NovelToon NovelToon
BUKAN CINDERELLA BIASA

BUKAN CINDERELLA BIASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Janda / Keluarga
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani_aza

Nandini, adalah wanita kampung yang di nikahi oleh pria tampan dan kaya. Orang-orang mengira jika Nandini bak Cinderella di dunia nyata, yang mana gadis miskin yang di persunting oleh Pangeran..

Namun, semua orang tidak tau bahwa Nandini tersiksa di rumah megah bak istana itu... ia tak ayal layaknya pembantu yang berstatuskan istri dari seorang pengusaha di salah satu kota ternama.

Pernikahan tahun kelima, membuat Nandini lelah dan memberontak. Dimana sang suami membawa wanita baru kedalam rumah, yang mana membuat Nandini memiliki pikiran licik untuk membalaskan dendam atas pengabdian yang mereka sia-siakan.

Apa yang akan Andini lakukan?

Sedangkan di sisi lain, Pangeran yang asli tengah menunggu kehadiran dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 : MAMA ELLA DI LAWAN.

''Nandini.''

''Siapa lagi ini yang datang!'' Geram mama Ella, menoleh ke arah kanan dan mengerutkan keningnya.

''Lena.'' Nandini melotot sambil bergumam dalam hati. ''Kenapa dia ada di sini! Gawat.'' Nandini sedikit khawatir tapi ia harus tetap tenang.

Lena bersama teman-temannya menghampiri Nandini dengan rasa penasarannya.

''Sedang apa kamu di sini?'' Tanya Lena melipat kedua tangannya di dada, melihat Nandini dari atas sampai bawah.

Hening...

Tidak ada yang bicara hingga Lena berujar, ''Tunggu, tunggu ... jangan bilang kamu mau makan di sini?'' tebak Lena membulatkan kedua matanya terkejut.

''Mamangnya kenapa?'' Tanya Nandini.

Ha ha ha ha ... Lena tertawa kencang.

''Kenapa? Kamu tanya ke apa? Hei ... mantan kaka ipar yang dungu dan kampungan. Kamu itu nggak cocok makan di tempat mewah seperti ini, kau itu cocoknya makan di pinggir jalan! Contohnya di warteg sana.''

Ejek Lena sambil menunjuk ke arah luar.

''Aku punya uang kok, kenapa nggak boleh ... 'kan aku nggak nyuri juga.''

''Punya uang dari mana kamu? Orang kampung plus miskin seperti kamu mana mampu makan disini. Apa lagi udah di cerai oleh kakak ku, pasti kamu jadi gelangangan 'kan.''

''Kata siapa!'' Nandini tidak terima.

''Kataku barusan! Kamu budek apa tuli, kalau kamu memang punya uang makan disini! Tetep aja orang miskin seperti kamu nggak boleh makan disini!'' Sentak Lena yang geram.

''Iya, udah saya bilangin jangan makan disini ... kalian ngeyel sih!'' Ucap pelayan tadi yang ikut nimbrung.

Sang pelayan merasa geram melihat dua orang yang terlihat miskin dan kumal di depannya tidak kunjung pergi. Ia semakin berani takala ada orang yang ikut menghadrik mereka.

Ia tidak tahu saja jika orang yang mereka sangka kumal dan miskin adalah pemilik restoran yang ia pijak ini.

''Ayo sana pergi! Atau aku panggil keamanan.'' bentak sang pelayan.

''Iya, usir aja mereka dari sini. Kalau pun mereka punya uang tapi mereka nggak pantas datang ke restoran ini.'' timpal temannya Lena.

''Ihh .. sok sokan makan disini. Gembel mah gembel aja.''

Empat lawan dua, membuat mama Ella tidak gentar, apa lagi dengan tiba-tiba dari kepala Mama Ella muncul tanduk gaib tak kasat mata dan hanya orang-orang indihome yang dapat melihat tanduk kelicikan itu.

