Aku hidup kembali dengan kemampuan tangan Dewa. Kemampuan yang bisa mewujudkan segala hal yang ada di dalam kepalaku.
Bukan hanya itu, banyak hal yang terjadi kepadaku di dunia lain yang penuh dengan fantasi itu.
Hingga akhirnya aku memiliki banyak wanita, dan menjadi Raja Harem yang membuat semua pria di dunia ini merasa iri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karma-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5 Goblin Dari Dunia Lain
"Wahai seluruh cahaya yang menyinari dunia ini, berikanlah aku kekuatan kalian untuk memenangkan peperangan ini," teriak Pahlawan lantang, seketika rambut merahnya bersinar sangat terang seolah sudah menarik seluruh cahaya dari dunia ini.
"Kau ... Apa kau berniat menggunakan kekuatan Dewa Agung?" tanya Raja Iblis takut-takut.
"Yah, aku memang akan menggunakannya. Apa kau punya masalah dengan itu?" balas Pahalawan.
"Gila! Kau akan membunuh semua mahluk di tempat ini kalau menggunakan kekuatan sebesar itu. Tidakkah kau peduli kepada pasukanmu?" Raja Iblis jelas terkejut usai mengetahui niat pahlawan.
"Tak masalah, yang terpenting aku bisa melenyapkanmu serta semua pasukanmu. Apa lagi aku sangat ingin melenyapkan kelima goblin aneh itu," ujar Pahlawan, kemudian menyebarkan cahaya dari rambut merahnya ke semua mahluk hidup di medan perang.
"Sialan, kau memang sialan, dasar pahlawan gila! ARGH!!!" lolong Raja Iblis kesakitan, sosoknya perlahan hancur saat tubuhnya bersentuhan dengan serangan dari Pahlawan.
Gelombang serangan cahaya pun semakin menyebar luas setelah berhasil membunuh Raja Iblis. Kini jurus kuat dari Pahlawan menyerang langsung ke setiap mahluk hidup yang ada di sekitarnya.
Baik pasukan manusia, peri, dwarf, atau pasukan Raja Ibis, semuanya akan langsung mati saat mereka terkena cahaya yang terpancar dari rambut merah sang pahlawan.
Meski begitu, kelima goblin masih bisa bertahan di saat semua pasukannya mulai terbunuh, mereka bahkan bisa bergerak cepat ke arah pahlawan untuk memberikan serangan balasan.
Aku melihat salah satu goblin berlari melewati bayang-bayang dari pasukan yang sudah mati, gerakannya benar-benar cepat layaknya seorang asasin. Sementara empat goblin lainnya mengikuti di belakang goblin itu sembari merapalkan jurus masing-masing. Mereka sepertinya ingin menjadi pendukung dari serangan kali ini.
Set!
Set!
Set!
Dengan cepat, goblin asasin itu memberikan tusukan kuat menggunakan belati di tubuh pahlawan, sontak membuat pahlawan kesakitan usai menerima serangan sekuat itu.
"Ugh!"
Semburan darah juga keluar dari mulut pahlawan, membuat konsentrasinya buyar sehingga jurusnya terjeda.
Bam!
Duar!
Duar!
Serangan dari sebuah palu besar mendarat di tubuh pahlawan, diikuti serangan bola api dan gelembung air setelahnya.
Ketiga goblin ikut menyerang begitu golin asasin berhasil melukai pahlawan, sementara satu golin lagi tampak sedang merapalkan mantra untuk memperkuat jurus rekan-rekannya.
"Sialan, kalian sungguh berani sekali," umpat pahlawan, jurusnya benar-benar berhenti usai mendapatkan serangan kuat dari kelima goblin.
Beriringan dengan itu, korban jiwa juga tidak bertambah dan pasukan gabungan dari pihak pahlawan berhasil diselamatkan.
"Kau sungguh gila sekali, apa kau sudah tidak peduli dengan nasib pasukanmu sendiri?" tanya golin yang membawa palu besar.
"Kenapa aku harus peduli? Yang terpenting aku bisa membunuh kalian semua," balas pahlawan, kini mulai mengangkat pedang besar untuk melawan kelima goblin.
Pertarungan sengit pun terjadi setelahnya, dan aku benar-benar kagum akan kemampuan pahlawan yang bisa melawan kelima goblin meski kondisinya sudah terluka cukup parah.
Bulu kuduk ku juga tak henti-henti berdiri setiap kali melihat gerakan pedang dari pahlawan yang tampak begitu indah tapi mematikan, belum lagi rambut merahnya terlihat lebih sangat sangar saat ia mengerahkan semua kemampuannya.
Sial, aku jadi terpesona oleh penampilan pahlawan itu. Padahal keputusan yang sudah diambilnya sangat kejam, tapi ia masih mampu mengeluarkan auranya sebagai wanita tangguh.
Pertarungan pun tampak semakin sengit, pahlawan benar-benar menunjukan kehebatannya sebagai orang terkuat dari umat manusia. Ia akan terus bangkit dan memberikan perlawan balik meski terlah berulang kali terkena serangan telak dari kelima goblin itu.
Namun, hal di luar dugaanku tiba-tiba terjadi saat pahlawan berhasil melukai goblin yang bertugas untuk memberikan dukungan atau goblin suport, membuat pertarungan menjadi tak seimbang karena goblin lain tak mampu menahan gempuran serangan pahlawan.
