Apa yang akan terjadi jika seorang gadis yang bernama Alicia Putri Alexa dengan sejuta bakat yang dimilikinya tiba-tiba melakukan perpindahan jiwa saat tertidur.
Lalu apa yang akan dilakukan Alicia saat mengetahui fakta di balik penyebab transmigrasi nya. Ikuti terus kisah perjalanan hidup seorang Alicia Putri Alexa dalam mengungkap semua misteri dan rahasia kehidupannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Beberapa saat lalu
"Dasar ja**ng, lo hanya seorang murid beasiswa, berani nya lo untuk merayu Kenan hanya karena lo juga ikut lomba olimpiade bersama dengannya" ucap seorang perempuan dengan wajah yang penuh make up tebal lalu dengan sangat kasar menjambak rambut siswi yang saat ini di bully nya
"A-aku tidak melakukan itu" ucap seorang gadis bernama Fiona yang saat ini merintih kesakitan akibat dari rambutnya yang ditarik dengan keras tadi
"Dia pasti bohong mel, buktinya tadi kita lihat dia dengan Kenan diperpustakaan terlihat sangat dekat. Jika bukan merayu laku apa namanya" ucap seorang gadis bernama Dian mencoba memanas-manasi Amel yang saat menatap gadis yang dibullynya dengan tajam
"Dian benar Mel, bagaimanapun kita sendiri yang melihatnya" ucap gadis bernama Lani membenarkan ucapan Dian yang ada disampingnya
"A-aku tidak..." ucap Fiona lagi yang saat ini terduduk dilantai mencoba menjelaskan tetapi dihentikan oleh suara Amel
"Beraninya lo menyangkalnya" ucap Amel marah kemudian kembali menarik rambut Fiona lalu membenturkan ya ke dinding. Dian dan Lina yang melihat itu hanya tersenyum, namun tiba-tiba terdengar suara keras
Brak
Kembali ke saat ini
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Alicia yang baru saja masuk setelah menendang pintu
Amel, Dian dan Lina yang melihat seseorang yang masuk pun sedikit terkejut, tetapi kemudian langsung mengabaikannya saat melihat Alicia, mereka pikir tdi itu adalah guru yang masuk
"Lo ga usah ikut campur urusan kita, jika tidak ingin dibully oleh kita juga" ucap Amel mengancam lalu menatap Alicia acuh
Sedangkan Alicia yang mendengar lagi lagu seseorang mengancamnya hanya menatap mereka dengan santai, lalu ikut berbicara
"Kalau begitu, gue akan ikut campur urusan kalian. Gue penasaran gimana kalian akan membully gue?" jawab Alicia tanpa melihat ke arah mereka bertiga lalu berjalan ke arah Fiona
"Lo gapapa?" Tanya Alicia kemudian membantu Fiona berdiri
Dapat dilihat oleh Alicia bahwa gadis yang saat ini dibantu olehnya sekilas matanya jernih kulit wajahnya putih dan mulus apalagi kulitnya yang seputih susu itu terlihat cukup cantik menurut Alicia, namun kini diwajah gadis itu terlihat bekas tamparan yang jelas diwajahnya yang cantik. Penampilan gadis itu saat ini terlihat acak-acakan serta berantakan apalagi seragam sekolahnya juga tertutup debu membuatnya terlihat sedikit menyedihkan
Melihat Alicia membantu gadis yang dibully nya saat ini, membuat Amel marah laku memerintahkan kedua orang disampingnya Lina dan Dian untuk memukul Alicia dan Fiona
"Kamu... kalian berdua pukul dan beri pelajaran pada kedua jal*ng ini, agar mereka tahu apa yang terjadi jika menyinggung Queen bullying" ucap Amel marah sambil menunjuk ke arah Alicia berdiri
Lina dan Dian kemudian berjalan ke arah Alicia dan Fiona saat ini. Dian ingin memberi tamparan ke Alicia namun saat Dian ingin melayangkan tamparan ke Alicia, tangannya terhenti diudara karena ditahan oleh Alicia, kemudian Dian ingin meminta tolong ke Lina yang saat ini berdiri di depan Fiona karena tangannya tidak bisa dilepaskan dan terasa sangat sakit
Tapi tidak lama kemudian terdengar suara seperti patah tulang disertai dengan suara teriakan kesakitan dari Dian yang sedikit menyayat hati bagi mereka
Krak
Arrgghhh
Suara seperti patah tulang itu dapat terdengar di pendengaran mereka semua yang membuat mereka yang ada diruangan itu merasa ngilu saat mendengarnya kecuali Alicia sebagai pelaku yang telah melakukan itu. Alicia melihat ke arah Dian yang saat ini berteriak kesakitan tanpa ada ekspresi kasihan diwajahnya hanya menatap Dian dengan ekspresi dingin karena memang Alicia tidak akan berbelas kasihan jika sudah menyinggung dirinya tidak peduli pria atau wanita
...****************...
