"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
Ke esokan harinya, kini Alice pergi ke sekolah dengan Felix yang membuat semua murid yang ada di sana gempar, mereka memang sering melihat Alice berdekatan dengan Felix tapi mereka tidak pernah berfikir jika Langkah Alice akan sejauh ini
Tak jauh berbeda dengan murid murid yang lain, kini dua orang siswi yang sedang duduk di pinggir lapangan tidak kala terkejutnya dnegan yang lain, kedua siswi itu tak lain adalah Rhena dan sahabat nya Lyra
"Sialan tuh cewe makin hari makin famous aja!" batin seseorang sembari mengepalkan tangan nya
"Lyra kamu kenapa?" tanya Rhena yang melihat ada kilatan benci di mata sabat nya tersebut
"Eh, ha? Gak kok, gak papa" elak Lyra dengan senyum manis nya
"Eh Rhe. lo liat kan, kak Alice tuh makin hari makin deket sama kak Felix, jadi lo gak perlu khawatir lagi buat nunjukin hubungan lu sama kak Arvin" jelas Lyra
"Enggak bisa seenak nya gitu ly, Ayah sama kedua orang tua kak Arvin gak setuju kak Arvin sama aku" jelas Rhena sembari menunduk
"Loh, kok gitu?! Mereka seharus nya tuh dukung lo! Bukan nya malah mojokin lo!" hasut Lyra menggebu gebu
"Jangan-jangan, otak mereka udah di cuci lagi sama kak Alice. makanya mereka gitu" lanjutnya dengan senyum puas karena melihat wajah gusar milik Rhena
"Itu gak mungkin- dan juga... aku dan kan Arvin berbeda katanya. kami berdua ga setara" cicit Rhena sembari menunduk kan wajahnya
"Di dunia ini gak ada yang gak mungkin Rhe, apalagi soal cinta. masalah sahabat yang nusuk sahabat nya sendiri dari belakang juga ada kok Rhe" ucap Lyra dengan wajah pura-pura sedih nya
"Aku gak tau harus apa"
"Makanya kalo kakak tiri lo itu nindas lo, ya lo lawan lah! Kalo perlu lo aduin aja ke bokap nya biar dia kena marah" ucap Lyra penuh semangat
"Ini gak baik ly" elal Rhena
"Asal itu bisa bikin kita bahagia, apapun bakalan kita lakuin Rhena" ucap Lyra kembali
"Tapi kak Alice itu lebih tua dari aku, aku gak boleh lawan dia, mau bagai manapun dia tetap lah saudari aku, meski kak Alice gak mengakui nya" ucap Rhena sendu
"Udah deh Rhe, lo jangan mikirin itu mulu, lo aja yang terlalu mikirin, emang kakak tiri lo itu mikirin perasaan lo? enggak kan? Ck udah lah turuti aja semua perintah gue yang waktu itu, giaman?" tanya Lyra
"Eumm tapi-"
"Udah gak usah tapi tapi an" potong Lyra yang membuat Rhena mengangguk pasrah
"Oke, nanti pulang sekolah lo ikut gue, abis itu kita bikin gempar orang orang" ucap Lyra dengan simrik nya
****
Sore hari nya di sebuah mall terbesar di kota ini ada dua orang gadis yang tengah sibuk dengan argumen mereka tersendiri
"Rhe coba deh yang ini, kayanya cocok deh buat lo" ucap gadis itu pada teman nya yang berdiri di samping nya
"Ly ini tuh ke kecilan, ya kali aku make gini an" tolak gadis itu halus
"Ck! Rhena... lo mau kan kak Arvin lirik lo lagi? Dan lo mau kan keluarga lo gak mandang rendah lo lagi? Jadi yaudah ikutin aja kata kata gue" jelas gadis itu yang tak lain adalah Lyra kepada sahabat nya Rhena
"Eumm iya deh" jawab Rhena dan segera mengganti pakaian nya kedalam ruang ganti
Beberapa saat kemudian Rhena keluar dengan dress ketat nya sembari berjalan dengan menunduk
"Nahh kalo gini kan cantik" puji Lyra dengan Setengah hati
"A aku malu ly" jawab Rhena menunduk karena sedari tadi banyak karyawan maupun pengunjung laki-laki yang menatap lapar ke pada diri nya
"Ck, udah lah gak usah di pikirin. sekarang lo harus ada rencana buat nyingkirin kak Alice supaya lo bisa gantiin posisi nya" usul Lyra semangat
"Tapi nanti gimana kalo aku bakalan di marahin sama mama juga papa" jawab Rhena
"Ya lo lawan aja lah, lo pernah cerita kan ke gue kalo kak Alice selalu lawan Bokap lo kalo di marahin, yaudah lo ikutin aja kak Alice" jawab Lyra enteng
"T tapi?-"
"Udah gak usah ke banyakan tapi. eneg gue denger nya, mending sekarang kita pulang udah mau malem!" hawab lyra kesal sembari menarik cepat lengan Rhena
***
Sementara di mansion Alice
"Aduhh Rhena mana ya? kok tumben banget jam segini belum pulang, mana gak ada kabar lagi" cemas Retta sembari memilin jemarinya
"Tenang dulu, kita tunggu sebentar lagi" usul Reno
"Halah lebay amat. masi jam 5 juga, gue dulu yang sering pulang jam 3 pagi fine-fine aja tuh" sindir Alice yang baru turun dari anak tangga
"Mending kamu diam dulu jangan bikin keributan sekarang- eh apa jam 3?" lerai Reno yang sama sekali tidak du tanggapi oleh Alice
Ceklek
Suara pintu yang di buka mampu mengalihkan atensi mereka semua
"Malam mah pah" sapa Rhena sembari menunduk
"Rhena dari mana saja kamu sayang" ucap Retta setelah berada tepat di samping anak nya
"A-aku t-tadi d-dari r umah t-teman mah" jawab Rhena gugup
"Siapa?" tanya Reno dingin sembari meneliti penampilan Rhena
"L lyra-"
"Pfttt Buahahahaaa ahirnya si muka dua nunjukin wajah asli nya yah" ucap Alice sembari mengamati penampilan Rhena dengan tawa pecah nya
"Emang ya bibit dari bitch tuh gak ada beda nya, nyokap nya aja pelakor lah anak nya malah latihan mau jadi pelakor? Couple deh kalian" ejek Alice dan segera berlari pergi dari sana meninggalkan Rhena yang mengapalkan tangan kuat dan juga Retta yang menatap nya tajam
"Apa apaan pakaian kamu ini Rhena?" tanya Reno memecahkan keheningan
"Ini Fashion pah" jawab Rhena sesuai yang di ajari oleh Lyra Tadi
"Fashion Fashion, apa yang kamu katakan? Pakaian seperti pelacur ini yang kamu bilang Fashion?!" bentak Reno
"Mas udah mas, namanya juga anak muda masih ingin tau akan semua hal" lerai Retta
"Anak muda kalo gak di didik dengan benar dari sekarang bisa hancur! Mau di taro di mana muka saya jika ada rekan kerja saya yang melihat salah satu anggota keluarga saya berpenampilan seperti ini?!" bentak Reno berang
"Akh sudah lah pa, Rhena cape mau tidur" ucao Rhena dan segera pergi dan berusaha menghiraukan teriakan teriakan reno yang menyuruh nya kembali
"Liat!! Itu didikan kamu!" bentak Reno pada istri nya dan berlalu pergi
"Astaga apa yang terjadi pada anak itu" gumam Retta pening
"Wahh anak kesayangan nya mulai aktif ya bund" ucap Alice yang sedari tadi menonton dari lantai atas depan kamar nya