Mama Ella sudah benar-benar merasa gerah atas hinaan yang ia dapat. Belum selesai masalah pelayan songong itu, eeehhhh ... datang lagi anak-anak bau kencur yang minim sopan santun.

Mama Ella maju sambil menarik Nandini untuk berlindung di belakangnya.

''Memangnya kenapa kalau kita makan di sini! Aku punya uang dan aku juga bisa menyumpal mulut-mulut kalian yang tidak pernah di didik. Apa disini ada peraturannya jika orang miskin tidak di perbolehkan makan disini! Toh restoran ini bukan milik kalian.''

Author : Kan? Merepet pula emak-emak satu ini.

Lena menoleh ke arah mama Ella dan melihatnya dari atas sampai bawah lalu tertawa bersama teman-temannya.

Ha ha ha ha...

''Sudah tahu malah nanya! Tentu saja tidak boleh orang miskin makan di sini, lihat saja penampilan kalian dari atas sampai bawah. Iyuukkk, sungguh kumal dan miskin.

Dan lagi, disini memang tidak ada peraturan orang miskin dilarang makan disini. Tapi kita sebagai orang kaya nggak sudi makan di meja bekas orang udik dan kumal seperti kalian.''

''Kok, tiba-tiba gatal ya wak.'' Ejek teman Lena, pura-pura menggaruk tangganya.

''Ih ... iya gatal, apa gara-gara ada pengemis.''

"Iya ... Gatal, mereka kayanya habis ngemis langsung datang kesini, nggak mandi dulu jadi nular deh gatalnya.''

''Cukup!''

Mama Ella benar-benar tidak tahan. Karena di kehidupannya selama ini tidak ada orang yang berani merendahkan dirinya, namun kali ini berani-beraninya anak kecil seperti Lena dan teman-temannya menghina seorang nyonya Bilal.

''Apa kalian tidak tau siapa aku!'' Bentak mama Ella.

Semuanya diam, lalu Lena dan teman-temannya tertawa kembali.

Ha ha ha ha ...

''Ya ampun ... orang miskin pura-pura kaya itu lutchu syekali.'' Ejek teman Lena.

''Mamangnya siapa kamu? Apa kamu juga tau siapa aku?'' tantang Lena membusungkan dadanya.

Nandini yang melihat situasinya sudah tidak baik-baik saja langsung berkata. ''Lena sudahlah, jangan di perpanjangan. Baik, kami akan pergi dari sini.'' Nandini menengahi dan menarik tangan mama Ella untuk pergi, ia tidak mau membuat keributan di tempat umum.

''Kau! Dasar bocah ingusan tidak punya sopan santun!'' Tunjuk mama Ella geram.

''Heyyy ... orang miskin belagu! Diam kamu. Berani-beraninya kamu membentakku! Apa kamu tidak tau jika aku adalah kekasih dari Adam Assaud Muhktar Al Bilal.''Bohong Lena, yang membuat mama Ella molotot sempurna.

"Sejak kapan si bujang lapuk punya pacar modelan dugong berbulu babi macam dia."

''Dasar pembohong! Anakku tidak akan mau memiliki kekasih macam dugong seperti kamu.'' Mama Ella keceplosan.

''Apa! anak?'' Teriak semua orang terkejut, namun tiba-tiba Lena and friend tertawa kencang.

''Ha ha ha ha ... ya ampun, emak-emak satu ini ngebet jadi orang kaya. Ha ha ha ngaku ngaku jika Pak Adam adalah anaknya.''

''Kau!'' Mama Ella geram, lalu melihat kanan kiri dimana semua orang sedang memperhatikan mereka.

TING!

Sebuah ide muncul dikepala si licik Nurlela.

Mama Ella tiba-tiba menggenggam tangan Lena dengan kencang, lalu menarik dan sengaja mendorong dirinya sendiri hingga terjatuh, membuat Lena shock seketika.