"Menyerah lah selagi aku masih memiliki hati nurani, kalian tak akan pernah mampu mengalahkan aku meski sudah mengerahkan seluruh tenaga," ujar pahlawan sembari menatap kelima goblin itu dengan tegas.
"Berisik, aku tak mau mendegar saran dari pahlawan gila sepertimu," balas golin asasin.
"Kenapa menurut kalian aku pahlawan gila? Apa salah kalau aku mengeluarkan kekuatan penuh untuk membunuh raja iblis?" tanya pahlawan.
"Kau tidak salah saat membunuh raja iblis, tapi cara yang kau gunakan sangat salah. Kau bahkan tak mau peduli dengan nasib pasukanmu sendiri, lantas apa kau masih layak dipanggil seorang pahlawan?" tanya goblin suport.
Pahlawan itu terdiam seketika, mungkin baru sadar kalau perbuatannya terlalu kejam untuk dilakukan oleh seorang manusia yang memiliki julukan seorang pahlawan.
"Dengarkan aku baik-baik, pahlawan. Kau setidaknya harus memiliki hati nurani dalam menghadapi situasi apa pun, jangan sampai kau mengkhianati kepercayaan dari orang-orang yang sudah mempercayaimu. Ingat, kau tak akan pernah bisa menjadi seorang pahlawan tanpa dukungan dari pasukanmu," ujar goblin warrior.
"Kau, kenapa kau bisa memiliki kata-kata sebagus itu? Padahal kau hanya seekor goblin," tanya pahlawan, hatinya mulai melunak usai mendapatkan syafaat dari goblin itu.
"Karena kami juga pernah mengalami hal serupa seperti yang sudah kamu lakukan. Kami bahkan rela mengorbankan rakyat hanya demi memenangkan sebuah peperangan. Karena itu, kami tahu betul apa yang sedang kau pikirkan saat ini, makanya kami berusaha sekuat tenaga untuk menghentikanmu sebelum kau berubah menjadi mahluk yang sangat mengerikan," jelas goblin mage.
Ah, ternyata begini kejadian aslinya. Ternyata kelima goblin itu dulunya mungkin seorang manusia dari dunia lain, dan mereka bisa datang ke sini karena memenuhi panggilan raja iblis.
Jadi, wajar bila kemampuan bertarung mereka sangat hebat melebihi kemampuan monster lain, atau bahkan melebihi kemampuan raja iblis.
"Aku mengerti, terima kasih karena kalian sudah mengingatkan aku. Sekarang, biarkan aku menebus kesalahan dengan menghabisi nyawaku sendiri," ujar pahlawan, menempelkan ujung pedang di perutnya.
"Hentikan, bodoh. Apa kau pikir semua masalah akan berakhir setelah kau mati?" tegur goblin warrior, menahan tangan pahlawan.
"Apa masalahnya? Aku pikir ini cara terbaik untuk membayar dosa-dosa yang telah aku lakukan," tanya pahlawan kebingungan.
Kelima goblin itu tiba-tiba berkumpul di sekitar pahlawan, kemudian mengeluarkan benda bulat bercahaya sangat terang. Mereka sepertinya sudah memutuskan untuk pahlawan itu.
"Tebus lah kesalahmu dengan membuat kedamaian bagi semua mahluk di dunia ini, gunakan kekuatan kami untuk menumpas semua sisa-sisa kehajatan. Juga, berjanjilah bahwa kau akan membuat tempat makam yang layak untuk kami," ucap goblin warrior.
"Ingat, kau harus menggunakan kekuatan kami untuk menumpas kejahatan, jangan pernah berpikir menggunakannya untuk kepentingan sendiri. Selain itu, kau harus membuat keturunan untuk melanjutkan sumpahmu, agar kami bisa mengabdi kepada keturunanmu suatu hari nanti," tambah goblin asasin.
Sedangkan dua goblin mage dan goblin suport tidak banyak megeluarkan suara, mereka tampak sibuk merapal jurus sangat kuat ke arah benda bulat bercahaya itu.
"Nah, sekarang kau teteskan darahmu agar ritual ini bisa mulai dijalankan, sekaligus untuk membuktikan bahwa kau layak mendapatkan kekuatan kami," titah goblin warrior.
Pahlawan itu mengangguk, lalu bergegas menuruti perintah kelima goblin tanpa curiga sama sekali. Ia percaya kalau kedamaian dunia ini akan terjadi setelah darahnya menetes pada bolah cahaya.
Dan benar saja, kekuatan kelima goblin langsung berpindah ke tubuh pahlawan tepat ketika darahnya menetes di bola cahaya, membuat pahlawan memiliki kekuatan luar biasa sementara kelima goblin tewas di tempat.
"Terima kasih, aku tak akan pernah mengecewakan kalian, dan akan menjalankan tugas ini sebaik mungkin," ucap pahlawan seraya membuat sebuah tempat tertutup berukuran sangat besar di sekitar kelima goblin itu. Kemudian beranjak pergi begitu saja dengan tatapan penuh harap.
Aku pun seketika sadar usai melihat semua kejadian tersebut, bahwa kelima goblin ingin mempercayakan masa depan kepada pahlawan, dan ingin mengabdi kepada keturunan yang akan lahir dari pahlawan.
Sebabnya, kelima goblin lebih memilih mengalah dan mengurung diri di tempat yang sudah dibuat oleh pahlawan, tempat itu mungkin sudah menjadi sebuah dugeon sekarang.
Sedangkan untuk keturunan pahlawan itu sudah pasti si Brian, karena keduanya sama-sama memiliki rambut berwarna merah.
...