali" Gerutu Farel....
..."Jangan-jangan mereka memukuli empat pilar terlebih dahulu sebelum membawanya kemari" Rutuk Brian yang sudah tak sabar....
..."Tunggulah, mungkin mereka juga perlu waktu" Sahut Bastian sembari menghisap rokoknya....
..."Menunggu?? sudah setengah jam berlalu sejak mereka masuk ke dalam, namun hingga kini belum ketemu juga" Sergah Farel....
..."Mencari empat orang di bangunan besar seperti ini tak semudah membalikkan telapak tangan, wakil" Ejek Bastian....
..."Ketua, izinkan saya bantu mencari, jika hanya mengandalkan bawahan, saya yakin hingga senja nanti mereka tetap belum ketemu" Pinta Farel....
..."Baiklah, kuserahkan padamu" Yudha memberi restu....
...Farel segera bergegas menuju bangunan SMA menyusul kelompok pencari yang sudah ada disana sedari tadi....
..."Teruslah bersembunyi, tikus tikus kecil!!"...
......................
..."Buka pintu ruangan itu, siapa tahu tikus tikus itu berada di dalam!!"...
..."Baik"...
..."Tak ada siapapun didalam"...
..."Cari di ruangan lain, cari hingga bertemu!!"...
...Derap langkah kaki yang nampak tergesa-gesa, di lorong sekolah tersebut sekelompok pemuda terus memeriksa setiap isi dari bangunan yang ada....
...Mereka terus memeriksa setiap bagian, hingga sampailah mereka di ujung lorong yang tak lain adalah ruangan Osis....
...Mereka saling melempar pandangan, salah seorang diantara mereka kemudian mendobrak pintu ruangan tersebut hingga menganga lebar, memperlihatkan apa yang ada di dalamnya....
..."Mercy~ Sudah datang ya~"...
...****************...
...Arya dan Alfian berusaha membuntuti mereka yang menuju lorong Kelas sebelas. Kelompok tersebut terlihat tengah sibuk mencari-cari orang yang mereka incar di setiap sudut ruangan....
..."Wakil ketua, bahkan kami sudah mencapai ujung. Dan tak ada apa-apa disana" Seru salah seorang anggota....
..."Tch sial, baiklah periksa lorong berikutnya..." Perintah sang pimpinan, yang tak bukan ialah Farel....
...Mereka kembali berpencar menuju ruangan selanjutnya. Mereka kembali memasuki lorong ruangan Kelas Sepuluh tersebut....
...Tak berselang lama seorang anggota datang dengan langkah tergesa-gesa menemui Farel....
..."Wakil ketua, di ujung lorong terdapat ruangan yang terkunci rapat"...
..."Apa kau sudah mengecek kondisi di dalamnya??" Timpal Farel....
..."Belum, tapi saya tidak yakin mereka akan bersembunyi disana" Jawab sang anggota....
..."Hmm??" Farel mengernyitkan dahinya, memang ruangan apa yang dimaksud....
..."Ruangan apa yang kau bicarakan itu??" Tanya Farel keheranan....
..."Ruang osis"...
...Degg!!...
...Tubuh Arya bergetar hebat mendengar percakapan antara keduanya. Ruang Osis adalah ruangan kakaknya, tentu saja Arya sangat khawatir bilamana terjadi hal yang tak diinginkan....
..."Baiklah, Aku yang akan mengeceknya sendiri" Farel mengayunkan kakinya menuju dalam lorong....
..."Oii Anj*ngnya Yudha!!"...
...Suara teriakan dari Arya menggema hingga ke ujung lorong. Farel segera berbalik arah mendengar sebuah cacian dimaksudkan untuknya....
...Arya dengan rahang menggertak, tengah berdiri dengan sorot mata berapi-api. Nampak emosi sudah menguasai kesadarannya....
...Di belakangnya, Fian dengan ragu ragu memperagakan pasang bertarung jika seandainya Farel langsung menerjang ke arah mereka....
..."Wahh lihat, siapa yang datang"...
..."Ada dua serangga yang lupa dibereskan ya"...
..."Ayo kita habisi mereka berdua"...
...Teriakan penuh hinaan dilontarkan begitu saja pada Arya dan Fian. Mengundang kelompok pencari lain yang sedang berkeliaran di bangunan SMA Houshen....
...Farel memberi isyarat pada kelompoknya untuk diam dan melanjutkan pencarian, sementara ia terus menatap lekat Arya yang terus memelototinya tanpa ada satupun yang terlewatkan....