Di tempat lain saat ini
Di dalam ruangan terlihat Regan yang saat ini membaca laporan hasil penyelidikan tentang identitas gadis yang menolongnya malam itu, siapa lagi jika buka Alicia. Di kertas itu tertulis semua hal informasi tentang Alicia termasuk informasi bahwa Alicia yang merupakan putri palsu dan telah di usir dari kediaman Putra Karena telah mendorong Nayla yang merupakan putri kandung dari Bagas Wijaya Putra
Melihat kertas hasil informasi penyelidikan ditangan ya saat ini, Kemudian Regan melihat ke arah asistennya yang saat ini sedang berdiri didepannya lalu berbicara
"Apa kamu yakin hanya ini? Tidak ada yang lain?" ucap Regan datar setelah membaca semua informasi tentang Alicia, sambil memegang kertas hasil penyelidikan itu. Bertanya ke asistennya yang bernama Dario yang berdiri di depannya dengan meja sebagai penghalang
"Tidak asa lagi tuan" ucap Dario menjawab pertanyaan dari boss di depannya
Tidak ada tanggapan dari Regan, lalu setelah beberapa saat akhirnya Regan kemudian berbicara
"Lalu bagaimana dengan penyelidikan tentang kejadian malam itu?" Tanya Regan yang langsung dijawab oleh Dario
"Menjawab tuan, kami sudah menyelidikinya dan menurut hasil dari penyelidikan, kedua orang yang menyerang tuan semalam adalah suruhan dari salah satu musuh bisnis kita yang ada di negara A" jawab Dario menjelaskan. Sedangkan Regan yang mendengar itu hanya mendengus dingin
"perintahkan ke orang-orang kita disana untuk memberi mereka sebuah peringatan kecil" ucap Regan kemudian kepada Dario sambil tersenyum smirk
Melihat senyum diwajah bosnya membuat punggung Dario menggigil seketika dia yang paling tahu jika Regan tersenyum seperti itu tidak ada hal baik yang akan terjadi pada orang yang menyinggungnya itu, meski Regan mengatakan untuk memberikan peringatan kecil nyatanya tidak demikian. Itu adalah sesuatu yang membuat banyak orang gemetar ketakutan akan hal tersebut
"Iya tuan" jawab Dario lalu berjalan keluar melakukan perintah dari bosnya itu
Setelah Dario keluar, Regan kembali melihat ke kertas yang berisi tentang informasi dari Alicia. Tidak ada yang aneh dari informasi itu sangat normal dan bersih malahan, justru karena terlalu bersih dan normal itulah yang membuat mencurigakan menurut Regan. Karena tidak ada informasi tentang bagaimana Alicia belajar bela diri, tidak ada informasi bagaimana Alicia mengetahui tentang persenjataan dan cara menggunakannya
Jika Regan tidak melihatnya sendiri bahwa Alicia sangat mahir beladiri bahkan dalam sekilas mengetahui jenis senjata yang digunakan oleh kedua orang itu lalu merebut senjata itu dan menggunakannya untuk membunuh kedua orang itu. Regan pasti akan percaya dengan informasi tentang Alicia yang dibacanya saat ini
"Hm, ini cukup menarik" gumam Regan pelan sambil tersenyum tipis
Kemudian Regan kembali meletakkan kertas yang berisi informasi Alicia itu ke atas meja, tidak lama kemudian handphone nya yang ada di atas meja bergetar. Dilihatnya nama penelpon itu, lalu menjawab telpon itu dengan sedikit rasa malas
"..."
"Hm, gue di kantor"
"..."
"..."