''Astagfirullah ... Nak. Dimana hati nurani mu, aku ini sudah tua uhuk, uhuk, tapi kamu berani mendorongku.'' Mama Ella pura-pura sedih dan teraniyaya.

Lena panik dan melihat kanan kiri dimana semua orang tengah berbisik-bisik ke arahnya.

''Kau! Bangun, Apa yang sedang kau lakukan.'' Lena berjongkok dengan geram, sambil melotot kearah mama Ella

''Ahkk ... ahkkk ... anak muda, kamu menjambakku.'' Mama Ella semakin gencar membuat fitnah untuk Lena.

Lena melotot, ''Aaa-apa, aku tid-''

''Aku ini sudah tua, apa pantas seorang gadis muda seperti mu menindasku? bagaimana jika ibu mu berada di posisi ku. Huaaaaaa ...'' Mama Ella menangis kecang.

Lena panik, pelayan panik, hanya Nandini yang bingung.

''Ada apa ini?'' Tanya salah satu pengunjung.

''Ti-tidak tidak ada apa-apa.'' Lena langsung menggeleng, ia lupa jika di restoran ini banyak pengunjung.

''Bohong tuan, anak muda ini membuly tante ... hiks, hiks, termasuk pelayan itu yang bersekongkol. Masa Tante mau makan disini nggak boleh, padahal tante punya uang.

Hiks ... mereka malah mencaci maki bahkan berani mendorong saya, Tuan. Nona, mereka benar-benar manusia tidak berprikkemanusiaan. Dimana letak pancasila nomer ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.'' tutur Mama Ella panjang kali lebar.

Semua mata menoleh kearah Lena dan teman-temannya, termasuk pada pelayan sombong itu.

''Kalian benar-benar tega! Dimana Manajer restoran ini. Panggil dia.''

''Nona, Tuan ini cuma salah paham.'' ujar sang pelayan.

''Diam kalian.'' Bentaknya yang membuat mama Ella tertawa senang dalam hati.

"Hem ... kalian mau melawan kelicikan ku? ha ha ha tidak akan. Lihat saja balasan apa yang akan kalian dapat setelah mempermalukan dan meremehkan ku."

''Tante, tante baik-baik saja?'' Tanya Nandini khawatir, kejadian ini secepat kilat hingga ia pun tidak menyadari jika ini adalah permainanan mama Ella.

"Tentu saja aku baik, lihat dan perhatian cara menghadapi orang-orang seperti mereka.'' bisik mama Ella mengedipkan sebelah matanya.

•••

...LIKE.KOMEN.VOTE...

1
Ayu Ning Ora Caantiikk
kna semprot kmu didi🤣🤣
A R
kasian didi 🤣🤣
A R
satu2 mulai kena karma.
Nung Ella
ihhhhh didi mengganggu aja....
Ah Serin
lanjut lagi please
A R
nah nahh dag dig dug ser si seno
A R
haizzz sekumpulan org2 yg segera dipecat adam.
A R
sdh kuduga dia baca kebalik 🤣🤣
Ayi lubis
selalu yang terbaiik
A R
aspri nih ceritanya 😂😂
A R
🤣🤣🤣🤣
A R
tempe makan tempe mksdnya gimn jinyyy 🤣🤣
A R
🤣🤣🤣 ada upil di dlm idung 😂😂
Septa Rokadi
keren nandini
Nurul Boed
mantap nandini 😂😂😂
gaby
Adam bukan ga sanggup menahan gejolak dlm dada, tp ga tahan sm gejolak di dalam Celana/Facepalm//Facepalm/
Ayu Ning Ora Caantiikk
mantab nandini
🌹Nabila Putri🌹
wahhhhhh... daebakkkkkk
💯💯💯💯💯❤❤❤❤❤❤Adammmmmm💕💕💕
gaby
Ampun dah si Nandini. Kalo dulu mertuanya Galak, nah yg skrg calon mertuanya Somplak/Facepalm/
gaby
Nenek2 somplak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!