"Kalo kamu seandainya melanggar kesepakatan kita,maka kamu harus membayar denda 1 Milyar...!
****
Karena ingin menghindari pernikahan paksa dengan gadis pilihan ibu sambungnya, Nathan Adiguna ,Duda tampan kaya raya, melaksanakan pernikahan kontrak secara rahasia dengan Salsa Berlian ,gadis cantik pemberani yg mengaku jago bela diri yg tak sengaja ia temukan dipinggir jalan.
Mau tau cerita selengkapnya baca dengan perasaan oke ,jangan lupa simpan di daftar pustaka kalian ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Salsa tertawa di dalam hati membayangkan capitan kepiting di bibir Delia membuatnya sedikit geli .Tapi ia kembali memasang wajah serius saat Nathan memandang lekat wajahnya .
"Kenapa kau tidak nurut sama aku Salsa ? Kenapa kamu gak bisa jadi istri yg manis yg nungguin di kamar aja sampai saya pulang ?"
"Itu karena Om bikin saya kesel ,! Kenapa Om jauhkan orang tua saya sampe ke lereng gunung Merapi ,saya tau mereka memang unik tapi saya sayang sama mereka .Jadi saya gak terima kalo mereka om jadiin tumbal di situ .".
Nathan sangat terkejut ,darimana Salsa mengetahui tentang tempat tinggal orang tuanya ,yg sengaja ia sembunyikan.
"Siapa yg numbalin sih ? Orang tua kamu sendiri yg memilih tinggal di situ ,Saha udah kasih pilihan beberapa tempat tapi mereka lebih tertarik tinggal di sana .Bukan salah saya Salsa ."
Ujar Nathan membela diri ,padahal sebenarnya ia hanya memberikan dua opsi saja .Lereng gunung Merapi atau hutan terlarang. Dan mereka memilih opsi yg pertama karena tak memiliki keahlian untuk menghadapi makhluk astral.
"Tali saya gak terima ,saya tetap orang tua saya di balikin lagi ke Jakarta."
Tegas Salsa dengan suara nyaring yg memekakan telinga ,ia bahkan telah berdiri di atas ranjang agar tingginya sejajar dengan sang suami.
"Saya akan pindahkan orang tua kamu ,asal kamu janji mau nurut sama saya .!"
Nathan merasa di atas angin ,yakin kalau Salsa tak akan bisa membantahnya lagi sekarang.
"Oke , kalau Om gak nepatin janji saya akan buat hidup om Nathan gak tenang selamanya ."
Ancam Salsa ,sambil memajukan jari kelingkingnya.
"Apaan tuh ..?" Tanya Nathan bingung .
"Artinya ,kita sepakat."
Salsa menarik paksa jari kelingking suaminya
Yg cukup besar menautkan dengan kelingking imut miliknya .
"Deal .."
Ucapnya lantang dan Nathan merasa cukup tertekan dengan kelakuan bocah SMA ini.
"Berhubung hari ini kamu sudah merugikan banyak orang ,saya akan berikan beberapa hukuman buat kamu .".
"Hukuman ." Tap.. mmpphh..
Salsa tak bisa melanjutkan protes ,karena mulutnya telah di bekap oleh telapak tangan besar suaminya .
"Pertama ,kamu gak boleh keluar dari kamar ini sampai urusan saya di Bali selesai. Dan yg kedua ,kamu gak boleh menggunakan ponsel untuk urusan apapun sampai kita kembali lagi ke Jakarta."
Nathan meraih ponsel istrinya yg terletak di atas nakas dan menonaktifkan benda tersebut.
"Yah ..Jangan gitu dong om ".
",Ssttttt... dilarang membantah ."
Nathan memberikan telunjuk di bibirnya dan Salsa pun langsung menundukkan wajah .Ia merasa Nathan sepertinya sudah sangat serius untuk menghukumnya .
"Ingat ya Salsa ,jangan pernah membantah lagi .Karena kalau kamu bikin kesalahan fatal sekali lagi saya akan berikan hukuman yg lebih berat untuk kamu yg akan kamu sesali seumur hidup kamu ."
Nathan melangkah dengan cepat menuju kamar mandi dan membanting pintu cukup keras .Mencoba meredakan emosi agar tak berbuat kasar kepada istri kecilnya . Sedangkan Salsa yg telah berwajah muram tampak menyesal , pertama kali di dalam hidupnya menyesali kekacauan yg telah ia perbuat .
Salsa meraih bantal dan selembar selimut melangkah ke luar balkon kamar .Jika Nathan masih marah kepadanya ,maka mustahil rasanya ia bisa tidur seranjang dengan laki-laki itu.
