NovelToon NovelToon
Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:696.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: senja liana

Kinara yang menjadikan Geffie sang suami sebagai panutan lantas harus di hadapkan dengan kenyataan terpahit yang menuntun dirinya membuka tabir kepalsuan yang di sembunyikan oleh suaminya selama ini.

Hati perempuan mana yang tak runtuh ketika melihat suami yang begitu penyayang dan penuh kehangatan, ternyata berselingkuh dengan sahabat dekatnya sendiri tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ketika rasa terjatuh karena perselingkuhan suaminya semakin menusuk hatinya, Kinara dipertemukan dengan seseorang yang mempunyai luka yang sama dengannya.

Mampukah seorang Kinara memperbaiki segalanya? akankah segala hal yang mereka lalui berakhir dengan kandas? atau malah berlabuh ke lain hati?

Ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kaca yang retak tidak akan bisa kembali

"Suami? heh andai kamu tahu sepertinya suami ku sudah mati tepat sebelum acara tempo hari di selenggarakan." ucap Kinara dengan santai tanpa beban.

Sedangkan Geffie yang mendengar hal itu tentu saja marah dan naik pitam hingga tanpa sadar mengangkat tangannya dan hendak memukul Kinara namun berhenti tepat di udara.

"Ada apa? ayo tampar, bukankah itu yang akan kamu lakukan?" ucap Kinara dengan manik mata yang berkaca kaca karena kaget akan respon yang di berikan oleh Geffie.

Geffie benar benar telah berubah, seorang suami yang dulunya lembut dan penuh kehangatan kini seakan menunjukkan wajah aslinya tepat di hadapan Kinara.

Geffie hanya terdiam tidak menanggapi ucapan Kinara, tangannya perlahan turun dan ia sembunyikan di belakang tubuhnya. Pikiran Geffie benar benar kalut belakangan ini, ditambah lagi perubahan sikap Kinara kian hari yang semakin asing baginya membuat Geffie menjadi sering marah dan emosional tidak hanya pada dirinya namun juga pada orang orang di sekitarnya.

Tangan Geffie nampak bergetar ia sungguh tidak sadar hendak menampar Kinara barusan, untung saja emosinya dapat ia tekan sehingga tamparan itu hanya berakhir di udara tanpa menyentuh seincipun pipi Kinara.

"Kamu benar benar berubah mas, tidak ada lagi mas Geffie yang ku kenal dalam diri mu kini, aku pasrah mas apapun yang kamu inginkan jika aku masih bisa menanggungnya aku akan tanggung. Namun jika aku sudah merasa lelah dan tidak tahan lagi jangan salahkan aku jika aku yang mengirim surat dari pengadilan agama terlebih dulu dengan atau tanpa seijin mu." ucap Kinara dengan penekanan di setiap kata katanya kemudian melenggang pergi menuju ke kamar tamu.

"Ah sial!" ucap Geffie setengah berteriak sambil menendang sebuah guci di sudut ruangan hingga pecah berserakan memenuhi ruangan tersebut.

Sedangkan Kinara yang mendengar suara gaduh itu hanya meneruskan langkahnya dan masuk ke kamar tamu tanpa ingin tahu sama sekali suara apa barusan.

***

Di kamar Delisha.

Nining menatap wajah tidur Delisha dengan iba, pertengkaran kedua orang tua Delisha kian hari semakin sering terjadi. Nining takut bahwa itu akan menimbulkan trauma untuk Delisha. Nining diam tak berani beranjak dari kamar itu ketika adu mulut antara Kinara dan juga Geffie terjadi hinga suara gaduh seperti barang pecah lantas membuat Nining menjadi gelisah.

Delisha terbangun karena mendengar suara ribut dari luar.

"Ada apa mbak?" tanya Delisha dengan suara khas bangun tidur.

"Tidak ada apa apa sebaiknya kamu tidur lagi ya, mbak Nining mau keluar dulu sepertinya ada kucing nakal." ucap Nining berdalih.

Sedangkan Delisha lantas menuruti perkataan Nining untuk kembali tidur.

"Keluar gak ya? kalau keluar pasti suasananya bakal canggung banget, bentar lagi aja deh." ucap Nining kemudian memutuskan untuk menunggu di sana sebentar lagi.

****

Keesokan paginya Delisha sudah bersiap pergi ke sekolah bersama Nining, Kinara memasukkan kotak bekal Delisha ke dalam tasnya setelah itu mendekat ke arah meja makan.

"Belajar yang pinter ya sayang." ucap Kinara sambil mencium kening Delisha. "Ning nanti pulang sekolah mampir ke butik ya jangan lupa." ucapnya lagi.

"Siap bu."

"Hati hati di jalan." ucap Kinara kemudian sambil melambaikan tangan ke arah Delisha dan Nining.

Setelah kepergian keduanya Kinara mengistirahatkan dirinya sejenak di kursi meja makan, tatapannya kosong menatap lurus ke arah dinding bercat warna biru itu.

Kenangan demi kenangan indah yang ia lalui bersama Geffie kembali muncul dalam benaknya.

"Sudah tidak perlu di sesali lagi, karena kaca yang retak tidak akan bisa kembali." ucap Kinara dengan nada yang lirih.

...****************...

Sementara itu siang harinya di sekolahan Delisha.

Semua murid tengah asyik bermain menikmati waktu istirahat mereka, sedangkan Delisha nampak tak ingin beranjak dari bangku kelasnya sambil menikmati menu bekal yang di bawakan Kinara tadi.

"Apa kalian melihat pensil ku?" tanya salah seorang gadis kecil cabi dengan nametag Liora.