"Ck, oke nanti malam gue kesana" ucap Regan lalu memutuskan panggilan telpon secara sepihak
Sedangkan disisi lain
Orang yang baru saja menelepon Regan itu mengumpat kesal karena Regan yang langsung menutup telpon
"Regan sialan" umpat orang itu ingin membanting ponselnya ke lantai kemudian menghentikan aksinya itu, karena dirinya baru saja membeli ponselnya itu. Sayang sekali kan kalau ponsel baru gue rusak karena kesal gara-gara Regan, pikir orang itu
"Gimana Do? Apa kata Regan, dia setuju ga?" Tanya seorang pemuda yang saat ini duduk di sofa bernama Reza kepada orang yang baru saja menelpon Regan yang Bernama Aldo
"Iya dia setuju untuk datang, lagi pula kita udah lama ga kumpul bareng, lo juga udah nelpon Xavi dan Lucas untuk datangkan?" ucap Aldo lalu bertanya ke Reza
"Gue udah telpon Lucas sekalian menyuruhnya untuk mengajak Xavi, lo tau sendiri kan gue agak takut bicara sama Xavi jadi gue cuma nelpon Lucas" jawab Reza
"Lo benar, diantara Regan dan Xavi tidak tahu kenapa gue juga lebih takut dengan Xavi meskipun mereka sama-sama berwajah datar dan kejam " ucap Aldo dengan jujur
"Meski begitu bukan berarti kita harus menjauhinya karena takut kan" ucap Reza terkekeh dan disetujui oleh Aldo, seolah teringat sesuatu Reza kembali berbicara
"Bicara tentang Regan, gue dengar kalau dia di serang tadi malam bahkan sampai terkena tembakan yang berisi obat pelumpuh yang sampai membuatnya tidak berdaya. Itu tidak mungkin benarkan?" Tanya Reza sedikit tidak percaya bagaimana pun ini adalah seorang Regan bahkan beberapa obat pelumpuh tidak akan mempengaruhinya sedangkan dari yang didengarnya itu Regan sampai tidak berdaya karena obat itu, menurutnya itu tidak mungkin
Aldo yang mendengar itu hanya mengangkat bahunya tidak tahu, kemudian berbicara
"Gue sendiri ga tahu, tadi gue juga mau menanyakan itu ke Regan tetapi telpon nya langsung ditutup, sial" jawab Aldo kemudian dengan sedikit kesal saat mengingat bagaimana Regan langsung menutup telpon setelah menjawab ajakannya untuk berkumpul tadi
"Oke nanti malam kita tanyakan itu ke Regan, gue mau pergi dulu" ucap Reza lalu berdiri dari duduknya untuk pergi, karena memang saat ini dirinya sedang berada di rumah Aldo
...****************...
Kembali ke Alicia saat ini
Setelah Alicia memberikan pelajaran ke Amel dan antek ya. Kemudian Amel menatap Alicia tajam, sebelum pergi Amel mengancam alicia
"Gue pasti akan balas perbuatan lo ke gua Alicia, tunggu pembalasan gue" ucap Amel menatap Alicia nyalang, bagaimana Amel tahu nama Alicia itu karena Alicia sangat terkenal di sekolah saat ini. Sehingga nama Alicia tidak lagi asing diantara mereka. Setelah itu Amel dan anteknya keluar dari kamar mandi tergesa-gesa takut Alicia kembali memukul mereka
Sedangkan Alicia yang mendengar kata-kata dari Amel pun hanya menatapnya dingin apalagi saat melihat mereka pergi dengan cepat tidak ada niat untuk mengejar mereka. Meski begitu dia tidak akan melepaskan mereka, prioritas utamanya saat ini adalah gadis yang ditolongnya. Alasan menolong gadis ini pun karena Kaizy memberitahu dirinya tentang sesuatu yang sangat penting yang saya ini dimiliki oleh siswi ini. Jika tidak akan menolong gadis asing yang tidak dikenalnya
"makasih ya Alicia udah nolongin aku, kenalin nama aku Fiona" memperkenalkan dirinya. Alicia tidak terkejut saat siswi bernama Fiona ini tahu namanya bagaimanapun dirinya saat ini masih menjadi perbincangan diantara siswa disekolah ini
"No problem" ucap Alicia lalu melihat ke arah Fiona lebih tepatnya ke arah jepitan rambut yang dipakai Fiona saat ini
Bersambung...
agak terganggu bacanya. gemeesshh banget seh..!
lanjut up lagi thor