Salsa memutuskan untuk tidur di bangku santai pinggiran kolam renang . Berharap esok pagi saat ia terbangun Nathan akan kembali bersikap manis kepadanya .Mungkin tak terlalu manis ,setidaknya tak ada lagi gurat kemarahan itu.
"Walaupun om Nathan itu nyebelin ,galak ,tukang ngomel ,tukang ngancem .Tapi tolong jaga dia Ya Allah ,jaga kesehatan jantungnya supaya kuat menghadapi semua sikap saya .Aaaminnn."
Salsa memejamkan matanya sejenak ,tapi kembali membuka mata saat sebuah pemikiran konyol melintas di kepalanya.
"Tapi kalo om Nathan game over karena serangan jantung gue bakal jadi janda kaya dong ya .!"
Salsa tertawa sambil menutup mulutnya tapi kala mengingat wajah garang Nathan saat memarahinya tadi kembali ia merasa ngeri dan segera menutup mata .
"Salsa ...Salsa ..."
Nathan mendadak panik saat keluar dari kamar mandi ,Salsa yg tadinya tertunduk lesu di pinggiran ranjang tiba-tiba hilang entah kemana .Ia mencari-cari keberadaan sang istri ke setiap sudut kamar ,mulai dari lemari hingga seluruh laci ia jelajahi .Namun tak juga di temukan sosok gadis remaja itu.
Pikirannya kalut seketika , Khawatir jika Salsa melarikan diri dini hari begini .Namun saat melihat pintu kamar yg masih terkunci dari dalam Nathan yakin ,Salsa masih berada di sekitaran kamar.
Manik matanya menangkap pintu balkon yg tak tertutup sempurna . Sepertinya Salsa keluar dari pintu kamar itu dan Nathan bergegas mencari tau .
"Salsa .."
Hatinya sedikit terenyuh kala menapaki areal kolam renang ,sosok yg ia cari ternyata ada di situ .Salsa tertidur beralaskan selimut tipis berwarna putih di pinggiran kolam renang.
Seketika, luntur sudah segala amarah dan emosi yg sempat merasuki jiwa .Melihat Salsa yg sedang terlelap dengan wajah tanpa dosanya membuat hati Nathan seakan meleleh bak sebatang lilin .
"Kenapa tidur di sini sih ,Salsa ??"
Bisiknya ,sambil mengusap pelan kepala gadis itu.
"Maafin om ya ,om gak marah lagi kok sama kamu .Tapi kalau seandainya masih marah pun saya gak akan pernah membiarkan kamu
Tidur sendirian di sini ".
Nathan mengangkat tubuh ramping itu dan membawanya kembali ke dalam kamar.
"Tidur yg nyenyak ya ,!" Bisiknya lembut ,setelah membaringkan Salsa di atas ranjang. Mengusap-usap punggungnya ,hingga sang istri terlihat sangat nyaman .
Cuph..
Sebuah kecupan hangat mendarat di dahi Salsa ,gadis itu spontan merapatkan tubuhnya ke dada Nathan seolah ingin mencari kehangatan .Semakin lama semakin rapat dan Nathan tak segan-segan lagi untuk melingkarkan lengannya dipinggang gadis itu.
"Pinter kamu ya ,ngerayu suami biar saya gak marah lagi kan !".
Nathan tertawa pelan sambil menggelengkan kepala dan sekali lagi ia mendaratkan kecupan hangat di dahi gadis itu sebelum memejamkan mata .
Hanya beberapa jam saja Nathan bisa tertidur, ia pun kembali membuka mata .Sang istri kecil masih terlelap dalam dekapannya membuat Nathan ingin berbuat sedikit jahil .
Ia kembali meletakkan Salsa ke pinggiran kolam renang seperti posisi semula . Semata-mata ingin memberikan pelajaran ,agar Salsa sadar akan segala kesalahannya .Dan benar saja hanya sepuluh menit berselang gadis itu perlahan membuka mata ,ia mendapati dirinya yg masih tertidur di pinggiran kolam.
Mulai berpikir jika Nathan memang benar-benar sedang marah dan tak perduliagi kepadanya .Terbukti laki-laki itu sama sekali tak mencarinya , apalagi merasa iba .
Salsa memasuki kamar dan melihat suaminya yg acuh saja tanpa menoleh ,mungkin lebih baik baginya jika Nathan memarahinya habis-habisan dari pada di diamkan seperti ini .Ia berusaha keras menarik perhatian dengan berlalu lalang sambil menghentak-hentakan kaki .Tapi Nathan tetap bungkam, dalam hati laki-laki itu tertawa geli melihat tingkah sang istri.