"Pensil seperti apa?" tanya teman sebangkunya.

"Pensil yang baru dibelikan papaku minggu lalu sebagai hadiah ulang tahun ku." ucap Liora menjelaskan.

"Bukankah kemarin Delisha memegangnya?" ucap temannya.

Mendengar hal itu Liora lantas datang ke arah Delisha, sedangkan Delisha hanya diam asyik menikmati bekalnya tanpa memperdulikan kedatangan Liora.

"Kembalikan pensil ku Sha." ucap Liora secara gamblang.

"Aku tidak tahu." ucapnya dengan santai.

"Jangan berbohong, Putri bahkan melihatnya waktu itu." ucap Liora dengan kesal.

"Kalian pasti salah."

"Kembalikan Sha kembalikan..." ucap Liora sambil merengek kepada Delisha.

Entah Delisha kesal atau apa tanpa di duga ia lantas mendorong tubuh Liora hingga terjatuh kemudian melempar makanannya, membuat Liora yang terkejut dengan sikap Delisha lantas menangis dengan kencang.

"Dasar cengeng." ucap Delisha dengan nada lirih.

***

Setelah ulahnya tadi pada akhirnya Nining di panggil ke ruangan BK, sedangkan Delisha di suruh menunggu di ruang tunggu sebentar selama Nining di panggil di dalam.

Delisha menatap pintu ruangan BK dengan perasaan yang bersalah,ia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah belakang sekolah, dilihatnya keadaan sekitar memastikan tidak ada orang di sana.

Setelah ia yakin suasana benar benar sepi, Delisha mengeluarkan sebuah pensil dengan ukiran princess Ana di batangnya sedangkan ujungnya tertulis nama Liora.

"Aku benci semua orang, aku benci, aku benci." ucapnya sambil berjongkok dan menancap tancapkan pensil itu ke tanah hingga patah.

Sekelebat bayangan pertengkaran papa dan mamanya kembali terlintas di benak anak kecil itu, begitu terekam jelas dan membekas, bayangan Geffie memarahi Kinara dan juga ketika Geffie melempar barang barang di sekitarnya menambah kesan buruk baginya.

"Aku benci, aku benci!" ucapnya sambil menutup kedua telinganya.

*****

Nining perlahan keluar dari ruangan BK setelah hampir setengah jam lebih ia berada di sana. Di lihatnya ke kanan dan ke kiri namun Nining tak kunjung menemukan Delisha di sana. Nining yang panik Delisha pergi lantas segera bergegas mencari keberadaan Delisha.

Baru beberapa langkah Nining lantas berhenti kala melihat Delisha yang sedang berjongkok di dekat taman sekolahan. Nining sedikit bernafas lega karena Delisha berada di sana, ia kemudian lantas melangkahkan kakinya dan mendekat ke arah di mana Delisha berada.

"Apa mbak membuatmu menunggu lama?" tanya Nining sambil tersenyum.

Mendengar suara yang akrab di telinganya Delisha nampak mendongak menatap ke arah Nining.

"Enggak kok mbak." ucapnya singkat.

"Kalau begitu kita pulang yuk, kita mampir ke butik bunda." ucap Nining.

"Hore butik bunda, ayo kita pergi." ucap Delisha dengan semangat.

Nining menatap raut wajah Delisha yang ceria dengan perasaan serta tanda tanya yang besar, bagaimana mungkin gadis seceria Delisha melakukannya? pertanyaan itu terus saja terulang di benak Nining.

"Tidak mungkin yang seperti di pikiranku bukan?" tanya Nining dalam hati.

Bersambung

1
Yuni Ngsih
Tank .....Thoooor ....ceritranya sangat bgs cuma sayang kebahagiaan kinara cuma sebentar ....hehehe👍👍👍💪💪💪
Erna M Jen
kirain di tolak lamarannya..
Yuni Ngsih
Thoooor kok ceritra gini....ya ....trs ujian kinara trs berantai .......kacian ....😭
Erna M Jen
aku kesal sama kinara kenapa tidak pergi saja dari rumah
Erna M Jen
biarkan kafeel berjodoh dgn kinara dan menemukan kebahagian...
Erna M Jen
pasangan selingkuh yang tidak punya perasaan...kasihan kinara
Erna M Jen
dasaar...penghianat pagar makan tanaman...
Erna M Jen
awal cerita yang membuat penasaran..
Seven8
kasian Rian .. SDH lahir tidak di ketahui ayahnya, hidup sederhana padahal ayahnya kaya, cinta bertepuk sebelah tangan.. sudah bahagia berkumpul bersama keluarga ayahnya malah meninggal..
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Happy Family
namanya juga bego..... suka berbuat masalah kan? ya jalani ajalah... kenapa ngeluh... kn kau hebat. mendusta... berdalih... ...
Happy Family
elektrik baru nyala.... ya kali terus mendingin? hahahhahaha
Happy Family
pelik je rumah tak ada tangki air tuk penyimpanan ke? kn setiap rumah² moden ada tangki air,jd tak perlu elektrik tuk buka keran air.... eerrrrrr....
Fera Waty
/Ok/
Kumala Sari
Luar biasa
Ronal Iwan Evendi
lumayan bagus
Rosita
rasain kmu geff... cmburu jg ya 😄😄
Rosita
bkn nya terima ksh udh d beri tau ttng anak nya mlh kinara tersinggung... kinara kmu kn pinter massk hal seperti itu kanu tersinggung bkn nya kmu kshn dg ank mu
Diah Darmawati
lanangan taekk ..ups map thorr
Sukron Makmun
mksih thor critany...bagus lanjutkan mg sehat sllu dn ttp smgat good luck🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!