Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Edgar segera mengambil jaketnya lalu berlari keluar ruangan itu membuat semua temannya merasa bingung lalu mengejar nya, Edgar segera melajukan mobilnya menuju mall dimana ia meninggalkan Karin disana, setibanya disana wanita itu sudah berada di depan mall menunggu kedatangan Edgar, dengan wajah marah nya Edgar menghampiri wanita itu.
“Masih belum ketemu?”
Tanya Edgar pada wanita itu, wanita itu menunduk seraya menggelengkan kepalanya, melihat itu tentu saja Edgar sangat kesal bisa bisanya Karin menghilang padahal Karin bukan anak kecil yang bisa menghilang begitu saja, Edgar merogoh ponselnya dari dalam saku berniat untuk menghubungi Karin.
“Sial, aku belum menyimpan nomor ponsel nya!”
Gumam Edgar, tak lama ketiga temannya itu tiba disana, mereka segera menghampiri Edgar menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu, Edgar yang melihat teman temannya sontak saja meminta bantuan pada mereka untuk mencari Karin.
“Aku perlu bantuan kalian untuk mencari seseorang.”
Ucap Edgar.
“Siapa?”
Tanya Rio, tumben sekali Edgar peduli pada orang lain selain keluarganya.
“Seorang gadis, tingginya sekitar sebahu ku, rambutnya panjang, memakai dress selutut berwarna merah muda.”
Jelas Edgar membuat ketiga pria itu mengangguk, mereka mulai berpencar, Edgar dan Rio mencari ke dalam mall bersama wanita itu sedang kan Adrian dan Davin mencari keluar mall, Edgar dan Rio mencari ke seluruh mall menggunakan cctv juga, cukup lama mereka memeriksa cctv hingga tak lama mereka melihat Karin keluar dari mall beberapa puluh menit yang lalu bersama anak kecil.
Edgar menatap wanita itu, bagaimana bisa ia meninggalkan Karin sendirian? sudah Edgar bilang untuk tidak meninggalkan Karin karena gadis itu tidak tahu jalan disana, wanita itu pun berasalan ke toilet dan meminta Karin untuk tetap berada disana sampai ia kembali tapi saat kembali ia sudah tidak menemukan keberadaan gadis itu.
“Astaga! Ayo cari di luar.”
Ucap Edgar mengajak Rio untuk keluar dari sana, Rio hanya menurut lalu mengikuti langkah Edgar namun pria itu benar benar penasaran siapa gadis yang sedang Edgar cari, kenapa dia terlihat sangat khawatir, apa mungkin itu kerabat Edgar? Tapi kenapa Rio tidak pernah mendengar tentang gadis itu?
“Edgar, bisa kau jelaskan siapa gadis itu?”
Tanya Rio namun Edgar tak menghiraukannya baginya yang terpenting saat ini menemukan Karin jika tidak ia bisa saja dimarahi oleh kedua orang tuanya, Rio kesal karena tak mendapat respon dari Edgar tapi pria itu memilih diam dan terus membantu Edgar untuk mencari gadis itu.
Sedangkan di jalanan Adrian dan Davin memilih berpencar, ciri ciri yang Edgar sebutkan sudah cukup untuk mengenalinya, Adrian yang cukup lelah pun memilih untuk berhenti di sebuah warung kecil dan membeli sebotol minuman mineral, tak lama ia melihat seorang gadis yang memakai dress merah muda membuat nya segera menghampiri gadis itu.
“Hei.”
Ucap Adrian memegang bahu gadis itu, gadis itu kemudian menoleh padanya dengan mengerutkan keningnya, merasa tak mengenali pria dihadapannya itu, Adrian menatap gadis itu sepertinya itu bukan gadis yang Edgar maksud lantaran melihat tingginya tidak cukup, gadis itu sangat pendek, dan juga rambutnya hanya sebahu.
“Apa kau.....ah aku lupa menanyakan namanya.”
Gumam Adrian, bisa bisanya Edgar tidak memberitahu nama gadis itu, tak lama seorang pria mendatangi mereka, pria itu menghampiri gadis itu seraya memeluk pinggang nya, sudah dapat dipastikan jika pria itu adalah pasangan gadis itu.
“Ada apa ini? Kau siapa?”
Tanya pria itu pada Adrian.
“Maaf, saya salah orang.”
Ucap Adrian lalu pergi meninggalkan kedua orang itu, namun pria itu menghalanginya, ia mengira jika Adrian mencoba untuk mengganggu kekasihnya itu.
“Kau ingin mengganggu kekasihku?”
Tanya pria itu, Adrian hanya mengerutkan keningnya seraya menggelengkan kepala, namun pria itu tak percaya ia justru menarik kerah kemeja Adrian menatap tajam pria itu, lalu melayangkan satu pukulan di wajah pria itu membuat Adrian terhuyung hingga jatuh ke jalanan.