..."Oii nak, apa kau mengenal empat pilar?? Tunjukan padaku persembunyian mereka, maka aku akan membebaskanmu" Seru Farel dengan tatapan merendahkan....
..."Aku kesini memang untuk mencari kalian, aku tak perlu memohon pada kalian untuk dilepaskan!!" Hardik Arya....
...Terlihat para berandal tersebut semakin emosi karena Arya berani menantang wakil ketua mereka. Namun Farel malah memerintahkan mereka untuk berperncar mencari letak persembunyian empat pilar....
..."Kalian fokus pada tujuan kita, untuk kedua keparat ini... biarkan menjadi urusanku"...
...****************...
...Gubrak!!...
..."Sial, lebih bertenaga lagi dong!!"...
..."Diam kau, berisik... ini juga sudah memakai tenaga!!"...
...Brakk!!......
...Pintu menganga luas usai didobrak oleh gerombolan tersebut. Nampak sebuah ruangan sunyi dan gelap yang tampaknya tak dihuni oleh siapa-siapa....
..."Ayo masuk" Ajak salah seorang anggota Mandala....
...Sekitar 23 anggota kelompok tersebut masuk ke dalam ruangan. Menyisakan kurang lebih 7 anggota yang tersisa di luar untuk berjaga-jaga....
...wushh!!......
...Gubrak!!...
...Sekelebat bayangan keluar dari ruangan sementara pintu yang tadinya terbuka lebar tiba-tiba tertutup rapat....
..."Woii sialan"...
..."Jangan iseng, cepetan buka!!"...
...Mereka yang berada di dalam terus menggedor pintu baja tersebut. Tak berselang lama, pintu dibuka perlahan, menimbulkan suara decitan yang menambah perasaan tegang terhadap kelompok tersebut....
...Di luar, seorang pemuda berjaket Aksara jawa tengah berdiri sembari menatap mereka dengan lekat. Tak lupa seringai mengerikan tersimpul di sudut bibirnya....
...Disekitar pemuda tersebut, tujuh anggota Mandala yang tersisa diluar sudah dalam keadaan terkapar lesu penuh dengan luka lebam yang membiru....
..."Si... sialan!! Dia.... Ryan!!"...
...Kelompok tersebut mundur beberapa langkah, sementara Ryan terus memburu dengan langkah kecil....
...Kriett!!...
...Pintu kembali ditutup, suasana hening kembali mencuat. Rasa takut dan gelisah membumbung di lubuk hati mereka. Ditambah Ryan yang tiba-tiba menghilang dari pandangan mereka....
..."Siall kemana dia!!"...
..."Tetap waspada semua!!"...
...Bakk!!...
..."Arkhh"...
..."Kakiku, akhh"...
...Satu persatu diantara mereka mulai diserang secara senyap. Entah darimana, tiba-tiba sebuah hantaman mendarat di tubuh mereka....
...Rasa nyeri memeluk raga mereka, keringat dingin membanjiri kening dan tubuh mereka. Sementara Ryan CS terus melepaskan serangannya yang cepat dan senyap....
...Bugg!!...
...Seorang pemuda berbadan tegap terjungkal usai menerima tendangan dari Damian yang langsung bersembunyi....
... Satu persatu dari 23 orang yang masuk mulai terluka dan kehilangan kemampuan tempurnya....
...Mereka hanya bisa menikmati serangan dan pukulan yang dilimpahkan pada mereka tanpa bisa melawan, karena serangan yang begitu cepat disusul suasana remang-remang yang mengganggu penglihatan....
..."Akhhh!!! Tolong siapapun yang diluar"...
..."Kumohon, bantuan!!"...
..."Selamatkan kami!! Wakil ketua!!"...
...Suara erangan tersebut perlahan menghilang, yang tersisa hanya hening. Ian, Melvin, Kevin dan Ryan segera keluar dari persembunyian dan mengikat tubuh 23 pengganggu tersebut....
...Brakk!!!...
...Gedoran kembali terdengar di pintu ruangan, disusul teriakan dari luar oleh beberapa orang. Tampaknya mereka mendengar lolongan dari kawan mereka yang berada di dalam....
..."Oii kalian!! Apa yang terjadi, buka pintunya!!"...
...Ian memberi isyarat untuk diam melalui telunjuknya, sembari bersiap dengan pasangannya guna menyambut kembali mereka yang datang....