“Awas kalau kau berani mengganggu kekasihku lagi!”
Ucap Pria itu lalu menarik kekasih nya pergi, Adrian hanya menatap kepergian kedua orang yang menyebalkan itu, tapi yang lebih menyebalkan adalah Edgar, karena dirinya lah Adrian sampai dipukul orang asing, Adrian mengusap ujung bibirnya yang sepertinya mengeluarkan cairan merah kental.
“Sial!”
Umpat Adrian kesal mencoba untuk berdiri, namun tak lama sebuah tangan terulur dihadapan Adrian membuat pria itu menoleh ke pemilik tangan, Adrian memicingkan matanya kala sinar matahari yang menghalangi matanya untuk menatap seseorang yang ada dihadapannya.
“Ayo, saya bantu.”
Ucap lembut seseorang yang dapat Adrian pastikan seorang wanita, tanpa ragu Adrian menyambut uluran tangan wanita itu, Adrian menatap wanita yang ada dihadapannya itu tanpa berkedip, tidak terlalu cantik tapi wajahnya sangat manis hingga membuat Adrian tak bosan menatapnya.
“Te-terima kasih.”
Ucap Adrian, gadis itu tersenyum seraya mengangguk lalu berjalan meninggalkan Adrian, Adrian sontak menatap mengikuti gadis itu, hingga tak lama ia menyadari jika gadis itu memakai dress merah muda, rambut nya juga panjang dan ya, gadis itu setinggi bahunya, Adrian sontak saja memanggil gadis itu yang tak lain adalah Karin yang tengah bingung mencari jalan pulang.
“Hei, tunggu.”
Ucap Adrian, namun saat gadis itu berbalik tak lama beberapa orang pria datang menghampiri Karin, Karin tentu saja terkejut lantaran tak mengenal para pria itu, dengan cepat Adrian menghampiri nya lalu mengusir beberapa pria itu hanya dengan melempar beberapa lembar uang.
“Te-terima kasih.”
Ucap Karin pada Adrian, Adrian menganggukkan kepalanya, pria itu kemudian mengerutkan keningnya ketika melihat gadis itu yang melihat sekeliling sepertinya sedang kebingungan.
“Dimana rumahmu?”
Tanya Adrian, Karin terdiam, ia tidak tahu dimana alamat rumah mertuanya itu, lalu apa yang harus ia katakan pada pria itu, Karin akhirnya menggelengkan kepalanya membuat Adrian kebingungan, bisa bisanya gadis itu tidak tahu dimana ia tinggal, seketika Adrian teringat Edgar, ah benar ia lupa menanyakan gadis itu.
Belum sempat Adrian bertanya, sebuah suara terdengar tengah memanggil nama gadis itu membuat Karin menoleh, Karin tersenyum ketika melihat sosok Edgar yang berada tak jauh darinya.
”Karin!”
Ucap Edgar memanggil Karin, Karin menoleh menatap Edgar.
“Kak Edgar!”
Ucap Karin, Edgar segera menghampiri Karin menatap khawatir pada gadis itu.
“Kau kemana saja? kenapa kau keluar dari mall?”
Tanya Edgar kesal begitu mengingat cctv yang i lihat sebelumnya.
“Ma-maaf kak, ada anak kecil yang kehilangan orang tuanya, Karin hanya ingin membantunya Karen kasihan tapi Karin justru tidak ingat jalan kembali ke mall.”
Jelas Karin seraya menundukkan kepalanya, Edgar hanya bisa menghela nafas mendengar penjelasan gadis itu, tak lama Davin, Rio dan Adrian pun menghampiri mereka.
“Dia gadis nya?”
Tanya Davin, Edgar menganggukkan kepalanya lalu menarik tangan Karin untuk segera kembali ke mobil, ketiga pria itu juga mengikuti Edgar hingga ke mobil.
“Edgar, dia siapa?”
Tanya Rio lagi untuk yang kesekian kalinya membuat Edgar hanya bisa memijat pangkal hidungnya.
“Dia...dia kerabat jauhku, mama ku memintaku untuk menjaganya.”
Ucap Edgar membuat Karin menatapnya, gadis itu kemudian kembali menundukkan kepalanya, sudah ia duga Edgar tidak mungkin memperkenalkan nya sebagai istri.
“Boleh juga.”
Ucap Rio membuat Edgar menatapnya tajam.
“Jangan macam macam, dia kerabatku, dan ya kenapa selera mu menjadi rendah begini?”
Ucap Edgar lalu membawa Karin masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil nya meninggalkan teman temannya disana.
“Benar benar tidak tahu diri kan pria itu? Setidaknya ucapkan terima kasih sialan!”
Pekik Davin kesal.