..."Sttt... Mereka kembali datang"...
...****************...
...Brukk!!...
...Farel terus menerjang dengan membabi buta, sementara Arya terus mengelak dengan lihainya....
...Fian terpaksa meladeni perlawanan kelompok tersebut dan beberapa siswa Shouten yang masih tersisa di dalam....
...Fian menampilkan gerakan serkel yang mematikan. Setiap kepala dari para lawannya bertemu dengan tumit Fian yang berputar-putar di udara....
...Perlahan jumlah mereka terus berkurang, menyisakan beberapa orang yang dengan cepat dijatuhkan oleh Fian....
...Arya dan Farel terus bertukar serangan, Farel terus berusaha menerjang sementara Arya dengan kemampuan menghindari dan menyerang saat mendapat celah....
...Arya terus menggiring Farel untuk mengejarnya, Farel yang sudah dilanda emosi terus menerus mengejarnya....
...Bagg!!...
...Arya meninju tepat dada dari Farel, membuatnya terbatuk dan mundur sejenak untuk mengatur nafasnya....
..."Kau yang katanya wakil kan?? Aku yang akan menghabisimu disini!!" Gema pekikan lantang dari Arya bergaung hingga ujung lorong ruangan tempat persembunyian empat pilar....
......................
...Dibalik ruangan Osis yang berandanya dipenuhi oleh para serdadu Mandala, Leon dan Ariz terus mengamati gerak mereka yang masih mencari dimana keberadaannya....
...Berandal tersebut terus memeriksa semua ruangan di lorong hingga sampailah mereka di ujung lorong tersebut yang merupakan ruang Osis....
...Mereka segera menggedor pintu besi yang tengah terkunci, dan dengan ancang-ancangnya sekali lagi, mereka kembali mendobrak pintu ruangan tersebut....
...Bruakk!!...
..."Leon, mereka datang!!" Bisik Ariz....
..."Biarkan pintu terbuka" Perintah Leon....
...Brakk!!...
...Pintu ruangan menganga menampakkan benda benda yang ada di dalamnya....
...Para berandal tersebut terus mengedarkan pandangannya hingga bertemu dengan siluet dua pemuda yang tengah berdiri dengan tatapan datar....
..."Tunggu, kau.... Ariz??"...
...Para gangster terbelalak karena bahagia mendapati kalau salah satu diantaranya adalah Ariz yang tengah mereka cari-cari....
..."Akhirnya ketemu!!"...
..."Kita bawa dia ke hadapan Ketua"...
..."Cepat panggilkan wakil ketua kemari!!"...
...kumpulan berandal tersebut bersorak ria merayakan kemenangan yang tinggal menunggu waktu....
...Sementara Leon dan Ariz mulai melayangkan kakinya menuju luar, menghampiri kelompok tersebut yang masih berjingkrak-jingkrak....
..."Teman-teman!! Lihat, didepan kita si Musang Malam Arizal Maulana!! Ayo keroyok dan hadapkan ia pada ketua!!" Seru salah seorang anggota Mandala....
...Ia berlari sekencang-kencangnya menuju arah Ariz yang tetap diam dengan santainya. Sementara si penyerang melayangkan A terbangnya menuju arah Ariz....
..."Matilah kau, sialan!!"...
...Bugg!!...
..."Khhh... ka... kau"...
...Pemuda tersebut rebah ke tanah usai gagal menyerang Ariz, karena Leon dengan sigap menghadang dan membantingnya ke tanah....
..."Bantinganmu boleh juga Leon" Ariz bersiap menyerang dengan gerak pasangnya....
..."Jangan kau kira Lotus tidak diajari teknik bantingan" Leon menyusul dengan gerak pasang....
...Para petarung bergidik ngeri menyaksikan salah seorang rekannya dibanting oleh orang yang tak dikenal....
..."Si... Siapa sebenarnya dia"...
..."kenapa bisa sekuat itu"...
..."Inikah kekuatan empat pilar??"...
...Dengan wajah gelisah mereka terus bersiap untuk segera lari jika Ariz segera menyerang balik....
..."Izinkan aku memperkenalkan diri, Ketua Divisi utama Shinigami, Sang Teratai jalanan... !!"...
..."Akulah orang keempat yang belum kalian kantongi identitasnya!!"...
..."Aku Leon, Baron Leon!!... Aku yang akan menghancurkan kalian hingga akar akarnya!!"...
...----------------...